“Ini ....” Setelah mendengar Dirga ingin berinvestasi di perusahaannya, Owen merasa ragu sejenak dan terdiam. Dia tahu jelas bahwa Keluarga Lisano adalah keluarga besar terlelite di Tonham Selatan. Jika dia menyetujui permintaan itu, Grup Ora pasti bisa berkembang dengan pesat dalam waktu pendek. Selain itu, perusahaan mereka juga bisa terhindar dari berbagai kerepotan yang tak diperlukan berkat bantuan Keluarga Lisano.Namun, kekuatan Owen masih rendah dan berbeda jauh dari Keluarga Lisano dalam berbagai aspek. Jika mereka bekerja sama dalam keadaan yang begitu tidak seimbang, Owen dan perusahaan akan bergantung pada Keluarga Lisano sehingga bisa dikendalikan oleh mereka. Ini bukanlah situasi yang diinginkan Owen.Selain itu, sudah cukup hanya Owen dan Yura yang mengendalikan Grup Ora. Dia tidak berharap saham perusahaan terlalu tersebar. Hal itu tidak akan menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang.“Pak Dirga, maaf. Untuk saat ini, Grup Ora masih belum berencana untuk menerima in
Owen menyadari tatapan penuh arti Morgan. Dia pun melirik Morgan, lalu melirik Rosa dan menyadari sesuatu. Namun, dia tidak banyak berkomentar.“Pak Dirga, Tuan Morgan, kalau sudah nggak ada urusan lain, aku pamit dulu ya!” Owen menangkupkan tangannya, lalu berpamitan kepada mereka. Setelah itu, dia dan Rosa hendak meninggalkan tempat ini.“Tuan Owen, tunggu dulu!” Tepat pada saat ini, Angga yang berada di samping tiba-tiba memanggil Owen dan menghampirinya.“Pak Angga, kenapa kamu masih belum pergi?” Setelah melihat Angga, ekspresi Dirga langsung menjadi suram. Kali ini, pengobatan Angga yang asal-asalan sudah hampir mencelakai putrinya. Jika bukan karena Owen berhasil menyelamatkan putrinya tepat waktu, dia pasti tidak akan mengampuni Angga dengan segampang itu.“Pak Dirga, maaf. Kali ini, aku memang bersalah karena nggak punya kemampuan medis yang cukup tinggi untuk mengobati Nona Maggie hingga hampir mencelakainya.” Angga buru-buru memberi hormat dan meminta maaf pada Dirga dengan
“Pak Angga, berhubung kamu begitu tulus ingin mempelajari Teknik Akupunktur Tanpa Batas, aku akan mengajarkannya kepadamu,” jawab Owen dengan serius.Keterampilan medis berbeda dengan teknik bela diri. Jika teknik bela diri yang mendalam tersebar, pemiliknya akan tertimpa bencana besar. Namun, keterampilan medis bisa menyelamatkan orang dan memberi manfaat bagi masyarakat. Ditambah dengan sikap Angga yang tulus, Owen pun bersedia untuk mengajarkan Teknik Akupunktur Tanpa Batas kepadanya.“Tuan Owen, kamu benar-benar bersedia mengajarkan Teknik Akupunktur Tanpa Batas kepadaku? A ... aku nggak salah dengar?” tanya Angga dengan terkejut. Dia tidak menyangka Owen bersedia mengajarkan Teknik Akupunktur Tanpa Batas kepadanya, padahal Owen tidak bersedia menerimanya menjadi murid. Hal ini sangatlah tidak bisa dipercaya. Jika bukan karena mendengarnya sendiri, dia mungkin tidak percaya bahwa ini adalah kenyataan.“Kamu nggak salah dengar kok. Ayo berdiri! Aku akan mengajarkannya padamu sekaran
Setelah Theresa tiba, semua anggota Keluarga Senjaya mulai membujuk dan menasihatinya. Namun, Theresa sudah memantapkan hatinya. Tidak peduli apa pun yang dikatakan mereka, Theresa tetap tidak setuju untuk meninggalkan Owen. Alhasil, setelah membujuk selama 1-2 jam, mereka masih tidak berhasil membuat Theresa berubah pikiran.“Theresa, kenapa kamu begitu keras kepala! Di Tonham Selatan, ada banyak pemuda berbakat lainnya. Dengan kelebihanmu, aku jamin kamu pasti bisa mendapatkan pacar yang lebih baik dan cocok denganmu asalkan kamu meninggalkan Owen!” Berhubung Theresa tidak mendengar nasihat mereka, Adrian merasa sangat marah.“Kakek, kamu nggak usah menasihatiku lagi. Intinya, Owen nggak seperti bayangan kalian itu. Aku dan Owen sudah mengalami sangat banyak kesulitan dan akhirnya bersama. Jadi, aku nggak akan setuju untuk berpisah dengannya,” ujar Theresa dengan ekspresi tegas.“Kamu ....” Adrian merasa sangat marah hingga seluruh tubuhnya gemetar, tetapi juga sangat tidak berdaya.
