Share

Siapa Tuan Melviano?

Author: Melika Sun
last update Last Updated: 2023-03-17 00:44:51

"Mas Arfa, aku tidak apa-apa. Jadi untuk apa aku berlama-lama di rumah sakit? Pokoknya hari ini aku mau pulang!" Wanita itu terus merengek di depan Arfa dengan wajah cemberut.

"Baiklah, sayang. Kita akan pulang hari ini tapi tunggu hasil pemeriksaan Dokter dulu, jika kata Dokter lukamu memang tidak apa-apa kita akan pulang hari ini juga."

Dan Arfa masih terus membujuk istrinya agar mau menunggu Dokter datang untuk memeriksanya.

"Ini hanya luka kecil, Mas Arfa dan tidak ada yang dijahit, jadi tidak perlu menunggu pemeriksaan dokter lagi," tandas Aleena.

"Tidak, sayang. Aku ingin memastikan jika kau memang benar-benar sehat, jadi begitu kita pulang ke apartemen aku tidak perlu berpuasa lagi."

Pria itu tersenyum lebar, sambil memainkan alisnya naik turun di depan Aleena.

Sedang Aleena hanya bisa pasrah menghadapi kemesuman suaminya, yang kian hari kian menjadi.

Tidak lama kemudian, seorang Dokter datang untuk memeriksa luka-luka di tubuh Aleena atas permintaan Arfa.

"Tidak ada masalah d
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Tangis Karina

    Wanita itu berlari di lorong di rumah sakit dengan berurai air mata. Bahkan ia sampai lupa jika tidak mengenakan alas kakinya."Alex!""Karina ..."Hati Alex begitu terenyuh melihat wanita yang sangat di cintainya itu menangis. Ingin rasanya membawa wanita itu ke dalam pelukannya, atau sekedar mengusap air matanya.Hanya saja, sebuah tembok penghalang berdiri begitu kokoh di antara mereka berdua."Apa yang terjadi? Apa dia baik-baik saja? Mengapa tiba-tiba kondisinya menurun drastis? Bukankah sebelumnya dia baik-baik saja?"Karina langsung memberondong Alex dengan berbagai pertanyaan."Tenanglah, dia pasti baik-baik saja. Penyakit itu tidak akan membuatnya lemah atau menyerah. Kau jangan terlalu cemas," hibur Alex.Wanita itu menyusut air mata yang seolah tidak pernah kering pada wajahnya."Tuan besar ingin kita membawanya pulang ke Jerman, tapi dia pasti akan menolaknya. Apakah kau bisa meyakinkannya?"Karina mendongak, tidak yakin dengan permintaan Alex."Aku akan mencobanya," jawab

    Last Updated : 2023-03-18
  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Sekedar Ingin Tau?

    "Sayang!"Aleena menoleh. Sudah dapat di pastikan jika Arfa akan langsung memasang wajah datar melihatnya berintersksi dengan pria lain."Ada apa?" tanya Arfa yang langsung meraih tangan Aleena dalam genggamannya."Tidak ada apa-apa. Aku hanya bertanya tentang sosok tuan Melviano yang barusan di kejar-kejar oleh wartawan. Hanya ... sekedar ingin tau saja," jawab Aleena."Tidak ada yang perlu kau cari tau. Ayo, kita pulang."Arfa menarik tangan Aleena meninggalkan tempat itu."Apa kau sangat penasaran dengan sosok tuan Melviano, sayang?" selidik Arfa begitu mereka sudah berada di dalam mobil.Aleena tersenyum samar, ia tau jika Arfa tidak suka melihatnya memikirkan pria lain meskipun itu orang yang tidak di kenalnya."Tidak juga, aku hanya heran memangnya sepenting apa orang itu hingga harus mendapatkan pengawalan yang sangat ketat dan diburu oleh para wartawan," jawab Aleena."Apa aku perlu membantumu untuk mencari tau siapa tuan Melviano itu?" tandas Arfa, terdengar semakin tidak suk

    Last Updated : 2023-03-18
  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Bertemu Karina

    Arfa kembali mengerang tertahan sambil memeluk tubuh Aleena dengan erat, begitu ia mendapatkan pelepasannya untuk yang ketiga kalinya.Tubuh keduanya sudah basah oleh keringat, sampai terlihat licin dan berkilau di timpa cahaya lampu yang sengaja tidak matikan oleh Arfa."Kamu luar biasa, sayang. Aku seperti tidak ingin berhenti memasuki, Aleena."Arfa mencium kening Aleena dengan lembut, lalu melepas penyatuan mereka.Pria itu berbaring sambil memeluk tubuh Aleena dengan erat.Segala penat dan lelah yang melanda tubuh dan pikiran Arfa seharian ini, hilang begitu saja. Berganti dengan letupan gairah yang seakan tidak pernah surut."Tadi kenapa, pulang dari kantor koq wajahnya di tekuk, hem? Ada masalah apa di kantor?" Aleena bertanya dengan lembut, seraya membelai rahang suaminya."Alex tiba-tiba saja mengundurkan diri.""Hah! Mengundurkan diri!" tanya Aleena dengan berseru terkejut.Arfa langsung menutup telinganya mendengar suara Aleena yang nyaring di telinyanya."Nggak usah teria

    Last Updated : 2023-03-19
  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Berbagi Cerita

    "Maksudmu?" tanya Karina dengan wajah heran. Padahal wanita itu jelas-jelas merasa kuatir."Kemarin aku melihatnya di rumah sakit.""Kau di rumah sakit kemaren? Apa kau sakit? Lalu siapa yang kau lihat?" berondong Karina dengan wajah cemas."Alex. Dia sedang bersama tim Dokter membawa tuan Melviano keluar dari rumah sakit," jawab Aleena.Karina sedikit merasa lega.Aleena menoleh, menatap Karina dengan penuh tanda tanya. Di sisi lain, Karina berpura-pura heran mendengarnya."Apa kau benar-benar tidak tau? Bukankah kau bekerja di B Company? Bukankah tuan Melviano adalah pemilik B Company?""Apa kau tidak tau, jika tuan Melviano sangat misterius? Bahkan banyak yang tidak tau bagaimana rupanya?" Aku memang bekerja di sana, tapi bukan berarti aku tau sepenuhnya tentang sosok tuan Melviano," kilah Karina."Apa Alex memiliki hubungan dengan tuan Melviano? Dengan B Company? Dan juga dirimu?" cecar Aleena."Aku sedang bersama suamiku kemarin," ucap Karina, menatap lurus ke depan. Sengaja meng

    Last Updated : 2023-03-20
  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Bertemu Tuan Melviano

    "Aku akan menemuinya.""Tapi, Tuan. Anda baru saja sembuh, lalu bagaimana jika ada yang mengenali Anda nanti?" Alex bertanya dengan nada kuatir."Kau tenang saja. Tidak akan ada yang mengenaliku, termasuk Berlian.""Maafkan aku. Aku sudah sembarangan berjanji kepadanya. Aku tidak berfikir jika yang di mintanya adalah bertemu denganmu," ucap Karina dengan nada menyesal.Semua ini memang karna kecerobohannya beberapa hari yang lalu. Karina dengan mudahnya berjanji akan menuruti permintaan Aleena. Dan sekarang, mau tidak mau tuan Melviano alias Abyan harus membantu melaksanakan janjinya."Kau tidak perlu meminta maaf. Biarkan Berlian mengobati rasa penasarannya," ucap Melvin."Persiapkan tempat kusus agar Berlian-ku merasa nyaman. Jangan izinkan siapa pun masuk ke tempat yang akan aku kunjungi," titah Abyan."Baik, Tuan," ucap Alex. Pria itu lalu melangkah pergi di ikuti oleh Karina di belakangnya.Begitu sampai di luar, terbesit di benak Karina untuk mengerjai calon suaminya, Alex."Tua

    Last Updated : 2023-03-21
  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Cinta Itu Akan Selalu Ada

    Hingga beberapa saat lamanya mereka masih saling menatap.Aleena seperti begitu mengenali bentuk mata itu, warna matanya, bulu matanya yang sedikit lentik dan lebat serta alis tebal yang tertata rapi di atasnya.Wanita itu berharap agar tuan Melviano segera membuka masker yang menutupi wajahnya. Aleena benar-benar tersiksa dengan perasaannya saat ini.Perlahan, tuan Melviano meraih masker di wajahnya. Melepas kain tipis berwarna putih tersebut dari wajahnya."Apa kabar? Berlian ...."Ingin rasanya Aleena menghilang saat itu juga, begitu melihat wajah pria di hadapannya. Mata bulat itu membola sempurna dan air mata sudah tak terbendung lagi menetes di wajahnya. "Mas Byan ...."Bibir Aleena gemetar, menyebut nama pria yang membuatnya menderita selama ini, menderita karena menahan cinta dan rindu, sebelum Arfa datang mengobati lukanya.Jika tidak mengingat statusnya sebagai istri Arfa, mungkin saat ini Aleena sudah menghambur ke dalam pelukan Melviano."Mas Byan jahat," irih Aleena di s

    Last Updated : 2023-03-21
  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Dua Cincin Pernikahan

    Aleena langsung menghambur ke dalam pelukan Arfa, begitu pria itu menyambutnya di samping mobil."Hei, kenapa kau menangis, sayang? Siapa yang sudah membuatmu menangis begini, hem?"Pria itu terlihat begitu cemas melihat istrinya menangis sesenggukan."Katakan, sayang. Siapa yang sudah membuatmu mengeluarkan air mata?" Araf kembali bertanya dengan nada gusar. Tidak rela melihat Aleena-nya menangis.Sedang Aleena hanya menggeleng samar, sambil terus mendusel-nduselkan kepalanya di dada Arfa."Sstt ... tenanglah, sayang. Aku di sini bersamamu," bisik Arfa, mencium puncak kepala istrinya dengan lembut. Mengusap punggungnya berulang kali sambil terus menenangkannya.Pria itu kemudian membopong tubuh Aleena memutari mobil, lalu mendudukkanya di kursi depan.Dan semua itu di saksikan oleh Abyan sejak tadi, dari tempatnya berdiri. Pria itu menyusut air matanya, sebelum melangkah pergi nenuju atap di mana sebuah helykopter telah menunggunya sejak tadi.*****"Lihat, kedua matamu sampai bengka

    Last Updated : 2023-03-21
  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Laura dan Edwar

    "Lebih cepat, Edwar! Aaah ... sedikit kasar! akuh ... aahh menyukainya!" "Tentu, baby! Dengan senang hati ...."Edwar semakin cepat memompa tubuhnya, menghentak kuat tubuh Laura dengan sedikit kasar."Aahh ... akuh menyukainya Edwar! Ini luar biasa, sayang! Aah ... aahh ....!Laura terus meracau di antara desahan nikmatnya. Tubuhnya terhentak-hentak seiring gerakan Edwar menghujam di dalam inti tubuhnya.Pria itu semakin menambah tempo gerakannya, semakin cepat dan kasar, membuat Laura menjerit-jerit tak tertahankan.Hingga akhirnya wanita itu mendesah panjang, tubuhnya melengkung ke atas dengan mata terpejam.Laura mendapatkan pelepasannya. Begitu juga dengan Edwar. Pria itu mengerang tertahan dengan kepala menengadah ke atas dan mata terpejam rapat."Oouuhh ... kau luar biasa, baby!" puji Edwar menikmati sisa-sisa orgasmenya.Edwar lantas berguling ke samping, berbaring di sisi Laura sambil mendekap tubuh polos wanita itu.Nafas keduanya masih tersengal-sengal hingga beberapa saat

    Last Updated : 2023-03-22

Latest chapter

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Emir dan Ariz

    Tubuh Tuan Melviano langsung digotong ke atas brankas, dan di bawa keluar menuju unit gawat darurat.Pria itu jatuh pingsan sesaat setelah anak keduanya lahir. Dia pingsan bersamaan dengan istrinya. Sangat kompak, bukan?"Apa aku perlu menelpon dokter Anda, Tuan?" tanya Hangga setelah Tuan Melvin sadarkan diri.Melihat tuannya jatuh pingsan dengan wajah pucat, membuat Hangga langsung diliputi kecemasan."Tdak perlu, ini tidak ada hubungannya dengan penyakitku. Aku pingsan karena aku tidak kuat melihat penderitaan yang sedang dirasakan oleh istriku. Ia sampai bertaruh nyawa, demi melahirkan anak-anakku," sahut Tuan Melvin terdengar lemah.Pria itu perlahan bangkit, dan berniat turun dari atas tempat tidur. Ia sudah tidak sabar untuk melihat istrinya dan kedua bayi kembarnya."Tunggulah sebentar lagi, Tuan. Kau masih terlihat lemah, jika Nyonya melihatmu seperti ini, dia pasti akan berfikir yang tidak-tidak," ujar Hangga, mencoba mencegah niat tuannya yang akan pergi menemui istrinya.T

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Tidak jadi Surprise

    Tuan Melvin mengecup bahu istrinya yang terekspos. Mereka baru saja selesai mandi bersama dan saat ini sedang berdiri di depan sebuah cermin besar, yang memantulkan seluruh bagian tubuh mereka.Tuan Melvin berdiri di belakang Berlian, sambil memeluk tubuh wanita itu dari belakang. Tangannya sejak tadi tidak mau berhenti, mengusap dan membelai setiap bagian tubuh Berlian yang menonjol."Sebentar lagi kita akan menjadi orang tua, sayang. Aku sudah tidak sabar lagi menanti anak kita lahir ke dunia ini," ucap Tuan Melvin kembali mengecup bahu istrinya dengan lembut."Hanya tinggal menghitung hari, Tuan Melvin, semoga prediksi Dokter Rahayu tidak meleset," sahut Berlian, sambil membelai rahang kokoh suaminya.Usia kandungan Berlian sudah 9 bulan, dan prediksi Dokter Rahayu masa bersalinnya jatuh di bulan depan, yang hanya tinggal sepuluh hari lagi."Kau sungguh terlihat sangat seksi, sayang," ucap Tuan Melvin mengusap perut istrinya yang terlihat semakin membesar."Apa kau sedang menggodak

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Keputusan Arfa

    Sejak pertemuan itu, Arfa terus merenungi nasibnya. Ingin berpaling dari Alisya, namun nyatanya ia tak mampu.Nama wanita itu telah terpatri dalam hatinya, begitu juga cintanya.Semakin ia memaksa melupakan, bayang-bayang wajah Alisya semakin terlihat nyata hadir dalam mimpinya."Lama-lama aku bisa gila kalau terus begini. Apa yang harus aku lakukan, Alisya," gumam Arfa seraya membelai foto Berlian yang sedang tersenyum di layar ponselnya."Selama ini kau begitu sabar hidup dalam penderitaan bersamaku, tanpa pernah berkeluh kesah kepadaku. Tapi aku begitu bodoh, karena tidak bisa mempertahankanmu."Arfa mengusap air mata, yang tiba-tiba saja menetes dari pelupuk matanya. Menguatkan hati, pria itu akhirnya mengambil keputusan besar dalamnya.Keputusan yang tidak pernah terlintas sama sekali dalam hidupnya. Mengakhiri semuanya."Maafkan aku, sayang, aku terpaksa mengambil keputusan ini. Teruslah hidup bahagia, dan jangan pernah menyesal atas kepergianku."Arfa melangkah dengan gontai me

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Tidak Ada Ruang Untuk Cintamu

    Berlian menggeliat kecil, dengan rasa malas wanita itu perlahan membuka kedua matanya. Dan begitu ia membuka mata, seraut wajah tampan telah menyambutnya dengan senyum menawan.Senyum di wajah Berlian pun langsung terbit, manakala manik matanya bertemu dengan bola mata biru yang sedang menatapnya dengan penuh cinta."Apa tidurmu sangat nyenyak, sayang?" Tuan Melvin bertanya sambil merapikan hijab istrinya yang sedikit berantakan.Pria itu lalu membantu sang istri untuk duduk, kemudian menyerahkan sebotol air mineral yang telah di bukanya.Seperti orang kehausan, Berlian segera meminum air mineral itu hingga hanya menyisakan sedikit saja, dan sisa air yang sedikit itulah yang akhirnya di habiskan oleh Tuan Melvin."Tidurku sangat nyenyak, Tuan Melvin. Sampai rasanya aku malas untuk bangun, apalagi saat kau hadir dalam mimpiku, itu membuatku ingin terus tertidur," jawab Berlian tersenyum. Wanita itu lalu mengulurkan tangannya ke atas membelai rahang kokoh milik suaminya."Bahkan dalam

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Kenyataan Pahit

    Dari tempatnya berdiri, Arfa dapat melihat dengan jelas sosok wanita yang sedang duduk sambil bergelayut manja pada lelaki tampan nan gagah di sampingnya.Senyum bahagia terukir jelas di wajah wanita itu. Sesekali pria di sampingnya mendaratkan sebuah ciuman di puncak kepala wanita yang tersenyum bahagia.Rasa cemburu dan sakit hati telah menguasai hati Arfa. Ingin rasanya ia menghampiri wanita itu, dan mengungkapkan isi hatinya.Namun sayang, terlalu banyak pengawal yang berjaga di sekitar pasangan suami istri itu, bisa mati konyol kalau Arfa sampai nekat mendekat.Meskipun ia datang dengan menyamar sebagai karyawan hotel, tapi bukan berarti anak buah Hangga tidak bisa mengenalinya."Sebenarnya mereka sedang merayakan acara apa? Mengapa mereka justru mengundang anak-anak yatim piatu dan orang-orang yang kurang mampu?" batin Arfa heran."Mereka juga memberikan hadiah dan juga uang kepada para tamu," imbuhnya."Hei! Kau! Jangan hanya berdiri di sana! Bantu yang lain menyiapkan hidangan

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Hadiah Terindah

    Tuan Melvin menangis haru, bibirnya tanpa henti mengucap syukur.Pria itu masih terus mendekap tubuh istrinya yang duduk di atas pangkuannya, tidak ingin melepaskannya meskipun sebentar saja."Terima kasih, sayang ... terima kasih," lirih Tuan Melvin penuh haru."Kita akan menjadi orang tua, Mas," lirih Berlian dengan berurai air mata bahagia."Iya, sayang, sebentar lagi kita akan menjadi orang tua," sahut Tuan Melvin seraya mendaratkan sebuah ciuman lembut di kening istrinya.Saking tidak percayanya , Dokter Vina sampai berulang kali melakukan pemeriksaan untuk memastikan kehamilan Berlian, dan ia terlalu bahagia mengetahui kebenarannya, sampai jadi gugup saat hendak menyampaikan kabar gembira itu.Brak!Pintu kamar terbuka dengan kasar, membuat Tuan Melvin dan Berlian langsung menoleh bersamaan.Hangga dan Bima masuk dengan tergesa, di ikuti oleh semua pelayan di belakang mereka.Tuan Melvin buru-buru meraih selimut, lalu menutupi kepala istrinya yang tidak memakai hijab dengan seli

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Ada Apa Dengan Berlian?

    "Apa pertemuan ini sangat penting, Tuan Melvin? Bukankah kau bisa menyuruh Alex untuk menjadi wakilmu?"Tuan Melvin menghela nafas dalam-dalam, sudah ketiga kalinya sang istri menanyakan hal yang sama, pun di jawab olehnya dengan jawaban yang sama, tapi Berlian seperti menderita amnesia akut, wanita itu kembali mengulang pertanyaannya, lagi dan lagi."Jika hanya bertemu dengan rekan bisnis yang sama-sama sudah manula, mengapa harus berpakaian terlalu rapi seperti ini? Seperti mau ketemu mantan saja!" oceh Berlian menatap tidak suka penampilan suaminya mulai dari atas sampai ke bawah.Tuan Melvin meringis, nyaris seperti orang yang sedang menahan mules di perut. Pria itu berulang kali menggaruk kepalanya yang tidak gatal, tidak tau bagaimana cara mengekspresikan kebingungannya."Sayang ... pertemuan ini benar-benar sangat penting, dan Alex tidak bisa mewakilinya karna memang harus aku yang langsung turun tangan," ujar Tuan Melvin dengan sangat berhati-hati. Salah bicara sedikit saja, b

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Menyewa Mata-Mata

    Sebelah tangan dan kakinya di pakaikan gips, sementara wajahnya sudah mirip seperti alien, biru biru dan banyak terdapat benjol seperti habis disengat ribuan lebah. Arfa mendelik ke arah Alex, namun sayang ekspresinya itu semakin menambah kelucuan di wajahnya menurut kacamata Alex, yang semakin membuat pria itu tertawa terbahak.Arfa mendengus kesal, melihat Alex sampai membungkuk bungkuk memegangi perutnya karna keasyikan tertawa."Kau sepertinya sangat bahagia sekali melihat keadaanku seperti ini," ujar Arfa dengan bersusah payah menggerakkan mulut, sambil menahan sakit di sekitar wajah dan bibirnya."Aku? Bahagia?" gumam Alex memasang wajah polos seperti tidak mengerti apa-apa."Cih!" Arfa berdecak kesal seraya memalingkan wajahnya."Aku bukannya bahagia, sejak melihatmu aku langsung membayangkan bagaimana Hangga mengamuk sampai membuatmu babak belur seperti ini, hingga membuatku tidak bisa berhenti tertawa," ujar Alex kembali tertawa."Teman tidak punya ahlak!" gerutu Arfa menaha

  • Pelakor Kesayangan Tuan CEO   Lihat Aku, Alisya

    Sebuah helikopter mendarat di atas atap rumah sakit swasta terbesar yang ada di ibukota.Seorang pria tampan turun terlebih dahulu dari helikopter. Pria itu kemudian merentangkan kedua tangannya, menyambut sang istri yang sudah bersiap untuk turun. "Uuhg! Ternyata Berlian-ku semakin bertambah berat badannya," kata Tuan Melvin sembari menggendong sang istri turun dari helikopter."Kau terus saja menyusu setiap malam, bagaimana nafsu makanku tidak bertambah banyak dan berat badanku tidak ikut naik, hem," sahut Berlian dengan berbisik, membuat Tuan Melvin langsung tertawa mendengarnya.Sebelum menurunkan tubuh sang istri, Tuan Melvin lebih dulu meremas bokong Berlian dengan begitu gemas hingga membuat wanita itu terpekik tertahan.Beberapa pengawal yang mendengar pekikan Berlian, seketika langsung menoleh. Namun, mereka buru-buru berpaling saat menyadari apa yang sedang terjadi di antara Tuan dan Nyonya mereka."Kondisikan tanganmu, Tuan Melvin!" ujar Berlian dengan bibir mengerucut, la

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status