“Emm ... yang kamu bilang benar!”Begitu mendengar ucapan Yura, Theresa seketika tersadar. Dulu, gara-gara informasi sesat yang diberikan kakek dan ayahnya, dia sudah pernah berpisah dengan Owen. Pada akhirnya, dia sendiri yang menderita dan bahkan memutuskan untuk bunuh diri.Dengan adanya pengalaman sebelumnya, Theresa tidak mungkin mengulangi kesalahan yang sama dan menanggung penderitaan karena kehilangan Owen untuk yang kedua kalinya. Begitu memikirkan hal ini, dia buru-buru menghampiri Owen, lalu merangkul sebelah tangan Owen dengan erat. Dia sangat takut Owen akan direbut Yunita.“Owen, aku nggak peduli kamu melakukan hal-hal yang mengkhianatiku atau nggak. Pokoknya, aku nggak akan membiarkanmu meninggalkan aku dan Yura,” ujar Theresa dengan panik. Sikapnya sepenuhnya berbeda dari sebelumnya.Meskipun masih merasa agak curiga telah terjadi sesuatu di antara Owen dan Jessica, Theresa tahu jelas bahwa dirinya tidak bisa kehilangan Owen. Selama Owen tidak mencampakkannya, hal lainn
“Syukurlah!”Berhubung Owen sudah membuat keputusan, Theresa dan Yura pun menghela napas lega. Meskipun memahami karakter Owen dan Owen tidak mungkin melakukan hal yang begitu tidak berperasaan, Yunita merupakan wanita cantik yang setingkat dengan mereka. Jadi, mereka sedikit banyaknya merasa agak khawatir.Sesuai dugaan, Owen memang tidak mengecewakan mereka. Theresa dan Yura pun akhirnya merasa lega.“Theresa, aku katakan sekali lagi. Benar-benar nggak ada yang terjadi di antara aku dan Nona Jessica. Nanti, aku akan jelaskan masalah ini padamu secara pribadi,” ujar Owen dengan serius.Meskipun merasa agak kecewa karena Theresa tidak memercayainya tadi, Owen tahu alasan Theresa bersikap begitu. Berhubung ibunya Theresa meninggal muda, Theresa pun menjadi sangat rendah diri dalam hubungan asmara dan juga takut terluka. Dia bisa memahami perasaan Theresa.Demi menghilangkan rasa curiga Theresa, Owen memutuskan untuk menjelaskan semuanya pada Theresa saat mereka hanya berdua. Dengan begi
“Aku ....”Setelah mendengar ucapan Theresa, Yunita merasa sangat sedih dan putus asa. Selanjutnya, dia hanya menatap Owen dengan penuh perasaan, lalu menahan seluruh perasaannya terhadap Owen dan berjalan ke arah pintu kamar dengan tampang sedih.“Yunita, tunggu dulu!” Tepat pada saat ini, Owen tiba-tiba teringat sesuatu dan menghentikan Yunita.“Owen, ada apa?” tanya Yunita sambil menoleh ke arah Owen. Entah sejak kapan, air mata sudah berkumpul di matanya. Kemudian, air mata itu pun menetes membasahi pipinya tanpa terkendali.“Yunita, jangan nangis. Dengan kecantikan dan latar belakang keluargamu, aku yakin kamu pasti bisa menemukan pria yang lebih cocok denganmu,” hibur Owen setelah melihat tampang Yunita yang sedih.“Ngomongnya sih gampang,” gumam Yanisa dengan sedih.Yunita tahu mengenai situasi Owen. Owen bukan hanya memiliki basis kultivasi yang mendalam, juga memiliki kemampuan lain yang luar biasa. Dia tidak mungkin bisa menemukan pria yang lebih unggul dari Owen.Sekarang, Y
“Yunita, apa yang lagi kamu pikirkan?” tanya Owen dengan heran setelah melihat Yunita yang melamun.“Ng ... nggak apa-apa ....” Setelah tersadar dari lamunannya, Yunita buru-buru menggeleng. Namun, hatinya benar-benar bergejolak.Akal sehat Yunita tidak membiarkannya untuk melakukan hal yang begitu menurunkan pamornya. Namun, dia juga tidak ingin kehilangan satu-satunya pria yang disukainya. Dalam sekejap, konflik batin ini membuat pikirannya sangat kacau. Dia tidak tahu apakah dirinya harus berbagi Owen atau menahan penderitaan sesaat dan menghentikan perasaannya terhadap Owen tepat waktu.“Oh iya, Yunita, untuk apa kamu datang mencariku?” tanya Owen untuk mengalihkan topik pembicaraan. Dia tentu saja tidak mengetahui konflik batin Yunita.“Oh, kakakku sudah berhasil membantumu mengakuisisi sebuah perusahaan kosmetik. Dia menyuruhku untuk membawamu ke sana untuk menangani semua prosedurnya. Selain itu, kamu sudah selesai memurnikan semua pil yang akan dijual. Dia juga mau diskusikan t
