Share

Bab 39. Terjebak

Penulis: SILAN
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-04 17:47:57

Hari demi hari pun berlalu sampai Freya mulai muak dengan pekerjaan yang membuatnya seolah menjadi budak. Kalau bukan karena beban tanggung jawab terhadap kesehatan adiknya, mungkin Freya sudah meninggalkan rumah itu sejak lama.

Setelah beberapa bulan tinggal di rumah itu, untuk pertama kalinya Freya memberanikan diri untuk mencoba alat tes kehamilan. Detak jantungnya berdegup kencang, berharap dengan cemas menunggu hasil yang akan terlihat.

Namun, setelah beberapa menit berlalu, ia hanya bisa menelan kekecewaan karena alat tersebut masih menunjukkan garis satu.

"Apa mungkin yang tidak bisa memberikan keturunan adalah Javier?" gumamnya, karena Freya yakin kalau periode bulanan yang ia alami selalu lancar setiap bulan.

Pasti ada yang tidak beres, dan Freya curiga kalau Javier lah yang bermasalah. Alat tes tadi Freya buang ke tempat sampah begitu saja, kemudian pergi. Tapi ia kaget karena Viona berdiri di depan pintu kamarnya seperti seseorang yang sedang mengawasinya.

"Ada yang bisa sa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
puji amriani
up lagi kqk
goodnovel comment avatar
Julee
Nasib mu Freya…
goodnovel comment avatar
SILAN
Oke deh, tapi jangan lupa ulasan bintangnya ya :)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 40. Tekanan dari Pamela

    Terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan, detak jantung Freya bergemuruh saat menjadi saksi kegiatan Javier dan istrinya. Tapi setelah itu, mereka akhirnya pergi dan mungkin melanjutkannya ke kamar pribadi.Setelah merasa cukup aman, Freya akhirnya keluar dari persembunyiannya. Ia bergegas menuju halaman belakang, berharap menemukan udara segar untuk mengisi paru-parunya yang terasa kosong setelah terlalu lama menahan napas.Malam itu terasa hangat, dan tanpa berpikir panjang, Freya merebahkan diri di atas rumput. Tangannya terangkat, seolah berusaha meraih salah satu bintang di langit malam yang terlihat tenang, berbeda jauh dengan kekacauan dalam hatinya."Beritahu aku, sampai kapan pekerjaan ini harus aku lakukan?" bisik Freya pada udara kosong di sekitarnya.Matanya sempat terpejam, tapi beberapa detik selanjutnya Freya beranjak duduk. Sekarang sekitar jam sembilan malam, tanpa pikir panjang ia pun masuk ke dalam rumah dan pergi dari rumah itu untuk menenangkan diri sejenak.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 41. Penyiksaan batin

    Freya bekerja keras sejak langit belum menunjukkan sinarnya, ia memastikan setiap sudut rumah bersih dan teratur, tak membiarkan celah sedikit pun bagi Viona untuk mengkritiknya seperti sebelumnya. Saat matahari belum sepenuhnya naik, dan Javier serta Viona masih terlelap, Freya sudah menyelesaikan pekerjaannya dan bergegas menyiapkan sarapan.Pukul delapan tepat, Javier turun lebih dulu, menatap Freya sekilas dengan tatapan dingin sebelum menyantap makanannya tanpa sepatah kata pun. Setelah itu, dia menghilang ke ruang gym untuk berolahraga, meninggalkan Freya dalam keheningan.Tidak berselang lama Viona datang, wanita itu kali ini tidak menyapa Freya dengan senyum yang biasanya terpajang di wajahnya. Aura dingin yang memancar dari Viona begitu terasa, dan Freya dapat merasakannya bahkan sebelum kata-kata pertama terucap."Aku ingin belanja hari ini, kau harus menemaniku," ucap Viona, suaranya tegas dan tanpa ruang untuk penolakan."Baik, Nyonya," jawab Freya sambil menundukkan kepal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 42. Bencana

    Tidak terasa dua hari berlalu begitu saja, Freya selalu pergi menjenguk David lalu kembali lagi ke rumah Javier melaksanakan tugasnya yang seperti siksaan tanpa henti. Dalam hitungan hari saja, wajah Freya yang awalnya tampak segar dan sehat, kini mulai tampak tirus akibat pekerjaan berat yang ia lakukan nyaris tanpa henti.“Kau sakit?” tanya Pamela dengan suara yang tajam, tatapannya menusuk dari ujung rambut hingga kaki Freya. Sorot matanya penuh penilaian dan tak ada simpati di sana.“Saya hanya kurang istirahat, Nyonya,” jawab Freya lirih, dengan kepala menunduk dalam-dalam. Bagaimana mungkin ia menjelaskan beban yang ia tanggung? Siang dan malam seolah bersatu dalam satu lingkaran tanpa ujung.Pamela melipat tangan di depan perut, wajahnya penuh kekesalan yang terpendam. "Kalau kau terus seperti ini, bagaimana mungkin bisa melakukan tugasmu dengan benar? Aku yakin rumah putraku tidak kekurangan makanan. Kenapa kau tidak makan dengan benar?"Freya cuman bisa diam, perasaannya suda

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 43. Duka

    Ketika kesadarannya sudah mulai pulih, Freya mengerjap beberapa kali. Tapi ketika ia ingat alasannya bisa pingsan, saat itu juga Freya turun dari tempat tidur sampai ia nyaris terjatuh."Freya! Hati-hati," tegur David yang menahan tubuhnya.Freya mendorong David, ia dengan cepat kembali menuju ruangan David dirawat. Tapi adiknya sudah tidak ada, Freya panik dengan wajah ketakutan, tapi saat melihat David masuk ke ruangan itu juga, tanpa aba-aba Freya menarik baju pria itu."Dimana adikku? Dia baik-baik saja, kan?!"David bingung harus mengatakan apa melihat kondisi Freya yang tampak sangat kacau, "Freya, tenangkan dirimu.""DIMANA ADIKKU!" Freya menjerit, nadanya memohon, hampir tak lagi terdengar sebagai suara manusia yang penuh harap."Di ruang jenazah," jawab David pada akhirnya.Dunia Freya runtuh seketika. Tubuhnya lemas, namun entah dari mana, kekuatan emosional memaksanya berlari lagi. Kakinya hampir tergelincir beberapa kali, tapi ia tidak peduli. Matanya berair, nafasnya pende

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 44. Perpisahan terakhir

    Seperti yang David janjikan, pagi itu mereka berangkat sebelum matahari menyapa cakrawala. Mereka sudah menuju ke sebuah pantai yang jaraknya tidak sebentar dari kota Manhattan, mobil David melaju dari pukul enam pagi hingga pukul sembilan baru mereka tiba di tempat tujuan.Saat David keluar dari kendaraan, Freya juga turun dan berjalan lebih dulu ke arah pantai. Pagi ini tempat tersebut sangat sepi, angin juga terasa lebih tenang ketimbang saat siang hari."Kau akan melepaskannya di sini?" tanya David pelan.Freya yang sempat memejamkan mata, kini menatap lautan luas di hadapannya. Hembusan nafas dalam keluar dari bibirnya lalu ia mengangguk."Sebelum kematiannya, David ingin pergi ke pantai. Semenjak dia sakit, aku memang belum pernah mengajaknya liburan." Kata-kata itu terasa seperti duri yang menghujam dadanya.Air mata mulai berkumpul lagi di pelupuk matanya hingga akhirnya kembali menetes. "Aku pikir masih ada kesempatan, tidak aku sangka kalau kesempatan itu adalah dengan cara

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 45. Rahasia

    Freya tak bisa tinggal lama di kediaman David, dia hanya punya waktu dua hari yang harusnya menjadi waktu istirahat, tapi malah menjadi hari perpisahannya dengan seseorang yang sangat Freya sayangi.Pagi itu, Freya sudah tampak rapi dan segar, namun wajahnya masih menyimpan luka. Meski berusaha tersenyum di depan David, kesedihan dalam dirinya terlalu dalam untuk benar-benar disembunyikan."Terima kasih sudah memberiku tumpangan, sekarang aku harus pergi," ucap Freya.David menoleh, pria itu terlihat sibuk menggunakan dasinya. "Kenapa? Kau bisa tinggal di sini lebih lama."Freya menggeleng, "Aku masih harus bekerja.""Di rumah Javier Bennett?" tebak David yang diangguki oleh Freya."Oh ya, David. Aku titip barang yang semalam kamu berikan padaku, nanti aku akan mengambilnya jika ada waktu," kata Freya."Bukan masalah," jawab David, pria itu sudah selesai memasang dasi lalu segera meraih ponselnya di meja. "Kebetulan aku juga akan berangkat ke kantor, bagaimana kalau aku mengantarmu?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 46. Viona yang memulai

    Hari-hari berlalu tanpa ada semangat kehidupan yang Freya rasakan, ia hanya bekerja dan bekerja, kemudian istirahat lalu lanjut bekerja. Tapi lima hari terakhir, baik itu Viona maupun Javier tak ada yang mengganggunya, mereka berdua tampak sibuk dengan urusan masing-masing.Saat sedang sibuk memotong daging di dapur, kehadiran Viona yang tiba-tiba membuat suasana berubah tegang."Bagaimana rasanya tinggal di rumah ini?" tanya Viona sembari mengambil segelas air, menatap Freya dengan sorot mata yang tak bersahabat."Cukup baik," jawab Freya singkat, tak ingin memperpanjang percakapan.Viona bersandar di tepi meja dapur, menatap Freya dari ujung kepala hingga kaki dengan tatapan penuh penilaian. Sorot matanya tajam, seperti sedang menguliti setiap inci tubuh Freya.Perasaan tak nyaman merayap ke dalam diri Freya, namun ia berusaha menahan diri. Tangan kanannya yang memegang pisau bergerak perlahan, mengontrol kekuatannya dengan seksama. Pisau itu berkilat tajam di bawah sinar lampu dapur

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Bab 47. Secarik kertas

    "Kau sibuk?" tanya Javier.Freya yang sedang menyetrika pakaian menoleh, tatapannya dingin saat Javier menghampiri. Dengan tegas Freya berdiri tegak menatap pria bertubuh besar di depannya, rasa takut Freya hilang begitu saja, ia sudah tidak peduli apa yang terjadi pada dirinya sendiri."Saya rasa Anda tidak buta, Tuan. Bukankah Anda bisa melihat tumpukan pakaian yang baru saja saya rapikan?" jawabnya tajam.Javier menaikkan alisnya, sedikit terkejut karena Freya lebih berani dari biasanya. Dimana tatapan kucing ketakutan dari mata perempuan ini? Tapi baguslah, itu artinya ia tak perlu segan lagi.Mendadak ia melemparkan blazer ke arah Freya. Dengan enggan, Freya menangkapnya. "Ada sobekan di saku. Aku ingin kau memperbaikinya. Aku akan memakainya nanti malam."Freya mengerutkan kening. "Anda punya banyak blazer. Kenapa harus menggunakan yang ini?""Kau tidak berhak membantah," Javier bergerak maju, Freya bahkan tidak terpengaruh oleh suasana mendominasi yang Javier ciptakan. "Cukup

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08

Bab terbaru

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 27

    Liburan keluarga Bennett tinggal satu hari lagi, mereka kembali ke penginapan sebelumnya dan sebelum meninggalkan pulau, Avery sempat melihat ke arah Daniel yang berdiri cukup jauh dari dermaga.Pria itu berdiri tegap, tangan dimasukkan ke dalam saku celana, tatapannya sulit dibaca. Ada sesuatu tentang Daniel yang terus membuat Avery berpikir, seolah pria itu memancarkan aura yang tak terjangkau. Namun, perlu diakui, Daniel adalah tipe pria yang ia dambakan. Hanya saja, entah mengapa, ada jarak tak terlihat yang membuat Avery yakin bahwa pria itu tidak menyukainya.Avery memalingkan wajah, mengusir pikiran itu. Dengan langkah mantap, ia naik ke atas yacht bersama kedua saudaranya. Mesin kapal mulai bergetar halus, memecah permukaan air yang tenang saat mereka meninggalkan dermaga.“Nona Katie, apa kau setiap hari menyediakan jasa penyewaan antar-jemput menggunakan yacht?” tanya Dylan, memecah keheningan yang sempat terasa di kapal.Katie, yang duduk dibalik kemudi, menoleh sambil ters

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 26

    Malam semakin larut, suara deburan ombak sesekali terdengar tak jauh dari posisi mereka. Di bawah pohon yang rindang dan nyaris gelap tanpa cahaya, Katie masih terikat dalam keadaan tergantung, namun kakinya masih menapak di pasir.Erangannya sesekali tak dapat ditahan, kehangatan lidah dari seorang pria yang menjelajahi tubuhnya membuat ia meremang. Setengah pakaiannya sudah terbuka, sementara bibir seorang pria menyesap dadanya bergantian. Gelenyar aneh menguasai tubuhnya, membuat pikirannya kacau hingga tak dapat berpikir secara rasional.Sesekali tubuhnya tersentak saat Felix memukulnya, alih-laih kesakitan, semua itu justru terasa menyenangkan. Di sisa kesadaran yang masih ada, Katie perlu menjaga suaranya untuk tidak memekik terlalu keras karena penghuni penginapan lain bisa saja mendengar hal itu."Felix, apa hanya itu yang bisa kau lakukan, ukh!" Katie langsung bungkam, satu tangan Felix mencengkramnya, kali ini lebih kuat.Tidak ada kalimat dari pria itu, hanya sentuhan-sentu

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 25

    Suasana menjadi terasa ganjil bagi Eloise. Setelah menyadari pria di depannya adalah Dylan, bukan Felix seperti yang ia duga sebelumnya, pikirannya dipenuhi kebingungan dan kesal. Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Apakah kedua pria ini telah bersekongkol untuk mengujinya? Betapa menyebalkannya situasi seperti ini, seolah-olah ia sedang dipermainkan.“Tunggu,” Eloise menyipitkan matanya, menatap Dylan dengan curiga. “Bukankah kau tadi masih tidur saat aku keluar dari kamar? Bagaimana mungkin secepat ini kau sudah ada di luar?”Dylan tersenyum samar, sorot matanya lembut namun penuh arti. “Aku dan Felix sudah bertukar posisi sejak makan malam tadi,” ujarnya tenang. “Dan lihat, kau sama sekali tidak bisa membedakan aku dengan Felix. Tapi sekarang aku merasa jauh lebih lega. Kau tetap setia padaku meskipun kami memiliki wajah yang sama. Itu cukup membuktikan segalanya.”Eloise tercengang mendengar pengakuan itu. Rasa marah dan kesal sempat berkecamuk dalam dirinya, tapi sebelum ia sempa

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 24

    Dua hari sebelumnya...Setelah mereka tiba di tempat liburan, Felix memilih lebih banyak diam untuk berperang dengan pikirannya sendiri. Ia adalah orang yang cukup keras pada pilihannya, tapi untuk keinginan yang selalu mengganggu pikirannya terhadap mendekati Eloise, itu selalu ia tahan.Terkadang, sisi egoisnya menyuruh Felix untuk melakukan tindakan yang jahat. Tapi tidak, sekali lagi tidak. Dylan tumbuh dan besar bersamanya, seorang wanita tak boleh merusak hubungan yang sudah mereka jalin sejak kecil. Kesalahan sepele saja bisa membuat benteng yang besar bisa rusak, dan Felix tak mau melakukan kesalahan itu. Sekitar pukul tiga sore, Felix mengirim pesan pada Dylan untuk menemuinya.“Hai, Dude. Ada apa?” Dylan bertanya santai, meski nada suaranya mengandung sedikit kekhawatiran.Felix menoleh perlahan, menatap saudara kembarnya dengan ekspresi serius. “Ada hal yang harus aku katakan padamu,” katanya, suaranya terdengar lebih berat dari biasanya.Dylan mengerutkan kening, tapi men

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 23

    Tatapan dingin Felix berubah menjadi sesuatu yang lebih mengancam, seolah dia tahu bagaimana caranya membuat Eloise merasa terkunci di tempat itu. Eloise merasa tubuhnya menegang, udara di sekitarnya terasa berat. Setiap langkah mundur yang ia ambil, Felix maju setengah langkah lebih dekat, membuatnya semakin sulit menjaga jarak.“Aku ingin memberitahumu sesuatu,” suara Felix rendah, namun ada nada licik di dalamnya. “Sejak malam itu, kau sudah mengubah caraku melihat dirimu.”Eloise menggeleng pelan, hatinya penuh penyesalan atas kesalahan fatal yang terjadi malam itu. Sebuah malam yang terjadi di bawah pengaruh alkohol, ketika pikirannya kabur dan ia keliru mengira Felix adalah Dylan, kekasihnya. Itu adalah malam yang tak ingin ia kenang, apalagi dibahas oleh pria yang berdiri di depannya sekarang.“Kau tahu aku kekasih Dylan. Mengapa kau terus bersikeras melakukan ini?” tanyanya dengan nada bergetar, sebuah perpaduan antara takut dan marah.Felix menyeringai lebar, tatapan matanya

