“Apa? Aku sudah sembuh? A ... aku nggak salah dengar?” taya Vince dengan terkejut.Meskipun tidak menguasai keterampilan medis, Vince tahu jelas bahwa mengobati penyakit bukanlah hal yang mudah dan seseorang tidak mungkin sembuh hanya dalam sekejap. Dengan keadaan kakinya, meskipun dirawat di rumah sakit besar, dia mungkin harus menerima pengobatan selama 3-5 bulan sebelum kondisinya membaik atau pulih.Namun, Owen malah mengatakan kakinya telah sembuh dengan hanya memberikan puluhan menit pengobatan akupunktur kepadanya. Hal ini sangat tidak bisa dipercaya. Selain merasa terkejut, Vince juga tidak bisa menebak apakah Owen hanya sedang membual atau serius.“Kamu nggak salah dengar! Pak Vince, coba saja berdiri dan berjalan,” ujar Owen dengan serius.“Ini ... oke! Aku mau tahu apa sebenarnya yang sudah kamu lakukan!” dengus Vince. Dia merasa Owen tidak mungkin mampu menyembuhkan cedera yang sudah menghantuinya selama ini hanya dalam waktu puluhan menit. Hal itu tidaklah realistis.Selan
“Vince, bagaimana perasaanmu sekarang? Apa cedera kakimu benar-benar sudah sembuh?” tanya Boris dengan ekspresi tidak percaya setelah melihat Vince mampu berjalan tanpa bantuan tongkat.Boris tahu jelas bahwa kaki Vince dipatahkan secara paksa oleh Pembantai Darah. Jadi, kemungkinan sembuhnya sangatlah tipis. Tak disangka, hanya dengan memberikan puluhan menit pengobatan akupunktur, Owen berhasil menyembuhkan cedera kaki Vince dengan mudah.Keterampilan medis seperti ini benar-benar luar biasa! Jika bukan menyaksikannya sendiri, Boris tidak akan percaya ada hal seperti ini di dunia ini.“Em, lumayan. Sekarang, selain sedikit rasa kesemutan, sepertinya semuanya sudah nggak masalah lagi,” jawab Vince sambil tersenyum gembira. Ekspresinya sekarang terlihat sangat berbeda dengan sebelumnya.Sekarang, Vince baru mengerti bahwa apa yang dikatakan Owen memang benar. Owen benar-benar memiliki kemampuan untuk mengobati kakinya. Hanya saja, dia terlalu merendahkan keterampilan medis Owen.“Pak V
“Ternyata begitu!” Begitu mendengar penjelasan Vince, Owen dan Boris baru mengerti kenapa Vince menolak untuk bergabung dengan Grup Ora. Terutama Owen. Setelah mengetahui bahwa Vince bukanlah orang yang tidak tahu berterima kasih, ekspresinya baru menjadi lebih baik.“Pak Vince, kamu nggak usah khawatir. Hanya seorang Pembantai Darah masih belum bisa melakukan apa-apa terhadapku. Sebelumnya, aku sudah bilang, asalkan dia berani menunjukkan diri, aku pasti akan menghabisinya untuk membantu kamu dan Pak Boris membalaskan dendam kalian!” ujar Owen sambil tersenyum tipis. Dia sama sekali tidak takut pada Pembantai Darah.“Ini ....”Vince dan Boris saling menatap dengan terkejut. Mereka tahu jelas seberapa hebat Pembantai darah. Jadi, mereka merasa Owen bukanlah tandingan Pembantai Darah. Namun, Owen malah berulang kali mengatakan dia akan membantu mereka menghabisi Pembantai Darah. Mereka benar-benar tidak mengerti dari mana datangnya keberanian Owen sehingga dia bisa begitu meremehkan P
“Hanya dengan mengandalkan kemampuan rendah kalian? Konyol sekali!” cibir Pembantai Darah. Dia menatap Boris dan Vince dengan penuh peremehan. Pembantai Darah tahu bahwa Boris dan Vince berlatih teknik bela diri tingkat tinggi kelas menengah. Basis kultivasi mereka seharusnya baru mencapai Semi Alam Tigana atau tahap awal Alam Tigana. Dengan kekuatannya yang sudah mencapai tahap menengah Alam Tigana, dia tentu saja tidak takut pada mereka.“Kamu .... Pembantai Darah, kamu nggak usah sombong! Hari ini, mari kita bertarung mati-matian! Serahkanlah nyawamu!” seru Boris dan Vince dengan aura membunuh yang sangat kental. Kemudian, mereka pun hendak langsung menyerang ke arah Pembantai Darah.“Tunggu!” Tepat pada saat ini, Owen tiba-tiba melangkah maju dan menghentikan mereka. Di sisi lain, Boris dan Vince tidak mengerti kenapa Owen menghentikan mereka. Namun, Owen adalah orang yang berjasa bagi mereka. Berhubung Owen sudah bersuara, mereka hanya bisa menekan niat membunuh dan serangan mer
“Kamu ....” Saat melihat Pembantai Darah yang tiba-tiba bertindak, ekspresi Owen pun berubah menjadi sangat dingin. Awalnya, dia masih berpikir untuk mencari tahu bagaimana Pembantai Darah bisa begitu cepat menemukan lokasinya dan Boris. Namun, Pembantai Darah malah langsung turun tangan sebelum dia sempat melakukannya.Syut! Owen tidak berani menganggap remeh dan segera melangkah mundur dengan cepat untuk memperjauh jarak di antara mereka.“Mau menghindar? Memangnya bisa?” cibir Pembantai Darah. Kemudian, dia mempercepat langkahnya dan menyerang ke arah Owen dengan kecepatan secepat kilat.“Coba saja kalau berani!” seru Boris dan Vince dengan terkejut begitu melihat situasi ini. Kemudian, mereka buru-buru meluncurkan serangan berkekuatan besar ke arah Pembantai Darah dari kiri dan kanan. Mereka ingin mencoba membuat Pembantai Darah menghentikan serangannya terhadap Owen.“Alam Tigana?” seru Pembantai Darah dengan terkejut setelah merasakan fluktuasi energi sejati dari tubuh Boris dan
“Tuan Owen, Pembantai Darah sangat kuat. Aku dan Vince bukanlah tandingannya. Kamu pergi saja dulu dari tempat ini bersama Gaby!” teriak Boris ke arah Owen sambil berusaha melawan Pembantai Darah.Berhubung Pembantai Darah sudah membunuh semua anggota keluarganya, dendam di antara Boris dan Pembantai Darah sangatlah mendalam. Meskipun dia dan Vince harus mati di tangan Pembantai Darah, dia juga tidak akan takut atau mundur.Namun, Gaby adalah cucunya dan satu-satunya orang yang dikhawatirkannya. Sebelum Boris dan Vince dikalahkan Pembantai Darah, dia berharap Owen bisa terlebih dahulu membawa Gaby meninggalkan tempat ini. Asalkan Owen dan Gaby pergi dengan selamat, dia sudah bisa bertarung mati-matian dengan Pembantai Darah. Meskipun harus mati, dia juga akan mati dengan tenang karena mengetahui ada Owen yang menjaga Gaby.“Apa yang dikatakan Boris benar! Pak Owen, aku dan Boris akan menahan Pembantai Darah. Kalian cepatlah kabur!” ujar Vince. Dia tahu jelas bahwa masalah ini tidak ada
“Boris, Vince, waktu pemanasan sudah habis. Selanjutnya, kalian sudah boleh mati! Terimalah jurus bela diriku, Tinju Api Pembunuh!” dengus Pembantai Darah dengan tatapan membunuh.Saat ini, Pembantai Darah sudah tidak sabar untuk memberi pelajaran pada Owen. Pada saat yang sama, dia juga khawatir Owen akan melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung mengerahkan Tinju Api Pembunuh, jurus bela diri tingkat menengah kelas menengah yang dia rebut beberapa hari yang lalu.Selanjutnya, energi sejati yang luar biasa kuat memancar keluar dari tinjunya dan berubah menjadi seperti seekor api naga yang memelesat ke arah Boris dan Vince.“Jurus bela dirinya hebat sekali!” seru Boris dan Vince dengan terkejut setelah merasakan kekuatan yang sangat besar dari Tinju Api Pembunuh. Mereka pada dasarnya memang bukan tandingan Pembantai Darah. Berhubung Pembantai Darah mengerahkan jurus bela diri yang begitu mendalam, mereka lebih tidak mungkin bisa melawannya lagi.Boris dan Vince segera mengerahkan s
“Sial!”Saat merasakan jarum akupunktur yang memelesat ke arahnya dan serangan Owen, ekspresi Pembantai Darah pun berubah drastis. Dia tahu jelas apabila dirinya melanjutkan serangannya, dia memang bisa membunuh Vince. Namun, dia juga pasti akan terluka akibat serangan Owen. Pertarungan yang melukai kedua belah pihak ini tidak akan menguntungkannya.Oleh karena itu, Pembantai Darah pun menghentikan serangannya terhadap Vince dan menangkis serangan tiga jarum akupunktur itu. Kemudian, dia segera bergerak mundur untuk menghindari serangan Owen. Dia juga ingin memperjauh jarak di antara dirinya dengan Owen, Vince, dan Boris agar bisa mencegah Boris menyerangnya dari belakang seperti Owen.Vince yang telah terlepas dari kematian memanfaatkan kesempatan ini untuk menahan lukanya, lalu buru-buru meraih tongkatnya dan berdiri.“Pak Vince, kamu baik-baik saja, ‘kan?” tanya Owen dengan penuh perhatian saat melihat Pembantai Darah telah mundur.“Aku nggak apa-apa, hanya terluka ringan,” jawab Vi
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero