“Om Dirga, sebelum aku mengobati Pak Kartha, ada 2 hal yang mau aku diskusikan denganmu,” ujar Owen.“Ada apa? Katakan saja,” tanya Dirga.“Hal pertama, aku akan pergi ke Tonham Sentral beberapa hari lagi. Untuk sementara, aku mungkin nggak akan sempat mengurus masalah Grup Ora di Tonham Selatan,” jelas Owen secara singkat.“Apa? Kamu mau pergi ke Tonham Sentral?” seru Dirga, Kartha, dan yang lain dengan agak terkejut.Namun, setelah dipikir-pikir, fondasi Grup Ora di Tonham Selatan memang sudah stabil. Sekarang, sudah saatnya Grup Ora berkembang di luar untuk memperluas pengaruhnya di kelima wilayah Provinsi Tonham.Di sisi lain, Owen memiliki basis kultivasi yang tinggi, juga sudah begitu sukses meskipun masih muda. Jika hanya berdiam di sebuah tempat, hal itu akan membatasi bakat dan kemampuannya, juga akan merugikan perkembangannya di masa depan. Jadi, memilih untuk berkembang di Tonham Sentral merupakan pilihan yang sangat baik.“Benar! Om Dirga, setelah aku tinggalkan Tonham Sela
“Owen, Keluarga Lisano bersedia bekerja sama dengan Grup Ora! Jangan khawatir, kami pasti akan melakukan yang terbaik agar tidak mengecewakanmu!” ujar Dirga dengan buru-buru untuk menyetujui usul Owen.Saat pertama kali bertemu dengan Owen, Dirga pernah mengajukan permintaan untuk menjadi salah satu pemegang saham Grup Ora, tetapi Owen menolaknya. Sekarang, Owen sendiri yang berinisiatif mengusulkan kerja sama dengan Keluarga Lisano. Keluarga Lisano memang tidak memiliki saham di Grup Ora dan hanya akan mendapatkan pembagian keuntungan. Namun, dengan kemampuan bisnis Grup Ora di Tonham Selatan, keuntungan yang dihasilkannya tidaklah sedikit.Selain itu, dengan jasa Owen terhadap Keluarga Lisano, meskipun Owen tidak membagikan keuntungan kepada mereka, mereka juga pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu Owen dan Grup Ora demi membalas budi kepada Owen.Sekarang, Owen malah begitu royal dan rela membagikan keuntungan Grup Ora kepada mereka. Owen bukan hanya memperlakukan orang
Setelah membahas kedua masalah ini, Owen pun mulai mengobati Kartha. Memulihkan basis kultivasi merupakan hal yang sangat merepotkan. Jadi, dia dan Kartha masuk ke kamar yang tenang supaya dia bisa berkonsentrasi dalam mengobati Kartha. Sementara itu, Dirga dan orang lainnya menunggu di luar agar tidak mengganggu Owen.Owen mengeluarkan 2 butir pil pemurni esensi sebagai obat utama, lalu menyuruh Kartha meminumnya bersama dengan obat yang sudah diraciknya dengan bahan obat yang didapatkannya dari Keluarga Senjaya sebelumnya.Kemudian, Owen mengeluarkan jarum akupunktur dan mulai menggunakan Teknik Akupunktur Tanpa Batas untuk memulihkan basis kultivasi Kartha.Buah wulitar memiliki manfaat untuk memperbaiki meridian yang rusak. Meskipun pil pemurni esensi dimurnikan dari buah wulitar, buah wulitar yang terkandung dalam pil pemurni esensi tidak begitu banyak dan tentu saja tidak dapat sepenuhnya menggantikan manfaat buah wulitar.Setelah meminum obat dan menerima pengobatan dari Owen, k
“Owen, terima kasih. Kamu sudah banyak membantu Keluarga Lisano selama ini. Kami benar-benar nggak tahu harus bagaimana membalas kebaikanmu ini,” ujar Kartha dan Dirga dengan terharu.“Pak Kartha, Om Dirga, kalian terlalu sungkan. Waktu Grup Ora belum berdiri stabil di Tonham Selatan, kalian juga sudah banyak membantuku. Kita ini teman, sudah sepantasnya kita saling membantu. Kalian jangan begitu sungkan,” jawab Owen sambil tersenyum.“Oh iya, Pak Kartha, lukamu baru pulih. Untuk sementara, kekuatanmu masih belum bisa pulih total. Aku akan buatkan resep obat untukmu. Selanjutnya, asal kamu minum obatnya tepat waktu, basis kultivasimu akan kembali ke tahap puncak Alam Tigana paling lama 2 bulan lagi,” tambah Owen. Setelah itu, dia menuliskan selembar resep dan memberikannya kepada Kartha.“Oke!” jawab Kartha sambil menerima resep itu.“Om Dirga, kalau nggak ada masalah lain lagi, aku pamit dulu ya,” ucap Owen untuk berpamitan. Dia berencana untuk kembali ke rumah bersama Elvano.“Kak Ow
