Share

93. Ape lu?

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-04 18:46:36
Part 93

Dengan sedikit menyentak pintu ruangan Bram, Dhea keluar. Memang jengkel sekali mendengar suaminya perhatian dengan wanita lain sampai segitunya, tentu saja sentakan pintu uang cukup keras itu juga membuat Bram gusar. Apalagi ini? Wanita memang sudah untuk dimengerti, dia mengatakan terserah pada hakekatnya dia mengatakan jangan, stop it! Hanya saja Bram yang tidak peka dengan kode alam seperti itu.

Ketika Dhea dengan kesal berjalan ke lorong yang memisahkan ruangan Bram dan ruang administrasi kantor, wanita itu seketika menghentikan langkahnya. Di depan sana, beberapa laki-laki tengah menunggunya keluar dari ruangan Bram.

Adi dan Fikri tentu saja wajahnya biasa saja karena mereka mengetahui hubungan antara Bram dan Dhea, tetapi wajah gusar dan cemas jelas tersirat di raut wajah Arjuna, Mario dan Burliyan.

"Dhea? Syukurlah kamu segera keluar dari ruangannya, apa yang dia lakukan padamu, Dek?" Arjuna langsung menyongsong ke arah kedatangan Dhea.

Mario dan Burliyan hanya sa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Bundanya Ichaekaaksay
............ ape lu,,penasaran sama si Lia,,sebenarnya siap
goodnovel comment avatar
iinwidayanti123456
di tunggu lanjutannya Thor, yang banyak ya hehehehe
goodnovel comment avatar
Mini Adae Jangkang
makasih sudah UP
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   94. Kenapa Bos marah, Dhe?

    Part 94Arjuna jelas saja shock mendengar dari mulut Bram kalau Dhea Annisa Putri adalah wanita yang sudah dinikahinya. Wajah Bram tampak tersenyum puas melihat reaksi dari Arjuna. "Sekarang sadarlah, dia itu wanitaku, wanita yang sudah kunikahi. Jangan menjadi bajingan dengan merebutnya dan merusak ikatan suci yang sudah kami ikat di hadapan Tuhan kalau kamu gak mau kena karma," ujar Bram dengan senyum miring.Sungguh menyebalkan raut wajah kakak lelaki yang tidak pernah dia harapkan itu, selama ini Arjuna selalu menjadi penghalang kebahagiaan lelaki yang sembilan tahun lebih tua darinya itu. Bagaimana dia tidak iri? Gelar putra mahkota memang sudah tersemat dari lahir ada pada diri lelaki itu, tetapi ternyata dia belum puas dengan semua itu, sehingga dia merebut semua perhatian dan kasih sayang kakek dan neneknya, juga kasih sayang ayahnya bahkan ibu kandungnya.Capek rasanya selalu dibandingkan dengan Mr Perfect itu, sudah itu ayahnya selalu saja menyuruhnya mencontoh seorang Satr

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   95. Biar kau merasakan rasanya diabaikan

    Part 95 Dhea jelas belum siap menadapat pertanyaan seperti itu, mengakui Arjuna sebagai kakaknya saja secara spontan tadi, dia harus jawab apa? Terpaksa jujur saja soal kedekatannya dengan Arjuna. "Oh itu ... Anu, sebenarnya Arjuna itu bukan kakakku, apalagi kakak kandungku," jawab Dhea dengan geragapan. "Terus siapa, dong?" kejar Gracia. "Aku memanggil Arjuna dengan sebutan Kak Juna itu hanya lantaran usia Arjuna yang enam tahun lebih tua dariku, sebenarnya Arjuna itu adik dari suamiku, alias adik iparku," jawab Dhea. "Ha? Serius kamu, Dhea? Arjuna itu adik iparmu?" tanya Gracia Semua orang juga merespon sama, sama-sama terkejut dengan pernyataan Dhea. "Sumpah demi apa lu, Dhea? Kenapa kamu gak nikah saja sama Arjuna? Dia lebih cocok gak sih sama kamu dari pada kakaknya yang katanya sudah tua?" Respon Nilam dengan berapi-api. "Ya nggak bisa begitu, jodohku itu kakaknya kok, lagipula Abang itu gak tua-tua amat kurasa," jawab Dhea "Hm, Abang? Kamu manggil suamimu Abang? Kel

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   96. Mau bersembunyi di mana kamu, Sayang?

    Part 96 Ponsel Dhea kembali berdering, wanita itu melangkah kembali ke arah meja, menjawab panggilan dari suaminya. "Dhea, Abang sudah sampai mushola. Kamu di mana?" Suara Bram terdengar buru-buru napasnya bahkan terdengar tersengal, apa lelaki itu berlari ke sana? "Sebaiknya Abang salat Zuhur dulu, mumpung sudah di mushola. Abang belum salat Zuhur, kan?" jawab Dhea dengan kalem. Hening sesaat, Bram mempertimbangkan beberapa hal dan melihat ke arah arlojinya, dia memang belum salat Zuhur, tadi rencananya dia akan salat di restauran favoritnya. "Oke, setelah itu kita lunch bareng, ya?" Tanpa menjawab ucapan suaminya, Dhea memutus panggilan tersebut, bukan hanya memutuskan panggilan, wanita itu bahkan menonaktifkan ponselnya. Dhea kembali ke balkon, kini dia membawa serta tas yang berisi ponsel dan dompet yang biasa dia bawa ke mana-mana. Di balkon, dia kembali makan nasi box yang sudah dia siapkan dari rumah tersebut dengan santai, dia tidak ingin buru-buru. Dhea hanya sendiria

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   97. Kenapa jadi backstreet?

    97 Ketika Bram sampai ruangan Dhea, karyawan di bagian keuangan juga baru saja selesai istirahat. Mereka baru saja masuk ruangan dan belum sempat duduk, sebagian dari mereka tengah mengobrol dengan candaan dan tawa yang menggema diantara mereka. Ketika menyadari Bram masuk ke ruangan mereka, spontan saja suasana menjadi hening dan tengah. Sedangkan Bram mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan mencari sosok yang tengah dia cari-cari dari tadi. "Eh, Pak Bram? Selamat siang, Pak? Ada yang bisa kami bantu?" Gracia berinisiatif menyapa orang nomor satu di kantor ini. "Kalian melihat Dhea?" tanya Bram dengan suara bariton yang benar penuh wibawa. Semua orang saling memandang mencari tahu info dari bahasa kode dan isyarat yang terlihat dengan jelas di wajah-wajah mereka. Bram berjalan dengan cepat sebelum ada yang menjawab pertanyaannya, dia sendiri yakin kalau rekan kerja Dhea itu juga tidak mengetahui keberadaan wanita itu. Semua mata terkesiap melihat bos mereka berjalan dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   98. Penganiayaan di depan mata

    Part 98Setalah makan siang itu, Bram langsung menggandeng Dhea menuju lantai tiga hotel bintang empat tersebut. Dhea hanya pasrah saja, melihat mata Bram yang berbinar dan wajahnya yang berseri-seri itu membuatnya tidak tega mematahkan hati lelaki itu."Siap-siap, Sayang. Hari ini kamu harus menerima hukuman dariku," bisik lelaki itu di telinga Dhea."Hukuman? Memang aku salah apa?" tanya Dhea dengan perasaan sedikit takut."Masih juga bertanya? Kamu itu selalu tidak menurut apa yang suamimu katakan, sudah kubilang jangan mengacuhkan panggilan teleponku, tetapi apa yang kau lakukan? Kau selalu saja mengabaikan perkataan Abang," ujar Bram dengan geram.Lelaki itu sudah menjelajahi leher mulut Dhea, sehingga wanita itu terpaksa memiringkan kepalanya."Kita akan main sampai puas," ujar Bram sambil mendorong tubuh Dhea ke atas kasur, membuat wanita itu memekik karena terkejut dengan gerakan tiba-tiba suaminya tersebut.Suara pekikan Dhea justru membuat libido Bram semakin membara, tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-09
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   99. Menyelamatkan musuh suami

    Part 99Aish, sial! Semua mata itu kini tertuju pada Dhea, mata liar mereka bahkan memandang Dhea seperti santapan lezat yang siap dilahap. "Wow, mimpi apa kita? Ada bidadari datang tanpa diundang," ujar salah satu dari mereka.Dhea menghitung dalam hati jumlah mereka, ada empat orang yang memegang sebilah kayu dan dua orang tangan kosong. Mereka lelaki dewasa dengan wajah seringai mengerikan, tetapi bukan Dhea namanya kalau takut dengan mereka ini, lawan yang lebih tangguh bahkan sudah pernah dia ladeni."Lepaskan orang itu," ujar Dhea menunjuk lelaki yang kini terjatuh dengan wajah menghadap tanah."Apapun permintaanmu, Cantik. Asalkan kamu juga mengikuti kemauan kami," ujar salah seorang dari mereka yang terlihat seperti pemimpinnya.Semua orang tertawa senang mendengar perkataan ketua mereka, salah satu dari mereka bahkan menjilat bibirnya dengan tatapan mesum."Abang mau gaya apa? Ayo maju satu-satu," ujar Dhea dengan tatapan membunuh.Seorang diantara mereka tertawa senang, bah