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 22

    Freya menunggu di depan penginapan dengan raut wajah setengah cemas. Begitu melihat Avery muncul di kejauhan, Freya segera melangkah mendekat."Kau dari mana?" tanyanya, nadanya terdengar tajam namun penuh perhatian.Avery hanya melirik sekilas, menghela nafas panjang seperti menahan beban yang tak ingin ia ceritakan. "Bu, pulau ini tidak terlalu luas. Memangnya aku bisa pergi kemana?" jawabnya, nada suaranya datar dan tak bersemangat. Tanpa menunggu tanggapan, Avery melanjutkan langkahnya menuju kamarnya, meninggalkan Freya yang berdiri terpaku.Freya menggeleng pelan, rasa penasaran tergambar jelas di wajahnya. Namun, ia memilih untuk tidak memaksa putrinya bercerita. Sebaliknya, matanya beralih ke meja sarapan di luar penginapan, di mana Eloise duduk dengan tenang menikmati pagi. Eloise tampak anggun, sementara Dylan terlihat baru datang dari olahraga paginya. Melihat pemandangan itu, senyum kecil menghiasi wajah Freya. Ia memutuskan untuk mendekat."Kau menikmati liburanmu, Eloise

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 21

    Matahari mulai menyapa dengan sinar keemasannya, menembus tirai kamar yang setengah terbuka. Katie membuka matanya perlahan, tubuhnya masih terasa hangat dari malam yang penuh gairah. Namun, ketika ia melirik ke samping, yang ia temui hanyalah tempat tidur kosong dan pakaian yang berantakan di lantai.Sebuah senyum kecil terukir di wajah Katie. Ia duduk sambil menarik selimut, membayangkan kembali malam yang penuh intensitas."Pria itu semakin menarik," gumamnya pada dirinya sendiri, nada suaranya mengandung kepuasan atas ingatan menyenangkan bersama Felix tadi malam.Di sisi lain, Felix berjalan kembali ke penginapannya dengan langkah yang cepat. Udara pagi yang segar tidak mampu meredam pikirannya yang penuh dengan kejadian semalam. Namun, langkahnya terhenti ketika sebuah suara tiba-tiba menyapa dari belakang."Hei, Dude. Kau membuatku kaget. Kenapa sepagi ini kau buru-buru sekali?" tanya Dylan, muncul entah dari mana.Felix sedikit tersentak, tapi ia cepat menguasai diri. "Aku? Bu

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 20

    Perlahan Felix membuka matanya, tapi ia kaget karena ia sudah berbaring di atas kasur dengan kedua tangan teringat di setiap sisi tempat tidur, kedua kakinya pun bernasib sama sementara tubuhnya sudah tak memakai baju lagi.Tangannya mencoba melepaskan borgol yang mengikatnya, tapi Katie sangat licik, dia tidak hanya menggunakan satu borgol pada tangan Felix, melainkan menggunakan dua sekaligus pada masing-masing tangan."Sial, kau lebih liar dari dugaanku." ucap Felix, ia tak mengira kalau dirinya malah terperangkap oleh wanita yang baru ia temui beberapa kali, dan sekarang ia tengah berbaring di tempat tidur dalam kondisi tak berdaya.Katie mendekat, perempuan itu melihat jam di ponselnya. "Kau tidur lama sekali, sudah dua jam sejak kau memejamkan mata. Padahal aku sudah menunggu dirimu sadar, untuk memulai permainan.""Ternyata ini rencanamu setelah berhasil mengalahkanku, harusnya kau katakan saja kalau dirimu ingin tidur denganku. Bukan hal sulit untuk aku lakukan, aku hanya perlu

  • Pasangan Gelap Tuan Javier    Ekstra Chapter 19

    Katie menjauh dari Felix dengan senyum kemenangan, karena ia tau kalau Felix tidak akan melarikan diri untuk menghindari hukuman karena kekalahannya. Setelah Katie pergi, Dylan mendekat."Apa yang terjadi diantara kalian? Kau kalah dari seorang perempuan?" tanya Dylan, ekspresi wajah seakan mengejek sementara Felix mengabaikan Dylan dan menjauh dari area tempat penyewaan jetski.Melihat bahu Felix yang menjauh, Dylan cuman bisa menggelengkan kepalanya. Sementara Eloise muncul di belakang Dylan sambil melepaskan baju pelampungnya. "Kelihatannya mereka sangat dekat.""Aku harap juga begitu," kekeh Dylan, "Ayo ke penginapan, kita belum melihat kamar yang akan kita gunakan nanti." katanya sambil berjalan lebih dulu.Sejenak Eloise terdiam, memandangi bahu Dylan sebelum mengikuti pria itu. Sebenarnya, Eloise sedikit cemas kalau Felix benar-benar menunggunya pukul sembilan malam nanti. Apa yang harus ia lakukan agar Dylan tidak mencurigainya bertemu Felix diam-diam?Saat ini, ia hanya berha

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status