Anak buah tetua Hu Gai, berlari ke belakang, dan mengejar keluarga Jiang yang berusaha untuk kabur lewat belakang rumah. "Jangan coba-coba kabur!" teriak satu anggota tetua Hu Gai.Huppppp!!Salah satu lima orang itu melompat, dan memburu dengan gerakan yang cepat, namun Sui Jianf melihat."Jangan ganggu kami!" teriak Sui Jiang dan ayunkan satu pukulan ke arah anak buah tetua Hu Gai itu. Plakkkkkk!!Mereka berdua beradu tenaga dalam, dan Sui Jiang langsung terjatuh dan terkapar karena kalah dalam adu tenaga dalam. Huakkkkkk!!Tanpa mampu menahan, darah muncrat dari mulut Sui Jiang, yang artinya pemuda itu alami luka dalam yang cukup parah. "Putraku!" teriak Wen Jiang.Perempuan tua itu berlari ke arah Sui Jiang."Ibu jangan kemari, kabur dan selamatkan diri kalian!" teriak Sui Jiang.Namun semuanya telah terlambat, karena empat anggota tetua Hu Gai juga telah melompat ke arah Ning Jiang dan Wen Jiang.Tukkkkkk!!Satu dari empat orang itu menotok Ning Jiang dan Wen Jiang, hingga me
Wajah Lin Jiang langsung berubah jadi tegang saat ia dapatkan kabar itu dari tetua Fu A, salah satu tetua dari organisasi sutra yang sengaja datang untuk menemui dia. "Ikut dengan kami atau keluargamu, akan mati!" kata tetua Fu A."Tidak semudah itu!" tolak Lin Jiang.Lin Jiang ingin memastikan apakah kabar itu sungguh benar, dan ia tak ingin tertipu oleh kabar itu. "Aku harus pastikan hal ini, tidak mudah bagi kalian menipu diriku!" kata Lin Jiang."Oh, jadi kau melawan kami?" kata tetua Fu A."Bagaimana mungkin aku percaya pada kalian? Tidak akan semudah itu!" kata Lin Jiang."Hahaha, jadi kau ingin pastikan ini dengan kembali ke kota itu?" kata tetua Fu A."Iya, itu yang akan aku lakukan!""Mungkin saat kau tiba di kota itu, kakakmu, Sui Jiang, dan gadis bernama Lily Kai itu akan tewas!""Kalian?" desis Lin Jiang.Lin Jiang kali ini tidak mungkin tak percaya, apalagi saat mereka tahu tentang Lily Kai yang ada di rumah keluarga Jiang itu. "Apa yang kalian inginkan?" kata Lin Jia
"Segera bawa aku ke kota itu!" kata tetua Wa Lein."Iya, tetua!" kata Lin Jiang."Kau sopan padaku, Lily memanggil diriku, kakek, dan kau juga harus panggil aku kakek!" kata tetua Wa Lein."Maaf, kakek!" kata Lin Jiang.Mau tak mau Lin Jiang harus ikuti keinginan orang tua itu, karena Lin Jiang tak ingin ia marah padanya.Lin Jiang tahu, meskipun kekuatan yang ia miliki berada di atas tetua Wa Lein, namun Lin Jiang harus gunakan kekuatan yang besar untuk hadapi tetua dari kebiasaan Wei itu. Oleh karena itu, sebisa mungkin Lin Jiang harus mampu meredam amarah dari tetua Wa Lein.Wajah tetua Wa Lein sesungguhnya menyiratkan rasa khawatir yang sangat tak bisa dia ucapkan, itu terlihat dari wajah tetua itu, semua karena Lily Kai diculik oleh organisasi sutra. Namun, hal yang sama juga dialami oleh Lin Jiang, karena keluarganya juga berada dalam tahanan organisasi sutra yang menunggu dirinya di kota Luhan."Berapa lama perjalanan ke kota Luhan itu, Lin Jiang?" tanya tetua Wa Lein."Jika k
Setelah habiskan satu malam perjalanan, Lin Jiang dan tetua Wa Lein pun tiba di kota Luhan, kota dimana Organisasi sutra berdiri."Dimana markas mereka?" tanya tetua Wa Lein."Aku juga tak tahu dimana markas mereka berada, kakek!" kata Lin Jiang."Tidak tahu?""Iya, bahkan baru kali ini masuk ke kota ini!" kata Lin Jiang."Dasar sialan, kau datang ke negeri orang dan buat masalah di sana, dan kau tak tahu tentang negeri mu!" kata tetua Wa Lein."Aku melakukan semua itu karena sebuah tugas, aku bahkan sampai di kekaisaran Wei karena mencari sesuatu!" kata Lin Jiang."Apa itu?""Pecahan pedang setan!" jawab Lin Jiang."Cih, dan karena hal itu kau buat masalah, hingga hancurkan organisasi mata iblis?""Organisasi itu sudah terlalu kuat, hingga keseimbangan dunia persilatan tidak ada lagi!" "Itu hanya alasan yang kau buat-buat! Kami menjaga keseimbangan itu!" kata tetua Wa Lein."Itu sudah berlalu, apa kakek masih ingin bahas itu?" kata Lin Jiang."Aku masih marah padamu, dan jika saja c
