“Owen, ada apa?” tanya Yura dan yang lain dengan bingung.“Ada beberapa pil yang mau kuberikan kepada kalian,” jawab Owen. Kemudian, dia mengeluarkan beberapa butir pil lima warna yang terlihat mengkilap dan memancarkan energi sejati luar biasa murni nan kuat.“Apa itu?” tanya Yura dan yang lain dengan bingung. Setelah menghabiskan waktu begitu lama dengan Owen, mereka tahu obat apa saja yang pernah dimurnikan Owen. Namun, ini adalah pertama kalinya mereka melihat pil lima warna. Jadi, mereka tidak tahu dari mana Owen mendapatkan pil itu.“Ini pil lima warna yang kumurnikan dengan menggunakan buah lima warna, sebuah bahan obat sakti berkualitas tinggi,” jelas Owen secara singkat.“Apa? Ini pil yang dimurnikan dengan menggunakan bahan obat sakti berkualitas tinggi? Serius?”Setelah mendengar penjelasan Owen, Theresa dan yang lain pun tercengang. Meskipun tidak begitu mengerti tentang bahan obat, mereka pernah mendengar kehebatan manfaat bahan obat sakti, juga tahu seberapa langka bahan
Setelah Renata mengambil pil lima warna, Theresa, Yura, dan Rosa juga mengambil bagian mereka masing-masing. Mereka bertiga sudah menghabiskan banyak waktu dengan Owen, sedangkan Owen juga menganggap mereka sebagai keluarga dan teman terpenting. Jadi, mereka tidak bersikap sungkan terhadap Owen.Namun, Maggie masih merasa agak ragu dan tidak mengambil pil lima warna itu. Bagaimanapun juga, pil lima warna sangat berharga. Selain itu, dia dan Owen masih belum saling mengenal terlalu lama. Persahabatannya dengan Owen masih belum sedalam Theresa, Yura, Rosa, dan Renata. Dia merasa malu untuk menerima hadiah seberharga itu dari Owen.“Maggie, pil lima warna ini punyamu. Simpanlah!” ujar Owen sambil tersenyum. Kemudian, dia langsung menaruh pil lima warna itu ke tangan Maggie.Meskipun situasi Maggie berbeda dengan kelompok Theresa, Keluarga Lisano memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Owen. Saat masih di Tonham Selatan, Owen berhasil menjatuhkan Rusli dan Keluarga Yukari juga berkat ba
Beberapa saat kemudian, Owen telah selesai memurnikan semua energi sejati dari pil energi sejati kelas atas. Kemudian, dia mengaktifkan Teknik Kesatria Dewa untuk mencoba menerobos hambatan kultivasi.Bum! Tidak lama kemudian, tubuh Owen bergetar dan basis kultivasinya meneorbos mencapai tahap awal Alam Augana dengan lancar.‘Syukurlah! Basis kultivasiku menerobos juga!’ seru Owen dengan gembira. Kemudian, dia lanjut berkultivasi beberapa saat lagi untuk mengokohkan basis kultivasinya.Pada saat ini, Theresa dan yang lain masih berkultivasi. Berhubung energi sejati yang terkandung dalam pil lima warna jauh lebih kuat daripada pil energi sejati kelas atas, waktu yang diperlukan untuk memurnikannya tentu saja lebih lama. Owen pun memanfaatkan kesempatan ini untuk mengisi serangan Gelang Darah Kematian. Gelang Darah Kematian adalah senjata magis tingkat Tigana kedua. Dengan kekuatan keseluruhan Owen yang telah mencapai Semi Alam Legana, dia sudah tidak memerlukan Gelang Darah Kematian.D
Bum! Bum! Setelah Theresa, Yura, dan Rosa menerobos hambatan kultivasi, Renata dan Maggie juga berhasil menerobos hambatan kultivasi.Dengan bantuan pil lima warna dan bakat bela dirinya yang unggul, Renata yang basis kultivasi awalnya telah mencapai tahap menengah Alam Augana pun menerobos mencapai tahap puncak Alam Augana. Di sisi lain, Maggie memiliki basis kultivasi yang paling tinggi di antara kelima wanita itu. Selain itu, bakat bela dirinya juga tidak kalah dari Renata. Pada akhirnya, basis kultivasinya berhasil menerobos mencapai Semi Alam Tigana.Setelah menerobos hambatan kultivasi, para wanita itu lanjut berkultivasi sejenak untuk mengokohkan basis kultivasi mereka. Setelah itu, mereka baru menyimpan kembali energi mereka dan bangkit.Pada saat ini, Owen juga telah selesai mengisi Gelang Darah Kematian. Jadi, dia pun menyimpan gelang itu dan Mutiara Spiritual Sejati.“Owen, manfaat pil lima warna ini luar biasa banget! Kamu benar-benar nggak mengecewakan kami!” puji para wa