“Keadaan Nona Yunita masih sama seperti sebelumnya,” jawab Theresa dengan ekspresi khawatir. Namun, ada juga perasaan rumit yang melintasi matanya.Sebenarnya, Theresa juga berharap Yunita bisa segera sadar. Namun, saat teringat Yunita yang pernah berebutan Owen dengannya dan Yura sebelumnya, dia juga merasa sangat pusing. Dengan perasaan Yunita terhadap Owen, mungkin saja Yunita akan lanjut berebutan Owen dengannya.Jika itu dulu, Theresa pasti tidak akan membiarkan Yunita masuk ke dalam hubungannya dengan Owen. Sekarang, berhubung Yunita sudah mengorbankan nyawa untuk menyelamatkannya, seluruh kesan buruknya terhadap Yunita sudah sirna. Apabila Yunita lanjut berebutan Owen dengannya setelah sadar nanti, dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menangani hal ini.“Theresa, kamu nggak usah khawatir. Beberapa hari lalu, aku sudah suruh orang untuk bantu carikan bunga inti langit. Seharusnya, aku bisa segera mendapatkannya, lalu membuat Yunita sadar,” hibur Owen. Dia salah paham bahwa
“Aku bukannya nggak berencana memasuki pasar Tonham Timur dan Tonham Utara. Saat berada di kediaman Keluarga Lisano tadi, aku sudah capai kesepakatan kerja sama dengan Om Dirga. Aku mau kembangkan Grup Ora ke Tonham Timur melalui Keluarga Lisano, sedangkan tanggung jawab untuk membuka pasar di Tonham Utara bisa diserahkan ke Keluarga Meriya,” jelas Owen secara singkat.Sebenarnya, rencana awal Owen dan Yura adalah, setelah mendominasi pasar Tonham Barat, mereka akan mengembangkan Grup Ora ke Tonham Timur dan Tonham Utara dengan juga mendirikan perusahaan cabang di kedua wilayah itu.Namun, berhubung Yunita terluka parah dan masih belum sadarkan diri, sedangkan Wajah Seribu juga sudah membunuh Zaka dan para ahli Organisasi Dragmar Tonham Selatan lainnya, hal ini sudah sepenuhnya membuat Owen marah.Alasan kenapa Owen terburu-buru pergi ke Tonham Sentral adalah untuk menemukan lokasi persembunyian Wajah Seribu, lalu membunuhnya agar bisa membalaskan dendam Yunita serta para ahli Organisa
Di kediaman Keluarga Senjaya.Setelah tiba, Owen dan Theresa langsung melihat Adrian, Eliot, dan orang lainnya yang sudah menunggu kedatangan mereka di halaman.Sejak pergi ke Tonham Barat untuk bertemu Owen, Theresa tidak pernah berkunjung ke kediaman Keluarga Senjaya lagi. Melihat Theresa yang datang sekarang, Adrian dan yang lain tentu saja merasa sangat gembira. Setelah mengobrol sejenak, mereka membawa Theresa dan Owen masuk ke ruang tamu.“Theresa, apa kesibukanmu akhir-akhir ini? Kenapa kamu nggak datang kunjungi kami?” tanya Elliot dengan perhatian.Selama beberapa hari terakhir, Owen sudah mengunjungi kediaman Keluarga Senjaya beberapa kali demi mengambil bahan obat untuk memurnikan pil pemicu potensi dan pil pelacak jiwa, juga untuk mengobati Yunita dan Kartha. Namun, Theresa tidak pernah mengikuti Owen datang. Hal ini pun membuat Elliot merasa agak bingung.“Om, akhir-akhir ini, aku lagi sibuk. Jadi, aku nggak sempat datang menjengukmu dan Kakek,” jelas Theresa secara singka
“Kakek, Om, bagaimana pendapat kalian mengenai kerja sama ini?” tanya Owen sambil tersenyum.Sesuai dengan dugaan Adrian dan Elliot, Owen ingin bekerja sama dengan Keluarga Senjaya memang karena ingin meningkatkan status Keluarga Senjaya. Dengan begitu, setelah meninggalkan Tonham Selatan, dia juga tidak perlu lagi mengkhawatirkan keselamatan Keluarga Senjaya.Selain itu, Owen juga sengaja melibatkan Keluarga Lisano agar bisa mengandalkan Keluarga Lisano untuk membantunya melindungi Keluarga Senjaya. Bagaimanapun juga, Adrian, Elliot, dan anggota Keluarga Senjaya yang lain merupakan kerabat Theresa. Demi Theresa, Owen harus berusaha yang terbaik untuk membantu Keluarga Senjaya berkembang menjadi keluarga besar terkemuka di Tonham Selatan. Ini juga merupakan salah satu tujuan Owen bekerja sama dengan Keluarga Lisano. Terlebih lagi, kerja sama ketiga pihak ini sama sekali tidak merugikan Keluarga Senjaya. Tanpa perlu menebak, dia tahu Adrian dan Elliot tidak mungkin menolak kerja sama
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero