“Baguslah!” Theresa langsung kegirangan begitu mendengarnya. Dia tahu bahwa buah wulitar sangat bermanfaat bagi Owen. Salah satu alasan Owen ingin mendapatkannya juga agar bisa membantu Jerremy memulihkan basis kultivasinya.Hari ini, kedatangan Theresa ke kediaman Keluarga Senjaya ternyata tidak sia-sia. Dia bukan hanya berhasil meyakinkan Adrian untuk mempromosikan pil obat Grup Ora, tetapi juga mendapatkan informasi tentang buah wulitar.“Theresa, cepat kasih tahu kabar baik ini pada Owen!” kata Elliot sambil tersenyum.“Emm, aku akan meneleponnya sekarang juga.” Theresa mengangguk, lalu mengeluarkan ponselnya dan menelepon Owen. Namun, saat ini Owen sedang memusatkan perhatiannya untuk mengobati Maggie di kediaman Keluarga Lisano. Meskipun sudah menelepon beberapa kali, Owen masih tidak menjawab teleponnya.“Aneh banget, kenapa Owen nggak angkat telepon?” gumam Theresa dengan heran. Kemudian, setelah berpikir sejenak, dia segera tersadar. Sebelumnya, Owen sempat menelepon Theresa
Di ruang tamu, Elliot dan Theresa bertemu dengan Logan Morton, putra sulung Keluarga Morton. Logan adalah seorang pemuda berusia sekitar 27-28 tahun. Dia berpakaian mewah, juga memancarkan aura yang mengesankan dan sombong. Hanya dengan satu lirikan, dapat diketahui bahwa dia adalah seorang pemuda berbakat yang unggul.“Tuan Logan, maafkan kedatangan kami yang tiba-tiba ini,” sapa Elliot dengan sangat sopan. Meskipun Logan adalah orang dari kalangan generasi muda Keluarga Morton yang merupakan junior Elliot, kekuatan Keluarga Morton jauh lebih kuat daripada kekuatan Keluarga Senjaya. Jadi, Elliot juga tidak berani bersikap sombong di hadapan Logan.“Pak Elliot, nggak usah begitu sungkan. Silakan duduk,” jawab Logan sambil tersenyum tipis. Setelah itu, dia baru menyadari Theresa yang ada di samping Elliot. Begitu melihat paras Theresa yang begitu cantik, dia langsung terpesona.Dengan status dan kedudukannya sebagai putra sulung Keluarga Morton, Logan sudah pernah bertemu dengan berbaga
“Nona Theresa, maaf. Buah wulitar ini sangat berguna bagi Keluarga Morton. Sepertinya, kami nggak bisa menjualnya kepada kalian,” jawab Logan dengan penuh penyesalan.“Oh, begitu ....” Theresa pun merasa sangat kecewa. Namun, ucapan Logan selanjutnya langsung memberikan secercah harapan lagi kepadanya.“Tapi, berhubung Nona Theresa sudah bersuara, aku juga nggak boleh mengecewakanmu,” kata Logan dengan santai.“Benarkah? Tuan Logan, apa kamu bersedia menjual buah wulitar itu kepadaku?” tanya Theresa dengan gembira.“Tentu saja! Nona Theresa, sejujurnya, aku sudah langsung mengagumimu begitu melihatmu tadi. Aku sangat ingin berteman denganmu. Kalau kamu bersedia, aku akan menjual dan bahkan memberikan buah wulitar itu secara cuma-cuma kepadamu!” jawab Logan dengan mata berbinar.“Apa?” Setelah mendengar ucapan Logan, ekspresi Theresa langsung berubah. Dia tentu saja mengerti apa makna tersirat dari ucapan Logan. Berhubung Logan bersedia memberikan buah wulitar itu kepadanya secara cuma-
‘Arogan sekali! Tapi, aku suka. Kalau sudah mendapatkanmu kelak, aku mau tahu apa kamu masih bisa bersikap arogan atau nggak!’ pikir Logan dalam hati sambil tersenyum sinis saat melihat sosok Theresa dan Elliot yang menjauh.Setelah insiden tadi, Logan tahu bahwa Theresa sangat ingin mendapatkan buah wulitar. Selanjutnya, dia segera menyusun sebuah rencana. Dengan statusnya sebagai putra sulung Keluarga Morton dan ditambah dengan adanya buah wulitar sebagai umpan, dia yakin dirinya pasti bisa menundukkan seorang wanita seperti Theresa....Setelah meninggalkan kediaman Keluarga Morton, Elliot dan Theresa pun mengendarai mobil untuk kembali ke kediaman Keluarga Senjaya. Dalam perjalanan pulang, Theresa terlihat agak murung karena tidak berhasil mendapatkan buah wulitar.“Theresa, jangan sedih. Ini hanyalah kesulitan kecil. Nanti, aku akan menyuruh Kakek untuk turun tangan. Mungkin saja dia bisa berhasil mendapatkan buah wulitar itu,” hibur Elliot.“Kakek? Logan jelas nggak ingin menjual
“Kakek, buah wulitar sangat penting untuk Kakek Jerremy dan Owen. Bisa nggak kamu membantuku memikirkan cara untuk meminta buah wulitar itu dari Keluarga Morton?” mohon Theresa.“Kamu mau aku membantu Jerremy dan Owen untuk mendapatkan buah wulitar itu? Apa kamu rasa itu mungkin?” Adrian pun tertawa saking marahnya.Berhubung Sophie mati muda, Adrian tidak memiliki kesan yang baik terhadap Jerremy dan Lukas. Apalagi Owen, kesan Adrian terhadapnya sudah menjadi sangat buruk karena hubungan Owen dengan Yura. Sekarang, Adrian sudah terpaksa untuk membantu Owen mempromosikan pil obat. Namun, Theresa malah semakin menjadi-jadi dan menginginkannya untuk membantu Owen serta Jerremy untuk mendapatkan buah wulitar lagi. Mana mungkin dia tidak marah?“Kakek, anggap saja aku mohon padamu,” kata Theresa dengan wajah memelas.“Nggak bisa! Kalau kamu mau aku membantumu mendapatkan buah wulitar, kamu harus berjanji padaku untuk berpisah dengan Owen!” dengus Adrian dengan dingin.“Nggak mungkin! Aku
“Apa?” Setelah mendengar bahwa Logan datang bertamu, Adrian merasa sangat terkejut. Tadi, dia sudah berjanji untuk membantu Theresa mendapatkan buah wulitar. Tak disangka, Logan malah terlebih dahulu datang berkunjung ke kediaman Keluarga Senjaya sebelum dia sempat bertindak. Hal ini sangat berada di luar dugaannya.Bukan hanya Adrian, Theresa dan Elliot juga merasa sangat heran kenapa Logan bisa datang bertamu ke kediaman Keluarga Senjaya.“Harold, persilakan Tuan Logan masuk!” perintah Adrian.“Baik!” Harold mengiakan, lalu berjalan keluar dari ruang tamu.Tidak lama kemudian, Harold membawa Logan yang menjinjing sebuah kotak hadiah indah masuk ke ruang tamu. Kali ini, Logan datang dengan membawa dua pengawal yang memancarkan aura mengesankan.“Pak Adrian, aku Logan Morton. Maaf, aku tiba-tiba datang bertamu.” Logan berjalan ke depan Adrian, lalu memberi hormat kepadanya.“Tuan Logan, jangan begitu sungkan. Silakan duduk.” Saat melihat sikap Logan yang sopan, Adrian tersenyum tipis d
“Bagus! Bagus sekali!” Adrian langsung tersenyum bahagia. Akhir-akhir ini, dia sangat berharap Theresa bisa meninggalkan Owen gara-gara Owen yang berhubungan dengan beberapa wanita sekaligus. Sekarang, Logan tiba-tiba datang untuk melamar Theresa. Hal ini membuatnya merasa sangat gembira.Logan adalah putra sulung Keluarga Morton, sedangkan Theresa adalah cucu perempuan Adrian. Kebetulan, mereka berdua sangat cocok dan sepadan. Jika pernikahan ini bisa menjadi kenyataan, Theresa akan memiliki suami berlatar belakang bagus dan Keluarga Senjaya juga akan diuntungkan.“Aku nggak setuju!” Theresa merasa sangat terkejut dan langsung membantah.“Kenapa kamu nggak setuju? Theresa, Tuan Logan terlihat sangat rendah hati dan sopan, juga tulus menyukaimu. Orang lain belum tentu mendapatkan kesempatan sebagus ini. Kamu nggak boleh melewatkannya!” ujar Adrian dengan serius. Dari awal, Logan bersikap sangat sopan dan juga bersedia memberikan buah wulitar sebagai hadiah untuk menunjukkan ketulusann
“Owen, akhirnya kamu datang juga! Syukurlah!” Saat melihat kemunculan Owen, Theresa merasa sangat gembira dan buru-buru menghampirinya.“Nak, kamu itu pacarnya Nona Theresa?” Logan mengamati Owen dengan kening berkerut dan langsung bisa menebak statusnya.“Benar. Siapa kamu?” tanya Owen sambil menatap Logan dengan tatapan tajam.“Dengar baik-baik, aku ini Logan Morton, putra sulung Keluarga Morton!” jawab Logan dengan sombong.“Ternyata kamu yang namanya Logan!” Owen segera tersadar. Saat menelepon Theresa tadi, Theresa sudah menceritakan tentang masalah buah wulitar dan segala hal yang terjadi di kediaman Keluarga Morton. Namun, dia tidak tahu kenapa Logan bisa tiba-tiba muncul di kediaman Keluarga Senjaya.“Theresa, ada apa ini sebenarnya?” tanya Owen sambil menatap Theresa.“Dia datang kemari untuk melamarku,” jelas Theresa secara singkat.“Apa?” Owen merasa sangat terkejut dan marah setelah mendengarnya. Buah wulitar adalah milik Keluarga Morton. Owen maklum apabila Logan tidak in
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero