“Baguslah! Gustari, kamu benar-benar bisa mengalahkan Max! Ka ... kamu hebat banget!”Setelah tersadar dari keterkejutan masing-masing, Yunita, Sean, dan Madeline pun merasa sangat gembira. Kekhawatiran mereka sudah sepenuhnya sirna. Mereka tidak tahu bagaimana cara Owen mengalahkan Max dengan hanya satu jari. Namun, mereka tahu jelas bahwa Owen yang mampu melakukannya pasti memiliki basis kekuatan di atas tahap menengah Alam Augana.Pantas saja Owen bersikeras tidak mau melarikan diri dan juga meminta untuk bertarung dengan Max secara langsung. Ternyata Owen bukan bodoh maupun membual, melainkan benar-benar memiliki kemampuan seperti itu. Hanya saja, mereka terlalu meremehkan kekuatan Owen.Terutama Yunita. Saat pertama kali bertemu Owen, dia sama sekali tidak menanggapi Owen karena statusnya yang hanyalah seorang wakil presdir. Sampai Owen menghabiskan 4 triliun untuk membeli semua bahan obat yang dijual di acara bisnis dan mengeluarkan beberapa butir pil yang manfaatnya luar biasa,
“Nak, ja ... jangan terlalu sombong! Asal kamu tahu, ayahku itu Ketua Mafia Tonham Barat yang punya banyak ahli kuat! Kalau kamu berani melukaiku, ayahku dan Keluarga Pangadi nggak akan mengampunimu!” ancam Max saat Owen sudah makin dekat dengannya.Dengan kekuatan ayahnya dan latar belakang Keluarga Pangadi yang mendalam, Max merasa Owen tidak mungkin berani melakukan apa-apa terhadapnya. Kecuali, Owen sudah bosan hidup. Sayangnya, orang lain mungkin takut pada ancaman Ketua Mafia Tonham Barat dan Keluarga Pangadi, tetapi Owen tidak.“Memangnya kenapa? Aku nggak peduli Ketua Mafia Tonham Barat mau mengampuniku atau nggak. Intinya, aku nggak akan mengampunimu sekarang!” cibir Owen.Dengan kekuatan keseluruhan Owen yang telah mencapai tahap akhir Alam Tigana, Ketua Mafia Tonham Barat juga belum tentu adalah tandingannya. Jadi, dia tentu saja tidak takut pada ancaman Max. Selanjutnya, dia pun membidikkan kakinya ke arah lutut Max. Dia hendak melumpuhkan kedua kaki Max agar Max merasakan
Duk! Duk! Seiring dengan suara hantaman yang nyaring, kedua pengawal Keluarga Pangadi itu tersapu energi spiritual Owen dan melayang jauh sebelum jatuh ke lantai. Namun, berhubung mereka berusaha menghalangi Owen, Owen mau tak mau harus menghentikan pengejarannya terhadap Max.Max pun memanfaatkan kesempatan ini untuk memperjauh jaraknya dengan Owen dan melarikan diri ke arah tempat parkir.“Sial!” Melihat sosok Max yang makin menjauh, ekspresi Owen terlihat sangat suram. Meskipun kekuatan keseluruhannya telah mencapai tahap akhir Alam Tigana, tanpa mengonsumsi pil peningkat potensi dan menggunakan cara melindungi diri yang lain, kekuatan aslinya baru mencapai sekitar tahap akhir Alam Augana yang tidak berbeda terlalu jauh dengan kekuatan Max. Berhubung Max sudah melarikan diri cukup jauh, dia tidak bisa mengejar Max dengan mudah.“Akhirnya aku berhasil kabur juga ...,” gumam Max dengan lega setelah melihat dirinya yang berhasil melepaskan diri dari serangan Owen. Jarak tempat ini den
“Apa? Mu ... mustahil!”Begitu menyaksikan hal ini, Max langsung tercengang. Dia awalnya mengira dirinya telah berhasil melarikan diri. Tak disangka, kecepatan Owen tiba-tiba meningkat pesat dan Owen berhasil mengejarnya hanya dalam hitungan detik. Dapat dibayangkan betapa terkejutnya dia saat ini!Orang yang terkejut bukan hanya Max, tetapi juga Yunita dan Sean. Mereka tidak menyangka kecepatan Owen begitu tinggi dan sepertinya tidak kalah dari kecepatan petarung Semi Alam Tigana ataupun Alam Tigana.Namun, ini adalah hal yang sangat mustahil! Setelah menyaksikan pertarungan Owen dengan Max tadi, mereka bisa menebak bahwa basis kultivasi Owen seharusnya baru mencapai sekitar tahap akhir Alam Augana dari kecepatan dan kekuatan ledakannya. Kekuatan itu masih kalah jauh dari Semi Alam Tigana maupun Alam Tigana.Sekarang, kecepatan Owen tiba-tiba meningkat mencapai tingkatan di atas Semi Alam Tigana dan langsung berhasil menyusul Max. Hal ini sangat tidak bisa dipercaya. Mereka benar-bena
