“Nak, kamu memang hebat! Kali ini, aku ngaku kalah. Tapi kelak, aku nggak akan mengampunimu! Ayo kita pergi!” seru Hayden.Hayden tidak akan lanjut melawan Owen dan merugikan dirinya sendiri. Setelah mengancam Owen, dia buru-buru memanggil kedua pengawalnya dan berencana untuk langsung melarikan diri.“Mau kabur? Mana segampang itu!” cibir Owen. Kemudian, dia melangkah maju untuk mencegat kelompok Hayden.“Nak, apa maumu?” tanya Hayden. Firasat buruk mulai menyelimuti hatinya.“Menurutmu? Waktu kamu mau merampokku tadi, bukannya kamu sombong banget? Begitu melihat situasinya merugikanmu, kamu malah mau langsung kabur. Mana ada hal seenak itu di dunia ini?” ujar Owen sambil tersenyum sinis.“Ka ... kalau begitu, apa yang kamu inginkan?” tanya Hayden dengan suara berat.“Gampang saja. Bukannya sebelumnya kamu bilang mau mematahkan kedua kakiku? Sekarang, aku akan kabulkan permintaanmu itu dan mematahkan kedua kakimu supaya kamu jera!” jawab Owen dengan dingin. Ada niat membunuh yang meli
Setelah menyelesaikan masalah dengan Hayden, Owen dan Theresa hendak naik ke mobil dan pulang ke rumah. Pada saat ini, Mandy dan Toby buru-buru menghampiri mereka.“Owen, ka ... kamu nggak apa-apa?” tanya Toby. Melihat Owen yang baik-baik saja, Toby merasa sangat terkejut. Saat Owen meninggalkan toko batu giok, Toby sudah menebak bahwa Hayden pasti akan membalas dendam pada Owen. Dengan kekuatan Hayden yang telah mencapai Semi Alam Rigana, dia merasa Owen yang datang dari kota kecil seperti Jenggala tidak akan mampu melawan Hayden. Tak disangka, Owen bukan hanya baik-baik saja, tetapi sosok Hayden juga tidak terlihat di sekitar.“Apa maksudmu?” tanya Owen sambil menatap Toby dengan bingung. Dia tidak mengerti maksud pertanyaan Toby.“Oh, nggak apa-apa ....” Setelah tersadar dari keterkejutannya, Toby hanya tertawa canggung untuk menghindari pertanyaan Owen itu.“Benarkah ....” Saat melihat ekspresi Toby yang agak canggung, Owen pun tersadar dan memahami maksud Toby. Namun, Toby hanyal
Di vila.Saat Owen dan Theresa tiba di rumah, Yura dan yang lain sudah terlebih dahulu kembali. Hari ini, mereka semua beraktivitas secara terpisah. Owen dan Theresa pergi berkunjung ke kediaman Keluarga Senjaya, sedangkan Yura dan yang lain bertugas untuk mencari pembantu serta membeli dua tambahan mobil mewah agar kelak mereka bisa keluar rumah dengan nyaman.“Owen, apa itu yang ada di tanganmu?” Saat melihat Owen menjinjing sebuah kantong yang berat, Yura, Renata, dan Rosa menghampiri Owen dengan sangat penasaran.Mereka bertiga adalah anggota dari empat wanita tercantik di Jenggala. Paras mereka semua tentu saja sangat memesona. Jika pria lain melihat Owen dikelilingi keempat wanita cantik ini, mereka mungkin akan sangat cemburu pada Owen.“Oh, ini batu-batu giok yang kubeli hari ini,” jelas Owen secara singkat. Kemudian, dia membuka kantong itu dan memperlihatkan isinya kepada mereka.“Buat apa kamu beli begitu banyak batu giok?” tanya ketiga wanita itu dengan sangat terkejut.“Be
Di dalam vila.Berkat adanya bantuan dari Formasi Pengumpul Energi, tumbuh-tumbuhan di pekarangan menjadi sangat subur. Udaranya juga dipenuhi dengan energi spiritual yang kaya dan menyegarkan hati.Meskipun Theresa, Yura, Renata, dan Rosa adalah praktisi seni bela diri yang tidak dapat dengan jelas merasakan kekayaan energi spiritual, energi spiritual dan energi sejati berasal dari sumber yang sama. Jadi, mereka bisa merasakan bahwa udara di sekitar menjadi sangat murni dan bersih. Saat berlatih teknik bela diri di vila kelak, mereka bukan hanya bisa mencapai hasil yang lebih baik, tetapi juga dapat lebih mudah menerobos hambatan kultivasi....Setelah makan malam.Renata sangat menggebu-gebu dalam berlatih teknik bela diri. Dia pun buru-buru menyeret Owen dan Theresa masuk ke kamar untuk berlatih. Saat berada di Jenggala dulu, mereka bertiga dan Rachel sering berlatih teknik bela diri bersama sehingga hal ini sudah menjadi kebiasaan mereka.Dengan hubungan Yura dan Owen, dia juga tid
“Yura, jangan khawatir. Kekuatanku sekarang sudah menjadi jauh lebih mendalam daripada dulu. Aku mampu memurnikan pil peningkat energi sejati yang kualitasnya lebih bagus. Bahkan petarung Alam Augana juga bisa meningkatkan kecepatan dan efektivitas kultivasi mereka kalau mengonsumsinya!” jawab Owen sambil tersenyum.Situasi pil peningkat energi sejati dan pil energi sejati kurang lebih sama. Dulu, basis kultivasi ilmu kultivasi Owen terlalu rendah sehingga dia hanya bisa memurnikan pil peningkat energi sejati dan pil energi sejati kelas rendah.Sekarang, basis kultivasi ilmu kultivasinya sudah mencapai Tingkat Pembangunan Fondasi. Jadi, dia bisa memurnikan pil peningkat energi sejati yang kualitasnya lebih tinggi dan juga bermanfaat bagi petarung di bawah tahap puncak Alam Augana.“Benarkah? Baguslah!” seru Yura dengan sangat gembira setelah mendengarnya. Dia tahu bahwa sebagian besar basis kultivasi praktisi seni bela diri dari keluarga seni bela diri kuno terkemuka di Tonham Selatan
“Renata, maksudmu, Theresa, Yura, dan kamu berlatih teknik bela diri tingkat puncak?” tanya Rosa setelah tersadar dari keterkejutannya.“Emm, benar,” jawab Renata sambil mengangguk. Dia tahu bahwa Theresa berlatih Teknik Misteri Wanita, tetapi tidak jelas apakah Yura juga sama. Namun, dengan hubungan Yura dan Owen, dia bisa menebak bahwa Owen pasti sudah mengajarkan Teknik Misteri Wanita kepada Yura dari dulu.“Kalau begitu, di antara kita semua, hanya aku yang masih berlatih teknik bela diri tingkat rendah ....” Rosa memikirkannya sejenak, lalu menatap Owen dan berkata dengan memelas, “Owen, bukannya selama ini kamu bilang kamu menganggapku sebagai kakak? Kalau begitu, boleh nggak kamu mengajarkan teknik bela diri tingkat puncak itu kepadaku?”“Umm ....” Owen tidak dapat menjawab. Teknik bela diri tingkat puncak merupakan masalah yang sangat serius. Jadi, dia tidak mungkin sembarangan mengajarkannya kepada orang lain. Namun, Rosa pernah menahan satu serangan mematikan demi menolongny
“Kak Rosa, aku akan mengajarkan Teknik Misteri Wanita kepadamu sekarang juga. Diingat baik-baik ya ...,” kata Owen untuk mengalihkan pembicaraan agar bisa terlepas dari situasi yang canggung ini.“Nggak bisa! Mana boleh begitu!” Sebelum Owen menyelesaikan kalimatnya, Renata tiba-tiba menentang.“Kenapa nggak boleh?” tanya Owen dengan heran sambil menatap Renata.“Menurutmu? Nggak peduli gimana aku memintamu mengajarkan paruh bawah Teknik Misteri Wanita kepadaku, kamu sama sekali nggak bersedia. Kenapa kamu malah begitu cepat setuju untuk mengajarkannya kepada Kak Rosa?” ujar Renata dengan tidak senang.“Beda dong! Kak Rosa pernah menyelamatkanku sekali. Selain itu, aku selalu menganggap Kak Rosa seperti kakakku sendiri. Bukannya wajar saja aku mengajarkan Teknik Misteri Wanita kepadanya?” jawab Owen sambil menjulingkan matanya.“Apanya yang beda? Memangnya kenapa kalau dia pernah menyelamatkanmu? Aku juga pernah menyelamatkanmu beberapa kali. Kenapa kamu nggak memikirkan kebaikanku dan
“Renata, apa sebenarnya maumu?” tanya Owen dengan jengkel. Dia sudah benar-benar tidak mampu menghadapi omong kosong Renata.“Simpel kok. Boleh saja kamu mengajarkan Teknik Misteri Wanita kepada Kak Rosa. Tapi, kamu harus mengajarkan paruh bawahnya kepadaku dulu!” ujar Renata dengan penuh harap.“Ternyata tujuanmu itu hanya untuk mendapatkan paruh bawah Teknik Misteri Wanita!” Owen langsung tersadar. Setelah memikirkannya sejenak, dia langsung menolak dan berkata, “Nggak bisa! Aku sudah bilang aku akan mengajarkannya kepadamu setelah kamu menerobos mencapai Alam Rigana!”“Cih, kamu nggak usah terus-menerus pakai alasan itu untuk menolakku! Begini saja, aku dan Kak Rosa bisa menjadi simpananmu seperti Yura. Dengan begitu, kamu nggak akan bisa pilih kasih lagi!” Setelah berpikir sejenak, Renata mengucapkan kata-kata yang sangat mengejutkan lagi.“Apa?” Owen pun tercengang dan mematung akibat ucapan Renata itu.“Lihat tampang gembiramu itu! Kamu bahkan nggak bisa berkata-kata lagi. Kayakn