“Kamu nggak membutuhkannya? Baguslah ....” Mendengar Owen tidak tertarik pada giok naga ini, ekspresi Jocelyn berubah ceria. Hatinya yang sebelumnya tegang akhirnya tenang juga. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke Gading dan berkata, “Pak Gading, toko kami bersedia membeli giok naga ini. Berapa harga yang kamu tawarkan?”“Hmm ... 3 triliun saja,” jawab Gading setelah berpikir sejenak.“3 triliun? Harga ini nggak murah!” Mendengar harga yang diajukan Gading, Owen juga sedikit terkejut. Meskipun tidak terlalu memahami harga pasar untuk giok, dia ingat ketika di Tonham Selatan, dia pernah mendapatkan sepotong giok ungu imperial yang sangat besar. Saat itu, beberapa pedagang giok dan Christian juga ingin membelinya dan menawarkan harga setinggi 2,4 triliun. Namun, karena membutuhkan giok ungu imperial itu untuk Formasi Pemandu Energi, Owen akhirnya tidak menjualnya. Sementara itu, giok naga di depan mereka jauh lebih kecil, mungkin hanya sepertiga dari ukuran giok ungu imperial i
“Tunggu! Aku mau batu giok naga ini!” Tiba-tiba, terdengar suara seseorang yang dingin. Segera setelah itu, seorang pemuda berusia sekitar 27-28 tahun yang berpakaian mewah melangkah masuk ke toko giok diikuti oleh dua pengawal yang terlihat sangat tangguh.“Dimas!” Melihat pemuda itu muncul, Jocelyn dan Levin merasa terkejut. Pemuda di depan mereka tak lain adalah Dimas Morika, pewaris utama dari Keluarga Morika yang merupakan pesaing bisnis utama Keluarga Hanata!“Dimas, apa yang kamu lakukan di Himpunan Permata? Kami nggak menyambutmu di sini!” Setelah tersadar, wajah cantik Jocelyn langsung menjadi serius. Keluarga Morika bukan hanya pesaing terbesar Keluarga Hanata dalam bidang barang antik dan giok. Sejak orang tua dan kakaknya meninggal, Keluarga Morika telah memanfaatkan situasi untuk menekan Keluarga Hanata. Terutama dalam beberapa bulan terakhir, tekanan yang diberikan oleh Keluarga Morika semakin meningkat. Mereka memutuskan pasokan Keluarga Hanata di Tonham Sentral dan
Saat ini, dengan munculnya Dimas dan keributan yang ditimbulkannya, banyak pelanggan di toko giok terkejut oleh suara dari arah meja kasir. Orang-orang pun merasa penasaran dan berkumpul untuk melihat apa yang terjadi.“Pak Gading, tadi aku sudah dengar dari luar bahwa kamu berencana menjual batu giok naga ini seharga 3 triliun kepada Himpunan Permata. Bagaimana kalau aku tawar 3,6 triliun? Jual saja batu giok itu kepada kami. Gimana?”Dimas tidak lagi berdebat panjang lebar dengan Jocelyn. Dia langsung memberikan tawaran yang lebih tinggi kepada Gading.“Kamu mau tawar 3,6 triliun? Hmm, oke. Tuan Dimas, ini tawaran yang kamu berikan sendiri, ya. Selama kamu bersedia keluarkan 3,6 triliun, aku akan jual batu giok ini kepada Keluarga Morika!”Mendengar hal ini, Gading langsung terlihat senang dan segera menyetujuinya.“Apa? Pak Gading, sepertinya sikapmu ini sangat nggak etis! Tadi, kamu jelas-jelas sudah setuju untuk menjual batu giok ini kepada Himpunan Permata. Sekarang, kenapa kamu
Tahun ini, Owen Guswadi berumur 26 tahun. Dia adalah menantu pecundang yang sangat terkenal di Jenggala. Selama tiga tahun menikah, Owen hidup bagai budak Keluarga Bastian. Dia bahkan disuruh untuk mencuci kaki istrinya. Owen sudah terbiasa untuk hidup dengan diinjak-injak. Namun, kesabarannya sudah habis semalam!Selama tiga tahun ini, semua gaji bulanan Owen akan diserahkan semuanya kepada sang istri, Lucy Bastian.Selain mesti mencari nafkah, Owen juga perlu mencuci pakaian, mengepel lantai, memasak, dan lain sebagainya. Pokoknya Owen melakukan semua pekerjaan rumah tangga tanpa mengeluh sekali pun.Awalnya Owen mengira kerja kerasnya akan meluluhkan hati istrinya. Hubungan mereka berdua pasti akan semakin membaik. Namun saat Owen pulang kerja hari ini, istrinya malah memberinya hadiah yang sangat spesial untuknya!Lucy sudah mengandung!Benar, istri yang tidak pernah disentuh Owen selama tiga tahun ini malah mengandung!Owen akan menjadi ayah dari anak yang dikandungnya!Betapa bah
Selesai memberi penghormatan kepada Kakek Martin, Owen pun meninggalkan kuburan. Saat dia berjalan ke depan pintu gerbang, dia melihat seorang wanita cantik yang berpakaian seragam kerja sedang berdiri di depan sana. Owen spontan merasa penasaran. Kenapa ada orang yang tidak tidur di malam hari, malah pergi ke tempat seperti ini? Wanita itu bahkan menggunakan riasan yang tebal. Si wanita cantik terlihat tidak senang. Dia pun bergumam, sepertinya dia berkata “dasar miskin” atau sejenisnya.Dulu ketika Owen mendengar ucapan ini, dia pun tidak akan memasukkannya ke hati. Hanya saja, setelah dia diusir dari rumah hari ini, Owen jadi merasa sangat kesal. Dia ingin melampiaskan emosinya. Oleh sebab itu, Owen berlari ke depan wanita cantik itu, lalu berkata, “Lho, cepat banget nongkrongnya? Berapa semalam? Hari ini suasana hatiku lagi bagus!”Sebenarnya Owen tidak punya uang sama sekali. Owen bahkan sedikit gugup ketika mengatakan ucapan itu. Dia takut wanita itu memang bekerja sebagai kupu
Lokasi makam ini sangat terpencil!Owen juga tidak yakin akan ada hantu atau tidak, hanya saja dia dapat mendengar suara raungan serigala. Ditambah lagi, si wanita sedang basah kuyup, dan kakinya juga terluka. Dia pasti tidak bisa berjalan jauh. Jalan raya masih jauh di depan sana. Tidak akan ada yang datang untuk menyelamatkan wanita ini. Sekarang dia juga sudah tidak memiliki ponsel dan kunci mobil. Dia pun hanya bisa bermalam di sini! Semua ini adalah hukuman Owen untuknya!Hukuman atas membalas air susu dengan air tuba!Owen melangkahkan kakinya, lalu berjalan pergi.“Dasar berengsek! Kamu memang berengsek! Kamu … jangan tinggalin aku!”Si wanita cantik mengejar Owen, tapi dia tidak sanggup mengejar langkah Owen yang sedang emosi itu. Seketika, terlintas rasa sedih di hatinya. Dia tidak menyangka seorang wanita dari keluarga kaya raya, Theresa Lestari, akan disiksa seperti ini.“Sialan! Setelah aku tahu kamu itu siapa, aku pasti nggak akan ampuni kamu!” jerit Theresa.Ancaman yan
Owen yang sudah hidup kembali dan memiliki kekuatan yang sangat besar. Dia memang masih belum menguasai semuanya, tapi kekuatannya saat ini sanggup untuk membunuh dua pembunuh biasa. Beberapa detik kemudian, saat pembunuh yang satu lagi belum merespons, Owen langsung berlari pergi memeluk Theresa, lalu bersamanya bergelinding ke dalam sungai.Apa mereka ingin mati bersama?Ekspresi wajah Theresa terlihat rumit. Lelaki ini memang sangat menyebalkan. Hanya saja, padahal mereka baru bertemu sebentar saja, si lelaki malah rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan dirinya.Saat ini, kedua kaki Theresa sudah terasa lemas. Dia segera menepi ke tepi sungai. Perasaannya sangat kalut saat ini. Di satu sisi, dia berharap Owen bisa naik ke tepi sungai, tapi di sisi lain, dia juga berharap Owen sudah tidak bernyawa. Sebab, tubuhnya sudah dilihat, diraba, dan bahkan bibirnya juga sudah dicium oleh lelaki itu.Theresa menggigit bibirnya sambil menunggu. Hanya saja, dia masih tidak berhasil menun
“Nona Lucy, maaf sekali! Berdasarkan undang-undang pernikahan, ada masa mediasi 30 hari setelah mengajukan perceraian. Apalagi suamimu tidak punya kartu identitas, kami tidak bisa langsung menjalankan prosedur perceraian kalian ….”Seorang petugas wanita berbicara dengan sangat sopan, lalu mengembalikan berkas kepada Lucy.“Apa-apaan? Mau cerai saja perlu masa mediasi? Suruh atasan kamu ke sini! Aku nggak percaya mau cerai saja sesusah ini!” Fredi berkata dengan menggebrak meja.“Tuan, peraturannya memang seperti ini ….” Raut wajah si petugas wanita memang terlihat tidak bagus, tapi dia tetap bersikap sopan.“Jangan bicara panjang lebar sama aku! Aku suruh kamu panggil atasanmu kemari! Kamu budek, ya!” jerit Fredi dengan emosi.Kericuhan di Kantor Catatan Sipil menarik perhatian semua orang. Sepertinya ini adalah pertama kalinya ada orang yang berbuat keonaran di Kantor Catatan Sipil.Saat ini, petinggi Kantor Catatan Sipil juga dihebohkan oleh masalah ini. Seorang lelaki paruh baya be