Saat malam datang, tetua Wa Lein dan Lin Jiang pun mendekati markas organisasi sutra yang berada tak jauh dari kedai mereka duduk. "Lin Jiang, seperti yang sudah kita sepakati, aku yang akan membuka jalan untukmu, aku yang akan pancing mereka, dan kau selamatkan keluarga kita!" kata tetua Wa Lein."Baik, kakek!" kata Lin Jiang.Lin Jiang tidak memiliki waktu untuk berdebat dengan orang tua itu, karena meskipun Lin Jiang melawan, lelaki tua itu cukup keras kepala untuk mendengar saran dari Lin Jiang."Aku mulai!" kata tetua Wa Lein."Baik," kata Lin Jiang.Huppppp!!Tetua Wa Lein melompat ke atas atap markas organisasi sutra, dan berjalan di atas atap markas itu dengan tunjukkan tenaga dalam yang ia miliki. Hal itu ia sengaja untuk memancing mereka yang ada di dalam markas itu dan ia berhasil dalam memancing semua anggota organisasi sutra untuk keluar.Whusssssssss!!Brakkkk!Satu serangan jarak jauh datang dari bawah atap, dan itu dirasakan oleh tetua Wa Lein.Huppppp!!Tetua Wa Lei
Tetua Wu Ti yang awalnya berada di dalam markas organisasi sutra, dan ia melihat dari jauh dan ingin tahu siapa yang datang merusuh di markas Organisasi sutra.Tetua Wu Ti juga melihat kekuatan dari tetua Wa Lein, dan merasakan kalau anak buahnya jelas kewalahan untuk berhadapan dengan orang yang datang itu. Oleh karena itu, tetua Wu Ti memilih untuk menemui orang yang datang itu, dan melesat sambil tunjukkan betapa besar kekuatan yang ada di dalam tubuhnya. "Aku ketua besar organisasi sutra ini, apa yang kau inginkan?" teriak tetua Wu Ti saat ia mendarat di jarak dua tombak di hadapan tetua Wa Lein.Tetua Wa Lein tersenyum lagi, dan sedikit pun tak tunjukkan rasa takut pada tetua Wu Ti."Kau tak sekuat yang aku bayangkan!" kata tetua Wa Lein.Tetua Wu Ti hanya tersenyum tanggapi ucapan tetua Wa Lein, karena dia tahu, tetua Wa Lein hanya ingin memancing dirinya. Sebagai pendekar dunia persilatan, dia sudah tahu tentang hal itu, dan itu sebuah pengalaman bagi tetua yang sudah menikm
Ada lebih dari dua puluh orang yang berada di dalam lorong penjara markas organisasi sutra, dan mereka semua berlari ke arah Lin Jiang."Tapak api!" ucap Lin Jiang.Whusssssssss!!Plakkkkkk!!Hanya dengan jurus tapak api saja, Lin Jiang sudah melumpuhkan anggota organisasi sutra yang berjaga di lorong penjara itu. Perbedaan kekuatan memang terlalu jauh, hingga mudah bagi Lin Jiang untuk kalahkan mereka. "Dimana tahanan kalian?" tanya Lin Jiang pada penjaga yang ia biarkan untuk bertahan hidup."Mereka ada di dalam lorong penjara ini," jawabnya sambil meringis menahan rasa sakit. Lin Jiang menarik pakaian penjaga itu, dan menyeretnya untuk tunjukkan dimana tempat semua tahanan dikurung. "Ini semua adalah penjara bagi orang-orang yang melawan organisasi sutra," katanya dan menunjuk semau ruangan yang tertutup sangat rapat."Tahanan yang baru ditangkap dimana?" "Aku tidak tahu siapa yang kau maksud?""Tiga perempuan dan satu orang lelaki, mereka ditangkap beberapa waktu yang lalu!"
Untuk sesaat keadaan sangat tenang setelah Lin Jiang bebaskan Keluarganya dan Lily Kai."Bagaimana keadaanmu, Adik Lily?" tanya Lin Jiang."Dengan adanya kau di sini, kau baik-baik saja, kak Lin Jiang!" kata Lily Kai."Aku sedang tidak bercanda, adik Lily!" kata Lin Jiang.Lily Kai tersenyum, dia memang sedang menggoda Lin Jiang, namun nyatanya dia tak tahu kalau saat ini keadaan sedang sangat serius. "Kau sudah merasa baikan, adik Lily?" tanya Lin Jiang."Iya, aku sudah jauh lebih baik!" kata Lily Kai."Kalau begitu, aku harus menuju markas organisasi sutra, aku tak bisa biarkan tetua Wa Lein bertarung sendirian!" kata Lin Jiang."Kakek di sini?" kata Lily Kai tak percaya. "Iya, tetua Wa Lein ikut denganku!" kata Lin Jiang."Baiklah, tolong bantu kakekku!" kata Lily Kai."Baik, aku tidak akan diam dan biarkan tetua Wa Lein terluka!" kata Lin Jiang.Lin Jiang berdiri di jendela, dan akan pergi menuju ke markas Organisasi sutra."Lin Jiang, hati-hati! Mereka kuat!" teriak Lily Kai."A
Kedua Patriak yang melihat kuda Lin Jiang, memilih untuk mendekati ruangan terbuka dimana anak muda itu berada. "Lin Jiang!" kata Patriak Suhei tak percaya kalau yang berada di dalam ruangan terbuka itu memang adalah Lin Jiang."Patriak!" kata Lin Jiang dan tunjukkan rasa hormatnya pada lelaki itu. "Kenapa kau di sini?" "Aku sedang menunggu kedatanganmu, Patriak!""Kenapa kau tidak langsung masuk ke dalam Sekte?""Hahahaha! Aku bukan orang penting, jadi aku tidak bisa masuk!" jawab Lin Jiang.Wajah Patriak Suhei merah karena kata-kata Lin Jiang, dan itu jelas kata-kata yang cukup menyindir bagi ketua besar Sekte Matahari Emas itu. "Apakah mereka yang melarangmu untuk masuk, Lin Jiang?" tanya Patriak Suhei sambil menunjuk ke arah murid sekte yang berjaga di gerbang masuk. "Mereka hanya melakukan tugasnya, dan bukankah memang seperti itu cara kerja dunia persilatan?" kata Lin Jiang.Patriak Suhei hanya bisa menghal napas, dan pada akhirnya mengajak Lin Jiang untuk masuk ke dalam Se
Patriak Suhei hanya bisa menghela napas yang panjang saat Patriak Wang katakan tujuan dan juga sampaikan alasan dia ke Sekte Matahari Emas itu. "Bagaimana Patriak Suhei? Apakah kau bersedia membantu Sekte Pedang Tunggal?" tanya Patriak Wang."Bagaimana bisa aku menolak keinginan dan permintaanmu itu, Patriak Wang? Yang terjadi di Sekte Pedang Tunggal juga karena diriku! Jika aku tidak egois, mungkin Sekte Pedang Tunggal tidak akan sehancur seperti ini!" kata Patriak Suhei."Jika Patriak Suhei sungguh bersedia membantu, maka aku sungguh sangat berterima kasih!" kata Patriak Wang."Tunggulah beberapa hari di sini! Aku akan memutuskan hal ini, aku akan adakan rapat dengan semua petinggi Sekte ini, dan memastikan kalau akan ada yang akan ke Sekte Pedang Tunggal, termasuk diriku!" kata Patriak Suhei."Baik, aku akan tunggu sampai ada keputusan dari kalian!" kata Patriak Wang."Kalau begitu, ikuti aku! Akan bawa kau menuju kamarmu, dan selama kau berada di sini, murid sekte ini akan melaya