“Om, ada apa?” tanya Theresa dengan bingung sambil menoleh.Elliot memberikan isyarat kepada Theresa untuk bersabar, lalu menatap Adrian sambil berkata, “Ayah, jangan marah dulu. Sebelumnya, Owen sudah menyelamatkan nyawaku dan secara nggak langsung menggagalkan rencana keluarganya Om Ezra untuk merebut kekuasaan keluarga. Nggak peduli apa Theresa bersedia meninggalkannya atau nggak, aku rasa kita seharusnya tetap mengingat kebaikannya itu.”“Sekarang, dia membutuhkan bantuan Keluarga Senjaya untuk membantunya mempromosikan pil obat. Baik dari segi apa pun, aku rasa kita harus membantunya!” kata Elliot.“Ini ....” Adrian pun tidak bisa berkata-kata.“Adrian, apa yang dikatakan Elliot benar. Owen sudah banyak berjasa bagi Keluarga Senjaya. Nggak peduli bagaimana karakternya, Keluarga Senjaya nggak boleh membalas air susu dengan air tuba!” tambah Eliana sambil mengangguk. Eliana termasuk lumayan bijaksana. Meskipun tidak berharap Theresa terus bersama dengan Owen, hal itu tidak ada kait
“Baguslah!” Theresa langsung kegirangan begitu mendengarnya. Dia tahu bahwa buah wulitar sangat bermanfaat bagi Owen. Salah satu alasan Owen ingin mendapatkannya juga agar bisa membantu Jerremy memulihkan basis kultivasinya.Hari ini, kedatangan Theresa ke kediaman Keluarga Senjaya ternyata tidak sia-sia. Dia bukan hanya berhasil meyakinkan Adrian untuk mempromosikan pil obat Grup Ora, tetapi juga mendapatkan informasi tentang buah wulitar.“Theresa, cepat kasih tahu kabar baik ini pada Owen!” kata Elliot sambil tersenyum.“Emm, aku akan meneleponnya sekarang juga.” Theresa mengangguk, lalu mengeluarkan ponselnya dan menelepon Owen. Namun, saat ini Owen sedang memusatkan perhatiannya untuk mengobati Maggie di kediaman Keluarga Lisano. Meskipun sudah menelepon beberapa kali, Owen masih tidak menjawab teleponnya.“Aneh banget, kenapa Owen nggak angkat telepon?” gumam Theresa dengan heran. Kemudian, setelah berpikir sejenak, dia segera tersadar. Sebelumnya, Owen sempat menelepon Theresa
Di ruang tamu, Elliot dan Theresa bertemu dengan Logan Morton, putra sulung Keluarga Morton. Logan adalah seorang pemuda berusia sekitar 27-28 tahun. Dia berpakaian mewah, juga memancarkan aura yang mengesankan dan sombong. Hanya dengan satu lirikan, dapat diketahui bahwa dia adalah seorang pemuda berbakat yang unggul.“Tuan Logan, maafkan kedatangan kami yang tiba-tiba ini,” sapa Elliot dengan sangat sopan. Meskipun Logan adalah orang dari kalangan generasi muda Keluarga Morton yang merupakan junior Elliot, kekuatan Keluarga Morton jauh lebih kuat daripada kekuatan Keluarga Senjaya. Jadi, Elliot juga tidak berani bersikap sombong di hadapan Logan.“Pak Elliot, nggak usah begitu sungkan. Silakan duduk,” jawab Logan sambil tersenyum tipis. Setelah itu, dia baru menyadari Theresa yang ada di samping Elliot. Begitu melihat paras Theresa yang begitu cantik, dia langsung terpesona.Dengan status dan kedudukannya sebagai putra sulung Keluarga Morton, Logan sudah pernah bertemu dengan berbaga
“Nona Theresa, maaf. Buah wulitar ini sangat berguna bagi Keluarga Morton. Sepertinya, kami nggak bisa menjualnya kepada kalian,” jawab Logan dengan penuh penyesalan.“Oh, begitu ....” Theresa pun merasa sangat kecewa. Namun, ucapan Logan selanjutnya langsung memberikan secercah harapan lagi kepadanya.“Tapi, berhubung Nona Theresa sudah bersuara, aku juga nggak boleh mengecewakanmu,” kata Logan dengan santai.“Benarkah? Tuan Logan, apa kamu bersedia menjual buah wulitar itu kepadaku?” tanya Theresa dengan gembira.“Tentu saja! Nona Theresa, sejujurnya, aku sudah langsung mengagumimu begitu melihatmu tadi. Aku sangat ingin berteman denganmu. Kalau kamu bersedia, aku akan menjual dan bahkan memberikan buah wulitar itu secara cuma-cuma kepadamu!” jawab Logan dengan mata berbinar.“Apa?” Setelah mendengar ucapan Logan, ekspresi Theresa langsung berubah. Dia tentu saja mengerti apa makna tersirat dari ucapan Logan. Berhubung Logan bersedia memberikan buah wulitar itu kepadanya secara cuma-