Beranda / Romansa / Pejuang LDR / Part 84 S2. Keputusan Novi

Share

Part 84 S2. Keputusan Novi

Penulis: Yuni Ayu Izma
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-01 12:47:58

"Dissa sakit?" ucap Daniel mengulangi perkataan dari Mama Dila, Dila mengangguk setuju.

"Aku baik-baik saja." sahut Dissa. "Mungkin, efek dedek di pagi hari memang begini." lanjut Dissa.

"Eh, tidak baik menyalahkan cucuku yang belum tentu salah." balas Dila menatap tajam ke arah Dissa. "Daniel, cepat periksa istrimu ini aku takut kondisi dia dan cucuku kenapa-napa!" titah Dila.

"Baiklah." Daniel menyuruh Dissa agar berbaring di atas tempat tidur rumah sakit. Dissa yang tidak ingin berdrama debat panjang kali lebar di pagi hari, ia hanya menuruti semua kemauan dari mamanya.

Daniel mulai memeriksa kondisi Dissa, mulai dari bagian perut hingga mata. Daniel melepaskan alat stetoskop itu dan ia menghela nafasnya sejenak. Ia menatap kedua bola mata indah Dila. "Kondisi Dissa, kurang kondusif dan ia butuh istirahat. Biasanya, wanita hamil muda seperti ini perlu banyak makanan bergizi agar ia tidak kekuranga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pejuang LDR   Part 85 S2. Kabar Kedatangan Jesika di Indonesia

    Setelah melakukan pemeriksaan intensif terhadap Diki, kini keluarga Richard bersiap-siap untuk kembali ke mension.Dissa mendorong Diki yang duduk di atas kursi roda, mengingat Diki belum sepenuhnya sembuh dari luka kecelakaan itu. Maka, Dila menyuruh perawat untuk membawakan kursi roda."Dissa, biar mama saja yang mendorong kursi roda milik Diki. Kamu kan sakit dan mama gak mau kamu kecapean," ucap Dila yang berdiri di sebelah Dissa.Daniel dan Dedi berjalan di depan, mereka disapa ramah oleh semua orang yang bekerja di rumah sakit."Tidak usah, Ma. Aku bisa kak dan ini tidak terlalu sulit ku lakukan." tolak Dissa secara halus."Tapi mama tidak ingin kamu lelah." balas Dila."Aku baik-baik saja, percayalah aku bisa membantu kak Diki." sahut Dissa.Daniel dan Dedi yang mendengar perdebatan kecil antara Ibu dengan anak yang saling keras ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-01
  • Pejuang LDR   Part 86 S2. Saran Dedi

    "Kalo sudah habis begini kan aku lebih semangat merawati kakak," ucap Dissa seraya memberikan air putih kepada Diki."Lain kali, jangan merawat aku lagi. Apa guna membayar dokter pribadi jika masih adik sendiri yang merawati diriku." sahut Diki cetus."Kak Diki, bukannya berterima kasih padaku tali malahan merasa kesal. Dokter pribadimu belum terlihat batang hidungnya dan jika aku tidak merawatmu lalu siapa lagi yang peduli denganmu." balas Dissa mengambil gelas kosong dari genggaman Diki."Setidaknya tidak akan menyusahkanmu." gumam Diki pelan tapi masih terdengar jelas oleh Dissa."Aku tidak keberatan merawat kakak tampanku ini tapi aku tidak suka ia tidak berterima kasih padaku." balas Dissa tersenyum penuh arti."Terima kasih." jawab Diki cepat."Oke, sama-sama." sahut Dissa tersenyum.Ceklek!Pintu ruang kamar Di

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Pejuang LDR   Part 87 S2. Kabar Jesika Hamil

    "Kenapa bisa begitu? Bukankah, papa termasuk pria idaman karena kebaikan tapi kok masih ada orang lain mencelakai keluarga Richard?" tanya Dissa polos.Dedi dan Daniel menepuk jidatnya saat mendengar ajuan pertanyaan dari Dissa."Itu semua karena bisnis, jika tidak bisa bersaing secara sehat maka pengusaha yang kalah dengan perusahaan papa akan menghalalkan segala cara termasuk cara kotor sekalipun." jawab Daniel cepat."Oh begitu." sahut Dissa."Baiklah, aku ikut saja yang terpenting keluarga Richard tetap bahagia selalu." lanjut Dissa.***Novi menoleh ke arah Diki yang menarik lengan tangannya, Ia menatap intens ke arah Diki."Tuan, lepaskan aku!" ucap Novi menarik tangannya yang digenggam kuat oleh Diki."Aku tidak ingin kamu pergi, kamu tahu alasanku ikut menyetujui perjodohan ini aku tertarik dengan dirimu, keba

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Pejuang LDR   Part 88 S2. Dissa Salah Mengambil Paket Barang

    Jam telah menunjukkan pukul 12.00 WIB, semua pegawai di rumah sakit beristirahat untuk makan siang. Tetapi, tidak seperti seorang pria yang sedang asyik menatap fokus semua berkas yang bertumpuk di atas mejanya."Dokter Nick!" panggil seorang pria yang berdiri di depan direktur di rumah sakit.Nick mengalihkan pandangannya dari tumpukan berkas menuju ke arah Budi."Budi, lama tak bertemu," ucap Nick tersenyum.Budi masih berdiri di depan ruang kerja Nick, ia melihat jam tangan di lengan tangannya."Sudah jam istirahat? Kamu tidak makan siang?" tanya Budi menatap ke arah Nick.Nick menggeleng-gelengkan kepalanya menatap ke arah Budi dan ia masih duduk di kursi kebesarannya.Budi menatap malas ke arah Nick, ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan. "Ayolah Nick, kamu butuh asupan makanan bergizi. Jangan begini, nanti kamu sakit, sehat itu mahal loh

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Pejuang LDR   Part 89 S2. Membawa Dissa Ke Rumah Sakit

    Dila berjalan masuk menuju ke arah kamarnya, ia menaiki anak tangga menuju tingkat lantai tiga di mensionnya. Dila memilih menaiki tangga karena ia ingin berolahraga."Pegal sekali." keluh Dila saat berjalan masuk ke dalam kamarnya.Ceklek!Pintu kamar terbuka dan ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam mension. Dila melihat Dedi sedang berbaring di atas tempat tidur.Dila berjalan menghampiri suaminya itu. "Sayang, bangun sudah siang. Kenapa masih tidur?" ucap Dila seraya menggoyang-goyangkan tubuh Dedi.Dedi tak bergeming dan ia masih setia menutup kedua bola matanya."Sayang?" panggil Dila lagi.Dila menyentuh kening Dedi dan ia menebak bahwa Dedi sedang tidak baik-baik saja."Sayang, Bangunlah. Apakah kamu sedang sakit?" ucap Dila menatap wajah tampan Dedi.Dedi membuka kedua bola matanya secara pelan dan ia

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Pejuang LDR   Part 90 S2. Harapan Nick

    Jesika terbangun dari tidurnya, ia meregangkan otot-otot tubuhnya. "Hoammm... Pegal sekali tubuhku," gumam Jesika pelan. Ia menatap ke sekelilingnya yang berada di dalam apartemen pribadinya. Ia melihat dirinya terbaring di atas sofa panjang dan ia berpikir sejenak dengan posisinya sekarang. Setelah semua ingatannya kembali, ia baru sadar bahwa Jimmy telah meninggalkannya. "Jimmy, jangan tinggalkan aku." lirih Jesika pelan. Jesika tersadar bahwa semua pilihannya selama ini ternyata salah besar, Jimmy yang merupakan seorang pengusaha muda yang terkenal di kotanya itu bukan seorang pria yang baik. Melainkan, ia seorang Casanova yang tak tahan dengan satu pasangan hidup. Jesika tak pernah mendengar saran dari beberapa teman-temannya yang mengetahui bahwa calon suaminya itu suka bergonta ganti pasangan. Jesika yang mendengar segala gosip yang beredar, ia seolah menutup mata dan telinga untuk membahas permasalahan itu. Jesika

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Pejuang LDR   Part 91 S2. Dissa Kritis

    Jesika menangis histeris saat ia menggenggam jam tangan berwarna merah itu. Ia sangat menyesal karena telah mengecewakan Nick yang tulus mencintainya. "Nick, maafkan aku, aku jahat padamu, aku wanita jahat karena sengaja meninggalkanmu. Maafkan aku Nick, hiks," ucap Jesika dengan mengeluarkan buliran kristal yang membanjiri wajahnya. Jesika duduk tersungkur saat mengingat waktu itu waktu dimana ia benar-benar wanita jahat yang lebih memilih harta, tahta dibandingkan dengan cinta tulus dari Nick. "Sayang, siapa dia?" tanya Nick saat menghampiri Jesika sedang saling menyuapi makanan di dalam restoran mewah. Jesika menghentikan aktivitasnya sejenak, ia menaruh sendok yang dipegangnya. Jesika menoleh ke arah Nick dan ia tersenyum meremehkan menatap Nick yang sedang mengenakan pakaian jas putih. Jesika menyodorkan tangannya di depan Nick dan ia tersenyum

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-08
  • Pejuang LDR   Part 92 S2. Daniel Posesif

    Tiba-tiba, dunia Daniel serasa hancur berkeping-keping, harapannya menjadi seorang papa dan menginginkan buah hatinya terlahir selamat bersama istrinya kini telah sirna. Hanya tinggallah sebuah puing lembaran cerita."Ma-maksudmu, anakku tidak selamat," lirih Daniel yang mulai mengeluarkan buliran kristal."Katakan! Katakan bahwa semua ini tidak benar kan! Ayo katakan!" teriak Daniel yang berusaha menarik kerah baju Dokter Surya tapi Dila berusaha menenangkan Daniel agar tidak berbuat kasar."Ma, ini semua tidak benar kan, anakku dan istriku sedang baik-baik saja kan?" tanya Daniel menoleh ke arah Dila yang berdiri di sebelahnya."Daniel, tenangkan dirimu, kamu harus banyak bersabar. Ingat, Tuhan memberikan cobaan kepada umatnya itu berarti Tuhan ingin mengetest dirimu sanggup kah menerima cobaan ini. Yakinkan saja, semua akan baik-baik saja." jawab Dila panjang lebar.Dedi yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-09

Bab terbaru

  • Pejuang LDR   Ekstra Part 4 - Mencintaimu Selamanya - Tamat

    Hari ini merupakan hari yang ditunggu Dissa selama ini, hari senin yang menjadi saksi bahwa Dissa pertama kali masuk kuliah sebagai Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Ilmu Komunikasi. Kebetulan, jarak kampus dengan mension Richard memerlukan waktu 20 menit saja. Jadwal perkenalan mahasiswa baru dimulai pukul 07.30 wib pagi. Daniel yang tidak ingin Dissa terlambat, ia berinisiatif mengantarkan Dissa ke kampus ternama di London.Mobil yang dikendarai oleh Daniel telah memasuki area pekarangan kampus, Dissa menatap takjud dengan bangunan mewah nan megah hingga tidak terasa laju mobil berhenti di depan pintu utama kampus.“Sayang, aku antarkan disini. Maafkan aku belum bisa ikut masuk ke dalam,” ucap Daniel sendu.“Tidak apa-apa sayang, aku bahagia kamu mau mengantarkanku di kampus ini. Oh iya, semangat ya kerjanya, jaga mata dan hati karena hanya aku yang berhak memilikimu.” Dissa memandang Daniel dengan tatapan dalam.“Iya istriku tercinta, aku hanya milikmu seorang, kamu

  • Pejuang LDR   Ekstra Part 3 - Malam Yang Panjang

    Dissa memejamkan kedua bola matanya sejenak, ia butuh pikiran yang jernih untuk menimalisir semua kenyataan pahit dirinya pernah menjadi korban atas kejahatan Jesika.“Pa, sudahlah permasalahan yang pernah terjadi. Anggap saja semua yang pernah terjadi disebut takdir. Jangan pernah mudah menghakimi orang atas dasar masa lalunya karena semua orang pernah berbuat kesalahan,” ucap Dissa terdengar bijak dan Dedi tidak melanjutkan lagi perkataannya. Dedi serahkan semua yang akan terjadi cukup Dissa dan Daniel yang mengatasinya karena mereka sudah dewasa.“Okelah, kalau begitu Papa tidak ikut campur lagi kecuali Jesika berani melakukan kesalahan lagi maka Papa tidak segan-segan akan memecatkan secara tidak hormat.” sahut Dedi yang tak bisa dibantah.Setelah acara makan malamnya, Dissa dan Daniel memutuskan untuk ke kamar. Dandi memilih ikut Nenek Dila dan Kakek Dedi untuk tidur bersama. Dandi sangat dekat dan manja karena ia selalu diasuh

  • Pejuang LDR   Extra Part 2 - Ke Luar Negeri Mengetahui Tentang Jesika

    Setelah melewati masa test pendaftaran dan penerimaan selama 2 minggu. Akhirnya, Dissa diterima beasiswa prestasi akademik dengan nilai tertinggi di kampus ternama London. Sungguh, Dissa benar-benar bahagia atas kecerdasannya dan kegigihannya untuk melanjutkan kuliah Pascasarjana menjadi prioritasnya saat ini.Dissa yang telah sampai di Inggris, bersama Daniel dan anak kesayangannya, Mereka ingin menuju ke mension keluarganya di kota London. Awalnya Dissa menghawatirkan pekerjaan Daniel yang memiliki banyak pasien. Hal itu, membuat Dissa terniang-niang di sepanjang waktu."Bukankah kamu sedang sibuk dengan jadwal operasi pasien?" Dissa bertanya pada Daniel tapi Daniel tampak berpikir keras."Kamu yakin ingin ikut denganku dan mengorbankan pekerjaanmu?" tanya Dissa lagi dan Daniel mengangguk mantap."Iya, aku sangat yakin karena aku sebagai kepala keluarga harus bisa menjaga istri dan anakku. Meskipun, aku rela pindah bekerja ke luar negeri karena ak

  • Pejuang LDR   Ekstra Part 1 Keinginan Kuliah Lagi

    Pagi telah menjelang dan ufuk timur telah terbit untuk menyinari dunia. Di dalam ruangan yang luas dan mewah terlihat seorang wanita cantik tengah asyik membaca sebuah koran di tangannya."Beasiswa S2 di London? Wow, terasa menarik bagiku untuk mendapatkan gelar Pascasarjana." batin Dissa.Saat ini, Dissa berada di ruang keluarga dan ia menikmati masa liburan akhir tahun bersama anak dan suaminya di rumah saja."Aku berhak untuk melanjutkan kuliahku karena aku masih muda dan aku pemilik perusahaan Richard. Anakku berhak mendapatkan ibu yang cerdas dan berpendidikan tinggi untuk menjamin masa depannya." Dissa membalikkan lembar koran cetak untuk melihat daftar persyaratan untuk mengikuti beasiswa luar negeri.Daniel yang sedang asyik bermain bernama Dandi di dalam dekapannya. Mereka melihat Dissa dari kejauhan. Dissa terlihat sedang serius membaca koran itu."Pa, aku mau tuyuuun." pinta Dandi dengan suara cade

  • Pejuang LDR   Part 105 S2. Selalu Bersama - Epilog

    Dua tahun kemudian Dissa berusaha mengejar Dandi yang berlari kesana-kemari di dalam mension mewah milik dirinya bersama Daniel. "Dandi, jangan berlari terus nanti kamu jatuh," ucap Dissa berusaha berjalan cepat mengejar anak pertamanya. "Ndakk mau, mama kejal dulu Dandi sampe dapat." sahut Dandi kecil dengan menjulurkan lidahnya di hadapan Dissa. Dissa menghela nafasnya sejenak dan ia pasti mengetahui apa yang akan dilakukan Dandi kecil selanjutnya. Dandi kecil terus berlari menuju ke arah anak tangga dengan langkah seribu kakinya tanpa melihat ke arah bawah membuat dirinya terjatuh. Dissa membantu mengangkat tubuh Dandi kecil agar mau berjalan menuju ke arah ruang kesehatan di mensionnya. Setelah diadakannya pesta pernikahan Diki dengan Novi. Mereka memutuskan pindah mension yang telah lama dibeli oleh Daniel. Dissa yang mengandung anak pertamanya dengan Daniel semaki

  • Pejuang LDR   Part 104 S2. Satu Minggu

    Hari demi hari yang dijalani Dissa hanyalah duduk diam dan termenung. Di hati kecilnya, ia selalu membayangkan betapa bahagianya ia memiliki baby yang lucu yang terlahir dari rahimnya dan ia akan dipanggil mama dan papa oleh anaknya. Tapi apalah daya, harapannya telah lenyap melayang di udara.Dissa mengusap perut ratanya, ia selalu melakukan itu saat calon anaknya masih ada."Sayang, ayo kita makan," ucap Daniel sambil mengarahkan sendok yang berisi bubur yang akan dimakan oleh Dissa.Dissa diam tak bergeming, ia asyik dengan khayalan di pikirannya. Sementara, Daniel yang berdiri di sebelahnya berusaha memberikan saran dan mengajak ia untuk membuat anak lagi."Dasar lelaki, mau enaknya saja. Kamu kira mudah apa untuk melupakan calon anakku yang telah tiada." kata Dissa dalam hati.Di ruang tamu rumah sakit, Dissa melihat ada perdebatan kecil yang dilakukan oleh mama Dila yang te

  • Pejuang LDR   Part 103 S2. Kejujuran Diki

    Sudah hampir 2 bulan, Dissa masih dalam kondisi yang sama. Daniel menghela nafasnya sejenak, ia menatap Dissa yang duduk termenung di atas ranjang rumah sakit. Saat ini, Daniel berniat menyuapi Dissa dengan makanan bubur dan obat-obatan. Berbagai cara Daniel lakukan untuk membujuk Dissa agar mau makan. Tetapi, Dissa tetaplah Dissa, ia tidak ingin membuka mulutnya sama sekali.Dila dan Dedi merasa sedih melihat anak perempuannya seperti itu. Dila menoleh ke arah Dedi, Dedi yang menatap ke arah Dila yang duduk di sebelahnya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya untuk tidak menganggu Daniel untuk membujuk Dissa.Sementara di area parkiran rumah sakit ternama, mobil Alphard hitam terparkir rapi. Diki yang turun terlebih dahulu dari dalam mobil, ia memanggil Novi agar berjalan menuju ke arahnya."Sayang, cepatlah!" ucap Diki berdiri di depan mobil."Iya, tunggu dulu aku sedang mengambil tasku." Novi turun da

  • Pejuang LDR   Part 102 S2. Rencana Acara Pernikahan

    Pernikahan Jesika dengan Nick dilakukan di kediaman mempelai wanita di kota Sungailiat. Berbagai dekor pelaminan mewah mulai dari pelaminan mini bernuansa putih di dalam rumah sebagai akad nikah dan di luar rumah terdapat pelaminan megah dengan konsep outdoor wedding dan tenda tersusun rapi yang bermotif pink putih begitu indah dilihat. Diki dan Novi hadir dalam mengikuti acara janji suci Jesika dan Nick. Budi datang bersama wanita yang baru ia kenali dengan baju cauple berwarna abu berdominasi pink. Hanya Daniel dan Dissa yang tidak hadir mengikuti acara itu. Dissa masih dalam kondisi yang sama dan Daniel tetap menjaga Dissa di rumah sakit.Landscape matahari terbenam dengan langit yang memberikan sunset indah, semakin menyempurnakan pernikahan Jesika dengan Nick.Akad nikah Jesika dan Nick berjalan dengan lancar, Pak Hardan yang merupakan ayah kandung Jesika menikahkan anak semata wayangnya di dengan masyarakat. Ibu Lely tampak menangis ba

  • Pejuang LDR   Part 101 S2. Melamar Jesika

    Dua minggu kemudian, Daniel seperti biasa menyuapi Dissa dengan makanan yang diberikan oleh rumah sakit. Kondisi Dissa semakin harinya semakin memburuk, ia tampak seperti mayat hidup yang hanya diam dan menatap kosong ke arah depan. Daniel sedih melihat tingkah laku Dissa yang tak pernah berubah untuk menerima kenyataan pahit yang menyakitkan."Sayang, makanlah nanti kamu sakit," ucap Daniel menatap wajah Dissa.Dissa tak bergeming, ia terus diam membisu.Dila dan Dedi yang sedari tadi memakan makanan yang ia pesan, lantas mereka menatap satu sama lain."Daniel, apakah Dissa mau makan?" tanya Dedi menatap ke arah Daniel yang duduk di sebelah Dissa.Daniel mengalihkan pandangannya menuju ke arah Dedi. Daniel menghela nafas panjang dan ia memberikan senyuman paksa. "Tetap belum mau makan, Pa." ucap Daniel.Dedi menoleh ke arah Dila dan Dila menggeleng-gelengkan

DMCA.com Protection Status