Baume Kosmetik terletak di kawasan industri pinggir kota. Ini adalah sebuah perusahaan berskala besar yang terkenal di Tonham Barat. Begitu tiba di luar perusahaan, Owen, Theresa, dan orang lainnya pun turun dari mobil.Saat ini, Hugo sudah menunggu di luar perusahaan bersama 2 pengawal dan 2 pria paruh baya yang mengenakan jas rapi. “Pak Owen, akhirnya kamu tiba juga! Bu Theresa, Bu Yura, nggak disangka kalian juga datang ke Tonham Barat,” sapa Hugo sambil tersenyum begitu melihat kemunculan kelompok Owen.“Benar! Pak Hugo, lama nggak jumpa,” jawab Theresa dan Yura sambil tersenyum.Saat di acara penjualan Grup Ora di Tonham Selatan sebelumnya, Theresa dan Yura pernah bertemu dengan Hugo sekali. Jadi, mereka saling mengenal.“Pak Owen, perusahaan ini perusahaan kosmetik yang aku bantu kamu akuisisi. Untuk sementara, aku sudah bayar uang mukanya. Ayo aku bawa kamu lihat-lihat situasi perusahaannya. Kalau kamu puas, aku akan bantu kamu urus prosedur selanjutnya,” ujar Hugo.Grup Ratu K
Di hotel bintang lima.Saat kelompok Owen tiba di hotel, langit sudah gelap. Owen pun terlebih dahulu memesan beberapa kamar mewah bagi sekelompok orang yang baru tiba dari Tonham Selatan ini. Kemudian, mereka makan malam di restoran hotel.Berhubung sudah lama tidak bertemu dengan Owen, Theresa dan yang lain menanyakan bagaimana kehidupan Owen di Tonham Barat selama ini. Suasana mereka yang makan sambil mengobrol sangatlah harmonis.Seusai makan malam, mereka pun berkumpul di kamar Owen. Tepat pada saat ini, Owen tiba-tiba teringat sesuatu, lalu menyuruh Vince dan Boris untuk menemuinya.“Pak Vince, Pak Boris, basis kultivasi kalian sekarang sudah mencapai tingkatan apa?” tanya Owen.Sebelum meninggalkan Tonham Selatan, Owen pernah mengajarkan Teknik Biduk yang dapat mempercepat peningkatan kekuatan secara signifikan kepada beberapa bawahannya. Selain itu, dia juga memberikan beberapa pil obat dan mendirikan Formasi Pengumpul Surya yang dapat membantu kultivasi mereka.Tujuan Owen tid
“Nggak masalah kok! Pak Boris, sudah sangat bagus basis kultivasimu bisa menerobos mencapai tahap menengah Alam Tigana dalam waktu sesingkat ini. Kamu nggak usah merasa bersalah. Kelak, kamu lanjut berlatih Teknik Biduk saja. Aku yakin cepat atau lambat, basis kultivasimu pasti akan mencapai tahap akhir Alam Tigana,” hibur Owen.Owen tahu bahwa kekuatan Boris masih kalah sedikit dari Vince. Sesuai harapannya, basis kultivasi Boris telah mencapai tahap menengah Alam Tigana. Jadi, dia merasa sangat puas.Baik di Tonham Selatan maupun Tonham Barat, petarung tahap menengah dan tahap akhir Alam Tigana sudah termasuk petarung hebat yang tidak dapat diremehkan. Kelak, dia pun bisa merasa tenang karena ada Vince dan Boris yang melindungi keselamatan kelompok Theresa.“Oh iya, bagaimana situasi Rendy dan yang lain?” tanya Owen lagi.“Tuan Owen, basis kultivasi Rendy dan yang lainnya sudah mencapai sekitar tahap akhir Alam Augana atau Semi Alam Tigana,” jawab Vince dan Boris dengan hormat.Demi
“Owen, ada apa?” tanya Yura dan yang lain dengan bingung.“Ada beberapa pil yang mau kuberikan kepada kalian,” jawab Owen. Kemudian, dia mengeluarkan beberapa butir pil lima warna yang terlihat mengkilap dan memancarkan energi sejati luar biasa murni nan kuat.“Apa itu?” tanya Yura dan yang lain dengan bingung. Setelah menghabiskan waktu begitu lama dengan Owen, mereka tahu obat apa saja yang pernah dimurnikan Owen. Namun, ini adalah pertama kalinya mereka melihat pil lima warna. Jadi, mereka tidak tahu dari mana Owen mendapatkan pil itu.“Ini pil lima warna yang kumurnikan dengan menggunakan buah lima warna, sebuah bahan obat sakti berkualitas tinggi,” jelas Owen secara singkat.“Apa? Ini pil yang dimurnikan dengan menggunakan bahan obat sakti berkualitas tinggi? Serius?”Setelah mendengar penjelasan Owen, Theresa dan yang lain pun tercengang. Meskipun tidak begitu mengerti tentang bahan obat, mereka pernah mendengar kehebatan manfaat bahan obat sakti, juga tahu seberapa langka bahan