Setelah melihat kepergian Hayden, Owen pun tersenyum sinis. Dengan kekuatan dan cara melindungi dirinya yang banyak, dia tentu saja tidak takut pada ancaman Hayden. Jika bukan karena Christian yang terlebih dahulu bertindak, dia mungkin sudah mengalahkan Hayden.Namun, ini adalah wilayah kekuasaan Christian. Ditambah dengan kesan pertama Owen terhadap Christian yang lumayan bagus, Owen pun membiarkan Hayden pergi karena tidak ingin memperkeruh suasananya.“Tuan Owen, aku nggak nyangka kamu bisa memilih batu giok berkualitas tinggi hanya dengan mengamatinya secara sederhana. Pengamatanmu benar-benar sangat jeli! Aku kagum banget sama kamu!” puji Christian setelah mengingat tentang insiden batu giok mentah berwarna hijau itu.“Benar! Pengamatan Tuan Owen benar-benar sangat jeli. Bisa-bisanya dia berturut-turut memilih tiga buah batu giok mentah berisi batu giok berkualitas tinggi. Aku masih belum pernah mendengar maupun menyaksikan hal seperti ini sebelumnya!”Semua orang yang berkerumun
Setelah meninggalkan toko batu giok.Owen menjinjing kantong yang dalamnya berisi giok ungu imperial dan 18 buah giok kaca. Dia mengobrol dengan Theresa sambil berjalan ke tempat parkir di luar. Baru saja mereka sampai di tempat parkir, Hayden dan yang lainnya sudah menunggu mereka di sana.“Nak, akhirnya kamu keluar juga! Sepertinya nggak sia-sia aku menunggumu di sini!” ujar Hayden sambil tersenyum licik dan menatap Owen dengan garang.“Hayden, lagi-lagi kamu! Apa maumu?” tanya Owen dengan kening berkerut. Awalnya, dia mengira Hayden sudah pergi. Tak disangka, Hayden malah membawa orang untuk menunggunya di tempat parkir.“Menurutmu? Saat di toko batu giok tadi, kamu sudah membuatku rugi lebih dari 400 miliar dan mempermalukanku. Kita harus memperhitungkan masalah ini dengan baik!” cibir Hayden. Kemudian, dia melambaikan tangannya dan dua bawahannya segera mengepung Owen serta Theresa.“Hanya dengan mengandalkan kemampuan kalian? Konyol sekali!” Owen pun tertawa dan menatap kelompok
“Baik!” Setelah mendengar perintah Hayden, kedua pengawal itu segera bertindak. Salah satu pengawal itu menyerang ke arah Owen dengan kekuatan besar dan satunya lagi hendak menangkap Theresa.Kekuatan kedua pengawal itu lumayan hebat, basis kultivasi mereka sudah mencapai tahap awal Alam Mugana. Praktisi seni bela diri biasa tentu saja bukanlah tandingan mereka. Sayangnya, lawan mereka adalah Owen.“Hanya petarung tahap awal Alam Mugana saja berani sok hebat di hadapanku. Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen. Tatapannya berubah menjadi dingin. Selama ini, Theresa adalah batas toleransinya. Sekarang, Hayden bukan hanya berulang kali hendak menindasnya dengan mengandalkan jumlah banyak, tetapi juga berani berniat buruk terhadap Theresa. Hal ini tentu saja langsung membuatnya marah. Kemudian, Owen melambaikan tangannya dan energi spiritual yang sangat mengerikan melayang ke arah dua pengawal itu.“Dasar nggak tahu diri! Lumpuhkan anak itu!” cibir Hayden dengan penuh peremehan. Dia tahu bah
“Jangan banyak omong kosong lagi! Kerahkan saja seluruh kemampuanmu! Aku mau tahu seberapa hebat sebuah keluarga kecil seperti Keluarga Louis hingga membuatmu berani bersikap begitu sombong!” dengus Owen dengan dingin.“Nak, arogan banget kamu! Berhubung kamu pengen mati, akan kukabulkan permintaanmu itu!” Hayden langsung marah dan menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang luar biasa besar tanpa banyak omong kosong lagi.“Bagus!” dengus Owen. Kemudian, dia juga menyambut serangan Hayden itu.“Dasar nggak tahu diri!” Hayden tersenyum bengis. Dia menganggap basis kultivasi Owen masih kalah jauh dari basis kultivasinya. Berhubung Owen berinisiatif melawannya secara langsung, itu tidak ada bedanya dengan cari mati. Kemudian, Hayden mengerahkan kekuatan penuh dan berencana untuk mengalahkan Owen dengan satu serangan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, energi sejati Hayden merobek serangan Owen dan sisa kekuatannya memelesat ke arah dada Owen.“Nak, mati sana!” Ada kilatan di
“Nak, kamu memang hebat! Kali ini, aku ngaku kalah. Tapi kelak, aku nggak akan mengampunimu! Ayo kita pergi!” seru Hayden.Hayden tidak akan lanjut melawan Owen dan merugikan dirinya sendiri. Setelah mengancam Owen, dia buru-buru memanggil kedua pengawalnya dan berencana untuk langsung melarikan diri.“Mau kabur? Mana segampang itu!” cibir Owen. Kemudian, dia melangkah maju untuk mencegat kelompok Hayden.“Nak, apa maumu?” tanya Hayden. Firasat buruk mulai menyelimuti hatinya.“Menurutmu? Waktu kamu mau merampokku tadi, bukannya kamu sombong banget? Begitu melihat situasinya merugikanmu, kamu malah mau langsung kabur. Mana ada hal seenak itu di dunia ini?” ujar Owen sambil tersenyum sinis.“Ka ... kalau begitu, apa yang kamu inginkan?” tanya Hayden dengan suara berat.“Gampang saja. Bukannya sebelumnya kamu bilang mau mematahkan kedua kakiku? Sekarang, aku akan kabulkan permintaanmu itu dan mematahkan kedua kakimu supaya kamu jera!” jawab Owen dengan dingin. Ada niat membunuh yang meli
Setelah menyelesaikan masalah dengan Hayden, Owen dan Theresa hendak naik ke mobil dan pulang ke rumah. Pada saat ini, Mandy dan Toby buru-buru menghampiri mereka.“Owen, ka ... kamu nggak apa-apa?” tanya Toby. Melihat Owen yang baik-baik saja, Toby merasa sangat terkejut. Saat Owen meninggalkan toko batu giok, Toby sudah menebak bahwa Hayden pasti akan membalas dendam pada Owen. Dengan kekuatan Hayden yang telah mencapai Semi Alam Rigana, dia merasa Owen yang datang dari kota kecil seperti Jenggala tidak akan mampu melawan Hayden. Tak disangka, Owen bukan hanya baik-baik saja, tetapi sosok Hayden juga tidak terlihat di sekitar.“Apa maksudmu?” tanya Owen sambil menatap Toby dengan bingung. Dia tidak mengerti maksud pertanyaan Toby.“Oh, nggak apa-apa ....” Setelah tersadar dari keterkejutannya, Toby hanya tertawa canggung untuk menghindari pertanyaan Owen itu.“Benarkah ....” Saat melihat ekspresi Toby yang agak canggung, Owen pun tersadar dan memahami maksud Toby. Namun, Toby hanyal
Di vila.Saat Owen dan Theresa tiba di rumah, Yura dan yang lain sudah terlebih dahulu kembali. Hari ini, mereka semua beraktivitas secara terpisah. Owen dan Theresa pergi berkunjung ke kediaman Keluarga Senjaya, sedangkan Yura dan yang lain bertugas untuk mencari pembantu serta membeli dua tambahan mobil mewah agar kelak mereka bisa keluar rumah dengan nyaman.“Owen, apa itu yang ada di tanganmu?” Saat melihat Owen menjinjing sebuah kantong yang berat, Yura, Renata, dan Rosa menghampiri Owen dengan sangat penasaran.Mereka bertiga adalah anggota dari empat wanita tercantik di Jenggala. Paras mereka semua tentu saja sangat memesona. Jika pria lain melihat Owen dikelilingi keempat wanita cantik ini, mereka mungkin akan sangat cemburu pada Owen.“Oh, ini batu-batu giok yang kubeli hari ini,” jelas Owen secara singkat. Kemudian, dia membuka kantong itu dan memperlihatkan isinya kepada mereka.“Buat apa kamu beli begitu banyak batu giok?” tanya ketiga wanita itu dengan sangat terkejut.“Be
Di dalam vila.Berkat adanya bantuan dari Formasi Pengumpul Energi, tumbuh-tumbuhan di pekarangan menjadi sangat subur. Udaranya juga dipenuhi dengan energi spiritual yang kaya dan menyegarkan hati.Meskipun Theresa, Yura, Renata, dan Rosa adalah praktisi seni bela diri yang tidak dapat dengan jelas merasakan kekayaan energi spiritual, energi spiritual dan energi sejati berasal dari sumber yang sama. Jadi, mereka bisa merasakan bahwa udara di sekitar menjadi sangat murni dan bersih. Saat berlatih teknik bela diri di vila kelak, mereka bukan hanya bisa mencapai hasil yang lebih baik, tetapi juga dapat lebih mudah menerobos hambatan kultivasi....Setelah makan malam.Renata sangat menggebu-gebu dalam berlatih teknik bela diri. Dia pun buru-buru menyeret Owen dan Theresa masuk ke kamar untuk berlatih. Saat berada di Jenggala dulu, mereka bertiga dan Rachel sering berlatih teknik bela diri bersama sehingga hal ini sudah menjadi kebiasaan mereka.Dengan hubungan Yura dan Owen, dia juga tid
“Nona Yunita, terima kasih sudah menolongku ....”Theresa berjalan ke sisi tempat tidur, lalu mengucapkan terima kasih dengan tulus kepada Yunita yang sudah menolongnya dari tangan Rusli. Ini juga merupakan alasan utama kenapa dia tidak meninggalkan kamar Yunita.“Nona Theresa, kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih padaku, apa kamu boleh setujui sebuah permintaanku ...,” ujar Yunita sambil menggigit bibirnya. Dia terlihat seperti sudah membuat sebuah keputusan.“Permintaan apa?” tanya Theresa. Setelah berpikir sejenak, da samar-samar bisa menebak apa permintaan Yunita.“Aku ingin bergabung dengan kalian. Kelak, aku mau hidup bersama kalian ...,” jawab Yunita dengan tatapan penuh harap.Sebelumnya, Yunita tidak berhenti berpikir untuk merebut Owen dari Theresa dan Yura karena menyukai Owen. Sekarang, setelah mengalami musibah sebesar ini, pikirannya sudah terbuka. Berhubung tidak mungkin bisa merebut Owen dari mereka, dia pun berencana untuk bergabung dengan mereka. Ini juga meru
“Nggak ada yang mustahil! Pak tua, semuanya sudah berakhir. Mati sana! Terima seranganku, Tinju Phoenix!” dengus Owen.Kemudian, Owen langsung mengerahkan jurus andalan terkuatnya tanpa ragu. Gelombang energi yang luar biasa kuat segera terpancar dari tinjunya, lalu memelesat ke arah Danu. Owen berencana untuk langsung membunuh Danu supaya bisa mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin.“Jangan ....”Saat merasakan kekuatan mengerikan dari Tinju Phoenix, Danu pun ketakutan. Dia langsung melompat tanpa ragu dan berniat untuk melarikan diri. Sayangnya, kekuatan Owen jauh lebih tinggi dari kekuatannya. Selain itu, Tinju Phoenix merupakan jurus spiritual tingkat puncak yang kekuatannya sangat mengerikan.Selanjutnya, baru saja Danu melompat ke udara, tubuhnya sudah terhantam serangan Tinju Phoenix dan meledak menjadi kabut darah. Hidupnya yang dipenuhi dengan kejahatan akhirnya berakhir juga.“Ini ....”Begitu melihat Owen berhasil membunuh Danu hanya dengan satu serangan, semua orang pun
“Akhirnya basis kultivasiku menerobos juga! Pak tua, sekarang, kamu sudah boleh mati dengan tenang!”Owen membuka kedua matanya, lalu menatap ke arah Danu dengan tatapan yang sangat tajam dan menakutkan.“Nak, arogan sekali kamu! Memangnya kenapa kalau kamu beruntung bisa menerobos mencapai Alam Legana? Basis kultivasimu baru menerobos dan kamu bahkan belum sempat mengokohkannya. Kamu bukan tandinganku! Mati sana!” dengus Danu. Dia sama sekali tidak takut pada Owen.Seusai berbicara, Danu tidak ingin lanjut bicara omong kosong dengan Owen lagi. Dia langsung menyerang ke arah Owen dengan kekuatan yang sangat besar. Dia berencana untuk lanjut membunuh Owen sebelum Owen sempat mengokohkan basis kultivasinya.“Benar! Memangnya kenapa kalau basis kultivasinya sudah menerobos ....”Setelah mendengar ucapan Danu, semua anggota Keluarga Chandika juga langsung merasa jauh lebih lega.Di sisi lain, Graham, Juskitar, Surya, dan orang lainnya baru saja merasa agak senang dan mulai menaruh sedikit
“Haha .... Akhirnya berakhir juga!”Melihat Graham yang terluka parah dan tidak mampu melawan lagi, Danu langsung tertawa terbahak-bahak. Saat ini, kelompok Graham yang memiliki kemampuan terkuat sudah dijatuhkannya. Selanjutnya, yang tersisa hanyalah Owen, Juskitar, Surya, dan orang lain yang bisa dihadapinya dengan mudah.Dengan begitu, pihak Keluarga Chandika sudah termasuk meraih kemenangan. Jadi, dapat dibayangkan betapa gembiranya Danu.“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”“Sesepuh paling hebat!”Selain Danu, Setiawan dan para ahli Keluarga Chandika lainnya juga bersorak gembira.“Gawat .... Kali ini, tamatlah riwayat kita ....”Di sisi lain, Juskitar, Surya, dan orang lainnya merasa bagaikan sudah disambar petir. Mereka langsung merasa putus asa. Meskipun memiliki keuntungan dalam jumlah, Danu merupakan seorang petarung Alam Legana yang tidak mungkin bisa mereka lawan. Jika tebakan mereka tidak meleset, yang menanti mereka selanjutnya adalah kematian. Selain itu, tida
Gluk! Owen memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeluarkan pil spiritual suci dan mengonsumsinya.Awalnya, Owen berencana untuk menyerahkan pil penawar ratusan racun kepada kelompok Graham supaya bisa menawarkan racun mereka. Namun, Graham sudah terluka akibat serangan Danu, sedangkan kelompok Tristan juga terluka parah dan telah kehilangan semangat tempur. Jadi, sudah tidak ada gunanya Owen menawarkan racun mereka.Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Owen saat ini hanyalah bertaruh apakah dirinya bisa memanfaatkan kesempatan saat hambatan kultivasinya menunjukkan kelonggaran untuk menerobos hambatan kultivasi mencapai Tingkat Pemahaman Agung dengan mengandalkan pil spiritual suci. Dengan begitu, pihak mereka mungkin masih memiliki harapan untuk menang.“Owen, aku akan menahan Danu sebisa mungkin. Kamu harus manfaatkan kesempatan ini untuk kabur! Setelah berhasil kabur, carilah cara untuk balaskan dendam Organisasi Dragmar Tonham Sentral ....”Saat ini, Graham berusaha untuk berdiri sa
“Cari mati kamu!”Saat merasakan serangan kuat Owen dari punggungnya dan melihat Owen telah membunuh Jordan, Danu merasa sangat marah. Dia mau tak mau menghentikan serangan lanjutannya terhadap kelompok Graham, lalu mengerahkan kekuatan yang luar biasa untuk menangkis serangan Owen.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Tinju Phoenix dan serangan Danu saling berhantaman dengan kuat. Selanjutnya, serangan Danu segera merobek pertahanan Tinju Phoenix dan sisa kekuatannya menghantam tubuh Owen dengan kuat.“Gawat!”Ekspresi Owen langsung berubah drastis. Dia buru-buru melangkah mundur dengan cepat supaya bisa menghindari sisa kekuatan dari serangan Danu. Apa daya, basis kultivasi Danu telah mencapai Alam Legana yang jauh lebih tinggi dari kekuatan Owen. Tidak peduli secepat apa pun dia melangkah mundur, dia tetap tidak dapat melepaskan diri dari ruang lingkup serangan Danu. Tubuhnya pun tersapu sisa energi sejati itu dan terpental ke lantai.Pfft! Pfft! Setelah mendarat di lan
