“Tetua Zavier, kenapa Pak Malik, Pak Yosef, dan orang lainnya berkumpul di luar kamar Gustari? Apa yang mau mereka lakukan?” tanya Tirta dengan ekspresi yang sangat muram.Meskipun tidak tahu tujuan orang-orang itu menunggu Owen, Tirta tahu jelas bahwa mereka semua adalah tokoh hebat di Tonham Barat. Kedudukan dan status mereka sama sekali tidak kalah dari dirinya. Bahkan dia juga tidak bisa membuat orang-orang itu berbaris untuk menunggunya. Dia benar-benar tidak mengerti bagaimana Owen melakukannya dan tidak bisa menerima kenyataan kejam ini.“Umm ... kami nggak tahu,” jawab kelompok Zavier sambil menggeleng.“Sial! Kenapa jadi begini! Jangan-jangan ... kita memang terlalu meremehkan Gustari dan dia sebenarnya jauh lebih hebat dari bayangan kita?” tanya Tirta setelah teringat peringatan Rusli.Sebelumnya, Rusli pernah berulang kali memperingati Tirta bahwa Owen sangat hebat dan sulit dihadapi. Hanya saja, Tirta sama sekali tidak menganggap serius peringatan Rusli karena merasa Owen m
“Aku kira Gustari sangat hebat, ternyata cuma sok hebat dengan mengandalkan keunggulan pil yang dijual Grup Ora!” seru Tirta sambil diam-diam merasa lega.Tadi, Tirta mengira Owen sangat hebat sehingga dirinya perlu mempertimbangkan ulang rencananya untuk merebut Grup Ora dari Owen. Setelah mengetahui Owen hanya berlagak sok hebat, dia pun segera kembali tenang.“Ayah, pil yang dijual Grup Ora bahkan bisa membuat begitu banyak keluarga besar terkemuka melakukan hal seperti ini. Pengaruhnya benar-benar besar dan potensi perkembangannya juga nggak terbatas! Bagaimanapun juga, Keluarga Pangadi harus mendapatkan Grup Ora!” ujar Max.“Benar. Keluarga kita harus mendapatkan Grup Ora!” jawab Tirta dengan suara berat.Meskipun sudah dapat menilai pengaruh dan keuntungan yang bisa dihasilkan Grup Ora, Tirta tidak menyangka pengaruh Grup Ora ternyata jauh lebih hebat daripada yang dibayangkannya, juga bisa menarik perhatian begitu banyak keluarga besar terkemuka. Dalam sekejap, tekadnya untuk me
“Sonny, apa kamu nggak bisa lebih tenang?” tegur Malik sambil memelototi Sonny setelah mendengar keluhannya.“Ayah, yang kukatakan itu kenyataan. Gustari itu cuma seorang wakil presdir yang berstatus rendah. Dia mana pantas membuat kita semua menunggunya di sini!” jawab Sonny. Kemudian, dia menghadap ke arah kelompok Yosua dan berkata, “Pak Yosua, Pak Hadi, aku jujur saja ya. Dengan status kalian yang begitu tinggi, direktur utama Grup Ora juga nggak layak membuat kalian menunggu di sini! Tapi, kalian malah rela menunggu Gustari yang hanyalah seorang wakil presdir sampai selama ini. Bukannya tindakan kalian itu agak bodoh?”“Ini ....”Yosua, Hadi, dan yang lain pun tidak bisa membantah. Meskipun memang mereka yang rela menunggu kepulangan Gustari, apa yang dikatakan Sonny juga masuk akal. Bagaimanapun juga, Gustari hanyalah seorang wakil presdir. Dia memang tidak layak membuat begitu banyak tokoh hebat berstatus tinggi untuk menunggunya.Ditambah dengan Gustari masih belum kembali set
“Pembagian keuntungan secara rata?” tanya semua orang dengan terkejut.Mereka semua tahu seberapa besar pengaruh dan keuntungan yang bisa dihasilkan Grup Ora. Jika benar-benar bisa mendapatkan pembagian keuntungan secara rata, mereka bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar tanpa melakukan apa-apa. Hanya saja, syarat ini terlalu merugikan Grup Ora, mereka merasa Gustari tidak mungkin menerimanya. Namun, sesuai dengan yang dikatakan Sonny tadi, Grup Ora tidak memiliki fondasi atau koneksi apa-apa di Tonham barat. Jika ingin membuka pasar di Tonham Barat, Grup Ora harus memilih untuk bekerja sama dengan salah seorang di antara mereka. Asalkan mereka semua menetapkan pembagian keuntungan secara rata, Gustari dan Grup Ora mau tak mau pasti menerimanya.“Nggak mungkin! Om Sonny, keuntungan dari pembagian keuntungan secara rata sudah terlalu tinggi. Pak Gustari nggak akan menerimanya!” bantah Hugo dengan terkejut.Hugo tahu jelas bahwa Sonny adalah orang yang arogan dan tidak berhenti
Pada saat ini, Gunawan dan Haryanto juga menemani Owen kembali. Setelah Owen mendiskusikan cara menghadapi Rusli dengan Efendi tadi, Efendi sengaja mempersiapkan jamuan untuk menyambutnya. Selain itu, dia juga bertemu dengan beberapa rekan lama yang dikenalnya saat menjatuhkan Tangan Beracun dulu. Mereka semua tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih padanya.Setelah perjamuan berakhir, Efendi merasa khawatir pada Owen yang sudah minum cukup banyak. Jadi, dia sengaja menyuruh Haryanto dan Gunawan untuk mengantar Owen kembali.“Ya sudah, Tetua Haryanto, Tetua Gunawan, kamarku ada di depan. Kalian pulang saja,” ucap Owen sambil menghentikan langkahnya.Saat di perjamuan tadi, Gunawan dan beberapa rekan lama Owen bergiliran bersulang dengan Owen untuk berterima kasih padanya karena dia pernah menyelamatkan nyawa mereka. Jadi, dia mau tak mau minum lumayan banyak. Sampai sekarang, masih tercium bau alkohol yang samar dari tubuhnya.“Emm, Pak Gustari, istirahatlah dengan baik. Kami pamit
“Menungguku?” tanya Owen dengan terkejut dan bingung.Saat di telepon tadi, Hugo mengatakan bahwa Malik telah menerima pembagian keuntungan yang diberikan Owen dan berencana untuk mendiskusikan hal spesifik mengenai kerja sama mereka. Berhubung para anggota Keluarga Meriya masih belum meninggalkan hotel, Owen bisa menebak bahwa mereka seharusnya memang secara khusus menunggunya kembali.Namun, Owen tidak mengenal Yosef dan yang lainnya. Jadi, dia tidak tahu kenapa orang-orang ini menunggunya di tempat ini.“Pak Gustari, mereka adalah anggota keluarga besar terkemuka Tonham Barat. Mereka semua ingin diskusikan perihal kerja sama denganmu,” jelas Hugo secara singkat, seolah-olah dapat menebak pikiran Owen.“Oh, begitu!” Setelah mendengar penjelasan Hugo, Owen baru mengerti kenapa ada begitu banyak orang yang menunggu kepulangannya. Semalam, Owen telah berhasil mempromosikan manfaat pil yang dijual Grup Ora. Oleh karena itu, para keluarga besar terkemuka tentu saja ingin bekerja sama den
“Benar! Pak Malik, nggak nyangka kita bisa ketemu di sini,” jawab Haryanto dan Gunawan sambil tersenyum.Meskipun Malik dan yang lain adalah tokoh penting di Tonham Barat, sebagai Prajurit Naga Hitam Organisasi Dragmar Tonham Barat, status dan kedudukan mereka juga sangat tinggi. Terutama Haryanto yang basis kultivasinya telah mencapai tahap tahap menengah Alam Tigana.Selain Malik, kekuatan Haryanto setingkat dengan Yosua, Hadi, dan yang lain. Sementara itu, kedudukannya juga tidak kalah jauh dari Malik dan yang lain. Jadi, Haryanto tentu saja tidak gugup saat menghadapi sekelompok orang ini.“Tetua Haryanto, Tetua Gunawan, kenapa kalian bisa bersama Gustari?” tanya Malik dengan bingung.Malik tidak setuju dengan tindakan Sonny yang menghasut orang lain. Namun, berhubung telah menunggu lama dan ditambah dengan Owen hanyalah seorang wakil presdir Grup Ora, dia merasa menunggu kepulangan Owen di tempat ini hingga begitu lama merupakan tindakan yang agak bodoh. Oleh karena itu, dia tidak
“Ternyata begitu!”Setelah mendengar penjelasan Gunawan, Malik dan yang lain baru tersadar. Ternyata, Owen adalah tamu terhormat Organisasi Dragmar Tonham Barat. Namun, mereka segera menyadari ada hal yang aneh.Organisasi Dragmar adalah organisasi khusus yang mengendalikan kestabilan dunia bela diri dan memiliki kedudukan tinggi. Tidak sembarang orang mampu menjalin hubungan dengan Organisasi Dragmar. Owen yang merupakan tamu terhormat Grup Organisasi Dragmar Tonham Barat dan diantar pulang oleh dua Prajurit Naga Hitam pasti bukanlah orang biasa.Setidaknya, identitas Owen tidak sesederhana yang mereka kira. Seorang wakil presdir tidak mungkin memiliki kemampuan sebesar ini. Begitu memikirkan hal ini, mereka pun segera tersadar bahwa mereka terlalu merendahkan Owen sebelumnya.“Pak Malik, kenapa kalian ada di sini? Apa ada hal yang penting yang mau kalian lakukan?” tanya Haryanto. Saat ini, dia telah menyadari bahwa dia sudah keceplosan dan hampir mengungkapkan identitas asli Owen. Ja