Share

164. Bagian dari Keluarga

Author: VERARI
last update Last Updated: 2024-08-29 21:19:23

Ivanna membalas tatapan Asher yang menyebalkan itu dengan senyuman manis. “Apa maksudmu, Tuan Asher? Kenapa aku harus merasa tidak suka melihat kemesraan sepasang suami istri yang saling mencintai?”

Asher pun kembali duduk. Namun, caranya menatap Ivanna masih sama.

“Bukankah sudah jelas jika kau sedang cemburu? Kau dulu selalu merengek pada papamu agar bisa dekat dengan John.” Asher tersenyum miring.

Senyuman Ivanna Parker menghilang. Wajahnya kini benar-benar menegang dan tak terima oleh ucapan Asher, yang menganggap dirinya seperti gadis muda yang tak bisa berbuat apa pun.

Dan … dari mana Asher mengetahui masalah tersebut?

Tak lain dengannya, Lyra pun langsung berpaling dari John dan menatap tajam Ivanna. “Mungkin, Nona Ivanna dulu memang menyukai John. Tetapi, mustahil Nona Ivanna masih mengincar pria yang sudah beristri, bukan? Nona Ivanna masih waras dan bukan wanita murahan seperti itu.”

Ivanna tertawa kecut. Dari sudut pandangnya, Lyra justru terlihat sedang menyinggung harg
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   165. John Mulai Curiga

    Lyra, John, Alaric, dan Ivanna serempak menatap Asher dengan wajah bingung dan heran. Bagaimana bisa Lyra dan John jadi bagian dari keluarga Smith?Mereka bahkan tak memiliki ikatan darah. Meskipun Yasmin, ibunda John, bersaudara dengan Jordan Smith yang merupakan kerabat jauh Asher, tetapi hubungan keluarga mereka sangat rumit dan benar-benar tak bisa dikatakan sebagai keluarga dekat.Lyra sontak memikirkan satu hal yang membuat diriya bergidik. ‘Asher tidak sedang berencana akan menikah denganku bukan?’ Dia lalu memiringkan kepala karena merasa bodoh dengan pikiran mustahil itu. ‘Tidak mungkin … Asher lebih suka kepada John ketimbang denganku ….’“Apa maksud Kak Asher, John? Bagaimana caranya kita bisa menjadi bagian dari keluarga Smith? Bukankah itu mustahil?” bisik Lyra di sela tawa keras dan puas Asher Smith.Dia khawatir jika fantasi menyimpang antara John dan Asher akan terjadi. Berharap jika dirinya hanya berpikir berlebihan semata karena melihat betapa besar John mengagumi As

    Last Updated : 2024-08-29
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   166. Kita dan Mereka

    Asher tiba-tiba menegakkan badan sambil berjalan ke arah jendela. Kedua tangannya saling terpaut di belakang badan, seperti seseorang yang sudah menua dan sedang menerawang pada masa lalu selagi melihat ke arah luar jendela.‘Asher Smith selalu mendramatisir suasana,’ batin Lyra jengkel karena Asher terlalu lama melanjutkan kata-kata.“Sebelum aku menjawab itu, ada satu hal penting yang perlu aku tanyakan kepada kalian berdua terlebih dahulu.” Asher berbalik dengan raut wajah serius. “Pertanyaan ini sangat berhubungan dengan masa depan kita berempat.”Lyra dan John sama-sama mengerutkan kening tak paham. “Kita berempat?” Lyra ingin memastikan jika empat orang tersebut sesuai dengan pikirannya.“Benar. Kau, John, aku, dan Laura. Kita berempat akan terikat dalam hubungan yang lebih erat dari sekarang jika kalian menerima tawaranku,” ujar Asher sambil mengepalkan tangan.‘Tingkah berlebihannya sudah tidak bisa diselamatkan.’ Lyra mengomentari perilaku Asher dalam hati.Lyra kian berpras

    Last Updated : 2024-08-30
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   167. Mentor Sesat

    John Foster menatap Asher Smith dengan penuh kekaguman. Asher sungguh pandai mencari alasan di situasi genting dan membuat istrinya berhenti curiga. Walaupun sebenarnya Asher belum mengungkap alasan yang dia berikan kepada Laura.Dalam benak John, dia semakin ingin menjadi sosok yang bisa diandalkan dan sangat cerdas seperti Asher Smith. Dia mencatat semua cerita Asher di ruang kosong dalam otaknya seperti sedang menghafal pelajaran sejarah yang tak boleh dilupakan.Namun, di sisinya, sang istri sedang terkantuk-kantuk mendengar cerita Asher. Kepala Lyra berulang kali terantuk lengan John karena tak tak kuasa bertahan dari serangan kantuk yang kian hebat.“John, berapa lama biasanya Asher Smith bercerita?” tanya Lyra lirih dengan mata memerah dan hampir terpejam.Sudah hampir dua jam Asher mengisahkan kecemburuan Laura pada Lyra. Asher juga sesekali membicarakan tentang hal lain yang tak berhubungan dengan inti masalah yang ingin dibicarakan.Pokok masalah pun kian jauh dari pembicaraa

    Last Updated : 2024-08-30
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   168. Membakar Kontrak

    Sepasang suami istri di depan Asher Smith terkejut oleh pertanyaan darinya. Dia sudah menebak reaksi mereka, tetapi masih menikmati suasana itu dengan seringai tipis.John Foster terkejut karena orang yang sangat mengerti dirinya itu justru akan melakukan sesuatu yang merugikan dirinya. Bagi John, kontrak itu begitu berharga karena sudah diperbaharui sehingga dapat mengikat Lyra untuk selamanya.Sementara itu, Lyra Bell terkejut dengan bibir melengkung membentuk senyuman. Dia pun berusaha mencari map yang berisi kontrak pernikahan itu sehingga tak membebani masa depannya. Namun—‘Tunggu … jika kontrak itu tidak ada, maka aku tidak bisa membuat alasan untuk bisa bersama John. Memang aku menyatakan isi hatiku dan John menerimanya dengan senang hati untuk saat ini, bukan berarti jika hubungan kami akan selalu mulus tanpa rintangan.’Lyra mendadak khawatir jika tidak adanya kontrak tersebut justru akan membuat dirinya berpisah dari John suatu saat nanti. Setelah dia merasakan debaran dan

    Last Updated : 2024-08-31
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   169. Perjodohan

    “Kau harus mendengarkan kata-kata suamimu, Lyra,” tegas Asher Smith.Lyra menatap Asher dan John bergantian yang juga sedang melihat ke arahnya. Dia menggeleng pelan karena tak memercayai mereka.“Kau tidak berhak untuk—”“Aku belum menjelaskan kelanjutan rencana brilianku. Diamlah dulu!” sergah Asher. “Aku bisa mengira-ngira isi dari perjanjian kalian, dan mungkin ada beberapa klausa yang merugikan untuk salah satu pihak.”Lyra kini mendengarkan penjelasan Asher seolah ikut terhipnotis seperti sang suami. Memang benar jika kontrak itu cukup tak adil baginya yang perlu memberikan keturunan dalam kurun waktu satu tahun walaupun ada keringanan.“Aku berencana menjadikan John sebagai bagian dari keluarga Smith. Banyak keuntungan yang bisa kalian dapatkan hanya dengan menyebut namaku sesuka hati. Bahkan, kau bisa memporak-porandakan seluruh Foster Corp jika kau menginginkannya, John.”“Kau tahu, tujuanku adalah mendapatkan Foster Corp seluruhnya karena tidak ingin membuat perusahaan yang d

    Last Updated : 2024-08-31
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   170. Segera Melaksanakan

    Tebakan Asher Smith benar. John memang sudah memikirkan ingin membuat Lyra mengandung anaknya lebih cepat agar sang istri tak bisa meninggalkan dirinya.Berkat Asher, John memiliki alasan yang lebih kuat agar bisa segera merealisasikan keinginannya. John tak perlu memaksa lagi karena kehendak Asher Smith yang ingin menjadi besan mereka akan sulit untuk ditolak Lyra.Seperti dirinya, pengalaman berhubungan badan itu baru pertama mereka rasakan. Rasa antusias dan penasaran untuk mencoba hal-hal baru masih menguasai diri mereka.Selama mereka berhubungan intim, Lyra tak memprotes ketika John meninggalkan benih di rahimnya. Tetapi, John belum sepenuhnya yakin apabila Lyra mau segera mengandung.“Lyra, kau ingat kata-kata Tuan Asher tadi, bukan? Agar usia Claus atau Collin tidak terpaut jauh dengan anak kita, kita harus lebih berusaha membuat keturunan,” bujuk John sembari mengecup jemari Lyra dengan sensual dan sesekali meninggalkan jilatan.Lyra segera menarik tangannya karena tak mau ter

    Last Updated : 2024-09-01
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   171. Tak Mau Melihat Suami Kesakitan

    John menatap Lyra dengan mata sayu yang diliputi oleh hasrat yang menggelora. Dia kembali mencium dan menggigit kecil jemari Lyra untuk merayu.“Istriku … di bawah sana terasa tidak nyaman dan penuh. Apa kau tidak merasa kasihan padaku?”Manik Lyra sontak melihat gundukan di balik selimut, tepat di pangkal paha sang suami. Bayangan percintaan panas yang selalu mereka lakukan sontak memancing gairah Lyra semakin menguat.“Duduklah di atasku jika kau mengkhawatirkan kondisiku. Aku akan membimbingmu ….”Tawaran John begitu menggiurkan. Lyra sampai berpikir akan langsung melompat dan membuang selimut yang saat ini masih menutup badan mereka.Mendadak, cerita pengalaman liar Asher mengganggu pikiran Lyra. Dia lantas membayangkan jika John akan melakukan itu padanya.Tak seperti tadi siang, suasana malam ini sangat panas karena John masih berusaha membujuk dirinya. Lyra Bell tak muak lagi oleh cerita Asher, dan justru penasaran ingin mencoba.“Tidak! Tidak! Kau bisa semakin lama pulih jika

    Last Updated : 2024-09-01
  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   172. Sayang

    Noda basah bekas percintaan semalam yang mengering pada selimut, membuat Lyra Bell panik. Dia segera menggulung kain putih itu tatkala dokter dan perawat kian mendekat.John yang melihat tingkah sang istri terkekeh kecil sambil menutup mulut dengan punggung tangan supaya Lyra tak mendengar. Setelah pergumulan panas semalam, mereka langsung tidur hingga lupa membersihkan diri terlebih dulu.Keduanya masih dalam pemulihan dan cepat mengantuk karena obat yang mereka konsumsi. Hingga pagi hari ini, Lyra terbangun dan gelagapan ketika perawat dan dokter memasuki ruangan itu.“Kau tidak bisa menutupi perbuatan kita dengan menyembunyikan cairanmu, Sayang. Orang-orang kesehatan pasti tahu aroma yang kita tinggalkan meski sudah agak mengering,” bisik John, sengaja membuat Lyra makin panik.Alhasil, Lyra membuang selimut itu ke lantai. Bersamaan dengan dokter dan perawat yang terkejut oleh perbuatan Lyra.“Ada apa, Nyonya?” tanya si perawat.John kembali menutup mulut sambil mengikik. Tak habis

    Last Updated : 2024-09-01

Latest chapter

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   371. Hari Istimewa

    “Kak, aku ingin menyusul mama. Tapi, aku nanti akan menunggu sendirian di kantor.” Justin Foster merengek pada Jolie dengan mata berkaca-kaca akan menangis. Dia tiba-tiba merindukan ibunya dan ingin pergi ke alun-alun bersama orang tuanya dan Jolie. Seperti yang sudah-sudah, Jolie selalu memilih untuk menuruti keinginan sepupunya. Dia tak lagi bimbang dengan banyaknya pilihan yang menggiurkan. Justin akan selalu menjadi prioritas utama. “Aku akan menemanimu ke tempat kerja Bibi Selene, tapi kita harus minta izin dulu kepada mama dan papaku.” Jolie lantas memperhatikan ketiga lelaki yang lebih tua darinya. “Kalian bermain bertiga dulu, ya … aku akan pergi dengan adikku.” Setiap kali menemani Justin, Jolie tak mau mengajak mereka. Pernah satu kali, ketiga lelaki yang ingin lebih dekat dengan Jolie itu ikut mengantar Justin, namun mereka berakhir dimarahi Max Foster tanpa sebab yang jelas. Max tampaknya masih tak suka pada semua yang berhubungan dengan Asher dan Billy. Dia pun sel

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   370. Tiga Pilihan

    Suara anak perempuan berusia lima tahun terdengar di halaman belakang kediaman John Foster. Mata Jolie tertutup kain hitam, kedua tangannya bergerak tak tentu arah seperti sedang mencari pegangan, mulutnya tak bisa menutup saat memamerkan tawa yang tak kunjung menghilang. “Di mana kalian?!” seru Jolie. Saat ini, Jolie yang telah berusia lima tahun itu sedang berusaha menangkap teman-temannya. Dua anak kembar lelaki Asher Smith, putra angkat Billy Volker, serta bocah lelaki yang berumur satu tahun lebih muda darinya dan tak lain adalah sepupunya, putra pertama Max Foster. Jolie terlihat sangat bahagia. Sejak satu minggu yang lalu, keempat temannya menginap di kediaman. Dia jadi tidak kesepian dengan hadirnya bocah-bocah lelaki itu. Namun, kesenangan Jolie tak sejalan dari gerutuan ibunya. Lyra pusing melihat anak-anak itu tak mau berhenti bermain, bahkan Jolie pernah membantahnya hanya agar bisa terus bermain. “Rumah kita jadi seperti penampungan anak, Sayang. Maksudku, aku tidak

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   369. Menikah

    John telah berada di kota lain untuk melakukan operasi. Lyra tak bisa ikut menemani John karena tak bisa meninggalkan Jolie, serta ikut membantu persiapan pernikahan kakak iparnya.Penggabungan perusahaan Bell dan Foster pun sudah terlaksana atas bantuan Peter dan Thomas. Mereka akan menggantikan tugas John selama John masih memulihkan diri. Max masih ikut membantu di perusahaan, tetapi lebih sering meliburkan diri untuk menemani calon istrinya membeli perlengkapan hidup baru mereka. Perusahaan di gedung tingkat empat milik Max pun telah resmi dibuka, sehingga waktu berkumpul keluarga sangat sulit dilakukan dengan semua anggota keluarga yang lengkap.“Mama, John akan pulang hari ini. Di mana Dom? Dia harus menjemput suamiku.”Tanpa terasa, satu setengah bulan berlalu. John telah mengabari jika proses pemulihan luka bakarnya hampir berakhir, meski belum kembali sempurna seperti sediakala. Namun, John harus pulang hari ini, karena akan ada hari spesial keesokan paginya.“Dom sedang mem

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   368. Damai

    “Kau tidak perlu melihat istriku waktu mengatakan rencanamu itu. Lyra tidak akan sedih mendengar kau akan menikah.” John menangkap gelagat aneh kakaknya, namun sebenarnya hanya pikirannya sendiri.“Aku melihat semua orang dan kau menatapku waktu bola mataku berhenti searah dengan Lyra!” sanggah Max, tak mau dituduh karena memang itulah kenyataannya. Dia bukan sengaja ingin memandangi Lyra.Lyra menegur John dengan tepukan halus di lengan suaminya itu. Namun, tampaknya John masih teringat kejadian di taman yang membuatnya cemburu buta.“Apa kau mengharapkan pelukan istriku untuk memberimu selamat?”Max berdiri dengan mulut sedikit terbuka. Amarahnya terpancing karena John membahas masalah yang sama berulang kali.Benar, tak hanya sekali John mengungkit masalah itu. Max hanya diam mendengar kata-kata sinis adiknya, namun tidak untuk sekarang, di saat dia ingin membahas rencana pernikahannya.“Kau masih membicarakan itu, hah? Lalu kenapa kalau aku memeluk istrimu? Dia adik iparku! Pikira

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   367. Keluarga

    Jasad Ivanna baru berhasil diidentifikasi seluruhnya tiga hari lalu. Namun, karena masih perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Alaric Parker tak bisa menguburkan jasad putrinya begitu saja.Satu minggu berlalu setelah kebakaran yang diakibatkan oleh Ivanna Parker. Saat ini, kediaman Parker sangat ramai oleh orang-orang yang hadir untuk berkabung.Selain para pengusaha, rekan-rekan bisnis Alaric maupun Ivanna, banyak pula wartawan yang meliput proses pemakaman Ivanna Parker. Namun, hanya sedikit awak media yang datang untuk berduka, sebab telah ditemukan bukti kuat yang menunjukkan bahwa Ivanna adalah pelaku kebakaran tersebut.Dari layar televisi berukuran besar, Lyra dan keluarganya sedang menyaksikan proses pemakaman Ivanna. Kamera lebih sering menyorot Sasha Parker yang saat ini sedang naik daun di dunia bisnis.“Wanita sialan itu pasti sedang berakting, aku sangat yakin itu!” geram Max saat melihat Sasha Parker sedang bicara di depan para wartawan sambil berlinang air mata, m

