“Sonny, apa kamu nggak bisa lebih tenang?” tegur Malik sambil memelototi Sonny setelah mendengar keluhannya.“Ayah, yang kukatakan itu kenyataan. Gustari itu cuma seorang wakil presdir yang berstatus rendah. Dia mana pantas membuat kita semua menunggunya di sini!” jawab Sonny. Kemudian, dia menghadap ke arah kelompok Yosua dan berkata, “Pak Yosua, Pak Hadi, aku jujur saja ya. Dengan status kalian yang begitu tinggi, direktur utama Grup Ora juga nggak layak membuat kalian menunggu di sini! Tapi, kalian malah rela menunggu Gustari yang hanyalah seorang wakil presdir sampai selama ini. Bukannya tindakan kalian itu agak bodoh?”“Ini ....”Yosua, Hadi, dan yang lain pun tidak bisa membantah. Meskipun memang mereka yang rela menunggu kepulangan Gustari, apa yang dikatakan Sonny juga masuk akal. Bagaimanapun juga, Gustari hanyalah seorang wakil presdir. Dia memang tidak layak membuat begitu banyak tokoh hebat berstatus tinggi untuk menunggunya.Ditambah dengan Gustari masih belum kembali set
“Pembagian keuntungan secara rata?” tanya semua orang dengan terkejut.Mereka semua tahu seberapa besar pengaruh dan keuntungan yang bisa dihasilkan Grup Ora. Jika benar-benar bisa mendapatkan pembagian keuntungan secara rata, mereka bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar tanpa melakukan apa-apa. Hanya saja, syarat ini terlalu merugikan Grup Ora, mereka merasa Gustari tidak mungkin menerimanya. Namun, sesuai dengan yang dikatakan Sonny tadi, Grup Ora tidak memiliki fondasi atau koneksi apa-apa di Tonham barat. Jika ingin membuka pasar di Tonham Barat, Grup Ora harus memilih untuk bekerja sama dengan salah seorang di antara mereka. Asalkan mereka semua menetapkan pembagian keuntungan secara rata, Gustari dan Grup Ora mau tak mau pasti menerimanya.“Nggak mungkin! Om Sonny, keuntungan dari pembagian keuntungan secara rata sudah terlalu tinggi. Pak Gustari nggak akan menerimanya!” bantah Hugo dengan terkejut.Hugo tahu jelas bahwa Sonny adalah orang yang arogan dan tidak berhenti
Pada saat ini, Gunawan dan Haryanto juga menemani Owen kembali. Setelah Owen mendiskusikan cara menghadapi Rusli dengan Efendi tadi, Efendi sengaja mempersiapkan jamuan untuk menyambutnya. Selain itu, dia juga bertemu dengan beberapa rekan lama yang dikenalnya saat menjatuhkan Tangan Beracun dulu. Mereka semua tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih padanya.Setelah perjamuan berakhir, Efendi merasa khawatir pada Owen yang sudah minum cukup banyak. Jadi, dia sengaja menyuruh Haryanto dan Gunawan untuk mengantar Owen kembali.“Ya sudah, Tetua Haryanto, Tetua Gunawan, kamarku ada di depan. Kalian pulang saja,” ucap Owen sambil menghentikan langkahnya.Saat di perjamuan tadi, Gunawan dan beberapa rekan lama Owen bergiliran bersulang dengan Owen untuk berterima kasih padanya karena dia pernah menyelamatkan nyawa mereka. Jadi, dia mau tak mau minum lumayan banyak. Sampai sekarang, masih tercium bau alkohol yang samar dari tubuhnya.“Emm, Pak Gustari, istirahatlah dengan baik. Kami pamit
“Menungguku?” tanya Owen dengan terkejut dan bingung.Saat di telepon tadi, Hugo mengatakan bahwa Malik telah menerima pembagian keuntungan yang diberikan Owen dan berencana untuk mendiskusikan hal spesifik mengenai kerja sama mereka. Berhubung para anggota Keluarga Meriya masih belum meninggalkan hotel, Owen bisa menebak bahwa mereka seharusnya memang secara khusus menunggunya kembali.Namun, Owen tidak mengenal Yosef dan yang lainnya. Jadi, dia tidak tahu kenapa orang-orang ini menunggunya di tempat ini.“Pak Gustari, mereka adalah anggota keluarga besar terkemuka Tonham Barat. Mereka semua ingin diskusikan perihal kerja sama denganmu,” jelas Hugo secara singkat, seolah-olah dapat menebak pikiran Owen.“Oh, begitu!” Setelah mendengar penjelasan Hugo, Owen baru mengerti kenapa ada begitu banyak orang yang menunggu kepulangannya. Semalam, Owen telah berhasil mempromosikan manfaat pil yang dijual Grup Ora. Oleh karena itu, para keluarga besar terkemuka tentu saja ingin bekerja sama den
“Benar! Pak Malik, nggak nyangka kita bisa ketemu di sini,” jawab Haryanto dan Gunawan sambil tersenyum.Meskipun Malik dan yang lain adalah tokoh penting di Tonham Barat, sebagai Prajurit Naga Hitam Organisasi Dragmar Tonham Barat, status dan kedudukan mereka juga sangat tinggi. Terutama Haryanto yang basis kultivasinya telah mencapai tahap tahap menengah Alam Tigana.Selain Malik, kekuatan Haryanto setingkat dengan Yosua, Hadi, dan yang lain. Sementara itu, kedudukannya juga tidak kalah jauh dari Malik dan yang lain. Jadi, Haryanto tentu saja tidak gugup saat menghadapi sekelompok orang ini.“Tetua Haryanto, Tetua Gunawan, kenapa kalian bisa bersama Gustari?” tanya Malik dengan bingung.Malik tidak setuju dengan tindakan Sonny yang menghasut orang lain. Namun, berhubung telah menunggu lama dan ditambah dengan Owen hanyalah seorang wakil presdir Grup Ora, dia merasa menunggu kepulangan Owen di tempat ini hingga begitu lama merupakan tindakan yang agak bodoh. Oleh karena itu, dia tidak
“Ternyata begitu!”Setelah mendengar penjelasan Gunawan, Malik dan yang lain baru tersadar. Ternyata, Owen adalah tamu terhormat Organisasi Dragmar Tonham Barat. Namun, mereka segera menyadari ada hal yang aneh.Organisasi Dragmar adalah organisasi khusus yang mengendalikan kestabilan dunia bela diri dan memiliki kedudukan tinggi. Tidak sembarang orang mampu menjalin hubungan dengan Organisasi Dragmar. Owen yang merupakan tamu terhormat Grup Organisasi Dragmar Tonham Barat dan diantar pulang oleh dua Prajurit Naga Hitam pasti bukanlah orang biasa.Setidaknya, identitas Owen tidak sesederhana yang mereka kira. Seorang wakil presdir tidak mungkin memiliki kemampuan sebesar ini. Begitu memikirkan hal ini, mereka pun segera tersadar bahwa mereka terlalu merendahkan Owen sebelumnya.“Pak Malik, kenapa kalian ada di sini? Apa ada hal yang penting yang mau kalian lakukan?” tanya Haryanto. Saat ini, dia telah menyadari bahwa dia sudah keceplosan dan hampir mengungkapkan identitas asli Owen. Ja
“Tetua Gunawan, Tetua Haryanto, terima kasih atas niat baik kalian! Kalau perlu bantuan, aku akan hubungi kalian,” jawab Owen sambil tersenyum.Mengenai masalah kerja sama, Owen pernah berjanji bahwa dirinya akan memprioritaskan Keluarga Meriya. Dia tentu saja tidak akan mengingkari janjinya. Oleh karena itu, dia tidak perlu merepotkan Gunawan dan Haryanto untuk mengenalkan koneksi mereka. Namun, dia tahu ini adalah niat baik mereka. Jadi, dia tidak menolaknya.“Oke! Tuan Gustari, kalau nggak ada hal lain lagi, kami kembali dulu ya. Kalau butuh bantuan kelak, telepon saja kami kapan pun ....”Gunawan dan Haryanto berpamitan dengan Owen, juga tidak lupa untuk bertukar nomor kontak dengan Owen.“Oke! Hati-hati di jalan, ya!” jawab Owen sambil tersenyum.Setelah Gunawan dan Haryanto pergi, Owen baru menatap kembali ke arah orang lainnya dan berkata, “Semuanya, terima kasih atas dukungan kalian terhadap Grup Ora. Maaf aku membuat kalian menunggu begitu lama. Aku masih punya sekitar 200 but
“Gustari, jangan kira kamu bisa menyogok kami dengan menunjukkan sedikit kemurahan hati. Kali ini, kamu sudah membuat kami menunggu begitu lama di sini. Kamu jelas-jelas ingin mempermainkan kami! Jadi, kamu harus kasih kami pertanggungjawaban yang memuaskan!” bentak Sonny dengan terburu-buru.Tadi, Sonny dan orang lainnya sudah mencapai kesepakatan untuk melawan Owen bersama. Namun, berhubung Owen sudah menghadiahkan pil peningkat energi sejati kualitas top, perasaan semua orang yang awalnya masih kesal sudah berubah menjadi jauh lebih baik. Dia khawatir mereka akan mengurungkan niat mereka untuk melawan Owen.“Pak Sonny, apa maumu?” tanya Owen dengan kening berkerut. Dia tidak tahu bahwa ada begitu banyak orang yang menunggunya dan bukan sengaja mengabaikan semua orang. Sekarang, dia juga sudah memberikan pil peningkat energi sejati kualitas top sebagai kompensasinya. Namun, Sonny masih merasa tidak puas. Hal ini sedikit banyaknya membuatnya merasa agak tidak senang.“Aku mau kamu nai
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero