Share

125. Tempat penyekapan Dhea.

Penulis: Nainamira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-06 21:57:27

Part 125

Malam ini Bram terpaksa menginap di hotel Novotel Bandar Lampung, sambil menunggu informasi selanjutnya. Hari sudah pukul setengah delapan malam ketika dia selesai mengunjungi Niko, anak itu berada di kota Palembang saat ini.

Bram meminta Niko cukup standby di markasnya, untuk melacak keberadaan istri dan adiknya jika sudah mendapatkan informasi terbaru.

"Pak Bram?" panggil Adi ketika memasuki kamar hotel, lelaki itu memiliki kartu kamar Bram sehingga bebas keluar masuk.

"Ya," jawab Bram yang tengah membaringkan tubuhnya yang terasa penat.

"Pak, ada informasi penting."

"Katakan!" ujar Bram tidak sabaran, tubuhnya yang tadi berbaring kini langsung berdiri dan duduk di sofa yang berada di kamar itu.

"Ini cctv gerbang masuk ke pelabuhan merak dan gerbang keluar dari Bakauheuni."

Adi menyerahkan rekaman cctv yang masih berada di ponselnya.

"Ya, apa ini? Apa yang kalian temukan?" tanya Bram penasaran karena belum memahami isi rekaman yang hanya terdiri dari keluar masuk m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   126. Penyadapan

    Part 126 Sepanjang jalan Bram merenung memikirkan nasib yang kini tengah menimpanya. "Kira-kira siapa yang mencoba menggangguku kali ini," tanya Bram sebenarnya ditujukan pada dirinya sendiri, tetapi karena Adi berada di sampingnya, tentu lelaki itu menanggapi. "Sudah pasti musuh anda, Pak?" "Tapi siapa? Apa Frans? Dia dulu mengancam akan menghancurkan kebahagiaanku." "Bisa jadi dia, bisa jadi juga yang lain, banyak orang yang iri dengan kedudukan anda." "Iya, tapi siapa? Apa Nirmala, Ajisaka? Om Sayuti? Hanafi?" "Ya, orang-orang yang anda sebut itu, termasuk orang yang iri terhadap capaian anda." "Apa Arjuna? Lingga?" "Kalau Lingga tidak mungkin, Pak. Lelaki itu sangat mencintai nona Sania, dia juga berteman dengan Bu Dhea." "Huh, mencintai tapi malah menenggelamkan ke laut, sungguh tidak masuk akal," dengus Bram. "Apalagi, Pak Arjuna, dia sepertinya tidak berani melakukan itu, secara saya lihat dia juga suka sama Bu Dhea." "Adi, Adi! Hati orang siapa yang tahu? Siapa ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   127. Sosok lugu Alamsyah

    Part 127 Sudah tiga hari Dhea berada di rumah kebun, kali ini dia tidak lagi disekap di dalam kamar oleh Alamsyah. Hal itu bermula di hari kedua, saat itu Alamsyah membawakan makan siang untuk Dhea, berupa nasi putih dan ikan goreng. Dhea yang melihat lauk itu enggan untuk memakannya. "Makanlah, hanya ini yang bisa disediakan untukmu," ujar Alamsyah. "Apa ikan ini hanya kau goreng saja?" "Kau kan bisa melihatnya." "Ah, sudahlah. Aku tak berselera melihatnya, aku tidak bisa makan kalau tidak ada sambal pedas." "Kau jangan banyak permintaan, aku tidak pandai memasak. Makan kalau kau tidak ingin mati kelaparan!" "Biar saja aku mati kelaparan, aku juga sudah tidak tahu harus berbuat apa. Aku diculik, disekap. Entah apa salah dan dosaku pada orang-orang itu, kenapa melakukan hal ini. Padahal ibuku sedang sakit parah, dia sedang dirawat di rumah sakit karena terkena kanker ganas. Aku pergi ke Jakarta karena ingin merawatnya, tetapi orang-orang itu malah menculikku," ujar Dhea. Mend

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   128. Kami akan menghabisi perempuan itu

    Part 128Alamsyah yang saat itu tengah merokok linting, melinting sendiri tembakau dan cengkehnya, terbatuk bahkan tersedak asap rokok yang dia hirup mendengar perkataan Dhea."Maksud kau?""Dua puluh kali lipat, jumlahnya jadi dua ratus juta. Cukup kan itu untuk bayar utang sama teman mamang dan membeli kembali rumah dan sawah mamang."Lelaki itu gemetar mendengar perkataan Dhea, kapan lagi dia mendapatkan uang sebanyak itu. Tetapi jika dia bekerja sama dengan Dhea, apa tidak berbahaya untuknya? Marco bukanlah penjahat sembarangan."Tap ... Tapi aku tak sanggup membantumu meloloskan diri, ak ... Aku masih ada anak dan istri, mereka bisa terancam dengan perbuatanku, aku ... Aku tidak bisa.""Aku tidak meminta Mamang membantuku melarikan diri, tugas Mamang mudah, kapan mamang pergi dari tempat ini menuju kota? Atau mengunjungi kota, Mamang cukup menelpon seseorang, memberitahukan keberadaan ku di sini. Biar orang itu yang menolongku.""Lantas, bagaimana kau bisa membayar ku?""Apa Mama

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   129. Rayuan maut Dhea

    Part 129"Apa Abang-abang ini yang akan menjaganya?""Kami tak perlu menjaganya. Kami diperintahkan untuk menghabisi wanita itu, tugas kau, Rais ... Besok kalau hari sudah terang, kau gali tanah untuk menguburkan jasad perempuan itu.""Apa? Jadi ... Abang-abang ini datang ke sini untuk membunuh kakak cantik itu? Apa gak sayang, Bang?""Kakak cantik? Hmmm?" Wajah Rais tampak pias, karena salah seorang lelaki itu mencondongkan wajahnya ke arahnya, mata lelaki itu bahkan menelisik wajah Rais dengan seksama, bibirnya menyunggingkan senyum aneh. "Apa benar cantik, Bang?" tanya salah seorang dari mereka."Emang, cantik banget.""Bang, apa Bang Marco yang menyuruh menghabisi wanita itu?" tanya Rais takut-takut "Marco? Bos aku dan Marco berbeda. Bos ku seorang wanita cantik, dia menginginkan wanita itu mati, bayarannya gede banget, gak setimpal dengan bayaran bosnya Marco.""Bang Jay, kalau cuma dihabisi apa nggak sayang? Bagaimana kalau kita pakai dulu untuk senang-senang baru kit habisi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   130. Pelarian Dhea

    Part 130"Arrhgg! Lepaskan! Lepaskan!" Ketiga orang lelaki di luar bilik saling memandang, itu jelas sekali suara Jay yang berteriak kesakitan, apa jangan-jangan Jaya di dalam bukan sedang endehoy, tetapi malah ...Memikirkan hal itu spontan ketiga lelaki itu langsung mendobrak pintu kamar, pemandangan di dalam kamar itu sangat mengenaskan, lelaki bertubuh kekar dan jantan yang selama ini mereka kagumi bisa dibuat seperti ayam sayur begitu oleh seorang wanita cantik. Wajah Jaya sudah babak belur, di sudut bibirnya bahkan berdarah. Posisinya sekarang tangan Jaya sedang dikunci oleh wanita kebelakang. Melihat ketiga lelaki di luar sudah mendobrak pintu bilik itu, Dhea dengan malas mencampakkan tubuh Jaya hingga lelaki itu jatuh tersungkur ke tanah."Sekarang giliran siapa?" tanya Dhea dengan suara kalem walaupun bibirnya menyunggingkan senyum menyeringai. Mendapat tantangan seperti itu membuat ketiga lelaki itu tersulut amarahnya. Dengan serentak mereka menerjang tubuh Dhea. Ternyat

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   131. Pelarian Dhea 2

    Part 131Dhea terkejut mendengar suara yang tiba-tiba di kegelapan itu. Suara tawa terkekeh terdengar bersahutan tanda yang di depannya ini lebih dari satu orang. Kemudian sorot cahaya senter menerangi wajahnya, dua orang lelaki kekar yang tadi berantem dengannya sudah berada di hadapannya."Jangan bergerak! Kalau tidak, timah panas ini akan menembus kepalamu dalam hitungan detik, Dor!" Kedua orang itu kembali terkekeh, salah satu dari mereka memegang sepucuk senjata api di tangan kanannya. "Angkat tangan!"Dhea dengan cepat mengikuti kemauan kedua lelaki ini, dengan pongah keduanya mendekati Dhea dan mengeluarkan tali tambang untuk mengikat tangan Dhea. Tetapi sebelum lelaki itu menelikung tangan Dhea, secepatnya Dhea sudah menendang selangkangan si pria pembawa pistol dan merebut benda itu secepatnya. Dengan tangan kanannya, wanita itu menarik pelatuk senjata itu mengarahkan pada kaki lelaki di sebelahnya, namun beberapa kali dia tarik, tidak ada peluru yang meluncur dari sana."H

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   132. Pertemuan yang tragis

    Part 132"Kurang ajar! Berani kau menampar istriku? Berani, ha? Mau cari mati kalian?" teriakan itu menyusul aksi brutal seorang pria yang menghajar kedua lelaki itu tanpa ampun, sementara lelaki yang memegang Dhea juga sudah habis di hajar oleh Adi. Melihat lelaki yang kini dengan emosi melampiaskan kekesalannya karena sudah berhari-hari pencarian yang membuatnya stress ini, Dhea langsung menjatuhkan tubuhnya ke tanah, tak lupa dia sujud syukur, dia sangat bersyukur, akhirnya di saat yang kritis dan terdesak ini, Allah mengirimkan suaminya dalam waktu yang sangat tepat. Wanita itu tak bisa berkata-kata lagi, bulir bening mengalir ke pipinya karena rasa haru yang sedemikian besar. Dia kembali menatap suaminya yang kini juga tengah mencari-cari keberadaannya. Kedua mata mereka berserobok, rasa rindu dan kuatir tercetak jelas di wajah lelaki itu, rasanya sudah seabad dia tak melihat wanitanya ini, hanya ada satu tekadnya selama ini untuk menemukan istrinya.Dengan cepat Bram berlari

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   133. Pasca operasi Bram

    Part 133 Setelah dua jam perjalanan dengan kecepatan di atas delapan puluh kilo meter per jam, mobil yang dikendarai Adi sudah mencapai depan pintu UGD rumah sakit Siloam, perawat dan dokter jaga malam itu bergerak dengan gesit memindahkan tubuh Bram ke blankar. Dhea tergopoh-gopoh mengikuti langkah paramedis yang berjalan cepat tersebut. Adi menyusul kemudian karena dia harus memarkirkan mobilnya. "Keluarga pasien?!" panggil seorang perawat "Iya, saya suster." Dhea yang duduk di ruang tunggu depan UGD dengan gelisah itu secepat kilat menemui perawat tersebut, karena di jam dua belas malam ini hanya Bram satu-satunya pasien yang masuk ruang UGD. "Dokter mau berbicara dengan anda, Bu." Perawat itu dengan cepat mengajak Dhea memasuki ruang UGD, di sana Bram sudah berganti pakaian, semua pakaiannya yang berlumuran darah itu sudah diganti. "Ibu siapanya pasien?" tanya dokter muda yang berjaga malam ini. "Saya istrinya, Dok." "Pasien harus dioperasi secepatnya, Bu. Kami harus me

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-03

Bab terbaru

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   373

    Sebulan yang lalu ..... "Kakak yakin mau melakukan ini? kalau kita lakukan ini, Amel bisa celaka, Kak." "Kita tabrak dari depan, jadi kemungkinan kecelakaan untuk penumpang belakang tidaklah terlalu fatal." "Baiklah, ini hanya kita saja yang tahu, jika ada yang tahu selain kita berdua, tidak bisa dibayangkan berapa orang yang akan tersakiti." "Makanya kau rahasiakan!" Hari itu, dengan truk pengangkut pasir yang dia beli bekas, dengan kendaraan yang sarat muatan, Viyatan mengendarai mobil itu dengan kecepatan rendah, setelah mendapat telpon dari Fathan jika mobil target dia sedang mendekat, maka dia memacu kendaraan sarat muatan itu dengan kecepatan tinggi, akibatnya mobil oleng dan langsung menabrak mobil sedan di depannya. Viyatan langsung melompat dari dalam mobil, dengan modal kunci inggris di tangan, dia memecahkan kaca jendela mobil sedan itu, dan menghantamkan kunci inggris itu pada dua pria yang duduk di depan, dan menutup hidung pria di bangku belakang dengan saputa

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   372

    "Acara apa memangnya?" "Lihat itu, dekorasi itu untuk apa?" "Seperti pelaminan ya, Bang?" "Ya, hari ini jam sepuluh kita akan menikah lagi." "Ha? Apa nggak apa-apa?" "Nggak, pernikahan kita dulu kurang sempurna, karena tidak diwali nikahkan ayahmu, padahal ayahmu masih hidup. lagipula aku menikahimu dengan identitas orang lain, sekarang aku akan mengucapkan ijab kabul dengan mengucapkan namamu sendiri." "Apa tidak apa-apa menikah ulang?" "Aku sudah bertanya di KUA, mereka bilang tidak apa-apa. Mereka akan menerbitkan buku nikah yang baru atas namamu yang asli." "Iya, karena ingatanku sudah kembali, aku juga ingin kembali menjadi diriku yang sesungguhnya, nama Dhea akan ku kembalikan pada pemilik aslinya." "Baiklah, jadi ... apakah aku bisa memanggil istriku dengan nama Lia?" "Maaf, Bang ... karena nama itu sudah pernah dipakai orang lain, aku jadi tidak mau lagi. Panggil nama kecilku seperti ayah dan saudaraku memanggil, yaitu Amel." "Baiklah, Amel. siapapun nama

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   371

    Setelah sampai di rumah nenek, halaman rumah nenek yang luas sudah terpasang tenda dengan dekorasi yang sangat mewah, dengan dominasi warna biru laut, biru muda dan putih. Perpaduan warna-warna itu tampak begitu indah dan elegan, bahkan ada bunga-bunga segar sebagai dekorasi. "Ini, dekorasi acara peringatan kematian apa kawinan, sih? kok mewah banget begini?" tanya Dhea yang membuka jendela mobil dan menatap ke arah halaman rumah nenek. "Sebentar, aku keluar dulu. Kamu jangan keluar dulu." "Eh, kenapa?" Bram tidak menjawab pertanyaan istrinya, dia bergegas turun dan membuka pintu istrinya, dengan sigap lelaki itu langsung menggendong istrinya ala putri. "Eh, kenapa di bopong? itu Kruk aku ketinggalan di mobil," seru Dhea yang langsung mengalungkan kedua lengannya di leher suaminya takut terjatuh. "Selamat datang, Pak Bram, Bu Kamelia ...." Dhea menatap semua orang yang menyambut kedatangannya di gerbang masuk rumah. Mereka memakai seragam batik yang sama, seperti pelayan di

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   370

    Setelah seminggu, Dhea dan Bram kembali dari ke tanah suci. Mereka segera kembali ke kediaman Bram, Dhea yang belum bisa berjalan, dengan kekuatan lengan Bram masih dibopong menuju ke kamarnya yang kini berada di lantai bawah. "Sayang, Istirahatlah. Besok kita akan kembali menerapi kakimu agar lebih kuat untuk berjalan. Sania akan bulan madu selama sepuluh hari lagi, nanti setelah dia pulang, kita jiga pulang ke Batam." "Iya, Bang. Aku harus semangat berlatih jalan." Hanya memikirkan Angga membuat Dhea semakin semangat berlatih jalan, seminggu kemudian dia sudah bisa memakai satu Kruk untuk berjalan, dia tidak mau lagi memakai kursi roda. "Dhea! Aku sudah pulang!" teriak Sania sambil berlari memeluk wanita yang tengah berdiri disangga Kruk. "Loh, kok sudah pulang? katanya sepuluh hari di sana? ini baru tujuh hari." "Iya, aku sudah kangen sama tanah air." "Ish, basi banget alasanmu." Sania malah tertawa lebar, kerudung warna hitamnya yang terpasang di kepalanya membuat

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   369

    "Bang, aku kangen banget sama Angga, kapan aku akan bertemu dengannya?" keluh Dhea ketika malam tiba, dia benar-benar tidak bisa tidur memikirkan anaknya itu. "Sabar, Sayang. Keberadaan Abimanyu belum diketahui, lagian pendukungnya mafia Antonio juga melarikan diri ke Colombia." "Apa Abimanyu juga ikut melarikan diri ke sana?" "Belum bisa dipastikan. Orang-orang GIR akan menyelidikinya. Kamu sabar, ya? Sekalian sembuhkan dulu kaki dan bahumu, biar bisa menggendong Angga." "Ayah nanyain terus, kapan kita ke sana. Mereka akan menyiapkan pesta resepsi pernikahan kita." "Menunggu kepastian dari GIR, ya? kalau memang Abimanyu pergi ke Colombia, tentu situasi akan lebih aman. Kalau dia masih di sini, aku takut terjadi apa-apa pada kalian." "Iya, baik, Bang. Aku akan menuruti apa yang kamu katakan, tapi tolong pikirkan apa yang aku rasakan." "Setiap saat, yang dipikiran Abang hanya kebahagiaan dan keselamatan kamu dan anak kita, Sayang. Maaf, ya? Abang belum bisa memberi kebaha

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   368

    Sudah sebulan berlalu, luka Dhea sudah mulai sembuh. Wanita itu sudah belajar berjalan satu dua langkah, hanya saja masih terasa sakit akibat patah tulang itu. Dia lebih banyak bergerak dengan kursi roda, jadwal terapi jalan dilakukan seminggu dua kali. Perusahaan juga sudah stabil, dua hari setelah tragedi penyerangan itu, Niko segera memulihkan saham perusahaan, Arjuna kini menjabat sebagai direktur utamanya dan Bram mengambil alih komisaris. Arjuna yang dulu sering menolak diberi wewenang puncak jabatan, kini terpaksa mengambil alih demi keluarga kakaknya yang memang butuh banyak perhatian. Bram juga ke kantor hanya dua kali seminggu, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk menemani istrinya berobat, Arjuna yang masih belajar hanya menghubunginya untuk berkonsultasi jika mengenai pekerjaan dan keputusan yang harus diambil. Kedua keluarga pamannya juga kini tidak meributkan kembali mengenai perusahaan, apalagi Siska sepupunya juga kini sibuk mengurus pernikahannya dengan seora

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   367

    Tit .... tit ... tit .... Suara monitor terdengar teratur, sepasang mata tiba-tiba membuka, menatap lurus ke arah plafon. Bunyi monitor itu terdengar begitu mengganggu. "Masyaallah! kamu sudah bangun, Sayang?!" Suara itu mengagetkannya, dia menoleh dan mendapati seorang lelaki berpenampilan kuyu dengan sepasang mata yang memerah. di mana ini? "Alhamdulillah, kamu sudah sadar. Aku benar-benar cemas!" Perlahan-lahan kesadaran muncul pada diri wanita ini, bayangan terakhir sebelumnya. Dia berada di dalam mobil bersama lelaki brengsek Abimanyu. Perdebatan di dalam mobil itu membuat lelaki itu murka dan menodongkan pistol ke arahnya, namun belum sempat peluru itu dimuntahkan, mobil tiba-tiba terguncang hebat, seperti terbentur dengan kuat sehingga dia kehilangan keseimbangan dan terpental ke depan dengan kuat, kepalanya bahkan membentur dasbor mobil membuatnya tidak sadarkan diri. "Di mana ini?" akhirnya dengan susah payah dia mengeluarkan suara. "Kamu di rumah sakit, Sayang. Sud

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   366

    "Niko, cepat kacak ke mana perginya mobil yang membawa Dhea!" perintah Bram melalui sambungan telepon. Untung saja Bram mengingat nomor plat mobil yang membawa Dhea tadi, jadi bisa sekalian meminta Niko untuk melacaknya. "Baik, Bos!" Niko yang selalu stanby di markas langsung melaksanakan perintah Bram. dalam beberapa menit dia sudah mengetahui nomor plat tersebut. "Bos, nomor plat mobil ini palsu. Ini nomor plat mobil keluaran tahun 1978, mobilnya bahkan sudah jadi rongsokan. Plat aslinya mungkin sudah dicopot." "Mobilnya BMW, apa tidak bisa dilacak?" "Iya, mobil keluaran 1978 ini juga BMW. bahkan nama pemiliknya sudah mati." Bram mendengus kesal, sungguh sial sekali nasibnya. Adi yang ada di sampingnya hanya bisa terdiam dan fokus menyetir, semntara Lingga yang duduk di kursi belakang sibuk menjaga Frans. Mobil yang dikendarai Adi dengan cepat sampai di rumah sakit terdekat, paramedis segera membawa blankar dan membawa tubuh Frans ke ruang gawat darurat, ketiga orang

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   365

    "Sini, Kamu!" Dhea meringkuk ketakutan mana kala tiga orang lelaki mendatangi kamarnya dengan wajah beringas. Dengan kasar tangannya dicengkeram dan ditarik paksa, agar mengikuti langkah lelaki itu. "Mau ke mana?" tanya Dhea dengan suara keras yang dipaksakan. "Jangan banyak tanya!" Dhea hanya pasrah mengikuti langkah cepat lelaki itu, tubuhnya sedikit goyah karena kurang tenaga. Dulu dia mudah saja melawan lelaki seperti ini walaupun hanya sendirian. Tetapi efek tidak diberi makan cukup selama dua Minggu cukup melumpuhkan semua tenaganya, mana bisa dia melawan lagi. Lelaki yang mencekeram tangannya juga tidak peduli apakah dia kesusahan mengikuti langkahnya atau tidak, dia terus saja diseret walaupun kepayahan. Apalagi ketika menuruni tangga, tubuhnya hampir saja terjerembab ke bawah jika saja cengkeraman lelaki itu tidak kuat. "BERHENTI!!!" lelaki itu berteriak ketika sampai di bawah anak tangga. Dhea melebarkan matanya melihat pemandangan di lantai satu, bukan kar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status