Home / Romansa / Pelampiasan / Chapter 42. Khawatir

Share

Chapter 42. Khawatir

Author: SILAN
last update Last Updated: 2021-08-16 10:46:07

Hans kembali setelah selesai dengan panggilan teleponnya, ia melihat Linda dan Nelvan bergantian di mana kedua orang itu terlihat aneh, Hans duduk di kursinya yang tadi masih dengan menatap Linda dan Nelvan bergantian.

“Kalian kenapa? Apa yang terjadi saat aku meninggalkan kalian beberapa menit?” tanya Hans heran.

Linda menggeleng tapi juga mengangguk, Hans mengernyitkan keningnya tambah heran tapi ia memilih tidak membahas saat melihat sebelah ujung bibir Nelvan masih ada sedikit krim yang tertinggal, Hans mengulum bibirnya menahan senyum.

“Seseorang memanggilku, jadi kalian lanjutkan saja makan malamnya jangan pedulikan aku,” ucap Hans lalui pergi lagi untuk membiarkan kedua orang itu di sana.

Hans tidak sepenuhnya yakin apa yang terjadi tapi lebih baik ia tidak mengganggu kedua orang itu, siapa tau saja Nelvan bisa membuka hatinya untuk Linda.

Saat Hans sudah keluar, Nelvan menatap Linda, “Kau ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pelampiasan   Chapter 43. Peduli

    Beberapa kali Linda mengetuk pintu kamar Nelvan tpi tak ada sahutan atau tanda pintu akan segera di buka,, Linda menoleh ke arah Hans yang membawakan tas berisi obat milik Nelvan.“Sejak tadi sifatnya jadi aneh, aku khawatir terjadi sesuatu dengan Tuan Xander.” ucap Linda.Hans mengganti posisi Linda mengetuk pintu kamar Nelvan tapi masih juga belum ada respon, Hans juga berusaha menghubungi nomor Nelvan tapi tetap di abaikan hingga membuat kedua orang yang berada di luar pintu kamar Nelvan menjadi panik.“Nelvan! Jangan membuatmu memaksa untuk mendobrak pintunya!” seru Hans mulai erasa ada yang tidak beres, ia dan Linda sudah berada di depan pintu selama kurang lebih setengah jam dan Nelvan tidak akan membiarkan siapapun menunggu selama itu kecuali terjadi sesuatu.“Kau yakin saat aku pergi meninggalkan kalian sifat Nelvan jadi sangat pendiam?” tanya Hans, Linda mengangguk mengiyakan, ia juga tidak yakin

    Last Updated : 2021-08-16
  • Pelampiasan   Chapter 44. Sakit menular

    Untuk kesekian kalinya Nelvan melihat Linda menemaninya saat sedang dalam keadaan tidak baik, gadis itu tertidur dengan posisi duduk dan pasti saat terbangun nanti akan merasakan sakit di sekujur tubuh.Perlahan Nelvan bangun, ia sudah merasa jauh lebuh baik sekarang, dengan hati-hati Nelvan turun dari tempat tidur dan memindahkan Linda ke tempat tidur tanpa membuat gadis itu bangun.Setelahnya Nelvan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, saat ia keluar terlihat Linda masih belum bangun padahal biasanya gadis itu bangun lebih awal darinya terlebih kini sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.Ketukan terdengar dari luar, Nelvan membukakan pintu di mana Hans sudah berdiri di sana.“Apa Linda tidur denganmu?” tanya Hans.Nelvan menunjuk ke dalam di mana Linda sedang tidur sangat pulas, kemudian Hans emnatap Nelvan, “Kau tidak menyakitinya ‘kan?” tuding Hans.“Untuk apa menyakitinya? Semalam dia menjag

    Last Updated : 2021-08-21
  • Pelampiasan   Chapter 45. Tantangan

    Dugaan Maggie tidak benar, saat Linda masih belum sadar beberapa dokter telah memeriksa kondisi Linda apakah gadis itu sedang mengandung atau tidak, tapi semua jawaban dari dokter sama yaitu Linda tidak sedang mengandung.Sesaat Nelvan merasa kecewa dengan jawab dokter tapi setelah itu ia sadar jika dirinya berharap mengenai Linda. Sudah berlalu lebih dari lima jam tapi Linda masih belum juga bangun, cairan infus sudah habis satu botol namun Linda tetap saja memejamkan mata.Maggie juga sudah kembali ke aktifitasnya sendiri, Nelvan juga tidak mengerti bagaimana Maggie bisa tba-tiba saja berada di Seattle. Nelvan kembali duduk, ia telah menjaga Linda sejak pagi sampai melupakan sarapan.Tangan Linda yang tadinya sangat dingin sudah kembali terasa hangat, kedua kelopak mata yang terpejam itu perlahan mulai terbuka dengan susah, cahaya masuk ke indra penglihatan Linda sampai kedua bola mata itu menyadari keberadaan Nelvan yang duduk sembari memegang tangannya denga

    Last Updated : 2021-08-22
  • Pelampiasan   Chapter 46. Heran

    Hari itu turun hujan, sore hari Linda telah kembali ke hotel karena tidak betah di rumah sakit. Di hotel Linda hanya berbaring dengan nyaman tanpa selang infus yang tertancap di salah satu tangannya.Nelvan terlihat berada di ruangan itu juga, posisinya duduk memegang sebuah tab besar, kacamata bertengger di hidung mancungnya saat kedua mata itu fokus padda grafik yang ada di layar tab.Hujan di luar cukup deras, kilat cahaya terlihat menyambar-nyambar. Linda memperbaiki selimut dan memejamkan matanya tapi ia masih tak bisa terlelap, saat kedua kelopak mata itu terbuka, hal pertama yang Linda lihat adalah sosok Nelvan yangs edang fokus bekerja.Kini ada dua pertanyaan yang muncul di kepala Linda, pertama adalah kenapa Nelvan pura-pura cacat dan kedua adalah siapa itu Julia? Meskipun ingin melontarkan pertanyaan tapi Linda tidak berani mengungkapkan lewat sebuah kalimat.“Tidurlah, ini sudah cukup malam.” Ucap Nelvan tapi lelaki itu masih fokus

    Last Updated : 2021-08-22
  • Pelampiasan   Chapter 47. Perubahan drastis

    Sudah lebih dari setengah jam tapi Linda tidak mengucapkan kalimat apapun, ia dan Nelvan hanya menikmati sarapan pagi dengan hening, Nelvan meneguk air mineral sebelum menatap Linda.“Apa yang membuatmu diam? Apa kamu ingin bertanya sesuatu?” tanya Nelvan, Linda segera menggeleng.Anggukan pelan di lakukan oleh Nelvan, “Untuk beberapa hari ini kita belum akan kembali, sepertinya kondisimu belum membaik jadi aku putuskan untuk menunggu kondisimu sehat kembali baru kita akan kembali.” Nelvan berdiri menyudahi sarapannya.Linda menatap bahu Nelvan yang berjalan membelakanginya untuk mengambil tab yang tergeletak di atas meja. Lelaki itu lantas duduk dan diam menatap layar tab dengan fokus.Ponsel Linda pemberian dari Allexin berdering, segera Linda mengambil ponsel yang berada dekat dengan Nelvan, sebelum Nelvan mengambil ponsel Linda, gadis itu lebih dulu mengambil ponsel tersebut, kening Nelvan mengernyit heran.Linda menatap

    Last Updated : 2021-08-24
  • Pelampiasan   Chapter 48. Kebingungan Linda

    Sudah tengah hari keduanya tidak keluar dari kamar sama sekali hanya untuk menghabiskan waktu berdua dengan kegiatan panas yang baru saja selesai beberapa wkatu lalu, Linda membelakangi Nelvan karena malu menatap wajah lelaki itu.Bisa-bisanya ia begitu mudahnya tergoda untuk di sentuh oleh Nelvan, lelaki itu tidak memaksanya bahkan Nelvan meminta ijin yang artinya memberikan kesempatan untuk Linda menolak, tapi Linda justru dengan mudahnya menerima tawaran Nelvan.“Aghh..!”“Kenapa membelakangiku? Bukankah aku pemain yang hebat?” Nelvan tanpa permisi memainkan milik Linda, meremasnya dari belakang dengan satu tangan bebas.Linda menggigit bibir bawahnya ketika jari nakal Nelvan menarik ujung dari sebuah benda yang sangat sentif sehingga menimbulkan rasa ngilu yang membuat ingin lagi. Nelvan menarik Linda untuk berbalik menatapnya, mendaratkan kecupan lembut di kening Linda.“Istirahatlah, aku akan kembali sore atau ma

    Last Updated : 2021-08-24
  • Pelampiasan   Chapter 49. Tamu bulanan

    Nelvan pulang tepat pukul delapan kurang beberapa menit, saat itu Linda juga baru selesai menyantap makan malamnya di buat menoleh saat Nelvan masuk ke dalam kamar sembari melonggarkan dasinya, melepaskan kancing lengan baju sebelum di gulung sampai siku.“Kau sudah makan?” tanya Nelvan, Linda mengangguk.Nelvan duduk dengan helaan nafas panjang terlihat sangat nyaman dengan lega bisa istirahat.“Bagaimana denganmu? Apa kau sudah makan?” tanya Linda balik. Nelvan mengangguk sebelum memperbaiki duduknya menghadap Linda, menjadikan paha gadis itu sebagai bantal.“Aku sangat lelah, jadi tolong biarkan aku di posisi ini sebentar.” Nelvan memejamkan mata, Linda tak bergerak ia justru di buat kaget karena permintaan Nelvan, tapi lelaki itu benar-benar terlihat kelelahan sehingga Linda tidak tega mengusir Nelvan untuk pindah dari pangkuannya.“Apa Hans mengantarmu?”“Tidak, pengawalku yang lain

    Last Updated : 2021-08-26
  • Pelampiasan   Chapter 50. Merasa malu

    Beberapa orang menatap Nelvan heran ketika lelaki itu berdiri di rak yang di penuhi oleh benda kebutuhan wanita, untungnya rasa malu Nelvan tidak begitu besar berkat masker yang ia pakai. Begitu banyak jenis benda di deretan rak itu sampai Nelvan tidak tau mana yang sedang Linda butuhkan.“Apa bedanya sayap dengan yang tidak?” gumam Nelvan.“Dia pasti sangat menyayangi kekasihnya sampai rela membelikan pembalut wanita, sangat jarang ada lelaki seperti ini, dia pasti menahan malu demi kekasihnya.” ucap ibu-ibu yang lewat di belakang Nelvan.Nelvan mendengus, ia mengambil satu produk pada masing-masing benda yang ada di rak itu, terserah mana yang akan di pakai oleh Linda yang jelas ia membelikan semuanya, biar Linda yang memilih mana yang akan dia pakai.Menahan malu, Nelvan berdiri di depan kasir untuk membayar, penjaga kasir menatap Nelvan heran melihat begitu banyak pembalut di beli. Nelvan memalingkan wajah, “Segera di tot

    Last Updated : 2021-08-26

Latest chapter

  • Pelampiasan   Chapter 91. The ending

    Beberapa bulan kemudian. Musim telah berganti, gaun putih yang memiliki kain panjang ke belakang menarik perhatian para tamu undangan, veil di kepala Linda juga melengkapi kecantikan dan keistimewaan hari pernikahan yang akan Linda lakukan bersama Nelvan hari ini. Senyum tak pudar dari bibir Linda, satu tangan Linda memegang rangkaian bunga pernikahan dan satu tangan menggandeng tangan Allexin melewati karpet menuju sebuah altar di mana Nelvan telah berdiri di sana dengan seorang pastor. Nelvan memakai tuksedo berwarna hitam, kemeja putih dan juga dasi kupu-kupu berwarna senada dengan tuksedo, Nelvan pun terlihat tersenyum seolah tak sabar untuk segera menggapai Linda. Bagi Nelvan, saat ini Linda terlihat sangat cantik, tak ada wanita secantik Linda di matanya sekarang ini. Dengan balutan gaun pernikahan berwarna putih dan tambahan taburan berlian sungguh memperindah penampilan Linda, Nelvan sampai terharu jika yang berjalan ke arahnya saat ini adalah wanita yang sebentar lagi

  • Pelampiasan   Chapter 90. Kejutan tak terduga

    Hari sudah cukup pagi, Linda membangunkan Allexin untuk sarapan tapi remaja itu sudah tidak ada. Jika bukan musim dingin Linda tau kemana Allexin pergi, tapi sekarang ia benar-benar tidak tau kemana Allexin pergi di pagi hari begini?Ponsel Linda raih untuk menghubungi Allexin, tapi ponsel Allexin justru berbunyi di kamar yang ternyata sedang di isi daya. Linda duduk dan menunggu sampai Allexin pulang baru mereka menikmati makanan bersama.Pintu terbuka, Linda langsung berdiri mengira jika itu adalah Allexin, tapi ketika yang mucul adalah Mia, Linda langsung berlari cepat berhambur ke pelukan sahabatnya itu.“Mia! Aku sangat merindukanmu!” ujar Linda.Mia tertawa membalas pelukan Linda, “Aku juga sangat merindukanmu.” Jawab Mia.Linda tersenyum lebar, tadinya Linda pikir Mia datang sendirian tapi melihat ada sosok lain di belakang Mia membuat Linda penasaran, pasalnya orang tersebut membawa banyak barang sampai

  • Pelampiasan   Chapter 89. Kesedihan Linda

    Allexin menepuk bahu Linda berusaha untuk menenangkan, tapi bukannya berhasil membuat Linda tenang, kakaknya itu justru tambah menangis, tak peduli jika saat ini Linda terlihat sangat memalukan menangis seperti anak kecil yang ingin permen di depan adiknya.Hembusan nafas berkali-kali di hela oleh remaja itu, “Apa benturan di kepalanya sangat keras sehingga dia tidak mengenalmu?” ucap Allexin.Linda menoleh tapi kemudian menangis lagi, Allexin memijit keningnya. “Sudah jangan menangis lagi, aku tau luka di kepalanya waktu itu memang cukup parah tapi tidak menyangka sampai membuatnya tidak mengingatmu. Mungkin saja itu hanya lupa ingatan sementara, kamu tenang saja, dia pasti akan mengingatmu kembali.” Allexin mengusap lengan Linda.Perasaan Linda masih sangat sakit, ia menjaga Nelvan siang dan malam untuk memastikan lelaki itu sadar kembali, namun begitu Nelvan membuka mata dan berbicara, dia justru tidak mengenal Linda. Hal apa lagi yang

  • Pelampiasan   Chalter 88. Syok!

    Tak terasa sudah berlalu tujuh hari, dan selama itu Nelvan masih belum mau membuka matanya. Memar di tubuh Nelvan juga sudah berkurang sangat banyak, kemungkinan besar kondisi Nelvan akan segera membaik.Saat Linda membersihkan tubuh Nelvan dengan handuk basah, Allexin datang dengan senyum lebarnya.“Linda.”panggil remaja itu, Linda menoleh dan Allexin memamerkan sertifikat kemenangannya, “aku memang kejuaraan turnamen beladiri kemarin. Kau tenang saja, ini legal dan buktinya aku mendapatkan sertifikat penghargaan.” Lanjut Allxin sebelum Linda marah.“Benarkah?” Linda meletakkan handuk basah ke dalam baskomnya, sertifikat yang di pegang oleh Allexin di ambil oleh Linda, terlihat raut wajah Linda saat membaca nama Allexin tertulis sebagai pemenang di dalamnya.“Maaf, aku tidak bisa menyemangatimu saat kamu bertanding kemarin.” Ucap Linda merasa bersalah.Allexin menggeleng, “Bukan m

  • Pelampiasan   Chapter 87. Kritis

    Seorang laki-laki yang di kenal Linda sebagai sepupu Nelvan datang, kejadian kecelakaan kemarin masih membuat Nelvan belum sadarkan diri, beberapa bagian di tubuh Nelvan mulai membiru akibat luka.Bagian bahu dan kepala pun sama, melihat kondisi Nelvan yang seperti itu tentu saja membuat siapapun yang melihatnya merasa kasihan.“Bagaimana keadaannya?” tanya Julius.“Masih belum ada tanda jika Nelvan akan segera bangun.” Jawab Linda, kemudian Linda balik bertanya, “apa ibu dan ayah Nelvan sudah di beritahu mengenai hal ini?”Julius menggeleng.“Entahlah, tapi Nelvan sudah biasa seperti ini. Maksudku, jika dia sakit kedua orang tuanya memang jarang ada yang peduli.” Julius meletakkan bunga sekaligus vasnya di meja.Linda menatap Nelvan, Nelvan punya keluarga yang lengkap tapi tak satupun dari mereka datang menjenguk saat Nelvan sakit, sekalinya yang datang menjenguk dia adalah Julius.Tak be

  • Pelampiasan   Chapter 86. Bukti

    Kedua tangan Nelvan mengepal kuat seolah bisa mengancurkan apapun dari genggamannya, wajahnya terlihat jelas menahan diri agar tidak memukul siapapun yang ada di sana.Lewat kedua matanya, Nelvan melihat posisi Linda yang berada dalam posisi paling berbahaya, Nelvan merasa sangat bersalah karena dirinyalah Linda berada di posisi seperti ini.“Apa yang kalian inginkan?” ucap Nelvan dengan suara tertahan, ia tidak ingin basa-basi jika hal itu menyangkut keselamatan Linda.Gilbert mengambil dokumen yang di pegang oleh lelaki yang dari tadi ikut dengannya.“Tandatangi ini, kau akan mendapatkan wanitamu dengan selamat setelah menandatangani surat peralihan ini.”Nelvan mengambil dokumen tersebut.“Jangan coretkan tinta di atasnya!” seru Linda, Nelvan menoleh, sejujurnya Nelvan ingin berlari dan menggantikan posisi Linda, tapi ia tidak bisa langsung bertindak seperti itu.Nelvan balik menatap Gilbert

  • Pelampiasan   Chaptet 85. Dalam bahaya

    Nelvan menuju lokasi Allexin, tapi tentunya tidak untuk menjemput remaja itu melainkan berencana untuk menghadang mobil yang membawa Linda.Gerakan Nelvan ternyata tidak tepat, orang-orang suruhan Nelvan pun ikut terjun untuk mencari Linda sampai ketemu tapi sudah sekitar tiga puluh menit Nelvan mencari, ia masih juga belum mendapatkan tanda-tanda keberadaan Linda di mana.Kecemasan Nelvan tidak bisa membuat lelaki itu berpikir jernih, yang ia inginkan hanya segera bisa menemukan Linda dengan keadaan selamat.Pangilan dari Allexin kembali masuk dan Nelvan segera menerima panggilan tersebut.“Kamu menemukan Linda?” tanya Nelvan.“Belum, aku dan anak-anak lainnya juga sedang mencari Linda tapi belum ketemu.” Jawab Allexin.Nelvan mematikan ponsel dan menfokuskan diri mencari Linda, Nelvan juga menunggu salah satu dari anggotanya menelfon dengan tujuan mengatakan bahwa Linda baik-baik saja. Namun, sudah lebih dari satu j

  • Pelampiasan   Chapter 84. Pembalasan.

    Musim dingin tak terasa akan tiba, Nelvan duduk di ruang baca dengan memegang sebuah buku, tapi bukan tulisan di buku tersebut yang ia lihat melainkan sebuah foto gadis cantik yang sedang tersenyum manis.Satu hal yang di rasakan oleh Nelvan saat ini, yaitu bersalah. Bersalah karena dulu ia membiarkan Julia mengantikannya dalam kecelakaan, dan karena kecerobohan yang Nelvan lakukan akhirnya Julia telah tenang di tempat istirahat terakhir.Tak disangka, setelah bertahun-tahun lamanya ada orang yang meniru wajah Julia untuk penipu Nelvan, pantas saja sejak kejadian di rumah sakit waktu itu keberadaan Bella sangat sulit di temukan dan ternyata wanita licik itu merubah wajahnya dengan sosok wanita yang sempat Nelvan lindungi.Rasa bersalah Nelvan bukan hanya untuk Julia, tapi juga untuk Linda. Saat sibuk melamun, tiba-tiba saja Bella yang berwajah Julia datang, sejujurnya Nelvan ingin langsung melemparkan wanita itu ke penjara atau ke dasar laut jika per

  • Pelampiasan   Chapter 83. Julia ketahuan

    Wanita cantik turun dari mobil berwarna biru yang di kemudikan sendiri, wajah yang memiliki sedikit kemiripan dengan Nelvan itu pun memasuki rumah besar di depannya, pintu ruang kerja di buka tanpa perlu di ketuka lebih dulu, hal itu tentu saja membuat terkejut orang di dalamnya.“Kau harus menjelaskan mengenai kenapa ada Julia di rumahmu?” pertanyaan Vania langsung terlontar begitu saja.Nelvan melihat ke arah di mana alat yang di sembunyikan Julia ada di sana, Nelvan berdiri dari kursi lalu mengajak Vania ikut dengannya ke ruang baca, sesampainya di sana tak lupa menutup pintu dan mempersilahkan Vania duduk.“Aku tidak ingin mendangar kata yang terlalu panjang, katakan dengan singkat yang bisa dengan mudah aku mengerti.” Ujar Vania sebelum Nelvan mulai berbicara.Nelvan duduk di sofa lain di ruangan tersebut, “Apa kamu penasaran dengan siapa Julia yang ada di rumah ini?” bukan jawaban melainkan pertanyaan balik.

DMCA.com Protection Status