Share

Membalas Ancaman dengan Ancaman

Brian masih menunggu di mobil. Hanya dia dan si pria botak yang duduk di jok supir.

Berkali-kali, Brian menoleh ke kiri ke arah hutan. Dia bertanya-tanya kenapa orang-orangnya itu lama sekali.

“Menurutmu kenapa mereka lama sekali? Apa sesulit itu menangkap tiga orang tak bersenjata? Dua di antaranya bahkan wanita!” keluh Brian.

Si botak tampak kebingungan, tak tahu harus menjawab apa. Dia sendiri heran kenapa anak-anak buahnya itu lama sekali.

Saat itulah, dia mendengar lagi bunyi ledakan keras, kali ini disertai cahaya menyilaukan di dari hutan.

“Apa itu?” tanya Brian.

“Tuan Muda tunggu di sini. Aku akan mengecek,” kata si pria botak, membuka pintu dan turun dari mobil.

Dia menatap ke arah terjadinya ledakan. Apakah yang barusan meledak itu helikopter? Begitu dia bertanya-tanya.

“Ini buruk!” gumamnya.

Dia pun mencoba menelepon salah satu anak buahnya yang turut masuk ke hutan.

Panggilan tersambung, tapi tak juga diangkat. Dia punya firasat buruk.

Si botak kembali ke mobilnya, membuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Datuk Abd Azis
lanjutkan karya mu pak/bu saya suka karya ini
goodnovel comment avatar
Datuk Abd Azis
lanjutkan karya mu pak/bu saya suka karya ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status