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-09
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   100. Membiarkan gosip berkembang

    Part 100Pagi itu Dhea bangun dengan malas, setalah salat subuh, dia tidur kembali. Wanita itu beralasan bahwa dia sangat capek kemarin, tentu saja capek, setelah bertempur dengan suaminya di atas ranjang malamnya dia juga bertempur dalam arti yang sesungguhnya dengan para preman.Bram juga tidak masalah dengan itu, justru lelaki itu tidak menginginkan istrinya sakit karena kecapekan, ketika istrinya tidur, Bram melanjutkan pekerjaan memeriksa detail kontrak yang dikirim Fikri lewat email untuk kerjasama dengan perusahaan Wicaksono.Setelah jam tujuh pagi, Dhea belum juga bangun, Bram harus pergi cepat karena ada pertemuan lanjutan dengan pihak Wicaksono sebelum pria itu terbang kembali ke Batam siang ini. Bram hanya memesan sarapan lewat delivery order, selama menikah, baru kali ini lelaki itu sarapan sendiri, ketika melihat Dhea tertidur dengan pulas, dia juga tidak tega membangunkannya.[Sayang, Abang berangkat ke kantor dulu, di meja makan sudah tersedia sarapan. Bangun tidur lek

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-10
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   101. Aku membutuhkan Dhea sekarang.

    Part 101Ketika Dhea memasuki ruang kerjanya, semua teman-temannya menoleh ke arahnya, otomatis kekepoan juga melanda mereka, tanpa di komando, mereka segera mengerubungi Dhea."Dhea? Loh, kamu kenapa datang ke ruangan ini?" tanya Gracia "Loh, memangnya kenapa, Bu? Bukankah ruangan kerja saya di sini?" tanay dhea tidak mengerti."Memangnya kamu sudah selesai membantu pekerjaan Pak Bos, Dhe?" tanya Nilam."Ya, bis dibilang sudah bisa dibilang belum, aku belum menemukan kejanggalan dari laporan itu," jawab Dhea dengan sedikit bingung."Kalau gitu, kamu cepetan ke ruangan Bos lagi, bantuin dia," desak Nilam."Apaan sih, Mbak. Aku gak dipanggil sama Bos, kok?" "Lah, kamu dari mana jam segini baru datang?" tanya Gracia dengan nada tidak senang."Em, anu ... Itu, saya baru menemui Pak Burliyan," jawab Dhea sekenanya, dia tidak mungkin mengatakan baru saja datang dari rumah, bisa digoreng habis-habisan dia, jam sembilan baru datang.TringTiba-tiba notifikasi pesan. Berbunyi dari ponselny

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-12

Bab terbaru

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   373

    Sebulan yang lalu ..... "Kakak yakin mau melakukan ini? kalau kita lakukan ini, Amel bisa celaka, Kak." "Kita tabrak dari depan, jadi kemungkinan kecelakaan untuk penumpang belakang tidaklah terlalu fatal." "Baiklah, ini hanya kita saja yang tahu, jika ada yang tahu selain kita berdua, tidak bisa dibayangkan berapa orang yang akan tersakiti." "Makanya kau rahasiakan!" Hari itu, dengan truk pengangkut pasir yang dia beli bekas, dengan kendaraan yang sarat muatan, Viyatan mengendarai mobil itu dengan kecepatan rendah, setelah mendapat telpon dari Fathan jika mobil target dia sedang mendekat, maka dia memacu kendaraan sarat muatan itu dengan kecepatan tinggi, akibatnya mobil oleng dan langsung menabrak mobil sedan di depannya. Viyatan langsung melompat dari dalam mobil, dengan modal kunci inggris di tangan, dia memecahkan kaca jendela mobil sedan itu, dan menghantamkan kunci inggris itu pada dua pria yang duduk di depan, dan menutup hidung pria di bangku belakang dengan saputa

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   372

    "Acara apa memangnya?" "Lihat itu, dekorasi itu untuk apa?" "Seperti pelaminan ya, Bang?" "Ya, hari ini jam sepuluh kita akan menikah lagi." "Ha? Apa nggak apa-apa?" "Nggak, pernikahan kita dulu kurang sempurna, karena tidak diwali nikahkan ayahmu, padahal ayahmu masih hidup. lagipula aku menikahimu dengan identitas orang lain, sekarang aku akan mengucapkan ijab kabul dengan mengucapkan namamu sendiri." "Apa tidak apa-apa menikah ulang?" "Aku sudah bertanya di KUA, mereka bilang tidak apa-apa. Mereka akan menerbitkan buku nikah yang baru atas namamu yang asli." "Iya, karena ingatanku sudah kembali, aku juga ingin kembali menjadi diriku yang sesungguhnya, nama Dhea akan ku kembalikan pada pemilik aslinya." "Baiklah, jadi ... apakah aku bisa memanggil istriku dengan nama Lia?" "Maaf, Bang ... karena nama itu sudah pernah dipakai orang lain, aku jadi tidak mau lagi. Panggil nama kecilku seperti ayah dan saudaraku memanggil, yaitu Amel." "Baiklah, Amel. siapapun nama

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   371

    Setelah sampai di rumah nenek, halaman rumah nenek yang luas sudah terpasang tenda dengan dekorasi yang sangat mewah, dengan dominasi warna biru laut, biru muda dan putih. Perpaduan warna-warna itu tampak begitu indah dan elegan, bahkan ada bunga-bunga segar sebagai dekorasi. "Ini, dekorasi acara peringatan kematian apa kawinan, sih? kok mewah banget begini?" tanya Dhea yang membuka jendela mobil dan menatap ke arah halaman rumah nenek. "Sebentar, aku keluar dulu. Kamu jangan keluar dulu." "Eh, kenapa?" Bram tidak menjawab pertanyaan istrinya, dia bergegas turun dan membuka pintu istrinya, dengan sigap lelaki itu langsung menggendong istrinya ala putri. "Eh, kenapa di bopong? itu Kruk aku ketinggalan di mobil," seru Dhea yang langsung mengalungkan kedua lengannya di leher suaminya takut terjatuh. "Selamat datang, Pak Bram, Bu Kamelia ...." Dhea menatap semua orang yang menyambut kedatangannya di gerbang masuk rumah. Mereka memakai seragam batik yang sama, seperti pelayan di

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   370

    Setelah seminggu, Dhea dan Bram kembali dari ke tanah suci. Mereka segera kembali ke kediaman Bram, Dhea yang belum bisa berjalan, dengan kekuatan lengan Bram masih dibopong menuju ke kamarnya yang kini berada di lantai bawah. "Sayang, Istirahatlah. Besok kita akan kembali menerapi kakimu agar lebih kuat untuk berjalan. Sania akan bulan madu selama sepuluh hari lagi, nanti setelah dia pulang, kita jiga pulang ke Batam." "Iya, Bang. Aku harus semangat berlatih jalan." Hanya memikirkan Angga membuat Dhea semakin semangat berlatih jalan, seminggu kemudian dia sudah bisa memakai satu Kruk untuk berjalan, dia tidak mau lagi memakai kursi roda. "Dhea! Aku sudah pulang!" teriak Sania sambil berlari memeluk wanita yang tengah berdiri disangga Kruk. "Loh, kok sudah pulang? katanya sepuluh hari di sana? ini baru tujuh hari." "Iya, aku sudah kangen sama tanah air." "Ish, basi banget alasanmu." Sania malah tertawa lebar, kerudung warna hitamnya yang terpasang di kepalanya membuat

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   369

    "Bang, aku kangen banget sama Angga, kapan aku akan bertemu dengannya?" keluh Dhea ketika malam tiba, dia benar-benar tidak bisa tidur memikirkan anaknya itu. "Sabar, Sayang. Keberadaan Abimanyu belum diketahui, lagian pendukungnya mafia Antonio juga melarikan diri ke Colombia." "Apa Abimanyu juga ikut melarikan diri ke sana?" "Belum bisa dipastikan. Orang-orang GIR akan menyelidikinya. Kamu sabar, ya? Sekalian sembuhkan dulu kaki dan bahumu, biar bisa menggendong Angga." "Ayah nanyain terus, kapan kita ke sana. Mereka akan menyiapkan pesta resepsi pernikahan kita." "Menunggu kepastian dari GIR, ya? kalau memang Abimanyu pergi ke Colombia, tentu situasi akan lebih aman. Kalau dia masih di sini, aku takut terjadi apa-apa pada kalian." "Iya, baik, Bang. Aku akan menuruti apa yang kamu katakan, tapi tolong pikirkan apa yang aku rasakan." "Setiap saat, yang dipikiran Abang hanya kebahagiaan dan keselamatan kamu dan anak kita, Sayang. Maaf, ya? Abang belum bisa memberi kebaha

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   368

    Sudah sebulan berlalu, luka Dhea sudah mulai sembuh. Wanita itu sudah belajar berjalan satu dua langkah, hanya saja masih terasa sakit akibat patah tulang itu. Dia lebih banyak bergerak dengan kursi roda, jadwal terapi jalan dilakukan seminggu dua kali. Perusahaan juga sudah stabil, dua hari setelah tragedi penyerangan itu, Niko segera memulihkan saham perusahaan, Arjuna kini menjabat sebagai direktur utamanya dan Bram mengambil alih komisaris. Arjuna yang dulu sering menolak diberi wewenang puncak jabatan, kini terpaksa mengambil alih demi keluarga kakaknya yang memang butuh banyak perhatian. Bram juga ke kantor hanya dua kali seminggu, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk menemani istrinya berobat, Arjuna yang masih belajar hanya menghubunginya untuk berkonsultasi jika mengenai pekerjaan dan keputusan yang harus diambil. Kedua keluarga pamannya juga kini tidak meributkan kembali mengenai perusahaan, apalagi Siska sepupunya juga kini sibuk mengurus pernikahannya dengan seora

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   367

    Tit .... tit ... tit .... Suara monitor terdengar teratur, sepasang mata tiba-tiba membuka, menatap lurus ke arah plafon. Bunyi monitor itu terdengar begitu mengganggu. "Masyaallah! kamu sudah bangun, Sayang?!" Suara itu mengagetkannya, dia menoleh dan mendapati seorang lelaki berpenampilan kuyu dengan sepasang mata yang memerah. di mana ini? "Alhamdulillah, kamu sudah sadar. Aku benar-benar cemas!" Perlahan-lahan kesadaran muncul pada diri wanita ini, bayangan terakhir sebelumnya. Dia berada di dalam mobil bersama lelaki brengsek Abimanyu. Perdebatan di dalam mobil itu membuat lelaki itu murka dan menodongkan pistol ke arahnya, namun belum sempat peluru itu dimuntahkan, mobil tiba-tiba terguncang hebat, seperti terbentur dengan kuat sehingga dia kehilangan keseimbangan dan terpental ke depan dengan kuat, kepalanya bahkan membentur dasbor mobil membuatnya tidak sadarkan diri. "Di mana ini?" akhirnya dengan susah payah dia mengeluarkan suara. "Kamu di rumah sakit, Sayang. Sud

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   366

    "Niko, cepat kacak ke mana perginya mobil yang membawa Dhea!" perintah Bram melalui sambungan telepon. Untung saja Bram mengingat nomor plat mobil yang membawa Dhea tadi, jadi bisa sekalian meminta Niko untuk melacaknya. "Baik, Bos!" Niko yang selalu stanby di markas langsung melaksanakan perintah Bram. dalam beberapa menit dia sudah mengetahui nomor plat tersebut. "Bos, nomor plat mobil ini palsu. Ini nomor plat mobil keluaran tahun 1978, mobilnya bahkan sudah jadi rongsokan. Plat aslinya mungkin sudah dicopot." "Mobilnya BMW, apa tidak bisa dilacak?" "Iya, mobil keluaran 1978 ini juga BMW. bahkan nama pemiliknya sudah mati." Bram mendengus kesal, sungguh sial sekali nasibnya. Adi yang ada di sampingnya hanya bisa terdiam dan fokus menyetir, semntara Lingga yang duduk di kursi belakang sibuk menjaga Frans. Mobil yang dikendarai Adi dengan cepat sampai di rumah sakit terdekat, paramedis segera membawa blankar dan membawa tubuh Frans ke ruang gawat darurat, ketiga orang

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   365

    "Sini, Kamu!" Dhea meringkuk ketakutan mana kala tiga orang lelaki mendatangi kamarnya dengan wajah beringas. Dengan kasar tangannya dicengkeram dan ditarik paksa, agar mengikuti langkah lelaki itu. "Mau ke mana?" tanya Dhea dengan suara keras yang dipaksakan. "Jangan banyak tanya!" Dhea hanya pasrah mengikuti langkah cepat lelaki itu, tubuhnya sedikit goyah karena kurang tenaga. Dulu dia mudah saja melawan lelaki seperti ini walaupun hanya sendirian. Tetapi efek tidak diberi makan cukup selama dua Minggu cukup melumpuhkan semua tenaganya, mana bisa dia melawan lagi. Lelaki yang mencekeram tangannya juga tidak peduli apakah dia kesusahan mengikuti langkahnya atau tidak, dia terus saja diseret walaupun kepayahan. Apalagi ketika menuruni tangga, tubuhnya hampir saja terjerembab ke bawah jika saja cengkeraman lelaki itu tidak kuat. "BERHENTI!!!" lelaki itu berteriak ketika sampai di bawah anak tangga. Dhea melebarkan matanya melihat pemandangan di lantai satu, bukan kar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status