Share

Bab 49 Buang bayi itu

Penulis: Nurleni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-01 09:26:33

"Katanya dehidrasi, dan dia sering pingsan" ujar Leya.

Hah...

Krett

Van terkejut sampai mengerem mobilnya dengan mendadak, Kepala Leya sampai terbentur pada kursi yang ada di depannya.

"Tuan, kenapa" tanya Leya.

"Maafkan aku, oh ya Leya kata kamu dia dehidrasi" tanya Van.

"Ya, tapi kasihan tuan, ibunya sudah meninggal" ucap Leya.

Drtt

Drtt

Suara telpon menghentikan Van yang tadinya mau bicara pada Leya.

"Dari Aldrich" ujar Van.

📞📞

"Ya" tanya Van.

"Tuan, kata tuan Aldrich, anda di suruh segera pulang" ujar anak buah Van.

"Ya baiklah" ucap Van.

📞📞

Van melajukan kembali mobilnya menuju ke rumah sakit, setelah mereka sampai dengan cepat Van dan Leya masuk ke dalam ruangan Shasya.

Leya menatap pada Aldrich yang saat ini ada di sana tengah duduk.

Leya hanya berdiri mematung di sana, dia ragu harus melakukan apa sekarang.

"Ada apa Al" tanya Van yang langsung mendekat pada Aldrich.

Aldrich menatap pada Van yang saat ini menatap ke arahnya.

"Adzan kan bayi itu" pinta Aldrich.

"Hah, bayi" V
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 50 Kebenaran Arsyila

    Aldrich kesal dengan bayi Shasya yang selalu menangis itu."Sampai anak itu tidak diam, maka aku akan buang anak itu" geram Aldrich."Tuan, wajar seorang bayi menangis dia baru saja lahir dan ibunya meninggal" ujar Leya yang langsung tersulut emosi.Leya memberikan bayi itu susu formula, Leya sekarang tidak memperdulikan Aldrich yang terus saja marah padanya.Leya lebih mementingkan bayi yang baru saja lahir itu."Mamah, bayinya tampan" ucap Kenan menyentuh kening bayi itu."Ganteng kan" tanya Leya tersenyum.TokkTokkVan membuka pintu kamar itu dia langsung masuk dan kembali menutup pintu kamar Aldrich."Tuan ada apa" tanya Leya."Aldrich mana" tanya Van."Dia marah, entah kemana dia" jawab Leya."Tolong ceritakan lagi gadis kecil itu" pinta Van."Apa lagi yang harus aku jelaskan, tuan bukannya sudah jelas ya" tanya Leya."Ayolah" pinta Van lagi."Tuan, saat ini aku harus mengurus bayi ini, bagaimana kalau tuan Al datang ke sini" tanya Leya."Sebentar saja" pinta Van lagi."Tuan, ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 51 Bayi Rayandra

    Leya menatap pada bayi itu, dia melihat kalau bayi tampan itu masih tertidur dengan pulas."Tuan, lihat hidungnya mancung" ucap Leya.Aldrich tidak menyahuti ucapan Leya, dia hanya terdiam sambil sesekali menatap pada bayi itu."Sayang sekali nak, ibu kamu sudah tidak ada, tapi kamu panggil saja aku mamah" ucap Leya pada bayi itu."Hey, bicara apa barusan" tanya Aldrich keberatan saat mendengar hal itu."Sayang sekali" jawab Leya."Bukan, kamu mau menjadikan anak itu sebagai anak kamu, Leya. Dia anak seorang Mafia kejam, dia anak Rayandra, aku gak sudi mengaku kalau dia adalah anak aku" ujar Aldrich."Bukannya kau sangat jatuh cinta pada ibunya, kenapa pada anaknya tidak mau? Bukankah aku juga punya Kenan? Mungkin kamu juga tidak mau mengakui Kenan sebagai anak mu"."Itu beda lagi, aku sayang pada Kenan tapi tidak pada ibunya, aku sayang pada Shasya tapi tidak pada anaknya".Leya sangat tersinggung, dia paham pada maksud Aldrich sekarang."Baiklah aku dan anak ini kan sama sama tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 52 Nama sang bayi

    Aldrich menatap pada istrinya, walaupun Aldrich belum sepenuhnya jatuh cinta pada Leya tapi rasanya berdekatan dengan Leya sudah menjadi candu bagi Aldrich."Aku mau mandi" ujar Leya.Aldrich menganggukan kepalanya."Jangan lupa keramas" goda Aldrich."Diam tuan, aku malu" ujar Leya yang langsung menuju ke arah kamar mandi.Bayang bayang kebersamaan mereka tergambar jelas di benak Leya, rasanya Leya sangat Malu pada Aldrich.Namun, seketika Leya langsung terdiam saat tau kalau Aldrich tidak suka padanya, Leya sudah jatuh cinta pada Aldrich, tapi sayang apa cinta Leya itu terbalaskan?."Apa tuan juga mencintai aku" gumam Leya.Sedangkan saat ini Aldrich masih menyelimuti tubuhnya dengan selimut miliknya."Mamah" sahut Kenan yang datang ke sana, Kenan terkejut saat mendapati Aldrich berbaring di sana."Kenan, ada apa" tanya Aldrich.Kenan memundurkan langkahnya, dia sudah di wanti wanti oleh Leya untuk tidak menganggu Aldrich."Maaf Om" sahut Kenan yang akan pergi dari sana."Sini sama

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 53 Mengirim hadiah

    Aldrich menatap pada layar laptopnya, tugas Aldrich hanya diam saja di rumah jika tidak akan pekerjaan.Aldrich akan turun ke markasnya yang baru saja selesai malam nanti."Beberapa jam lagi" gumam Aldrich menatap pada jam tangan dia.TokTok"Masuk" titah Aldrich.Anak buah Aldrich datang ke sana, dia membawa sebuah kabar yang sudah pasti sangat penting."Tuan, di luar ada Anak buah tuan Rayandra" ujarnya."Benarkah" mata Aldrich memicing saat tau kalau Rayandra menyuruh anak buahnya datang ke sana untuk melihat bayinya."Jangan lakukan apa pun, biarkan saja" ujar Aldrich."Tapi tuan, mereka seolah tengah melakukan sesuatu di mansion ini" ketakutan anak buah Aldrich tentu saja beralasan apa lagi Rayandra juga bukan orang sembarangan."Aku punya rencana, malam ini kita ganti pekerjaan" ujar Aldrich.Aldrich memikirkan sesuatu, bahkan dia juga lebih mementingkan keselamatan orang orang yang ada di rumahnya di banding dengan pekerjaan dia yang mendapat kerugian.Aldrich tersenyum tipis

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 54 cemburunya Leya

    Malam semakin larut, Aldrich menatap pada Leya yang saat ini belum tertidur.Aldrich heran pada istrinya itu, bagaimana mungkin istrinya itu rela begadang hanya untuk mengurus anak orang lain."Sudahlah Leya, simpan saja bayi itu" ujar Aldrich."Rezha tidak mau turun, tuan, mungkin dia masuk angin" sahut Leya.Satu tangan Leya menepuk nepuk pantat Kenan, sebuah kebiasaan untuk Kenan jika tidak bisa tidur maka Leya akan menepuk pelan pantatnya.Tidak ada fungsi gunanya, hanya saja itu sangat berlaku untuk Kenan yang sering susah tertidur.Aldrich merasa kasihan pada istrinya itu, dia mengambil alih Kenan, Aldrich menepuk pelan pantat Kenan."Aku bilang juga apa, berikan saja anak itu pada Rayandra" ujar Aldrich."Tuan, aku takut bayi ini di siksa, apa lagi aku sudah terlanjur jatuh cinta pada bayi ini"."Kita kan bisa membuat bayi, aku sehat Leya, dan kamu juga sehat kan" tanya Aldrich."Ya aku tau, tapi tuan butuh waktu lama untuk membuat seorang bayi".Aldrich tersenyum menatap pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-09
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 55 mengintimidasi

    "Tuan tehnya" ujar Leya.Tangan Leya menarik Tasya yang saat ini ada di pangkuan suaminya, Tasya terlihat sangat kesal sekali pada Leya.Namun, Leya berhak melakukan hal itu karena Leya sekarang adalah istri Aldrich."Jangan di biarkan nanti dingin" ujar Leya sambil menatap tajam pada Tasya.Aldrich tersenyum saat melihat Leya cemburu, dia suka pada ekspresi wajah Leya yang ketus dan datar itu.Saat Tasya ingin mendekat lagi pada Aldrich, dengan cepat Aldrich bangkit dari sana dan mendekat pada Kenan yang baru saja turun dari lantai atas."Sudah bangun Ken" tanya Aldrich."Papah, kata mamah saat bangun tidur harus berdoa, aku lupa doanya" ucap Kenan.Aldrich sangat awam pada masalah itu, dia hanya tersenyum dan mengusap kepala Kenan."Kalau kamu tidak tau, ucapkan saja bismillah" ucap Aldrich."Oh".Tasya seolah hilang rasa malunya, dia mendekat pada Leya yang saat ini tengah memasak.Van merasa sangat curiga pada Tasya yang tiba tiba ada di sana dan mencoba menggoda Aldrich.Van meli

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   bab 56 siapa itu?

    "Baik, aku kasih kamu pilihan. Mau mengaku atau aku penjarakan kamu?"Ririn menatap pada Aldrich yang terlihat sangat menakutkan. Bagaimana tidak tatapan Aldrich seolah mengintimidasi Ririn yang sejak tadi menyembunyikan sesuatu."Tapi, saya tidak melakukan apa pun!"Ririn mendekat pada Leya yang hanya berdiri di sana."Leya, aku tidak melakukan apa pun. Tolong percaya padaku?" Ujar Ririn.Leya bingung. Dia bahkan tidak tau siapa yang salah dan siapa yang benar.Leya hanya menatap pada suaminya yang saat ini menatap juga padanya."Aku punya bukti kalau kamu pelakunya," ujar Aldrich.Ririn mendekat pada Leya yang saat ini hanya berdiri saja di sana tanpa tau ada apa sebenarnya."Maafkan aku. Leya, tolong maafkan aku?" Ririn memegang tangan Leya."Ada apa, Rin?" Tanya Leya."Aku ngaku, Aku yang melakukan ini. Tapi aku ada alasannya!" Ujar Ririn."Alasan apa?" Tanya Aldrich."Itu semua aku lakukan karena aku suka sama anda, tuan Al.""Aku?" Aldrich bingung dengan ucapan Ririn."Tapi kena

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 57 kecurigaan Leya

    "Aldrich....""Tante?" Aldrich bingung menatap pada Tante dia yang sudah lama tidak bertemu dengannya.Wanita paruh baya itu langsung memeluk Aldrich, hanya helaan nafas yang Aldrich lakukan saat tantenya memeluk dia."Tante, mau apa Tante di sini?" Tanya Aldrich melepaskan pelukannya."Tante selalu datang kesini. Makan itu? makam itu adalah makan paman kamu." Ujar tante.Aldrich terkejut. Namun, dia mencoba untuk tetap tenang dalam menghadapi semua ini.Rasanya ingin sekali Aldrich menggali makan itu dan memberikan air keras pada jasad pamannya. dengan begitu, dia bisa memanjang jasad pamannya yang sudah berbuat salah padanya.Saat ini, yang paling curiga itu adalah Leya. dia tau kalau Aldrich pernah membunuh pamannya. Satu hal, yang Leya takutkan kalau paman yang di maksud adalah paman yang katanya makamnya di sana."Astaghfirullah.. bicara apa aku ini." Leya membatin.Malam harinya...Di Villa. Saat ini semua orang yang ada di sana tengah makan bersama.Tidak lupa Tasya juga ada di

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18

Bab terbaru

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 81 pernikahan Granida dan Clara

    Hari ini adalah hari pernikahan Granida dan Clara, mungkin sudah lima hari sejak Aldrich pingsan, Granida berharap kalau Aldrich bisa datang tapi sayangnya Aldrich masih pingsan dan sepertinya kondisinya kurang baik sekarang.Kata Dokter, kesehatan Aldrich semakin menurun apa lagi tidak ada makanan yang masuk kedalam tubuh Aldrich, bahkan Aldrich tidak bergerak sama sekali di atas tidur.Granida juga meminta Leya untuk datang tapi sayangnya Leya tidak akan datang karena dia cemas pada kondisi Aldrich, sekarang saja Aldrich tengah dirawat di rumah sakit ternama, kabarnya Leya dan Emly sering kali terlibat sebuah pertengkaran yang membuat keduanya salah paham.Van sudah kehabisan akal untuk memisahkan Leya dan Emly apa lagi ada Sinta juga yang menjadi pendukung Emly, keadaan keluarga itu sekarang sangat kacau. Tapi Granida juga tidak bisa melakukan apa pun, dia tadinya ingin menunda pernikahannya, tapi tidak mungkin karena persiapannya sudah selesai.Granida sudah mengucapkan janji suci

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 80

    Emly sejak tadi menangis dan mengadu pada Sinta tentang masalah yang baru saja dikatakan oleh Van padanya, Emly merasa kalau dia tidak salah bahkan dia juga merasa kalau Sinta juga tidak akan mungkin melakukan hal seperti itu pada Aldrich."Kamu percayakan sama Tante?" tanya Sinta memastikan kalau Emly masih berada di pihaknya.Emly menganggukan kepalanya karena memang dia sangat percaya pada Sinta."Tante, aku gak suka Leya berkata seperti itu pada Tante, jahat sekali mulutnya." Emly mengusap air matanya yang sejak tadi berjatuhan membasahi pipinya."Sudahlah lagian Tante juga tau kalau Leya memang sangat membenci Tante sejak pertama Tante datang kesini," ucap Sinta."Aku akan buat perhitungan padanya!" geram Emly. Tangannya terkepal kuat karena emosinya yang dia tahan.Emly langsung keluar dari kamar Sinta, dia akan menuju ke kamar Leya. Sekarang Emly sudah sangat marah pada Leya apa lagi dalam pikiran Emly, yang salah itu adalah Leya karena Leya sudah mengijinkan Aldrich pergi pada

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 79

    Van akhirnya bisa menemui Leya, dia akan memberi tahukan semuanya pada Leya, tapi sayangnya saat Van akan masuk ke kamar Aldrich terlihat kalau diluar ada Sinta yang tengah menelpon seseorang.Van merasa semakin curiga apa lagi Sinta berbicara dengan berbisik-bisik di telponnya."Apa jangan-jangan dugaan aku ini benar? Tante Sinta yang melakukannya? Jahat sekali dia!" geram Van.Van masih memantau Sinta hingga Sinta pergi dari sana dan sekarang adalah saatnya Van untuk masuk kedalam dan membicarakan semuanya pada Leya.Setelah semuanya terbongkar Van tak akan melakukan apa pun pada Sinta hanya saja Van mau Sinta merasakan apa yang Aldrich rasakan."Aku mencurigai Tante Sinta." ujar Van sambil menganggukkan kepalanya karena dia yakin dengan ucapannya itu."Kenapa kakak begitu yakin?" tanya Leya yang sebenarnya senang sekali karena Van akhirnya menyadari hal itu."Aku merasa kalau dia terlibat sangat aneh," papar Van.**Aldrich menatap pada tantenya yang baru saja pulang entah dari man

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 78 Van mencurigai Sinta

    "Aku kurang tau. Tapi aku mencurigai seseorang!" "Siapa?" sela Leya. "Aku curiga pada Tasya." ujar Van. Leya menganggukan kepalanya. Tapi dia tidak percaya kalau Tasya yang akan melakukan hal itu, apa lagi dia tau sekali kalau Sinta yang melakukannya, hanya saja Leya tak bisa bicara sekarang karena Van pasti akan mengklaim kalau Leya memfitnah Sinta. "Apa jangan-jangan, Nyonya Sinta." ucap Saga yang langsung menatap Van dan Leya. "Hah, jangan memfitnah Saga. Kau tak punya bukti!" Van berucap dengan nada ketus. "Aku memang tak punya bukti, tapi dari racun itu menunjukan kalau obat itu tidak ada di apotek mana pun. Dan Nyonya Sinta dulunya pernah bekerja di rumah sakit, bisa saja dia meracik obat itu sendiri." ungkap Saga mengungkapkan semua kejanggalan yang dia rasakan. "Bisa jadi, tapi kita gak punya bukti." bantah Van. "Kak Van, kita bisa punya bukti kalau kita bisa bekerja sama." Leya berucap dengan penuh harap, Leya tak bisa menemukan bukti sendirian makannya dia

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 77 curiga

    "Kata anak buah ku, Tasya diusir dari villa Aldrich." ujar Rayandra pada istrinya Risa. Risa menatap pada suaminya yang saat ini terlihat sangat kacau, Rayandra baru saja pulang dari pekerjaannya dan sepertinya Rayandra mempunyai masalah yang berat, tapi dia tidak bicara pada Risa. Risa mendekat pada suaminya, Risa memegang tangan Rayandra. "Ada apa?" tanya Risa. Rayandra menggelengkan kepalanya. "Tidak, bagaimana keadaan anak kita?" tanya Rayandra mengusap perut Risa yang masih sangat rata. "Sepertinya baik-baik saja." jawab Risa. Risa mendengar Rezha yang saat ini menangis, dia langsung menggendong Rezha dan memberikan susu pada bayi itu. Walaupun Risa bukanlah ibu kandungnya tapi Risa sangat sayang pada Rezha. "Bisa aku minta sesuatu?" tanya Rayandra menatap pada Risa yang saat ini menunggu lanjutan dari ucapan Rayandra. "Bisakah kamu jauhi Danan, aku tidak suka padanya." paparnya. "Kenapa? Apa dia salah?" tanya Risa. "Tidak, hanya saja aku baru tau kalau dahulu Danan lah

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 76 Kebaikan Granida

    Flashback on Di markas preman. Aldrich dan semua anak buahnya datang ke sana, mereka masuk kedalam markas yang sangat besar yang beranggotakan lima belas orang itu. Jika saling menyerang, tentu saja Aldrich lah yang akan menang. tapi sekarang yang paling penting adalah bernegosiasi agar mereka tidak lagi menganggu Aldrich dan anak buahnya untuk mengantar barang melewati jalan kawasan mereka. "Dimana ketua kalian?" tanya Aldrich dengan tatapan tajam yang membuat orang-orang yang melihatnya takut melihat Aldrich yang berwajah garang. Seorang pria paruh baya berjalan mendekat kearah Aldrich. "Ada apa?" tanyanya menatap Aldrich dari atas sampai bawah. "Kamu?" tanya Aldrich yang mendapatkan anggukan kepala dari pria paruh baya itu. "Bagus kalau begitu, aku datang untuk bernegosiasi bersama dengan kalian!" tegas Aldrich berusaha untuk tetap tenang dan tidak emosional. "Nego? Untuk apa?" tanya pria itu. "Perkenalkan nama aku, Aldrich. Kau tau Blooder?" tanya Aldrich menatap pada se

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 75 Pingsan lagi

    Leya terlihat sangat panik, pagi ini dia dikejutkan dengan pesan kalau Aldrich pingsan dari semalam, Leya yakin kalau suaminya itu tidak meminum obat yang dia berikan. Leya merasa kalau racun dalam tubuh Aldrich belum hilang karena sekarang saja Aldrich pingsan karena telat meminum obat itu. Leya menatap ke arah gerbang yang terlihat kosong, dia menanti Aldrich untuk dibawa pulang, katanya mereka masih dalam perjalanan menuju ke sana. Leya menyiapkan sebuah obat yang sudah dia larutkan kedalam air, Leya juga berjaga-jaga takutnya Sinta akan melakukan hal yang macam-macam padanya. "Kak," panggil Emly dari ambang pintu kamar Leya. "Kak, benar katanya kak Aldrich pingsan?" tanya Emly yang langsung mendekat pada Leya dengan tatapan khawatir. Leya menganggukan kepalanya. "Katanya 'Ya' tapi kita lihat saja nanti, semoga saja dia baik-baik saja." jawab Leya. "Kenapa kakak berangkat malam hari?" tanya Emly. "Katanya ada pekerjaan penting, aku gak tau dia pergi kemana." papar Leya. "A

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 74 masalah

    Aldrich sengaja mengumpulkan semua pelayan yang ada di Villanya itu, hanya ada Tasya dan Bu Ani sedangkan semua anak buahnya berada diluar Villa untuk memastikan tidak terjadi macam-macam didalam Villa tuannya itu. Mereka sudah tau kalau Aldrich mengumpulkan semua orang, maka ada masalah yang terjadi disana. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Aldrich menatap tajam pada Tasya. Semua orang hanya diam saja tanpa ada yang bertanya alasan Aldrich mengumpulkan mereka, mereka seolah-olah takut pada Aldrich padahal dibelakang Aldrich banyak sekali yang mau mencelakai Aldrich. Hal seperti itu memang sudah biasa bagi Aldrich, tapi jika Aldrich tau siapa orangnya maka tak akan ada ampun bagi mereka yang sudah mengkhianatinya. "Jawab aku!" bentak Aldrich kembali bertanya pada Tasya yang hanya diam saja. "Kak, percuma bicara padanya." ujar Emly yang saat ini duduk di sofa bersama dengan anak-anak. "Tasya, apa harus aku cambuk dahulu lalu kau akan bicara?" tanya Aldrich menatap tajam pada

  • Pelayan Kesayangan Tuan Mafia   Bab 73 rencana mengusir Tasya

    Tasya yang saat ini sedang berjalan kearah paviliun langsung terkejut saat ada seseorang yang langsung menarik tangannya, Tasya juga meringis kesakitan saat orang itu mendorong Tasya sampai tubuhnya mentok di tembok."Argh!" ringis Tasya kesakitan."Diam! Tasya, sebaiknya kau cepat pergi dari sini!" usul kekasih Tasya dengan tegas."Paul, aku datang kesini karena kamu 'kan? Jadi, kenapa aku harus pergi? Kamu juga jarang ada disini? Aku merasa aman disini!" protes Tasya membantah setiap kata yang Paul minta."Lalu, siapa yang meminta kamu membuat masalah dengan wanitanya Rayandra, kamu harus tau kalau Rayandra itu musuh tuan Aldrich. Kalau saja Rayandra marah dia pasti akan marah pada tuan Aldrich bukan padamu." terang Paul, dia berusaha agar Tasya sadar dan mau pergi dari sana.Hal ini memang kesalahan Paul yang sudah membawa Tasya masuk kedalam sana, tapi saat itu situasinya berbeda karena Paul tak terima kalau Tasya dinikahkan dengan laki-laki pilihan Ayahnya Tasya.Paul merasa kala

DMCA.com Protection Status