Share

57. Dengan siapa bos dinas luar?

Author: Nainamira
last update Last Updated: 2023-11-01 14:00:19

Part 57

Dhea tidak tahu harus berkata apa. Sebisa mungkin dia menelan makanan yang ada di meja sedangkan Aryan masih memasang wajah yang sama. Selesai makan, Dhea berpamitan pergi duluan, sementara Nilam yang masih girang makan dengan lambat sehingga belum mau beranjak.

"Mbak Nilam, aku balik dulu, ya? Kerjaan ku masih banyak."

"Dhea, ya ampun! Aku belum selesai, Dhe!"

"Maaf, mbak. Aku harus kembali dulu, ya? Have fun dulu, mbak. Nggak usah buru-buru. Pak Ilham, maaf saya harus kembali, kerjaan saya masih banyak."

Tanpa menunggu tanggapan Ilham, Dhea langsung beranjak dari tempat yang membuatnya sangat tidak nyaman itu.

"Kenapa Dhea balik buru-buru? Istirahat masih setengah jam lagi?" keluh Ilham.

"Kerjaannya memang masih banyak, dia biasanya akan ke mushola dulu, jadi dia memang memburu waktu, maklum ini akhir bulan, kerjaan Dhea itu merekap data gaji karyawan," jawab Nilam membela temannya itu, dia memang melihat akhir-akhir ini Dhea banyak sekali pekerjaan, walau dia tidak tahu apa
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Cahyaningsih Nuri
masih ditunggu up ya kak author
goodnovel comment avatar
Mini Adae Jangkang
Banyak sekali cobaan dan tantangan nya ya Dhea, ngk pa'pa yg penting kuat iman dan tetap di jalan yg benar, masalah Bram biar kan mengalir pasti nanti akan ada titik temu dari semua masalah, tetap semangat Up nya dek Author
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   58. Malas membalas pesan Bram

    Part 58 What? Bram akan meninjau proyek di luar kota? Kok dia tidak memberi tahu Dhea? "Pak bos pergi sendiri? Tidak bersama sekretarisnya?" "Ya sama sekretarisnya, lah!" "Dia pergi sama siapa?" "Yang jelas sama sekretaris pribadinya, Pak Fikri. Kalau si Adel itu gak tahu diajak atau tidak, kalau rapat-rapat di dalam kota sering diajak sih, entah kalau di luar kota sampai berhari-hari begini." Dhea hanya menghela napas berat, dia tidak mungkin menanyakan tentang suaminya pada Mario secara detail. Jadi serba salah, sih. Dia bisa memanfaatkan Mario sebagai mata-matanya di sana, tetapi dia juga belum siap jika statusnya sebagai istri bos diketahui oleh rekan kerjanya. ***** Hari sudah jam empat sore, Dhea harus cepat pulang. Sejak dia jadi karyawan tetap, jam pulangnya selalu on time karena tidak ada lagi senior yang memanfaatkan tenaganya. Dia juga berusaha tidak mengambil jam lembur karena tugasnya dia lakukan dengan serius sehingga selesai tepat waktu. Biasanya dia akan mena

    Last Updated : 2023-11-03
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   59. Kok bertiga? Katanya cuma berdua sama Fikri?

    Part 59Dhea melempar ponselnya ke kasur, dengan kesal dia hempasan tubuhnya ke kasur, kembali meraih ponselnya dan menghidupkan musik slow agar dia lekas tertidur. Mobil Bram memasuki garasi rumah setelah lelaki itu membuka sendiri pintu pagar yang terkunci. Dengan pelan lelaki itu menutup pintu mobil dan membuka pintu rumahnya yang terkunci. Mereka masing-masing membawa kunci agar bisa masuk rumah dengan leluasa. Lampu ruang tamu masih menyala, begitu juga televisi masih menyala. Bram mencari keberadaan istrinya di lantai bawah tapi tidak menemukan, wajar saja ini sudah jam sembilan malam. Tetapi tumben saja jika istrinya sudah tidur tanpa mematikan lampu dan televisi. Dengan tergesa Bram menaiki tangga ke lantai atas, dengan pelan dia buka pintu kamar. Di ranjang istrinya tengah tertidur dengan pose yang sensasional. Sangat menggoda! Paha putih mulusnya bahkan tersingkap memamerkan celana dalam warna pink lembut. Di balik daster tanpa lengan itu, buah dada istrinya tidak dilin

    Last Updated : 2023-11-03
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   60. Abang duduk sama siapa?

    Part 60"Kami pergi bertiga saja! Aku ke sana langsung bertemu bos pabrik rangka baja itu," jawab Bram terlihat sangat meyakinkan."Kok bertiga? Tadi katanya berdua saja sama Fikri?" Nada suara Dhea sudah tak tinggi, bukan apa-apa, rasa kuatir sungguh menyiksanya akhir-akhir ini. "Iya, kami pergi bersama arsitek kami juga. Di sana desain pabrik itu juga harus di perlihatkan sama yang punya pabrik," jawab Bram dengan kalem. Hufffhh, hampir saja jantung Dhea akan copot, seandainya Bram jujur akan membawa Lia ke sana, entah apa yang akan Dhea perbuat. Tetapi ngomong-ngomong, lelaki itu belum juga jujur sampai saat ini jika Lia itu bekerja padanya bahkan menjadi sekretarisnya. Enak sekali perempuan itu, ya? Dia bisa bertemu Bram delapan jam sehari, bahkan sering jalan bareng dan makan bareng di restoran mewah, sedangkan dia hanya mendapat waktu sisa dari suaminya, selebihnya waktu terbanyak untuk tidur. Dia hanya bisa berbincang dengan suaminya paling lama tiga jam sehari. Intensitas pe

    Last Updated : 2023-11-03
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   61. Sisi lain Dhea

    Part 61{Uh, kayaknya enak-enak banget itu, Bang. Tengok-in Dhea dong, Bang?}Bram mengganti kamera belakang, tampak aneka sea food satu meja terhidang di atas meja terlihat sebuah lengan mulus berada di meja tersebut."Mas mau makan apa? Lia ambilkan, ya? Mas kan suka kepiting asam manis seperti ini, kan?"Jantung Dhea serasa di hantam godam mendengar percakapan di Vidio itu, ponsel yang dia pegang juga sempat terjatuh, untung masih di atas meja sehingga tidak ada kerusakan."ABANG!!!" pekik Dhea tak bisa mengendalikan diri.Bahkan Reno dan Lidia yang masih di ruangan terkejut dan mengalihkan tatapannya pada wanita itu.Bram yang mendengar teriakan di dalam vidio juga terkejut, secepat kilat dia pindahkan kamera depan, tetapi layar ponsel ternyata menghadap ke arah plafond.{Dhea! Sayang! Kamu masih di situ, Dhe?}Tidak ada jawaban, Dhea masih mengatur ritme jantungnya agar tidak terbawa emosi, napasnya yang tersengal benar-benar sulit dikendalikan. Kurang ajar! Dasar Bang Sat! Jadi

    Last Updated : 2023-11-04
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   62. Club' berkuda

    Part 62Dhea hanya tersenyum simpul mengenang kenakalannya dahulu. Ketua geng motor itu ternyata anak Borjuis, anak seorang pejabat teras atas di kota ini. Anak itu masih kuliah di universitas Sriwijaya, gayanya yang sok dan nge-bossy membuat semua orang segan padanya kecuali Dhea. Dalam satu trek, anak muda sombong itu dikalahkan oleh Dhea dalam balap liar itu. Sejak itu semua anggota geng motor dan semua orang yang ada di kawasan Jakabaring memanggil Dhea dengan sebutan 'Nyai' sebuah sebutan untuk seorang nenek tetua yang dihormati.Entah ke mana si ketua geng motor itu dalam setahun ini, dulu anak itu gencar sekali mengejar Dhea, tanpa bosan meminta Dhea jadi kekasihnya, bahkan berjanji akan menjadi pria baik dan sejati jika Dhea mau menjadi pacarnya. Tetapi Dhea tetap menolak, ada hati Aryan yang harus dijaga saat itu. Dhea besar di kota ini, setiap sudut kota ini dia hapal. Walaupun di depan ibu dan paman sepupu serta anak-anaknya, Dhea menjadi anak yang kalem dan lemah lembut,

    Last Updated : 2023-11-05
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   63. Panik

    Part 63Pemuda itu bahkan memandang Dhea dengan tatapan terpana, merasa heran, ada seorang peri yang duduk di install kuda sendirian. Setelah melepaskan perlengkapan berkuda, pemuda itu berjalan ke arah tempat duduk Dhea dengan santai, mata elangnya masih menelisik keberadaan Dhea di sana."Hei, sendirian saja?" Akhirnya pemuda berkulit coklat dan dengan bola mata juga coklat tua itu menyapa Dhea dengan sopan."Eh, iya." Dhea jelas tersentak karena lelaki itu menegurnya dengan santai, seolah mereka sudah kenal lama."Kenalkan, aku Arjuna. Siapa namamu, Nona?" Lelaki itu mengulurkan tangannya.Dhea tergagap, rasanya tidak sopan jika dia mengabaikan jabat tangan itu, tetapi dia sudah bertekad bahwa dia akan menutup hijab dan tak menyentuh lelaki yang bukan muhrim.Akhirnya Dhea menangkupkan kedua tangannya, sambil tersenyum ramah dia menyebutkan namanya."Saya Dhea. Maaf, saya tidak bersalaman dengan lelaki yang bukan muhrim."Lelaki itu terlihat malu, dia bahkan menatap Dhea dengan pa

    Last Updated : 2023-11-06
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   64. Pak Bram, ini istri anda?

    Part 64"HYIAAT!!!" Suara teriakan dari suara lelaki dewasa di belakang terdengar begitu dekat dari Dhea "HAI! HAI!!!!" Suara itu memanggil Dhea dengan kuat, tetapi wanita itu bahkan tidak berani menoleh, dia hanya berteriak ketakutan. Suara derap kaki kuda semakin memekikkan telinga, Dhea sangat panik, apalagi di depan, sekitar seratus meter lagi terdapat jurang yang cukup terjal."AAAA!!! TOLOOOONG!!!" Dhea hanya bisa berteriak."HEI!! ULURKAN TANGANMU!!" Lelaki itu berteriak juga.Dhea semakin mengeratkan pegangannya, bagaimana caranya dia akan mengulurkan tangannya. Tiba-tiba, lelaki itu melompat ke arah kudanya, tali kekang lelaki itu tarik dengan kuat, hingga kuda itu berusaha mengerem langkahnya dan menaikkan dua kaki depan, akibatnya tubuh Dhea terpental ke belakang. Untung saja punggung Dhea menabrak dada liat lelaki itu. Suara ringkik kuda terdengar sangat keras.Kini kuda itu sudah berhenti sepenuhnya, berada lima meter dari jurang. Dhea yang merasa ketakutan, kini bern

    Last Updated : 2023-11-08
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   65. Ternyata kamu matre juga, ya?

    Part 65"Apakah ini istri anda, Pak Bram?" tanya Fathan sambil tersenyum ramah ke arah Adelia, membuat Adelia juga tersenyum manis kepadanya."Bukan! Dia hanya sekretaris saya!"Senyum Adelia memadam seketika ketika Bram mengatakan hal itu, begitu juga dengan Fathan.Tetapi Bram tidak ambil pusing dengan reaksi mereka, lelaki itu langsung masuk ke dalam ballroom. Fathan juga tidak mau ikut campur dengan urusan kliennya, toh hal seperti itu sudah menjadi gaya hidup orang-orang perkotaan.Ketika sampai dalam, Bram langsung duduk, gelayut tangan Lia sudah dia lepaskan, memang tidak pantas dia datang ke pesta dengan wanita lain, nanti akan menjadi gosip yang tidak baik. Besok pagi dia kan bertolak kembali ke Palembang, dia masih penasaran kenapa istrinya tidak mau mengangkat telponnya sejak tadi.*****Dhea bangun lebih cepat, dia langsung ke kandang kuda. Hari ini dia akan berlatih kuda lebih baik dari kemarin, sebenarnya mudah mengendalikan binatang tunggangan ini kalau tahu caranya. Dh

    Last Updated : 2023-11-10

Latest chapter

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   373

    Sebulan yang lalu ..... "Kakak yakin mau melakukan ini? kalau kita lakukan ini, Amel bisa celaka, Kak." "Kita tabrak dari depan, jadi kemungkinan kecelakaan untuk penumpang belakang tidaklah terlalu vital." "Baiklah, ini hanya kita saja yang tahu, jika ada yang tahu selain kita berdua, tidak bisa dibayangkan berapa orang yang akan tersakiti." "Makanya kau rahasiakan!" Hari itu, dengan truk pengangkut pasir yang dia beli bekas, dengan kendaraan yang sarat muatan, Viyatan mengendarai mobil itu dengan kecepatan rendah, setelah mendapat telpon dari Fathan jika mobil target dia sedang mendekat, maka dia memacu kendaraan sarat muatan itu dengan kecepatan tinggi, akibatnya mobil oleng dan langsung menabrak mobil sedan di depannya. Viyatan langsung melompat dari dalam mobil, dengan modal kunci inggris di tangan, dia memecahkan kaca jendela mobil sedan itu, dan menghantamkan kunci inggris itu pada dua pria yang duduk di depan, dan menutup hidung pria di bangku belakang dengan saput

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   372

    "Acara apa memangnya?" "Lihat itu, dekorasi itu untuk apa?" "Seperti pelaminan ya, Bang?" "Ya, hari ini jam sepuluh kita akan menikah lagi." "Ha? Apa nggak apa-apa?" "Nggak, pernikahan kita dulu kurang sempurna, karena tidak diwali nikahkan ayahmu, padahal ayahmu masih hidup. lagipula aku menikahimu dengan identitas orang lain, sekarang aku akan mengucapkan ijab kabul dengan mengucapkan namamu sendiri." "Apa tidak apa-apa menikah ulang?" "Aku sudah bertanya di KUA, mereka bilang tidak apa-apa. Mereka akan menerbitkan buku nikah yang baru atas namamu yang asli." "Iya, karena ingatanku sudah kembali, aku juga ingin kembali menjadi diriku yang sesungguhnya, nama Dhea akan ku kembalikan pada pemilik aslinya." "Baiklah, jadi ... apakah aku bisa memanggil istriku dengan nama Lia?" "Maaf, Bang ... karena nama itu sudah pernah dipakai orang lain, aku jadi tidak mau lagi. Panggil nama kecilku seperti ayah dan saudaraku memanggil, yaitu Amel." "Baiklah, Amel. siapapun nama

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   371

    Setelah sampai di rumah nenek, halaman rumah nenek yang luas sudah terpasang tenda dengan dekorasi yang sangat mewah, dengan dominasi warna biru laut, biru muda dan putih. Perpaduan warna-warna itu tampak begitu indah dan elegan, bahkan ada bunga-bunga segar sebagai dekorasi. "Ini, dekorasi acara peringatan kematian apa kawinan, sih? kok mewah banget begini?" tanya Dhea yang membuka jendela mobil dan menatap ke arah halaman rumah nenek. "Sebentar, aku keluar dulu. Kamu jangan keluar dulu." "Eh, kenapa?" Bram tidak menjawab pertanyaan istrinya, dia bergegas turun dan membuka pintu istrinya, dengan sigap lelaki itu langsung menggendong istrinya ala putri. "Eh, kenapa di bopong? itu Kruk aku ketinggalan di mobil," seru Dhea yang langsung mengalungkan kedua lengannya di leher suaminya takut terjatuh. "Selamat datang, Pak Bram, Bu Kamelia ...." Dhea menatap semua orang yang menyambut kedatangannya di gerbang masuk rumah. Mereka memakai seragam batik yang sama, seperti pelayan di

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   370

    Setelah seminggu, Dhea dan Bram kembali dari ke tanah suci. Mereka segera kembali ke kediaman Bram, Dhea yang belum bisa berjalan, dengan kekuatan lengan Bram masih dibopong menuju ke kamarnya yang kini berada di lantai bawah. "Sayang, Istirahatlah. Besok kita akan kembali menerapi kakimu agar lebih kuat untuk berjalan. Sania akan bulan madu selama sepuluh hari lagi, nanti setelah dia pulang, kita jiga pulang ke Batam." "Iya, Bang. Aku harus semangat berlatih jalan." Hanya memikirkan Angga membuat Dhea semakin semangat berlatih jalan, seminggu kemudian dia sudah bisa memakai satu Kruk untuk berjalan, dia tidak mau lagi memakai kursi roda. "Dhea! Aku sudah pulang!" teriak Sania sambil berlari memeluk wanita yang tengah berdiri disangga Kruk. "Loh, kok sudah pulang? katanya sepuluh hari di sana? ini baru tujuh hari." "Iya, aku sudah kangen sama tanah air." "Ish, basi banget alasanmu." Sania malah tertawa lebar, kerudung warna hitamnya yang terpasang di kepalanya membuat

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   369

    "Bang, aku kangen banget sama Angga, kapan aku akan bertemu dengannya?" keluh Dhea ketika malam tiba, dia benar-benar tidak bisa tidur memikirkan anaknya itu. "Sabar, Sayang. Keberadaan Abimanyu belum diketahui, lagian pendukungnya mafia Antonio juga melarikan diri ke Colombia." "Apa Abimanyu juga ikut melarikan diri ke sana?" "Belum bisa dipastikan. Orang-orang GIR akan menyelidikinya. Kamu sabar, ya? Sekalian sembuhkan dulu kaki dan bahumu, biar bisa menggendong Angga." "Ayah nanyain terus, kapan kita ke sana. Mereka akan menyiapkan pesta resepsi pernikahan kita." "Menunggu kepastian dari GIR, ya? kalau memang Abimanyu pergi ke Colombia, tentu situasi akan lebih aman. Kalau dia masih di sini, aku takut terjadi apa-apa pada kalian." "Iya, baik, Bang. Aku akan menuruti apa yang kamu katakan, tapi tolong pikirkan apa yang aku rasakan." "Setiap saat, yang dipikiran Abang hanya kebahagiaan dan keselamatan kamu dan anak kita, Sayang. Maaf, ya? Abang belum bisa memberi kebaha

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   368

    Sudah sebulan berlalu, luka Dhea sudah mulai sembuh. Wanita itu sudah belajar berjalan satu dua langkah, hanya saja masih terasa sakit akibat patah tulang itu. Dia lebih banyak bergerak dengan kursi roda, jadwal terapi jalan dilakukan seminggu dua kali. Perusahaan juga sudah stabil, dua hari setelah tragedi penyerangan itu, Niko segera memulihkan saham perusahaan, Arjuna kini menjabat sebagai direktur utamanya dan Bram mengambil alih komisaris. Arjuna yang dulu sering menolak diberi wewenang puncak jabatan, kini terpaksa mengambil alih demi keluarga kakaknya yang memang butuh banyak perhatian. Bram juga ke kantor hanya dua kali seminggu, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk menemani istrinya berobat, Arjuna yang masih belajar hanya menghubunginya untuk berkonsultasi jika mengenai pekerjaan dan keputusan yang harus diambil. Kedua keluarga pamannya juga kini tidak meributkan kembali mengenai perusahaan, apalagi Siska sepupunya juga kini sibuk mengurus pernikahannya dengan seora

