"Hati-hati ya di Indonesia, kalau merasa sulit hubungi Mama, mama akan pulang menemani kamu.""Iya mah, pokoknya doakan Serayu supaya aku di sana bisa menimba ilmu dengan baik. Mama jangan khawatir dan hubungi aku seperti biasanya saja."Mama memelukku dengan sangat erat ketika kami berpisah di bandara.Keputusan terakhir sudah dibuat, bahwa aku akan menjalani kuliah di Indonesia bukan di Singapura lagi, aku terpaksa meninggalkan mama demi misi balas dendam ini.Aku melambai kepada Mama sebelum aku masuk ke pintu check in Bandara Singapura. Karena hari ini adalah hari keberangkatan aku ke Indonesia juga hari di mana Kak Agam akan bekerja di firma hukum Atmajaya sebagai pengacara dan lepas dari kantor Papa, dia sudah meminta izin untuk mencari pengalaman baru di IndonesiaMungkin Kak Agam juga cerita pada Papa bahwa dia ada di Indonesia untuk menjagaku, supaya tidak terlalu sendirian. Mungkin alasan itulah akhirnya Papa mengizinkan keagamaan untuk lepas dari kantornya.Firma hukum Atma
Untuk balas dendam ini aku harus mengesampingkan perasaan belas kasihan, hati nurani, pokoknya segala macam yang bakal menghancurkan rencana ini, termasuk perkataan pun harus aku sesuaikan. Jika aku harus menghina, maka hinaanku harus terdengar menyakitkan.Maureen dan juga sekretarisnya menoleh ke arahku yang sedang memarahi pengemis itu."Maaf ya Nyonya, saya motong pembicaraan soalnya saya sudah gedek banget sama pengemis ini! Di mana-mana dia selalu minta-minta, coba kau cari pekerjaan yang lebih layak. Kenapa harus mengemis?"Aku tak henti-hentinya memarahi pengemis itu meskipun dalam hati sangat menyesal."Maafkan saya karena saya hanya ingin mencari uang untuk makan keluarga saya.""Kerja, Mbak kerja! jangan mengemis. kamu tidak tahu uang seratus rupiah yang dikeluarkan oleh Nyonya ini, sangat berharga, didapatkan dengan kerja keras enak aja main diminta oleh pengemis rendahan seperti kamu pergi sana!"Sungguh aku sangat menyesali perbuatan ini, jika nanti aku masih diberikan k
Gara-gara ucapanku ke perempuan itu, aku harus menanggung risiko yaitu mempelajari tarian salsa dalam waktu kurang lebih dari satu minggu.Susah sekali belum lagi badan harus lentur. Aku latihan di tempat salsa dan pulang ke studio juga latihan di sana sampai-sampai Aku tidak mengikuti masa ospek kampus.Pokoknya usahaku harus bisa menghasilkan dalam waktu yang singkat ini aku harus bertanggung jawab dengan ucapanku."Nih minum dulu. Kamu pasti capek banget." di sela-sela Aku latihan nari salsa Kak Agam datang menemui aku di tempat studio."Terima kasih sudah berkunjung ke sini, mau ikutan menari?" ejek aku ke dia."Tidak, fashion saya adalah dihukum, bukan menari." dia tertawa melihat aku yang capek ngos-ngosan."Lagian kamu ada-ada saja, kenapa pakai menari, bakat apa kek selain menari?""Duh nggak tau deh pokoknya, tiba-tiba saja aku mau nyoblos akan menari salsa.""Tapi kamu pintar sekali, otak kamu bekerja dengan spontan walaupun sangat beresiko, tetapi aku yakin kamu pasti berh
Beberapa detik aku dan kak Agam larut menikmati adegan ciuman Ini, akhirnya kita tersadar dan saling melepaskan diri satu sama lain, akhirnya kita jadi salah tingkah berdua.dia bingung aku lebih bingung, bagaimana cara menjelaskannya tadi tapi kenapa ciuman dari bibirnya begitu hangat, aku sampai tidak ingat ini adalah sebuah jebakan?"Maaf ya Kak, Aku melakukan hal ini pada kakak.""Sebetulnya aku hanya ingin meminta penjelasan, apa yang terjadi, kenapa tiba-tiba kamu menciumku?"Akan aku jelaskan nanti di studio, aku mengambil jaket, tas, dan membawa kak Agam keluar dari ruangan tunggu. Lalu kita sama-sama pulang dari acara itu.Sepanjang jalan, Aku sangat canggung sekali, ngajak ngobrol pun sungkan, karena aku benar-benar merasa bersalah sudah menodai bibirnya yang mungkin dia ingin melakukan ciuman pertama dengan orang yang dia cintai."Tolong jangan diam-diaman seperti ini, lebih baik kamu ceritakan saja apa yang tadi kamu lakukan padaku!' suaranya terdengar gemetar dan terbata-
Setelah dari galeri Maureen, aku bergegas pulang ke tempat persembunyian kita di sana sudah ada Ibu Laura dan Kak Agam yang menanti kabar dari aku.Aku pun menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewat bahwa dia meminta aku untuk melakukan sesuatu hal yang menguntungkan dirinya, dia ingin pesta lelang itu gagal terlaksana tapi aku juga tidak tahu bagaimana caranya."Bagaimana kalau kita membuat tempat terselenggara acara itu bermasalah, hingga akhirnya acara tidak dapat dilanjutkan, jadi kita akan membuat acara itu terhenti Di tengah-tengah," usul dari Kak Agam membuat aku dan ibu Laura tertegun sebentar."Bisa juga ya ide itu, toh tidak akan mencurigakan dan Hary Hartawan juga tidak akan menuduh pada anaknya, yang tidak setuju dengan ide dirinya.""Oke jalan pertama sudah terlihat, kemudian selanjutnya kita harus memikirkan Bagaimana cara menghentikan acara itu di tengah-tengah."Bagaimana kalau kita padamkan listrik dari gedung yang akan dipakai acara lelang itu?" lagi-lagi sebuah i
Hampir saja aku ketahuan oleh para petugas yang langsung menyusul ke lantai atas menggunakan tangga darurat sama sepertiku, tetapi aku lebih cepat dari mereka sehingga aku bisa turun bertemu lagi dengan Kak Agam tepat waktu.Aku dan dia buru-buru melepas baju yang semula dipakai menjadi baju biasa saja, dan berlari keluar gedung saat semua petugas kalang kabut untuk mencari kerusakan dari listrik yang padam.Akhirnya rencana kita berhasil. Aku berlari menjauhi gedung itu bersama Kak Agam dan langsung masuk ke dalam mobil.Kita masih menstabilkan pacuan nafas, karena berlari dari lantai sekian membuat aku hampir kehabisan nafas."Berhasil kamu Serayu. Bagaimana menjalankan misi pertama, mendebarkan bukan?" tanya Kak Agam kita berdua kelelahan berada di dalam mobil, dan menepi sebentar di area yang sudah jauh dari gedung tadi."Asli aku jantungan banget, takut salah gunting atau takut aku nggak bisa gunting secara barengan, dan menggagalkan misi!""Tapi kamu hebat, kamu berhasil dalam s
"Biar aku saja!" ucap laki-laki itu memandang aku dengan ekpresi batin yang tak bisa diuraikan.Aku segera tersenyum sambil mengangguk, "terima kasih."Saat Darwin hendak mengambil gelas, tangannya direntangkan ke atas sangat berhimpitan denganku, membuat debaran jantungku berdegup lebih kencang. Dan lebih mengejutkan lagi, aku tiba-tiba ikut merentangkan tanganku ke atas, dan menyatukan jari jemari kita hingga saling bertautan. Aku meraih tubuh laki-laki itu dengan satu tanganku, kemudian memeluk tubuhnya. Tak kusangka, dia mengeratkan jari-jarinya, dan satu tangannya meraih wajahku, hingga posisi wajah kita sudah sangat dekat."Apa yang kamu lakukan?" Dia mendorongku lebih jauh. "Kenapa kamu memelukku, kamu ingin melebihi batas?" tanya Darwin yang mungkin saja sedang ketakutan mana kala istrinya tiba-tiba ikut hadir di situ.Aku juga bodoh sekali, kenapa tiba-tiba aku melakukan hal itu? Apa aku merindukan dia? Dia yang memberikan aku apapun karena sangking mencintai aku?"Maaf Tua
Untuk urusan pertemuan aku sama si Darwin aku nggak perlu cerita sama Kak Agam atau ibu Laura, soalnya ini akan menjadi masalahku sendiri.Kata Darwin kemarin, dia meminta waktu aku untuk bertemu berdua aku iya kan saja, mungkin itu adalah cara dia untuk dekat sama aku nantinya.Ternyata panggilan masuk yang nanya aku lagi sendiri atau tidak, itu adalah dari nomor Darwin. Secepat itu ya dia bisa mencari informasi tentang aku hebat banget.Aku langsung menghubungi dia di nomor yang itu dan berkata untuk menemui aku di cafe private yang aku sebutkan, bodo amat mahal, pasti dia juga kan yang bakal bayar?? untungnya dia langsung setuju dan nanti malam adalah waktu kita bertemu."Lagi apa kamu ayo main HP sama siapa?" tanya Kak Agam yang tiba-tiba sudah ada di sampingku aku buru-buru menyembunyikan ponsel itu di saku."kepo banget sih Ada deh nggak boleh tahu.""nanti malam mau ikut nggak ke taman ceria ada pesta lampion loh!"Aduh kenapa mendadak banget sih Aku kan udah ada rencana lain J