‘Sial! Masa aku membiarkan anak itu kabur dengan begitu saja?’ gumam Max dengan hati tenggelam setelah mendengar Yunita dan Sean mendesak Owen untuk kabur.Max sangat membenci Owen dan tentu saja tidak ingin membiarkan Owen kabur. Namun, dia juga tidak bisa menghadapi Owen karena dihalangi oleh Sean dan Yunita. Jika Owen benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk kabur, dia juga tidak bisa mencegahnya. Begitu memikirkan hal ini, dia pun merasa sangat marah, tetapi juga tidak berdaya.Namun, apa yang terjadi selanjutnya malah membuat mereka semua tercengang.“Kabur? Nggak perlu kok. Nona Yunita, Pak Sean, terima kasih atas niat baik kalian. Putra Ketua Mafia Tonham Barat masih belum bisa melukaiku. Kalian berdua menyingkir saja, serahkan Max padaku,” ucap Owen sambil menggeleng. Dia menolak niat baik Yunita dan Sean dengan halus.Dengan kekuatan keseluruhannya yang telah mencapai tahap akhir Alam Tigana, Owen juga tidak akan kabur meskipun Ketua Mafia Tonham Barat yang datang sendiri
‘Ini ... Apa Gustari sudah gila?’Begitu mendengar ucapan Owen, Yunita, Sean, Madeline, dan Caden langsung tercengang. Mereka tahu basis kultivasi Max sudah mencapai tahap menengah Alam Augana. Di antara kalangan muda Tonham Barat, dia hampir tidak terkalahkan oleh siapa pun. Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa meskipun Hugo yang dijuluki orang terhebat dari generasi muda Tonham Barat turun tangan sendiri untuk menghadapi Max, Hugo juga belum tentu dapat mengalahkan Max.Namun, Owen yang berstatus begitu rendah bukan hanya menantang Max, juga berani mengatakan bisa menjatuhkan Max hanya dengan satu jari. Mana mungkin mereka percaya pada bualan tidak masuk akal itu.Mereka merasa Owen seharusnya masih marah akibat tindakan Max yang keterlaluan sehingga sengaja mengucapkan kata-kata searogan itu untuk membuat Max kesal. Selain itu, mereka tidak dapat memikirkan kemungkinan lain lagi.“Arogan banget kamu, Nak! Aku mau tahu apa kamu benar-benar bisa menjatuhkanku hanya dengan satu jar
“Siapa takut!” dengus Owen. Dia seolah-olah tidak mendengar peringatan Yunita dan malah melangkah maju. Kemudian, dia mengulurkan jari telunjuknya dan menggunakan Jari Bencana Bumi untuk menyambut serangan Max itu.Dengan kekuatan Owen saat ini, dia sebenarnya sudah bisa mengalahkan Max hanya dengan menggunakan energi spiritualnya. Namun, latihan membuat menjadi sempurna. Dia bisa memanfaatkan Max untuk mengasah jurus spiritualnya. Hal ini malah akan menguntungkannya.“Gawat ... Apa Gustari benar-benar sudah gila?”Melihat Owen yang menyambut serangan Max, Yunita, Sean, dan Madeline pun tercengang. Terutama Yunita. Tadi, dia sengaja memperingati Owen supaya Owen bisa menghindari serangan Max tepat waktu. Tak disangka, Owen bukan hanya tidak menghindar, malah melawan Max secara langsung dan hanya menggunakan sebuah jari. Itu tidak ada bedanya dengan menggali lubang kubur sendiri.Begitu serangan Max itu mengenai Owen, Owen pasti akan terluka parah atau langsung lumpuh. Begitu memikirkan
Duk! Jari Owen berhantaman dengan serangan Max dengan kuat. Energi spiritual dari ujung jari Owen segera merobek serangan dan pertahanan Max, lalu sisa kekuatannya menghantam tubuh Max dengan kuat.Pfft! Pfft! Pfft! Sebelum sempat bereaksi, Max sudah terbang sejauh 3-4 meter. Begitu mendarat di lantai, dia langsung memuntahkan banyak darah. Dadanya terasa sangat sakit dan wajahnya terlihat pucat pasi. Dia tergeletak di lantai dan jelas terluka cukup parah.“Apa? Max berhasil dikalahkan? Mu ... mustahil!”Begitu menyaksikan situasi ini, Yunita, Sean, dan Madeline langsung berseru terkejut. Awalnya, mereka mengira Owen yang berinisiatif melawan Max pasti akan mati. Tak disangka, Owen bukan hanya baik-baik saja, juga mampu menggunakan sebuah jari untuk mengalahkan Max dan membuat Max terluka parah. Hal ini benar-benar tidak dapat dipercaya!“Ng ... nggak mungkin! Ini bukan kenyataan ....”Di sisi lain, Caden juga merasa sangat terkejut. Dia menatap Owen yang berdiri gagah dan Max yang ter
“Baguslah! Gustari, kamu benar-benar bisa mengalahkan Max! Ka ... kamu hebat banget!”Setelah tersadar dari keterkejutan masing-masing, Yunita, Sean, dan Madeline pun merasa sangat gembira. Kekhawatiran mereka sudah sepenuhnya sirna. Mereka tidak tahu bagaimana cara Owen mengalahkan Max dengan hanya satu jari. Namun, mereka tahu jelas bahwa Owen yang mampu melakukannya pasti memiliki basis kekuatan di atas tahap menengah Alam Augana.Pantas saja Owen bersikeras tidak mau melarikan diri dan juga meminta untuk bertarung dengan Max secara langsung. Ternyata Owen bukan bodoh maupun membual, melainkan benar-benar memiliki kemampuan seperti itu. Hanya saja, mereka terlalu meremehkan kekuatan Owen.Terutama Yunita. Saat pertama kali bertemu Owen, dia sama sekali tidak menanggapi Owen karena statusnya yang hanyalah seorang wakil presdir. Sampai Owen menghabiskan 4 triliun untuk membeli semua bahan obat yang dijual di acara bisnis dan mengeluarkan beberapa butir pil yang manfaatnya luar biasa,
“Nak, ja ... jangan terlalu sombong! Asal kamu tahu, ayahku itu Ketua Mafia Tonham Barat yang punya banyak ahli kuat! Kalau kamu berani melukaiku, ayahku dan Keluarga Pangadi nggak akan mengampunimu!” ancam Max saat Owen sudah makin dekat dengannya.Dengan kekuatan ayahnya dan latar belakang Keluarga Pangadi yang mendalam, Max merasa Owen tidak mungkin berani melakukan apa-apa terhadapnya. Kecuali, Owen sudah bosan hidup. Sayangnya, orang lain mungkin takut pada ancaman Ketua Mafia Tonham Barat dan Keluarga Pangadi, tetapi Owen tidak.“Memangnya kenapa? Aku nggak peduli Ketua Mafia Tonham Barat mau mengampuniku atau nggak. Intinya, aku nggak akan mengampunimu sekarang!” cibir Owen.Dengan kekuatan keseluruhan Owen yang telah mencapai tahap akhir Alam Tigana, Ketua Mafia Tonham Barat juga belum tentu adalah tandingannya. Jadi, dia tentu saja tidak takut pada ancaman Max. Selanjutnya, dia pun membidikkan kakinya ke arah lutut Max. Dia hendak melumpuhkan kedua kaki Max agar Max merasakan
Duk! Duk! Seiring dengan suara hantaman yang nyaring, kedua pengawal Keluarga Pangadi itu tersapu energi spiritual Owen dan melayang jauh sebelum jatuh ke lantai. Namun, berhubung mereka berusaha menghalangi Owen, Owen mau tak mau harus menghentikan pengejarannya terhadap Max.Max pun memanfaatkan kesempatan ini untuk memperjauh jaraknya dengan Owen dan melarikan diri ke arah tempat parkir.“Sial!” Melihat sosok Max yang makin menjauh, ekspresi Owen terlihat sangat suram. Meskipun kekuatan keseluruhannya telah mencapai tahap akhir Alam Tigana, tanpa mengonsumsi pil peningkat potensi dan menggunakan cara melindungi diri yang lain, kekuatan aslinya baru mencapai sekitar tahap akhir Alam Augana yang tidak berbeda terlalu jauh dengan kekuatan Max. Berhubung Max sudah melarikan diri cukup jauh, dia tidak bisa mengejar Max dengan mudah.“Akhirnya aku berhasil kabur juga ...,” gumam Max dengan lega setelah melihat dirinya yang berhasil melepaskan diri dari serangan Owen. Jarak tempat ini den
“Apa? Mu ... mustahil!”Begitu menyaksikan hal ini, Max langsung tercengang. Dia awalnya mengira dirinya telah berhasil melarikan diri. Tak disangka, kecepatan Owen tiba-tiba meningkat pesat dan Owen berhasil mengejarnya hanya dalam hitungan detik. Dapat dibayangkan betapa terkejutnya dia saat ini!Orang yang terkejut bukan hanya Max, tetapi juga Yunita dan Sean. Mereka tidak menyangka kecepatan Owen begitu tinggi dan sepertinya tidak kalah dari kecepatan petarung Semi Alam Tigana ataupun Alam Tigana.Namun, ini adalah hal yang sangat mustahil! Setelah menyaksikan pertarungan Owen dengan Max tadi, mereka bisa menebak bahwa basis kultivasi Owen seharusnya baru mencapai sekitar tahap akhir Alam Augana dari kecepatan dan kekuatan ledakannya. Kekuatan itu masih kalah jauh dari Semi Alam Tigana maupun Alam Tigana.Sekarang, kecepatan Owen tiba-tiba meningkat mencapai tingkatan di atas Semi Alam Tigana dan langsung berhasil menyusul Max. Hal ini sangat tidak bisa dipercaya. Mereka benar-bena