Tiga hari dalam perjalanan, Qiau Yun dan Wan Suhei pun tiba di Sekte Matahari Emas, dan Patriak Wang langsung sambut kepulangan cucunya itu. "Lin Jiang sungguh penuhi janji yang dia katakan padaku!" kata Patriak Suhei."Tidak hanya itu kakek, Lin Jiang juga mengalahkan Ketua Bar Ha!" kata Wan Suhei."Benarkah itu? Sungguh pemuda yang luar biasa!" kata Patriak Suhei."Hhmmm! Seharusnya kita menjalin hubungan yang baik dengan dia, bukannya membuat masalah dengan dia!" kata Tetua Li."Masih ada waktu untuk memperbaiki semua ini, Tetua Li! Aku yakin, kita masih akan bertemu dengan pemuda itu!" kata Patriak Suhei.Saat mereka bicara, salah satu murid datang, dan melaporkan kedatangan seseorang ke Sekte itu, seseorang yang membuat wajah Patriak Suhei tak percaya. "Dia sungguh datang kemari?" kata Patriak Suhei."Iya, Patriak! Dan saat ini dia sudah menunggu di ruangan tunggu!""Aku akan segera temui dia!" kata Patriak Suhei.Patriak dari Sekte Matahari Emas itu buru-buru berjalan, untuk s
Satu hari berlalu, sejak penyerang Mata Iblis ke Sekte Pedang Tunggal, dan itu memang membuat Sekte itu kehilangan banyak anggotanya. Hal itu pastinya juga memberi pengaruh pada Sekte Pedang Tunggal, dan kedudukan mereka di dunia persilatan, pastinya akan jatuh. Mereka yang memiliki posisi tertinggi, dipastikan akan jatuh dan tak lagi memegang posisi di wilayah selatan kekaisaran Tang itu.Hal itu disadari dengan jelas oleh Patriak Wang, namun semuanya telah terjadi, dan dia tak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mungkin satu-satunya cara agar Sekte ini bisa tetap bertahan hanya dengan menjalin hubungan baik dengan Sekte Matahari Emas, hanya itu satu-satunya cara!" kata Patriak Wang.Meskipun Patriak Wang sangat marah pada Patriak Suhei, namun ia tak memiliki cara lain, karena jika dia masih tetap bersikap seperti ini, maka Sekte yang dia pimpin itu akan berada di ambang kehancuran."Tidak ada cara lain!" ucap Patriak Wang dengan nada suara yang pelan. ***Sementara itu, Patriak Suhei ya
Pada akhirnya, pertarungan di Sekte Pedang Tunggal benar-benar berakhir, yang mana lebih dari tiga ratus anggota Mata Iblis itu tewas.Tidak hanya anggota mereka, namun ada beberapa Tetua Mata Iblis yang tewas, dan juga ketua dari Mata Iblis cabang selatan itu juga tewas karena dibunuh Lin Jiang.Namun, bukan berarti tidak ada korban dari pihak Sekte Pedang Tunggal, bahkan jumlah korban yang paling banyak berasal dari sekte itu. Hal itu karena, keterlambatan Lin Jiang datang, dan juga karena anggota mata iblis tidak memilih lawan untuk dibunuh. Hampir tiga perempat murid dan anggota Sekte Pedang Tunggal yang tewas, dan yang tersisa dari sekte itu tak kurang dari seratusan murid saja. Kedatangan Qiau Yun dan Wan Suhei tidak banyak membantu, karena memang kemampuan keduanya tidak terlalu kuat, meskipun demikian, kehadiran keduanya bersama Lin Jiang, itu membuat Patriak Wang hargai mereka. "Kalian berasal dari Sekte Matahari Emas, bukan?" kata Patriak Wang."Iya, kami memang berasal
"Harimau Emas!" teriak Lin Jiang.Whusssssssss!!Cahaya kuning emas keluar dari cincin ruang di tangan Lin Jiang, dan cahaya itu merupakan cahaya yang berasal dari pedah harimau emas. Hiatttttt!!Dengan satu ayunan yang cepat, Lin Jiang menebas pedang itu, dan satu serangan balik itu membunuh lima tetua Mata Iblis cabang selatan, dan tewas dengan tubuh yang terpotong jadi dua. Huppppp!!Dan setelah itu, Lin Jiang melompat, dan melesat memburu Ketua Bar Ha yang sudah meninggalkan Sekte Pedang Tunggal, untuk kabur karena sadar akan kemampuan Lin Jiang."Kau tidak akan bisa kemana-mana, ketua Bar Ha!" kata Lin Jiang setelah Lin Jiang memotong jalan Ketua Bar Ha."Tidak mungkin!" kata Ketua Bar Ha.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu sudah kerahkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang ia miliki, hanya untuk kabur dari Sekte Pedang Tunggal, namun nyatanya Lin Jiang mampu mengejar dirinya. "Bukankah sudah aku katakan, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, maka kau akan mati!" kata
"Tidak! Ini tidak mungkin! Tidak ada pendekar semuda dia yang mencapai tingkatan itu!" kata Ketua Bar Ha tak percaya akan kemampuan Lin Jiang.Ketua Bar Ha bahkan sampai menjambak rambutnya yang karena tak percaya akan kemampuan Lin Jiang."Seperti kataku tadi, saat aku tunjukkan kemampuan yang aku miliki, saat itu pula kau akan mati!" kata Lin Jiang. "Tidak! Ini tidak benar!" kata Ketua Bar.Ketua Mata Iblis cabang selatan itu awalnya menduga kalau semuanya akan mudah. Apa lagi saat Patriak Suhei sudah tidak ada di kota Wutang, maka sudah tidak akan ada yang bisa melawan dirinya, namun nyatanya ada satu pemuda yang memiliki kekuatan seperti monster dan ia tak mungkin memiliki kesempatan untuk menang melawan monster itu. "Tetua Ma! Bantu aku!" teriak Ketua Bar Ha.Tetua Ma yang bertarung dengan beberapa guru Sekte Pedang Tunggal kaget karena teriakan dari ketua Bar Ha.Haaaaaaaaaaa!!Tetua Ma melepaskan tenaga dalamnya, dan setelah itu melesat ke arah Ketua Bar Ha."Siapa yang memb
Ketua Bar Ha memandang sinis pada Lin Jiang, bahkan tatapan ketua cabang selatan Mata Iblis itu jelas merendahkan kemampuan Lin Jiang."Bocah, jangan sia-siakan kekuatan yang kau miliki dengan melawanku, sebaiknya kau bunuh diri saja! Karena jika aku yang membunuhmu, maka kau pasti akan mati dengan cara yang paling menyakitkan!" kata Ketua Bar Ha."Hahaha! Semenyakitkan apa mati di tanganmu?" kata Lin Jiang masih dengan sangat tenang. "Kalau begitu, aku akan tunjukkan padamu!"Hiatttttt!!Ketua Bar Ha maju dengan cepat, dan arahkan satu pukulan kuat, bak sebuah pukulan godam ke kepala Lin Jiang."Aku tahan!" teriak Lin Jiang.Bammmmmmm!!Pukulan keduanya beradu kuat, dan Ketua Bar Ha sungguh kaget karena Lin Jiang mampu bertahan dari serangan dia lepaskan. "Menarik! Sangat menarik! Aku tak menyangka di usia muda kau sudah mencapai pendekar surgawi!" kata Ketua Bar Ha."Benarkah kau tertarik?" kata Lin Jiang.Ketua Bar Ha masih tersenyum karena ia masih yakin kalau Lin Jiang tidak mu
"Ayo cepatlah, keadaan di kota Wirang sepertinya sangat buruk!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei yang berjalan di dekatnya. "Aap maksudmu, tuan Lin Jiang?" tanya Wan Suhei."Tidak usah banyak tanya! Percepat langkah kakimu!" kata Lin Jiang.Wan Suhei tidak memiliki pilihan, dan ikuti langkah cepat Lin Jiang untuk secepatnya tiba di kota Wutang.Hingga saat siang hari, barulah mereka tiba di kota Wutang, dan Lin Jiang merasakan firasat yang buruk karna hal itu. Asap terlihat membumbung tinggi dari tengah kota itu, dan itu yang membuat Lin Jiang merasa kalau sudah terjadi pertarungan, dan itu yang tak diinginkan oleh Lin Jiang."Cepatlah!" kata Lin Jiang pada Wan Suhei.Lin Jiang membawa pemuda itu ke rumah makan, dan segera temui Qiau Yun. "Tuan muda Suhei!" kata Qiau Yun sambut kedatangan kedua orang itu. "Tidak ada waktu lagi, kalian tetap di sini! Aku ada urusan!" kata Lin Jiang.Namun, tangan Qiau Yun menangkap pergelangan tangan Lin Jiang, dan itu menahan gerakan anak muda itu.