Share

97 - Semalam Suntuk Bersama Janda di Kamar

Juna kebingungan, kenapa dia justru ditarik masuk ke kamar begini? Tapi, dia tentu tak akan menolak karena apapun yang bisa membuatnya bertemu lebih lama dengan Anika merupakan sesuatu yang akan dia syukuri.

“Ndoro—mmphh!” Juna baru saja hendak berbicara tapi mulutnya sudah ditutup telapak tangan Anika.

“Bu? Bu Anik?” Pekerja pria sudah berdiri di depan pintu Anika sambil mengetuk. “Permisi, Bu! Sudah tidur?”

“Belum! Eh sudah! Ah, maksudku, hampir!” Anika sampai gugup sendiri menjawab pekerjanya. Dia tidak membukakan pintu dan hanya menyahut dari dalam kamar.

Ketiga pekerja pria yang masih berdiri di luar kamar Anika saling pandang.

Kemudian, salah satu dari mereka bertanya, “Bu, apakah Ibu dengar suara di sini tadi?”

“Suara? Suara apa, ya?” Anika masih tak mau membukakan pintu kamarnya dan sedikit mengeraskan suaranya untuk menjawab para pekerjanya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status