Siska mau tak mau harus menyetujui permintaan Marisa demi menenangkannya.Saat ini, terdengar deru mesin mobil. Kemudian, sebuah mobil sport mewah berhenti di depan pintu masuk restoran. Begitu pintu mobil dibuka, seorang pemuda berusia sekitar 26-27 tahun berjalan turun dari mobil. Dia juga diikuti dua pengawal yang berpakaian jas rapi. Aura dan penampilan mereka terlihat sangat mengesankan.“Halo, Tuan Jayden. Aku sudah reservasi ruang privat. Silakan ikut denganku,” ujar Kenny dengan gembira untuk menyambut Jayden.“Emm, ayo jalan.” Jayden memasuki restoran mengikuti Kenny dengan tampang arogan. Tidak lama kemudian, mereka pun bertemu dengan Dennis, Owen, dan yang lainnya.“Kenny, siapa orang-orang ini?” tanya Jayden dengan heran.“Mari kuperkenalkan. Ini Yenny, pacarku. Orang lainnya adalah kerabatnya ....” Kenny baru hendak memperkenalkan satu per satu orang. Namun, sebelum dia sempat menyelesaikan kata-katanya, Jayden sudah menyela.“Kerabat pacarmu? Kamu mengundangku datang buat
Jayden memang berkata mau berdiskusi, tetapi nadanya terdengar tegas dan tidak bisa dibantah.“Apa? Tunangan? Jangan bercanda!” ujar Marisa dengan terkejut dan langsung berdiri. Dia baru pertama kali bertemu dengan Jayden dan tidak mengenalnya sama sekali. Lagi pula, dia juga tidak menyukai kesombongan Jayden. Namun, Jayden malah langsung bilang mau bertunangan. Mana mungkin Marisa bisa menerimanya.“Tuan Jayden, kamu dan Marisa nggak saling kenal. Kalau langsung tunangan sepertinya terlalu cepat, ‘kan?” Dennis dan Siska juga sangat terkejut. Ekspresi mereka juga terlihat muram.“Nggak cepat kok. Aku sudah langsung jatuh cinta pada Nona Marisa pada pandangan pertama. Itu sudah cukup!” jawab Jayden sambil menatap Marisa dengan penuh gairah.“Tapi aku merasa ...,” Dennis masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi sudah langsung disela Jayden dengan lambaian tangannya.“Nggak ada tapi-tapian lagi! Buat tunjukkin ketulusanku, nih kukasih kartu debit yang isinya empat miliar. Anggap saja ini ha
“Lagian, Tuan Jayden juga begitu menyukaimu dan langsung menghadiahkan empat miliar sebagai hadiah pertunangan. Jarang-jarang ada orang yang begitu tulus. Kamu harus memanfaatkan kesempatan ini baik-baik! Kalau nggak, kamu nggak bakal dapat pria sebaik dia lagi!”Yenny dan Kenny tidak berhenti membujuk Marisa. Awalnya, mereka hanya mau memperkenalkan Marisa kepada Jayden tanpa banyak berharap. Tak disangka, Jayden langsung menyukai Marisa. Hal ini sudah berjalan sesuai dengan niat mereka. Asalkan Marisa setuju untuk bertunangan dengan Jayden, keluarga Kenny sudah bisa menjalin hubungan baik dengan Grup Howard. Dengan begitu, masa depan mereka pasti akan cerah.“Marisa, kata-kata ibumu masuk akal. Kalian memang baru kenal, tapi yang namanya perasaan itu bisa pelan-pelan dibina. Nggak ada salahnya kamu tunangan dulu dengan Tuan Jayden, baru pelan-pelan menumbuhkan perasaan nantinya,” bujuk Dennis setelah ragu sejenak.Bagaimanapun juga, latar belakang Jayden sangat bagus dan merupakan or
“Kenapa nggak bisa diskusi lagi? Kamu sendiri nggak mau cari pacar, makanya kami berbaik hati membantumu. Memangnya itu salah?” tanya Siska dengan marah.“Aku sudah bilang sebelumnya kalau aku bukannya nggak mau cari pacar. Hanya saja, aku masih belum ketemu yang cocok untuk sementara ....”Sebelum Marisa menyelesaikan kata-katanya, ibunya langsung menyela, “Sudah, aku nggak mau dengar alasanmu lagi! Pokoknya, aku rasa Tuan Jayden orangnya lumayan. Kalau kamu masih hormati aku dan ayahmu, dengarkan kami dan coba saja bertunangan dulu dengannya.”“Kalau kamu nggak setuju, mulai sekarang kamu nggak usah pulang ke rumah lagi. Terserah kamu mau ke mana. Aku dan ayahmu bakal anggap kami nggak punya putri durhaka sepertimu!” tegur Siska dengan marah dan memberikan Marisa ultimatum.“Ibu, kamu ... kamu sengaja mau mempersulitku?” Marisa sangat marah dan sedih, matanya sudah mulai memerah. Ibunya sudah berkata seperti itu. Jika terus menolak, dia akan menjadi anak durhaka. Namun, dia tidak men
Namun, Marisa sudah mengatakannya. Jadi, Owen juga tidak mungkin membantahnya di depan semua orang.“Kenny, apa maksudmu ini? Kalau dia sudah punya pacar, ngapain kamu memperkenalkannya kepadaku!” bentak Jayden sambil memelototi Kenny.Kenny langsung terkejut dan buru-buru menjelaskan, “Tuan Jayden, jangan marah dulu. Sebelumnya, Tante Siska jelas-jelas bilang kalau Marisa nggak punya pacar ....” Saat berbicara, Kenny dan Yenny melihat ke arah Siska dan mencoba mencari tahu ada apa ini sebenarnya.“Jangan dengar omong kosong Marisa! Dia nggak punya pacar kok! Dia cuma sengaja bilang begitu!” kata Siska dengan jengkel. Dia sangat mengenal putrinya dan sudah langsung mengerti apa niat Marisa.“Aku serius. Owen memang pacarku!” ujar Marisa dengan tenang.“Nggak usah pakai cara ini! Waktu di rumah, bukannya kamu bilang kalau dia itu cuma teman kuliahmu? Sekarang, kenapa bisa tiba-tiba jadi pacarmu? Kamu kira aku ini anak umur tiga tahun yang begitu gampang kamu tipu?” bentak Siska sambil m
Owen berhenti sejenak sebelum melanjutkan dengan serius, “Aku lumayan menguasai keterampilan obat tradisional. Tadi, aku sudah mengamati raut wajahmu sekilas. Wajahmu agak pucat, bagian dahi juga terlihat agak gelap. Ini pertanda nggak baik.”“Kalau nggak salah tebak, biasanya kamu terlalu sering menyeleweng. Tubuhmu sudah rusak akibat alkohol dan seks sehingga menyebabkan masalah performa dalam hal itu .... Kukasih kamu nasihat deh. Kalau masih nggak ubah gaya hidupmu, kamu bakal jadi cacat dan bahkan bisa membahayakan nyawa!” ujar Owen untuk mendiagnosis situasi Jayden secara singkat.“Apa?” Setelah mendengar diagnosis Owen, Siska dan yang lainnya langsung tercengang. Meskipun kata-kata Owen lumayan halus, mereka mengerti maksud Owen. Keadaan Jayden sudah cukup serius. Selain sudah tidak begitu bisa berhubungan intim, nyawanya juga terancam.Hanya saja, mereka tidak tahu apa yang dikatakan Owen memang serius atau hanya mengada-ada. Mereka tidak pernah menyaksikan kehebatan keterampil
“Sepertinya benar juga ....”Semua orang juga merasa apa yang dikatakan Jayden masuk akal. Jadi, mereka pun mulai mencurigai ucapan Owen. Terutama Siska dan Daniel, mereka sudah tahu pekerjaan Owen sebagai sekretaris di sebuah perusahaan kosmetik. Hal itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan kedokteran.Selain itu, Owen juga tidak memeriksa tubuh Jayden dari awal sampai sekarang. Dia hanya langsung mengatakan kesehatan Jayden tidak bagus. Apa itu jika bukan mengada-ada?“Tuan Jayden, kamu salah besar. Pengobatan tradisional dilakukan dengan pengamatan, penciuman, pendengaran, dan perabaan. Aku sudah bisa mengetahui kondisimu hanya dengan pengamatan, nggak perlu pemeriksaan,” jelas Owen dengan santai seperti hendak berdiskusi tentang misteri pengobatan tradisional.“Sialan! Diam! Hei, kukasih kamu 10 detik! Cepat pergi! Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kasar padamu!” maki Jayden dengan marah hingga seluruh tubuhnya gemetar. Dia sudah tidak tahan dengan Owen yang tidak berh
Di sisi lain, kedua pengawal Jayden terlihat sangat kekar. Mereka pasti adalah ahli profesional dan bisa menghadapi berandal seperti Owen dengan gampang.“Oke, teruskanlah kalau begitu!” Marisa mengangguk, lalu menyingkir ke samping.Apa? Semua orang pun tertegun. Awalnya, mereka mengira Marisa hanya menggertak. Tak disangka, dia benar-benar menyingkir dengan patuh. Namun, bagus juga Marisa menyingkir. Jika tidak, dia mungkin akan terluka saat kedua belah pihak berkelahi.“Serang! Patahkan kaki anak itu!” cibir Jayden. Dia dengan santai melambaikan tangannya untuk memberi perintah kepada mereka.“Hei, mampuslah kamu!” Kedua pengawal itu tersenyum bengis, lalu segera menyerang ke arah Owen.Buk! Bak!Semua orang hanya mendengar dua suara benturan yang kuat tanpa melihat gerakan Owen yang secepat kilat. Dia berturut-turut menendang dada kedua pengawal itu hingga mereka melayang.Brak!Dengan suara benturan yang keras, salah seorang pengawal langsung menabrak pintu ruang privat hingga pin