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   367

    Tit .... tit ... tit .... Suara monitor terdengar teratur, sepasang mata tiba-tiba membuka, menatap lurus ke arah plafon. Bunyi monitor itu terdengar begitu mengganggu. "Masyaallah! kamu sudah bangun, Sayang?!" Suara itu mengagetkannya, dia menoleh dan mendapati seorang lelaki berpenampilan kuyu dengan sepasang mata yang memerah. di mana ini? "Alhamdulillah, kamu sudah sadar. Aku benar-benar cemas!" Perlahan-lahan kesadaran muncul pada diri wanita ini, bayangan terakhir sebelumnya. Dia berada di dalam mobil bersama lelaki brengsek Abimanyu. Perdebatan di dalam mobil itu membuat lelaki itu murka dan menodongkan pistol ke arahnya, namun belum sempat peluru itu dimuntahkan, mobil tiba-tiba terguncang hebat, seperti terbentur dengan kuat sehingga dia kehilangan keseimbangan dan terpental ke depan dengan kuat, kepalanya bahkan membentur dasbor mobil membuatnya tidak sadarkan diri. "Di mana ini?" akhirnya dengan susah payah dia mengeluarkan suara. "Kamu di rumah sakit, Sayang. Sud

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   366

    "Niko, cepat kacak ke mana perginya mobil yang membawa Dhea!" perintah Bram melalui sambungan telepon. Untung saja Bram mengingat nomor plat mobil yang membawa Dhea tadi, jadi bisa sekalian meminta Niko untuk melacaknya. "Baik, Bos!" Niko yang selalu stanby di markas langsung melaksanakan perintah Bram. dalam beberapa menit dia sudah mengetahui nomor plat tersebut. "Bos, nomor plat mobil ini palsu. Ini nomor plat mobil keluaran tahun 1978, mobilnya bahkan sudah jadi rongsokan. Plat aslinya mungkin sudah dicopot." "Mobilnya BMW, apa tidak bisa dilacak?" "Iya, mobil keluaran 1978 ini juga BMW. bahkan nama pemiliknya sudah mati." Bram mendengus kesal, sungguh sial sekali nasibnya. Adi yang ada di sampingnya hanya bisa terdiam dan fokus menyetir, semntara Lingga yang duduk di kursi belakang sibuk menjaga Frans. Mobil yang dikendarai Adi dengan cepat sampai di rumah sakit terdekat, paramedis segera membawa blankar dan membawa tubuh Frans ke ruang gawat darurat, ketiga orang

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   365

    "Sini, Kamu!" Dhea meringkuk ketakutan mana kala tiga orang lelaki mendatangi kamarnya dengan wajah beringas. Dengan kasar tangannya dicengkeram dan ditarik paksa, agar mengikuti langkah lelaki itu. "Mau ke mana?" tanya Dhea dengan suara keras yang dipaksakan. "Jangan banyak tanya!" Dhea hanya pasrah mengikuti langkah cepat lelaki itu, tubuhnya sedikit goyah karena kurang tenaga. Dulu dia mudah saja melawan lelaki seperti ini walaupun hanya sendirian. Tetapi efek tidak diberi makan cukup selama dua Minggu cukup melumpuhkan semua tenaganya, mana bisa dia melawan lagi. Lelaki yang mencekeram tangannya juga tidak peduli apakah dia kesusahan mengikuti langkahnya atau tidak, dia terus saja diseret walaupun kepayahan. Apalagi ketika menuruni tangga, tubuhnya hampir saja terjerembab ke bawah jika saja cengkeraman lelaki itu tidak kuat. "BERHENTI!!!" lelaki itu berteriak ketika sampai di bawah anak tangga. Dhea melebarkan matanya melihat pemandangan di lantai satu, bukan kar

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status