“Gustari, tunggu!”Tepat pada saat ini, Yunita dan Sean sudah menyusul Owen. Melihat Owen yang hendak melumpuhkan kaki Max, Yunita sangat terkejut dan buru-buru menghentikannya.“Nona Yunita, ada apa?” tanya Owen. Dia pun menghentikan serangannya dan menatap Yunita dengan bingung.“Gustari, tindakan Max sebelumnya memang agak keterlaluan. Tapi, kamu sudah membuatnya terluka parah dan mematahkan sebelah lengannya. Pelajaran ini sudah cukup. Menurutku, sebaiknya kita akhiri saja masalah ini sampai di sini,” jawab Yunita.“Apa yang dikatakan Nona Yunita benar. Pak Gustari, Max itu putra Ketua Mafia Tonham Barat yang statusnya tinggi. Menurutku, kamu hanya perlu memberinya sedikit pelajaran,” bujuk Sean dengan terburu-buru.Meskipun basis kultivasi Owen mungkin sudah melampaui tahap akhir Alam Augana, kekuatan itu masih kalah jauh dari Ketua Mafia Tonham Barat dan Keluarga Pangadi. Saat ini, Owen sudah menyebabkan Max terluka parah dan mematahkan sebelah lengan Max. Berhubung ini hanyalah
“Max, demi menghormati Ketua Mafia Tonham Barat, aku akan mengampunimu kali ini. Tapi, hanya sekali ini saja. Kalau masih berani ulangi kesalahan yang sama, kamu nggak akan seberuntung ini lagi!” ancam Owen dengan dingin.Selama ini, Owen sudah menghadapi banyak rintangan. Dengan kecerdasan dan pengalamannya, dia tahu bahwa Max bukan sedang meminta maaf dengan tulus. Meskipun dia mengampuni Max, Max juga tidak akan berhenti mengincarnya dengan semudah itu.Namun, saat mempertimbangkan kekuatan Ketua Mafia Tonham Barat dan Keluarga Pangadi, Owen tidak ingin menambah musuh yang kuat tanpa alasan. Oleh karena itu, dia mengampuni Max. Akan sangat bagus apabila Ketua Mafia Tonham Barat dan Max tahu diri dan berhenti mengincarnya. Dengan begitu, pertikaian di antara dirinya dengan Max termasuk selesai.Sebaliknya, apabila Ketua Mafia Tonham Barat dan Max masih melanjutkan masalah ini, Owen juga tidak akan diam saja. Selama Max masih berani mencari masalah dengannya, dia akan membuat Max mena
Setelah Sean pergi, Yunita juga berkata sambil tersenyum, “Gustari, Madeline, ayo kita juga pulang!”“Oke! Caden, ayo jalan!” kata Madeline sambil memanggil Caden.“Oh ....” Caden yang dari tadi diam pun tiba-tiba tersadar kembali. Saat berjalan mendekat, dia tanpa sengaja bertemu pandang dengan tatapan Owen yang tajam. Selanjutnya, dia pun merasa bersalah dan tanpa sadar gemetar ketakutan dan menghentikan langkahnya.“Caden, kamu kenapa?” tanya Madeline dengan heran.“Ng ... nggak apa-apa,” jawab Caden dengan terbata-bata. Dia tidak lagi berani menatap Owen. Sebelumnya, dia tidak berhenti merendahkan Owen. Berhubung merasa cemburu pada Owen, dia juga sering mengejek Owen, bahkan bersenang-senang di atas penderitaan Owen dan ingin Owen dipermalukan. Setelah menyaksikan kehebatan Owen sekarang, dia baru menyadari betapa bodoh dirinya. Di dunia bela diri, hal yang paling penting adalah kekuatan seseorang. Bakat bela diri dan kemampuan Owen sudah sepenuhnya mengejutkan Caden. Dia pun mau
Sejak dilukai Owen dan musnahnya Keluarga Yukari, Ketua Mafia Tonham Selatan tahu dia sudah tidak bisa tinggal di Tonham Selatan lagi. Oleh karena itu, Ketua Mafia Tonham Selatan diam-diam menyelinap ke Tonham Barat untuk mendukung Tirta.Tirta adalah penguasa dunia mafia Tonham Barat dan berteman cukup akrab dengan Ketua Mafia Tonham Selatan. Ditambah dengan Ketua Mafia Tonham Selatan merupakan petarung tahap akhir Alam Tigana yang kuat, juga hampir tidak tertandingi di Tonham Barat maupun Tonham Selatan, Tirta pun menerima dukungannya dengan gembira karena merasa Ketua Mafia Tonham Selatan akan berguna di saat-saat penting.Sejak saat itu, Ketua Mafia Tonham Selatan pun tinggal di rumah Tirta dan memulihkan dirinya dengan tenang. Saat senggang, mereka berdua juga sering mendiskusikan tentang hal berkultivasi atau situasi di Tonham Barat dan Tonham Selatan. Hal ini sudah memberikan keuntungan yang cukup besar bagi kedua belah pihak.Selain untuk mencari tempat memulihkan diri yang ama