Share

Bab 138

Author: Jurang
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Namun, hal yang paling ajaib adalah Owen baru saja di sabet dan lukanya ini masih terbilang baru, tetapi sekarang lukanya sudah mengering dan lebih membaik.

"Owen, luka di punggungmu sudah mengering. Proses pemulihannya cepat sekali!" seru Theresa dengan kaget.

Dia ingat dengan jelas bahwa Owen pernah mengalami cedera di dada saat pertama kali menolong dirinya. Waktu itu, lukanya sembuh dan hilang hanya dalam satu hari saja. Bahkan, hampir tidak meninggalkan bekas luka. Tidak disangka, sekarang pun sama, ini benar-benar luar biasa!

"Mungkin kesehatan fisikku lebih bagus, jadinya bisa pulih lebih cepat daripada orang lain," jawab Owen dengan santai.

Begitu memikirkan hal ini, dia segera menyadari bahwa ini mungkin ada kaitannya dengan dirinya yang berkultivasi energi spiritual.

"Oh, mungkin saja," kata Theresa sambil mengangguk dan dia juga tidak terlalu memikirkannya.

Kemudian, Theresa mengulurkan tangannya yang indah dan mengoleskan obat ke punggung Owen dengan perlahan. Setelah mengo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mahesvara Shiva
lalu owen pun coli sambil dibantu Emely.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 139

    Gaun yang dikenakan Emily sangat modis. Pakaiannya memang bukan pakaian merek kelas atas dan mahal, tetapi sangat sesuai dengan karakteristik Emily yang menawan sehingga membuatnya terlihat lebih cerah dan energik. Ini adalah pertama kalinya Owen melihat kecantikan Emily yang sesungguhnya.Mengenai bentuk tubuh, Emily mungkin tidak lebih baik dari Theresa atau Angelina, tetapi dalam hal penampilan dan kecantikan, dia hampir sebanding dengan Angelina dan jelas merupakan kecantikan kelas satu!"Owen, kamu ... ada apa denganmu?" tanya Emily yang merasakan tatapan berapi-api Owen dengan wajah yang merona malu. Alhasil, jantungnya berdebar kencang dan dia pun menundukkan kepala, tidak berani menatap Owen.Owen telah banyak membantu Emily sehingga dia tanpa sadar mengembangkan rasa sukanya terhadap Owen yang tinggi dan tampan ini. Sekarang, Owen akhirnya bersedia bertamu ke rumahnya dan Emily sengaja berdandan agar meninggalkan kesan yang baik kepada Owen. Melihat reaksi Owen yang seperti in

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 140

    Melihat punggung Emily dan Owen yang perlahan menjauh, tangan Billy mengepal dengan sangat erat dan sorot matanya penuh dengan kebencian."Nak, bukannya menjalani hidupmu dengan baik, malah cari masalah denganku! Karena kamu sendiri yang cari mati, aku akan memenuhi keinginanmu!" guman Billy dengan raut wajah yang tampak sangat mengerikan. Setelah itu, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.Di koridor, Emily yang berjalan berdampingan dengan Owen berkata dengan raut wajah khawatir, "Owen, Billy adalah orang yang berpikiran sempit dan picik, dia juga orang yang pendendam. Dengar-dengar, kakak sepupunya adalah tokoh masyarakat yang sangat hebat. Dia sudah menyimpan dendam terhadapmu. Lain kali, kamu harus berhati-hati waktu bertemu dengannya."Keluarga Emily dan keluarga Billy adalah tetangga lama dan hubungan kedua keluarga lumayan baik. Jadi, Emily tahu sedikit tentang situasi keluarganya Billy. Beberapa tahun ini, kondisi keluarga Billy makin baik dan mereka sudah membeli

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 141

    Melihat pemandangan ini, sorot mata Elisa berkedip beberapa kali. Dia yang sepertinya mengerti sesuatu pun menyunggingkan senyumannya."Owen, ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan padamu, tapi aku nggak tahu kamu nyaman menjawabnya atau tidak," tanya Elisa dengan ambigu."Masalah apa? Bibi Elisa, tanyakan saja," kata Owen sambil tersenyum."Usiamu sepertinya nggak muda lagi. Apa kamu sudah punya pacar?" tanya Elisa dengan sorot mata yang dalam.Hati ibu dan putrinya saling terhubung. Begitu mendengar pertanyaan ini, Emily bisa langsung menebak maksud ibunya. Hal ini langsung membuat wajah Emily menjadi merah dan dia menundukkan kepalanya, tidak berani menatap mata ibunya, apalagi menatap Owen."Nggak ada," jawab Owen sambil menggeleng. Setelah itu, dia tidak berbicara lagi.Meskipun tidak punya pacar, dia baru bercerai. Namun, perceraian bukan hal yang baik dan Elisa tidak menanyakannya. Jadi, Owen tidak banyak bicara."Kamu sangat berbakat, kepribadianmu bagus, juga anak yang baik.

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 142

    Di luar pintu, seorang wanita muda dengan paras yang cantik berusia sekitar 26 tahun berjalan mendekat dengan membawa dua pemuda di belakangnya."Kak Catherine, Kak Frans, kenapa kalian kemari?"Emily sangat terkejut.Wanita muda yang ada di hadapannya ini adalah putri dari pamannya. Dia adalah kakak sepupu Emily, Catherine Limandi.Sementara itu, seorang pemuda yang ikut di belakang Catherine adalah kakak ipar Emily, Frans Gial.Ayah Emily telah meninggalkan rumah sejak lama, jadi ibunya yang membesarkan dia dan adiknya dengan susah payah seorang diri.Selama periode ini, paman dan beberapa kerabat lain telah banyak membantu mereka sekeluarga, di antaranya termasuk kakak sepupunya, Catherine.Ditambah lagi, Emily dan Catherine sejak kecil tumbuh besar bersama-sama sehingga hubungan mereka sangat baik.Kali ini, ketika ibunya sakit dan masuk rumah sakit, Emily bahkan meminjam uang sebanyak 20 juta dari Catherine.Entah itu pamannya ataupun kakak sepupunya, Catherine, keduanya selalu me

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 143

    Paras Emily sangat menawan, ditambah lagi dia sengaja berdandan saat ini sehingga terlihat segar dan menarik. Emily jauh lebih cantik dari yang Ben bayangkan, bahkan Ben belum pernah bertemu wanita secantik dan polos seperti ini sebelumnya.Saat pertama kali melihat Emily, Ben seketika terpesona dan merasa sangat puas kepada Emily."Tuan Ben, kamu sudah berlebihan." Emily tersenyum dengan sopan dan ekspresinya tampak sedikit malu.Sekarang, dia baru saja lulus dari universitas. Dia merasa bahwa dirinya masih sangat muda sehingga tidak perlu melakukan kencan buta untuk sementara waktu.Akan tetapi, bagaimanapun juga, ini adalah niat baik Catherine. Biasanya, dia hanya perlu sekadar menyapa dan bersikap baik untuk menghargai kakak sepupunya.Akan tetapi, situasi hari ini sedikit spesial. Keluarga mereka sedang mengundang Owen untuk makan bersama sebagai bentuk rasa terima kasih atas kebaikan Owen.Sekarang, Catherine mendadak mengatur kencan buta untuknya. Emily tentu tidak mungkin tidak

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 144

    Lantaran Catherine sudah berbicara secara langsung, Elisa pun langsung mengakuinya dengan terang-terangan. Dengan begitu, dia bisa menghindari Elisa untuk terus menjodohkan Emily dan mereka juga tidak perlu merasa canggung."Nggak boleh! Bibi, Owen ini adalah pecundang yang terkenal, selain itu dia juga pria yang pernah bercerai. Gimana mungkin dia pantas untuk Emily? Apa mungkin kalian sudah ditipu sama dia?" Catherine terkejut hingga melongo dan ekspresinya tampak sangat tidak percaya."Apa? Pecundang? Pernah bercerai? Catherine, apa kamu nggak salah?" Elisa sangat terkejut dan menatap ke arah Catherine dengan keheranan. Dia tidak mengerti maksud perkataan Catherine."Aku nggak salah. Bibi, kamu mungkin nggak tahu kalau dia dulunya adalah menantu matrilokal di Keluarga Bastian. Beberapa waktu yang lalu, dia diselingkuhi oleh Lucy dan juga diusir. Mereka bercerai tanpa membagikan harta kekayaan apa pun."Catherine menceritakan situasinya dengan sederhana.Saat ini, dia masih bekerja d

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 145

    “Sudahlah, jangan ditutupi lagi! Sebagai sesama pria, memangnya aku nggak ngerti apa yang kamu pikirkan? Asal kamu tahu, pecundang kayak kamu nggak usah mimpi bisa dapatin Emily! Kamu nggak layak untuknya!” cibir Ben.Emily sangat polos dan cantik, mana mungkin ada pria yang tidak tergerak hatinya? Ben tidak percaya Owen tidak menaruh perasaan pada Emily. Dia harus mencari cara untuk menyingkirkan Owen.“Kamu benar, aku mungkin memang nggak layak untuknya, tapi kamu lebih nggak layak lagi!” ujar Owen. Kesombongan Ben sudah membuatnya marah.“Hei, memangnya kamu itu siapa? Beraninya kamu bicara kayak gitu sama aku! Sudah bosan hidup, ya!” ucap Ben dengan murka sambil memelototi Owen.Jika bukan karena ingin meninggalkan kesan yang baik untuk Emily, dia pasti sudah memberi pelajaran pada Owen sekarang juga.“Owen, diam! Memangnya pecundang kayak kamu sebanding sama Tuan Ben? Baik dari segi apa pun, dia jauh lebih hebat dari kamu!” bentak Catherine. Kemudian, dia buru-buru berkata pada El

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 146

    Seiring dengan tawa mengejek itu, Billy berjalan mendekat bersama sekitar 7-8 orang pria kekar yang juga terlihat garang.Pemimpin sekelompok pria itu adalah seorang pemuda berusia sekitar awal 30 tahun. Dari lengan hingga lehernya dipenuhi dengan tato. Dia terlihat sangat garang dan berkarakter kejam, tipikal orang yang sebaiknya tidak disinggung. Dia adalah kakak sepupu Billy yang bernama Satya Julianto.“Billy, buat apa kamu datang kemari?”Begitu melihat kedatangan orang-orang ini, ekspresi Emily, Elisa, dan Edo langsung berubah. Bahkan Catherine dan Frans juga ketakutan setelah melihat jumlah orang dan aura kejam yang dipancarkan mereka.“Menurutmu? Tentu saja aku mau balas dendam sama Owen. Kalau nggak, buat apa aku datang?” jawab Billy sambil tersenyum dingin.“Billy, kita sudah jadi tetangga begitu lama. Ka ... kamu mau apa?” tanya Elisa dengan suara berat. Ekspresinya sangat suram.“Tante Elisa, aku jujur saja deh sama kamu. Soal aku dipecat dari rumah sakit, biarpun Owen itu

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3128

    “Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3127

    “Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3126

    “Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3125

    Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3124

    “Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3123

    Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3122

    “Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3121

    “Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero

  • Pembalasan Dendam sang Menantu Tertindas   Bab 3120

    “Semua ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral, segera bertindak! Tangkap Danu dan Jordan! Kalau ada anggota Keluarga Chandika yang berani menghalangi, mereka juga akan dihukum sesuai kesalahan mereka!” perintah Graham dengan tegas.Para anggota Keluarga Chandika seharusnya memang tidak terlibat dalam kejahatan Danu. Namun, apabila mereka bersikeras melindungi Danu, itu setara dengan berkomplot dengan penjahat di Daftar Hitam. Dengan begitu, Organisasi Dragmar Tonham Sentral tentu saja tidak akan mengampuni mereka.“Baik!”Seiring dengan perintah Graham, para ahli Organisasi Dragmar Tonham Sentral segera membentuk formasi untuk mengepung Danu dan Jordan.“Semua anggota Keluarga Chandika, bersiap untuk sambut serangan!” perintah Setiawan tanpa ragu sambil melambaikan tangannya kepada para anggota Keluarga Chandika.Kali ini, Organisasi Dragmar Tonham Sentral yang tidak memiliki bukti malah ingin menangkap Danu hanya berdasarkan kata-kata sepihak mereka. Hal ini benar-benar keterlaluan. K

DMCA.com Protection Status