Beranda / Fantasi / Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO / 251 - Ingin Mengontrol Anakku?

Share

251 - Ingin Mengontrol Anakku?

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-24 17:25:30

Saya juga harus minta maaf pada Bapak mengenai hubungan saya dengan Mas Juna. Tapi saya sangat mencintai Mas Juna. Saya ingin bersama selamanya dengan Mas Juna.

Penuturan keteguhan hati Anika tadi mengejutkan tidak hanya bagi Hartono dan Wenti, tapi juga bagi Juna itu sendiri. Kata-kata Anika sungguh menggugah perasaan Juna.

“Nik ….” Juna tersenyum haru. Sama sekali tidak menyangka wanita terkasihnya bersedia menyatakan keteguhan demikian demi dirinya, demi cinta mereka.

Rangkaian kalimat penuh keberanian dan keteguhan dari Anika tadi memang sudah ada di rencana Anika ketika dia mendapatkan seluruh cerita dari Juna di mobil tadi. Dia bersyukur dirinya bisa mengungkapkan semuanya meski sedikit tersendat pada kegugupan sesaat.

"Mas ...." Anika tersipu dan menundukkan kepalanya, wajahnya sudah merah padam. Dia masih tak menyangka bisa mencuatkan keberaniannya mengatakan itu secara tegas ke orang selain Juna.

Tetap saja, bagi Juna, i

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   252 - Serbuan Konspirasi untuk Anika

    “Mengontrol anakmu?” Juna membeo ucapan ayah mertuanya dengan nada tanya sambil matanya memicing, tak percaya akan tuduhan yang disematkan Hartono padanya.Bisa-bisanya Hartono melemparkan tuduhan semacam itu ketika dia sudah berjuang melakukan berbagai hal untuk si ayah mertua!‘Ini bapak mertua sialan! Sekarang malah menuduhku begitu! Tahu begini, aku biarkan saja dia mati kemarin, tak perlu menyampaikan syarat dari Rafa!’ Juna menyesal di benaknya.Sementara itu, Wenti baru saja masuk ke kamar, menyusul kedua pria yang lebih dulu tiba di sana.Menyadari ketegangan dari sikap dan pandangan suami serta menantunya, Wenti bertanya, “Ada apa, nih? Kok kalian ….”“Dia menuduhku memanipulasi Rafa menggunakan energi supernaturalku agar bisa mengontrol Rafa, Ma.” Juna menyampaikan apa adanya ke Wenti.Alhasil, Wenti terkesiap kaget. Kedua alisnya terangkat tinggi-tinggi sambil mulutnya membentuk huruf O.“Mas! Mas Har kok begitu? Juna sudah berusaha membantu kita. Dia bahkan berulang kali m

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   253 - Saling Menantang

    “Hah? Menyuruh Anik pindah ke apartemenmu?” Suara mantan kakak ipar Anika melengking tinggi, membawa ejekan ke Juna.Mendengar ucapan Juna, para kerabat mendiang suami Anika semakin mencemooh dan menertawakan Juna. Mereka berebut untuk menghina dan merendahkan Juna tanpa memiliki data siapa dan apa latar belakang Juna.“Heleh! Bocah bau kencur saja sudah berlagak!”“Kau ini apa? Sok keren, sok hebat?”“Ingin mengelabui Anika dengan omong kosongmu? Apartemen mana yang kamu maksud? Jangan-jangan itu punya temanmu yang kamu pinjam dadakan!”“Kamu yang pacarannya di rumah suami Anika kok berlagak ingin mengajak Anika pergi ke apartemen yang sudah kamu belikan untuk dia? Ha hah! Bangun, ei! Jangan terlalu lama mimpinya!”Mereka dengan kejam mengolok-olok Juna. Sementara itu, dari luar ruangan, beberapa pekerja rumah Anika bingung melihat kejadian itu. Mereka saling diskusi di lingkup mereka sendiri.“Heh? Bukannya Om Jun itu tajir, yah? Dia ‘kan pengusaha juga!”“Iya, nih! Apa keluarganya

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   254 - Pertaruhan

    “Kamu yakin?” Juna mempertanyakan nyali Edi sambil kedua alisnya terangkat tinggi-tinggi. Ada raut ejekan di wajahnya.Diberi ucapan demikian yang bernada merendahkan, Edi mana mungkin tidak panas. Ego lelaki akan terusik karenanya. Ini mengenai harga diri!“Tentu saja yakin!” Edi menaikkan dagunya. Dia sangat percaya diri akan memenangkan pertarungan finansial dengan Juna.Sebagai anak pengusaha besar di Samanggi, dia juga memegang bisnis eletronik milik ayahnya yang tergolong sukses dan besar di kota itu. Makanya dia percaya diri bisa mengungguli Juna yang antah-berantah.“Aku tidak ingin membawa-bawa harta orang tua di sini, berani?” Juna tak ingin dikadali Edi.Bisa jadi, nantinya Edi akan mencatut seluruh harta kekayaan keluarga besarnya, maka dia akan dirugikan dalam pertarungan ini.“Oke! Tak usah membawa-bawa orang tua dan apa pun harta mereka!” Edi mengangguk setuju.Edi sangat yakin dia jauh mengungguli Juna dalam keuangan. Bisnis dan aset dia di elektronik sangat besar.Nam