Dibandingkan dengan Juskitar dan Surya yang dipenuhi dengan rasa putus asa, Owen terlihat jauh lebih tenang. Dulu, dia yang menjatuhkan Tangan Beracun. Demi menghadapi Tangan Beracun sebelumnya, dia pernah meracik pil penawar ratusan racun untuk menawarkan Lima Racun Pelemas Otot.Saat ini, Owen kebetulan masih memiliki puluhan butir pil penawar ratusan racun. Meskipun kelompok Graham sudah keracunan, begitu dia memberikan pil penawar ratusan racun kepada mereka, pihak mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.Begitu memikirkan hal ini, Owen segera menghentikan pertarungannya dengan Jordan, lalu melompat dan hendak menghampiri kelompok Graham untuk menawarkan racun mereka.“Owen, kamu mau kabur? Mana segampang itu!”Jordan salah paham bahwa Owen ingin melarikan diri setelah melihat situasinya sudah terbalik. Dengan dendam mendalam di antara dirinya dengan Owen, dia tentu saja tidak akan membiarkan Owen melarikan diri. Oleh karena itu, dia langsung bergerak dan menghalan
“Pak Graham, kalian yang memaksaku! Berhubung begitu, jangan salahkan aku lagi! Mati sana!”Melihat para ahli Keluarga Chandika yang jatuh dalam bahaya, ekspresi Danu terlihat sangat suram. Dia tahu dirinya harus segera mengakhiri pertarungan ini secepatnya untuk mencegah timbulnya korban jiwa dari pihak Keluarga Chandika. Oleh karena itu, Danu segera melambaikan kedua lengan bajunya yang menyebarkan kabut putih ke arah kelompok Graham. Kabut putih itu segera berubah menjadi serbuk yang memenuhi udara dan menyelimuti kelompok Graham. “A ... apa ini? Gawat! Ini racun!”Saat merasakan keanehan serbuk berwarna putih itu, kelompok Graham pun tercengang. Mereka berempat buru-buru menahan napas dan melangkah mundur dengan cepat untuk keluar dari jangkauan serbuk putih tersebut.Sayangnya, semuanya sudah terlambat. Serbuk putih itu dapat memasuki tubuh mereka melalui pori-pori. Ditambah dengan jarak mereka berempat yang terlalu dekat dengan Danu, tubuh mereka sudah menyerap serbuk putih itu
“Cuma seseorang yang pernah kukalahkan saja berani bersikap searogan ini? Dasar nggak tahu diri!” cibir Owen.Owen sudah pernah bertarung 2 kali dengan Jordan. Setiap kali, Jordan selalu terluka dan melarikan diri. Jadi, Owen tentu saja tidak takut pada Jordan. Tanpa berpikir panjang, dia segera mengerahkan Jari Bencana Bumi yang berkekuatan luar biasa kuat untuk menangkis serangan Jordan.Duk! Seiring dengan suara benturan yang nyaring, Jari Bencana Bumi dan Cakar Pemakan Jiwa saling berhantaman dengan kuat.Namun, berbeda dengan sebelumnya, Jari Bencana Bumi yang dikerahkan Owen kali ini tidak dapat menembus pertahanan serangan Jordan, malah berhasil dikalahkan oleh serangan Jordan.Selain itu, berhubung Owen baru mengonsumsi pil pemicu potensi dan efek obatnya masih belum sepenuhnya bekerja, serangan Jordan bukan hanya mengalahkan serangan Owen, tetapi sisa kekuatannya juga membuat Owen terdesak mundur beberapa langkah.“Jordan, nggak disangka ternyata basis kultivasimu sudah menero