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   366. Kabur

    Lyra merasakan hangat di punggungnya. Udara dingin dari penyejuk ruangan mendadak tertutup oleh sesuatu. Namun, dia tetap terlelap dan tak menyadari keberadaan orang di belakangnya yang menghangatkan tubuhnya dengan dekapan penuh kerinduan.Pada dini hari, John baru sampai di kediaman. Dia langsung masuk ke kamar tanpa menimbulkan suara agar Lyra tak terbangun. Setelah membersihkan diri dengan cepat, dia ikut berbaring di dekat Lyra yang tidur meringkuk, tanpa melepaskan masker yang menutup sebagian wajahnya. Dari informasi para pengawal di kediaman, John akhirnya tahu jika Lyra tak pergi ke mana pun. Dia lega karena pikiran buruknya tak pernah terjadi. Awalnya John ingin langsung kembali ke rumah sakit, tetapi dia begitu merindukan pelukan hangat istrinya dan berniat mampir sebentar selagi Lyra tidur.“Aku sangat merindukanmu, Sayang,” bisik John.John terlalu nyaman mendekap Lyra hingga jatuh ketiduran dan lupa harus segera pergi sebelum Lyra bangun ….“Ugh …,” erang Lyra, merasak

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   365. Ingin Segera Bertemu

    John mondar-mandir di ruang pemeriksaan. Bukan gelisah menunggu dokter, tetapi resah membayangkan Lyra masih berduaan bersama Max.‘Apa saja yang mereka lakukan setelah aku meninggalkan mereka?’Sebelumnya saat masih di taman, John masih ingin mengikuti Lyra sampai kediaman. Namun, Peter menyeret John untuk segera ke rumah sakit.“John Foster! Berhentilah mondar-mandir!” sergah Peter, lelah melihat tingkah kekanakan anaknya. “Aku perlu mendapatkan riasan penuh seperti kekasih Max itu, dan segera bertemu Lyra. Max bisa saja menculik dan menyekap Lyra seperti dulu.”Saat mengamati Lyra, John melihat sosok mencurigakan Selene. Setelah menyuruh Dom mencari informasi sosok mencurigakan itu, dia akhirnya tahu identitas Selene yang menyamar sebagai perempuan tua.“Tsk! Hentikan, John! Kau sudah mendengar sendiri kalau mereka sudah berbaikan dan melupakan masa lalu! Lagi pula, lukamu masih baru dan tidak bisa ditutupi dengan riasan!”Peter yang menunggu John di mobil saat di taman tadi juga

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   364. Memaafkan Diri Sendiri

    Lyra mengangguk setuju. Hanya pelukan biasa bukan suatu hal yang besar. Orang-orang juga terbiasa menyapa dengan pelukan. Lagi pula, mereka masih keluarga.“Terima kasih, Lyra.” Max Foster tanpa ragu memeluk Lyra dengan erat, memejamkan mata selagi merasakan debaran dalam dadanya.Dengan pelukan itu, Max ingin mengembalikan perasaan yang telah berlalu. Kemudian, pelan-pelan melupakan Lyra sebagai wanita pertama yang pernah mengisi hatinya. Tidak, Max tidak mungkin bisa melupakan Lyra. Dia akan menyimpan perasaan itu, mengunci rapat-rapat cintanya, dan melihat Lyra dengan cara yang berbeda, yaitu sebagai keluarga, istri dari adiknya.“Maaf kalau aku banyak berbuat salah padamu, Max. Banyak hal buruk yang sudah kulakukan untuk membalasmu, termasuk kejadian malam di pesta waktu itu. Aku yakin kau juga sudah mengetahuinya.”Lyra pun ingin membuang dendam yang dulu pernah bersarang di hatinya kepada kakak iparnya itu. Berharap setelah waktu berlalu, mereka bisa bicara dan tertawa seperti k

  • Pembalasan Dendam Istri sang Presdir   363. Hati ke Hati

    “Maafkan aku, Max. Waktu itu aku tidak bisa menahan diri untuk terus bersamamu atau membuka hati untukmu, sehingga mengambil pilihan lain.”Max mengusap air matanya. Meski bisa menahan tangisan kesedihan, hatinya menangis dan terluka mendengar ucapan Lyra yang sudah pasti.“Aku tahu, aku tidak menyalahkanmu, Lyra. Semua memang salahku dan aku sangat menyesali perbuatanku sendiri,” ujar Max dengan suara serak.Max memutar badan ke arah Lyra. Melihat adik iparnya ikut merasa buruk karena pengakuannya.“Aku hanya ingin mengungkap perasaanku dengan benar, di mana dulu aku hanya menipumu. Aku tidak berniat merebutmu dari adikku … sungguh ….”“Terima kasih telah mencintaiku, Max. Mulai hari ini, aku berharap kau bisa melupakan cinta itu sepenuhnya ….”“Aku sedang mencobanya, tapi kalau malah mengajakku bertemu dan memaksaku menyatakan cintaku.”Mereka diam sejenak saling menatap secara intens. Mendadak, tawa lebar dan lepas menghiasi wajah keduanya.“John akan menghajarku kalau dia sampai t

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status