“Maggie, kamu bisa balas kebaikan Owen dengan memberikan dirimu!” goda Renata.“Apa? Aku ....” Begitu mendengar godaan Renata, Maggie langsung malu hingga wajahnya semerah tomat. Sebenarnya, dia juga ingin memberikan dirinya kepada Owen untuk membalas kebaikan Owen. Namun, itu adalah hal yang tidak memungkinkan. Jika Owen bahkan belum dapat sepenuhnya menerima Yura, Owen lebih tidak mungkin menerimanya lagi. Namun, Maggie masih diam-diam berharap Owen bisa berpikiran terbuka dan menerima Yura suatu hari nanti. Dengan begitu, mungkin saja dia memiliki harapan untuk menjadi Yura yang selanjutnya.“Renata, jangan ngawur! Kamu mau menindas Maggie mentang-mentang dia gampang malu, ya? Owen juga baik banget sama kamu, kenapa kamu nggak memberikan dirimu padanya?” tegur Rosa sambil menjulingkan matanya.Di antara kelima wanita ini, usia Rosa paling tua dan dia juga merupakan kakak angkat Owen. Jadi, dia selalu bersikap layaknya seorang kakak. Selain itu, dia juga merupakan orang yang paling
“Owen, mengenai masalah Nona Jessica tadi, aku yang salah. Bagaimana kalau aku menciummu sebagai bentuk permintaan maaf?” ujar Theresa. Dia merasa agak bersalah karena sudah salah paham pada Owen mengenai insiden sebelumnya.Kemudian, Theresa berjinjit dan mencium pipi Owen dengan malu. Dia berharap Owen tidak marah padanya.“Cuma ini?” tanya Owen. Saat merasakan kecupan Theresa dan mencium aroma wangi samar dari tubuh Theresa, hati Owen pun bergejolak dan tatapannya juga berangsur-angsur mendalam.Kali ini, Owen dan Theresa sudah berpisah cukup lama. Jadi, Owen tentu saja sangat merindukan Theresa. Saat Theresa yang begitu cantik mengecupnya, kerinduan dan hasrat yang sudah dipendamnya sekian lama pun meledak. Dia tentu saja tidak dapat menahan “godaan” dari wanita yang dicintainya.“Kalau begitu, apa lagi yang kamu inginkan?” tanya Theresa. Dia masih belum mengerti maksud Owen.“Lihat saja nanti ....”Owen tersenyum penuh arti, lalu merangkul pinggang Theresa dan menarik Theresa ke d
“Aku tahu. Owen benar-benar sulit dihadapi! Tapi, dia tetap hanyalah seorang anak bau kencur yang nggak punya latar belakang apa pun. Dengan kekuatan Keluarga Pangadi, kita pasti bisa menyingkirkannya dengan mudah!” ujar Tirta sambil tersenyum sinis.Berhubung Owen masih sangat muda dan tidak memiliki fondasi kekuatan apa pun di Tonham Barat, Tirta awalnya sangat merendahkan Owen. Namun, karena kemampuan Owen tidak dapat ditebak dan dia juga sibuk meningkatkan basis kultivasinya selama beberapa hari terakhir, dia pun tidak menghadapi Owen untuk sementara.Sekarang, Tirta sudah berhasil meningkatkan basis kultivasinya. Selanjutnya, sudah saatnya dia menghadapi Owen.“Benar juga. Basis kultivasi Owen paling-paling baru mencapai tahap awal Alam Tigana. Di hadapan Keluarga Pangadi, dia nggak akan bisa melakukan apa-apa! Ayah, bagaimana kalau malam ini, kita utus ahli Keluarga Pangadi untuk menangkapnya kemari, lalu merebut Grup Ora darinya? Dengan begitu, masalah ini akan terselesaikan!” u
“Kalau begitu, bagaimana dong?” tanya Max setelah Tirta membantah usulnya.“Saat ini, basis kultivasiku sudah mencapai tahap akhir Alam Tigana. Malik itu bukan tandinganku. Biarpun Owen beraliansi dengan Keluarga Meriya, kita juga nggak perlu takut. Besok, aku akan menghadiri acara penjualan Grup Ora. Aku akan membuat Owen tahu apa akibat dari bermusuhan dengan Keluarga Pangadi!” ujar Tirta dengan tatapan membunuh.Dunia bela diri memiliki situasi yang istimewa. Biasanya, Organisasi Dragmar sangat jarang ikut campur dalam perselisihan di antara praktisi seni bela diri.Sebelumnya, Owen pernah melukai Max. Jika Tirta menggunakan alasan ini dan meminta pertanggungjawaban Owen secara terang-terangan, Organisasi Dragmar Tonham Barat tidak mungkin ikut campur dalam masalah ini. Rencana ini jauh lebih baik daripada mereka diam-diam mengutus orang untuk membunuh Owen.Selain itu, Keluarga Meriya pada dasarnya adalah batu penghambat bagi Tirta untuk menguasai Tonham Barat. Hanya saja, berhubun