Tok! Tok! Tok! Tepat pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu yang mengganggu Owen mengobati Jessica.“Owen, apa kamu ada di dalam?” Terdengar suara merdu Yunita dari luar kamar.“Ada. Yunita, tunggu sebentar ya. Aku akan segera membukakan pintunya,” jawab Owen secara refleks. Selanjutnya, dia pun mempercepat pengobatannya. Dia mengeluarkan semua energi dingin yang tersisa dari bagian perut dan dada Jessica, lalu mencabut semua jarum akupunktur yang ada di tubuh Jessica.“Owen, kenapa kamu masih belum buka pintunya?”Setelah mendengar jawaban Owen, tetapi Owen masih belum membuka pintu, Yunita merasa agak bingung dan berseru lagi.“Iya, iya!”Setelah didesak oleh Yunita, Owen pun langsung berjalan ke arah pintu dan membuka pintu untuk membiarkan Yunita masuk tanpa berpikir panjang.“Owen, kamu lagi ngapain? Kenapa baru buka pintu sekarang?” tanya Yunita dengan bertambah bingung setelah melihat wajah Owen yang merah dan tubuhnya yang berkeringat.Owen pun menjawab, “Oh, aku lagi ...
“Sembarangan! Owen, kamu itu bukan dokter. Lagian, aku nggak pernah dengar kamu menguasai keterampilan medis. Mana mungkin kamu bisa mengobati Jessica? Kalian kira aku ini anak umur 3 tahun yang gampang dibohongi?” bentak Yunita dengan marah.Setelah menghabiskan waktu dengan Owen selama ini, Yunita merasa dirinya sangat memahami situasi dan latar belakang Owen. Dulu, dia tidak pernah menyaksikan maupun mendengar Owen menguasai keterampilan medis. Terlebih lagi, Owen juga bukanlah seorang dokter. Meskipun benar-benar menguasai keterampilan medis, keterampilan medisnya seharusnya tidak tinggi.Jika benar-benar sakit, Jessica seharusnya pergi ke rumah sakit atau mencari dokter yang terkenal. Kenapa Jessica malah datang mencari Owen? Hal ini sangatlah tidak masuk akal! Begitu memikirkan hal ini, Yunita pun merasa Owen dan Jessica pasti sedang membohonginya.“Yunita, aku nggak membohongimu. Yang kukatakan itu kenyataan ...,” jelas Owen dengan sabar. Namun, sebelum sempat menyelesaikan kata
“Yunita, jangan keterlaluan kamu! Aku katakan sekali lagi, Pak Owen hanya mengobatiku! Kalau kamu asal menuduhku lagi, jangan salahkan aku bersikap kasar padamu!” seru Jessica. Dia sudah sepenuhnya marah hingga seluruh tubuhnya gemetar hebat. Sedikit rasa malu dan gugup yang tersisa di hatinya sudah sepenuhnya hilang.“Bersikap kasar padaku? Hanya dengan mengandalkan kekuatanmu? Aku mau tahu apa yang bisa dilakukan wanita nggak tahu malu sepertimu terhadapku!” ejek Yunita sambil menatap Jessica dengan penuh peremehan.Sejak mengenal Owen, basis kultivasi Yunita sudah meningkat dari tahap akhir Alam Rigana mencapai tahap menengah Alam Augana berkat bantuan Owen. Di seluruh Tonham Barat, selain Hugo dan Max yang memiliki bakat bela diri unggul, tidak ada orang dari generasi muda yang basis kultivasinya lebih tinggi darinya. Jadi, dia tentu saja tidak takut pada Jessica.Di sisi lain, Yunita sudah tanpa sadar jatuh cinta pada Owen. Jessica yang “menggoda” Owen dan berani mengancamnya pun
“Kamu ....”Melihat Yunita yang begitu keras kepala, Owen benar-benar marah, tetapi juga tidak berdaya. Bagaimanapun juga, dia tahu ucapan Yunita bukannya sama sekali tidak beralasan.Saat Owen mengobati Jessica tadi, suasananya memang terasa agak ambigu. Ditambah dengan terjadinya begitu banyak kebetulan, wajar saja Yunita salah paham. Jadi, meskipun Yunita tidak bersedia memercayai penjelasannya, dia juga tidak berdaya.Setelah dihentikan oleh Owen, Jessica menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Saat ini, dia sudah berangsur-angsur bisa bersikap rasional dan tenang. Dia tahu jelas bahwa semua ini hanyalah salah paham belaka. Jika dia lanjut bertengkar atau bertarung dengan Yunita, kesalahpahaman dan masalah ini hanya akan bertambah besar. Hal ini tidak akan menguntungkan dirinya maupun Owen.Hanya saja, Yunita sudah berulang kali menuduh dan menghinanya. Tindakan Yunita itu benar-benar keterlaluan. Jika disuruh mengampuni Yunita dengan begitu saja, dia tentu saja tidak rel
“Aku .... Benar! Aku memang menyukai Owen! Aku nggak akan izinkan wanita nggak tahu malu sepertimu menggodanya!” jawab Yunita.Yunita pada dasarnya sangat angkuh. Dia tentu saja tidak terima diejek oleh Jessica. Berhubung merasa terlalu cemburu, dia pun mengakui perasaannya terhadap Owen tanpa berpikir panjang.“Apa? Yunita, kamu lagi bercanda, ‘kan? Candaanmu itu sama sekali nggak lucu,” ujar Owen dengan terkejut.Owen tahu jelas bahwa Yunita adalah putri Keluarga Meriya yang statusnya sangat tinggi. Yunita juga diakui sebagai wanita tercantik di Tonham Barat yang memiliki banyak pemuja. Dengan semua yang Yunita miliki, dia bisa menemukan kekasih dengan mudah. Jadi, Owen benar-benar tidak menyangka Yunita tiba-tiba mengatakan hal seperti itu.Namun, setelah dipikir-pikir, Yunita sedang emosi. Mungkin saja dia salah bicara karena sedang bertengkar dengan Jessica. Owen pun tidak menganggap serius ucapan itu.“Aku ....”Setelah tersadar kembali, Yunita langsung merasa malu. Berhubung tid
“Yunita, maaf, aku nggak bisa jadi pacarmu.” Setelah tersadar dari keterkejutannya, Owen pun menolak Yunita dengan perasaan bersalah.“Apa? Kenapa? Apa karena Jessica ....”Yunita tidak menyangka Owen akan menolaknya. Pukulan yang diterimanya saat ini benar-benar besar. Selanjutnya, dia segera menoleh ke arah Jessica dengan penuh kecemburuan dan kebencian. Dia salah paham bahwa Owen menolaknya karena Jessica.Owen menggeleng, lalu menjawab, “Bukan, hal ini nggak ada hubungannya dengan Nona Jessica. Sebenarnya, aku sudah punya pa ....”Baru saja Owen hendak mengungkapkan bahwa dirinya telah memiliki pacar, tiba-tiba terjadi perubahan situasi.“Wah, kamar ini ramai banget!”Tepat pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara merdu seseorang. Selanjutnya, Renata yang berwajah cantik dan bertubuh mungil, tetapi seksi berjalan masuk ke kamar Owen. Di belakang Renata, masih ada 4 wanita yang tampangnya luar biasa cantik.Keempat wanita cantik itu tidak lain adalah Theresa, Yura, Rosa, dan Maggie.
“Renata, apa kamu gila? Kenapa kamu tiba-tiba menendangku?” seru Owen dengan terkejut. Kemudian, dia segera mengerahkan energi spiritualnya untuk menangkis serangan Renata. Dia terlihat tidak senang, juga tidak tahu apa maksud Renata.“Menurutmu? Owen busuk, kami sangat merindukanmu selama ini, juga khawatir padamu yang datang ke Tonham Barat sendirian. Tapi, kamu malah diam-diam cari pacar lain di sini dan menikmati hidup yang bebas! Apa kamu nggak merasa bersalah pada Theresa dan Yura?” bentak Renata.“Cari pacar? Jangan asal ngomong, aku mana ada cari pacar lain ...,” jawab Owen dengan terkejut. Setelah melihat Yunita dan Jessica yang ada di sampingnya, dia baru sadar bahwa Renata pasti salah paham.“Theresa, jangan dengar ucapan Renata. Nona Jessica dan Yunita itu teman yang kukenal di Tonham Barat. Tapi, mereka cuma teman,” jelas Owen dengan terburu-buru. Dia langsung mengabaikan Renata.Renata pada dasarnya memiliki sifat yang eksentrik dan suka membuat kekacauan. Owen sudah terb
“Yunita, dia pacarku. Namanya Theresa. Theresa, dia itu Yunita, adiknya Hugo,” ucap Owen untuk memperkenalkan kedua belah pihak.Tadi, Owen masih belum sempat menjelaskan alasan kenapa dirinya menolak Yunita. Sekarang, dengan memperkenalkan Theresa pada Yunita, dia sudah secara tidak langsung menjawab pertanyaan Yunita sebelumnya.“Apa? Ka ... kamu sudah punya pacar?” tanya Yunita dengan terkejut.Awalnya, Yunita mengira Owen menolaknya karena Jessica. Sekarang, dia baru paham bahwa Owen ternyata sudah memiliki pacar. Pantas saja Owen menolaknya.“Sial! Kenapa jadi begini ...,” gumam Yunita dengan wajah pucat. Dia juga melangkah mundur secara refleks dan hampir jatuh.Berhubung Yunita memiliki paras yang tidak tertandingi siapa pun di Tonham Barat, ada banyak keturunan keluarga besar terkemuka yang mengejarnya. Namun, tidak ada seorang pun yang dapat menarik perhatiannya. Oleh karena itu, dia masih belum menemukan pria yang disukainya sampai sekarang.Sekarang, Yunita telah menemukan p