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   255 - Identitas Terungkap

    Anika menatap Juna sebelum pandangannya beralih ke saudara mendiang suaminya dan Edi. Apakah dia akan memilih hatinya atau kepentingan semua orang yang bisa membawa kedamaian?“Aku ingin menerima tawaran Mas Juna.” Akhirnya Anika ingin egois dan mengambil keputusan berdasarkan hatinya.Seakan, jika dia menyerah seperti biasanya, maka dia akan kehilangan Juna.Betapa bahagianya Juna mendengar jawaban Anika. Tidak sia-sia dia memperjuangkan wanita terkasihnya. Dia tersenyum ke Anika.Berbeda dengan Juna, wajah saudara mendiang suami Anika semuanya masam dan menggelap muram gara-gara jawaban yang diberikan Anika tidak sesuai harapan mereka.“Gila kamu, ya, Anik!” Kakak mendiang suami Anika berseru lantang sambil telunjuknya menuding ke mantan adik iparnya.Diperlakukan demikian, Anika tertunduk. Hatinya sakit dimaki sekasar itu, tapi dia tetap teguh pada keputusannya.Juna melirik lengan bajunya yang diremas Anika. “Ayo!” Dia menangkap pergelangan tangan Anika untuk membawanya pergi.“Ja

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   256 - Asyiknya Berbelanja Sambil Melakukan Kegiatan Plus-Plus

    “Hah? Siapa?” Edi sampai harus mendekatkan telinganya ke anak buah dia agar tidak salah dengar.Anak buahnya mendekat sungguhan dan berteriak di dekat telinga Edi. “Dia … menantu … Hartono … Sasongkojoyo!”Kaget dengan teriakan anak buahnya, Edi mendorong keras orang itu sampai jatuh terjengkang.“Ha—Hartono Sasongkojoyo?” Mata Edi membelalak lebar. “Hartono yang itu? Yang bos sembako?”Anak buah Edi bangun dari lantai dan mengangguk berulang kali untuk mengiakan ucapan majikannya.“Sasongkojoyo … astaga!” Edi memegangi kepalanya sendiri sambil berusaha agar tidak panik.Jakun Edi secara refleks bergerak naik dan turun sambil dia menelan saliva yang bagaikan pasir.“Menantu Hartono Sasongkojoyo, Bos!” Anak buah Edi mengulang lagi informasi yang didapatkannya.Kepala Edi segera menoleh ke anak buahnya dan kedua tangan sudah diturunkan dari sana. “Menantu?”Anak buah Edi mengangguk cepat berulang kali. “Menantunya Hartono Sasongkojoyo, Bos!” Dia mengulangi, khawatir kalau majikannya kur

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   257 - Hal Genting di Rumah Hartono

    “Mrrffhh ….” Juna menikmati apa yang tersaji di depannya.Dua buah gundukan kenyal dan cukup montok untuk memuaskan naluri lelakinya. Dia tangkup dengan kedua tangannya sebelum dia kurung salah satu di dalam mulut untuk dia isap berulang kali, bergantian dengan yang satunya lagi.“M—Maasss ….” Anika mendesah pelan ketika pucuk dadanya diisap kuat dan terkadang digelitik menggunakan lidah nakal Juna.Tak berhenti di sana saja, tangan Juna meremas dua bongkah kenyal lainnya di bagian belakang Anika.“Haanhhh … ermmhh … Mas ….” Anika tak bisa menyembunyikan suara desahannya ketika bokongnya diremas dua tangan kokoh pria terkasihnya.Tingkah Juna semakin menjadi-jadi, sambil mencengkeram gemas kedua pantat Anika, dia juga menggerakkannya maju dan mundur, digesekkan ke pangkal pahanya dalam posisi Anika masih duduk di pangkuannya.“Erllmmhh … Nik … hrrmmlhhh … aku suka semua punyamu.” Juna menggeram rendah tanpa ingin menjeda isapannya sembari terus menggerakkan bokong Anika pada pangkal p

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   258 - Memohon Ampunan

    Rahang Juna mengetat erat mendengar penuturan ayah mertuanya. Meski bukan dia yang mengalami peristiwa nahas itu, tetap saja dia tak bisa membenarkan perbuatan Lenita dan Wildan.“Astaga, Gusti ….” Dari belakang punggung Juna, Anika mendesah dengan suara bergetar.Juna melirik ke wanita terkasihnya dan melihat Anika sudah membekap mulut dengan kedua telapak tangan sendiri, sedangkan mata wanita itu sudah basah oleh air mata.“Mas ….” Anika tidak menyangka ada kejadian memilukan demikian terjadi pada tubuh yang dipakai Juna.Sangat tragis. Anika tak mungkin tidak menangis membayangkan sepilu apa kisah hidup pemilik raga asli yang ditempati Juna.Dibandingkan dirinya yang hanya mengalami kecelakaan bersama mendiang suami, nasib Arjuna jauh lebih mengenaskan. Dibunuh istri dan selingkuhan istri.Wenti yang baru saja turun membawa Rafa setelah yakin ada kemunculan Juna, terpaku di tempatnya mendengar penuturan suaminya, “Y—ya ampun, astaga … itu … itu … benarkah?”Tadinya Wenti tidak bera

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   259 - Indigo Berpotensi menjadi Investasi Iblis

    “Ra—Rafa berpotensi jadi investasi iblis?” Hartono sampai membelalakkan mata karena terlalu terkejut.Sedangkan Wenti sudah membekap mulutnya sendiri menggunakan telapak tangan, hampir menangis karena membayangkan nasib anaknya kelak.Detik berikutnya, muncul bayangan samar di belakang hitam Hartono dan Wenti. Juna sempat terkejut meski dia tahan.‘Apa itu?’ Batin Juna bertanya-tanya.Hingga kemudian bayangan hitam itu menjadi lebih solid di mata Juna dan ternyata itu makhluk yang Juna sebut sebagai hantu jerangkong, yang padahal itu adalah Grimreaper.Menggunakan bahasa roh, Juna bertanya, ‘Tuan, kenapa Anda hadir di sini?’“Jun! Benarkah Rafa akan bisa sejahat iblis nantinya?” Hartono masih mengejar dengan pertanyaan itu karena Juna tidak juga menyahut sedari tadi.Karena Juna seperti orang linglung sebentar akibat kemunculan pelan-pelan si grimreaper, kini Juna mulai tersadar dengan pertanyaan Hartono.Sebenarnya dia sendiri juga tidak paham, kenapa dia bisa mengatakan hal semacam

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01

Bab terbaru

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   373 - (Bonus Part 4) Misteri Semesta [END]

    Juna dan ketiga istrinya mengangguk. “Kami akan berusaha untuk itu, Ma. Terus doakan kami agar selalu memiliki hal baik.” Juna menanggapi Wenti. Kemudian, keningnya berkerut, “Ma, apakah Mama akhir-akhir ini sering cepat lelah dan mual?” “Eh, kok tahu?” Wenti terhenyak kaget. Namun, kemudian dia sadar bahwa putra angkatnya ini bukan manusia sembarangan. “Selamat, Ma!” Juna maju untuk memberikan pelukan tulus ke Wenti. Anika dan Shevia paham makna ucapan Juna dan mereka bergantian mengucapkan selamat pula sambil memeluk Wenti. “Eh? Mama kenapa?” Rinjani belum paham. “Mama sudah hamil lagi, Kak.” Shevia menjelaskan. Di antara mereka, Rinjani memang yang paling hebat jika itu mengenai intuisi bisnis, tapi dia payah dalam aspek lainnya yang berkaitan dengan hubungan antar manusia. Wenti menanggapinya dengan senyum simpul dan sedikit malu-malu. *** “Ya ampun, lihat mereka! Sungguh keluarga besar yang ramai.” Seseorang menahan pekikannya ketika melihat Juna dan keluarga kecil dia tu

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   372 - (Bonus Part 3) Bayi-Bayi dari Restu Semesta

    “Ya ampun, lucu sekali dia! Cantiknya ….” Rinjani sambil menggendong bayinya, dia menoleh ke bayi Shevia.“Dedek bayinya Kak Rin juga ganteng, tuh!” Shevia menunjuk bayi di gendongan Rinjani dengan dagunya.Mereka saling memuji bayi milik madu masing-masing.“Mbak Anika masih menyusui anaknya, yah?” tanya Shevia setelah dia berhasil menidurkan bayinya.“Iya. Masih di kamar. Semua anaknya tenang sekali, jarang menangis. Benar-benar bayi kalem seperti ibunya.” Rinjani mengomentari anak kembar Anika.Kemudian, pintu depan terbuka dan masuklah Juna yang baru pulang dari kantornya.“Mana jagoan-jagoanku?” tanya Juna sambil mendekat ke mereka dan mulai mencium bayi-bayinya di gendongan ibunya masing-masing. “BIntang … umcchh! Wulan … umchh! Sudah wangi semua!”“Lah ini anakku masa sih dipanggil jagoan?” Shevia sambil mengangkat sedikit bayi perempuan di gendongannya.“Lho, dia ini nantinya seorang jagoan wanita! Menjadi perempuan kuat yang akan melindungi orang tertindas dan menebar kebajik

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   371 - (Bonus Part 2) Peresmian Gedung Baru dan Gosip Buruk

    “Wah, gedungmu begitu wow sekali, Jun!” Rinjani menatap gedung baru Juna. Matanya berkeliling menelisik semua interior di sana.“Ini juga berkat bantuanmu.” Juna berkata di dekat telinga Rinjani.“Kok aku?” tanya Rinjani sambil menjauhkan kepalanya dari Juna untuk menatap suaminya dari jarak yang tepat.“Kamu kira aku tidak tahu kalau kau mengirim investor gadungan untuk membantu pendanaan untuk gedung ini, hm?” Juna sambil mencubit lembut pinggang Rinjani.Karena sudah ketahuan begitu, Rinjani hanya bisa tertawa. Shevia dan Anika di sebelahnya tersenyum.Siang ini, mereka baru saja mengadakan peresmian gedung baru apartemen Juna yang besar dan spektakuler. Meski bukan merupakan apartemen paling wah dan nomor satu di Samanggi, namun tetap mencuri perhatian publik karena dimiliki oleh pengusaha muda dengan berbagai gonjang-ganjing isu di belakangnya.Isu paling sering dibicarakan publik mengenai Juna belakangan ini tentu saja tidak lain dan tak bukan adalah mengenai ketiga istrinya yan

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   370 - (Bonus Part 1) Nasib Akhir Bobby

    “Hah? Om Fer yakin dengan berita yang Om terima?” tanya Juna saat dia berbicara dengan pengacaranya, Ferdinand, di telepon. “Sangat yakin, Jun! Periksa saja ke rutan kejaksaan. Oh, atau untuk lebih akuratnya, datang saja ke rumahnya, pasti sedang ramai di sana.” Ferdinand menyahut dari seberang. Juna tak bisa berkata-kata. Dia segera mengakhiri teleponnya dengan si pengacara. “Ada apa, Jun?” tanya Rinjani dengan wajah ingin tahu. “Berita apa? Ada berita apa dari Om Fer?” Dia semakin mendekat ke Juna di sofa ruang tengah. Anika datang sambil membawa nampan berisi beberapa cangkir wedang cokelat jahe dan camilan buatannya seperti kue pukis dan bakwan jagung. “Bobby meninggal tadi sore.” Juna berkata sambil menatap Anika dan Rinjani secara bergantian. “Hah?!” pekik Rinjani karena terlalu kaget dengan berita yang diucapkan suaminya. Juna mengangguk ke istrinya. “Ada apa? Siapa yang meninggal?” Shevia keluar dari kamarnya karena suara pekikan Rinjani terdengar hingga ke telinganya.

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   369 - Setiap Akhir Adalah Permulaan

    “Ti—Tidak begitu! Ular sialan!” geram Nyai Mirah dan dia mulai mengejar Nyai Wungu yang melarikan diri sambil tertawa melengking meledek permaisuri Ki Amok itu.Kemudian, Ki Amok memanggil Nyai Mirah untuk pulang bersamanya ke istana mereka. Nyai Mirah segera berdiri melayang di sebelah Ki Amok dengan wajah merona menyebabkan kulitnya semakin memerah.“Kami pulang dulu. Nanti jika Mirah dibutuhkan lagi oleh istrimu, panggil saja, tak apa, tapi itu harus benar-benar gawat. Kalian pasti mengerti maksudku, ‘kan?” Ki Amok berkata ke Juna yang masih membopong Anika.‘Ya, ya, ya, aku paham. Intinya kami tidak boleh mengganggu kemesraan kalian berdua kecuali sangat gawat darurat.’ Juna membatin menanggapi Ki Amok.“Ya, kami paham, Ki. Terima kasih, sekali lagi untuk Anda dan pasukan, juga terima kasih pada Nyai Mirah atas bantuannya.” Juna mengangguk sebagai tanda dia menghargai mereka.Kemudian, kereta kencana Ki Amok pun pergi dari sana.Juna menoleh ke Nyai Wungu dan bertanya, “Apakah Nya

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   368 - Tawaran Menjadi Dayang Nirwana

    ‘Apakah Dewi Salwapadmi menyaksikan aku dan Nik … bercinta selama ini?’ Juna memiliki pemikiran demikian. Ya ampun, Juna mendadak saja super malu jika mengingat seperti apa dia memesumi Anika selama ini. Belum lagi tingkah dia saat menggauli Anika. Dia bertanya-tanya, apakah itu disaksikan dan juga dirasakan sang dewi? Mendadak saja senyum lebar dan menahan geli dari Dewi Salwapadmi muncul saat dia bertutur ke Juna, “Jangan khawatir mengenai itu, Tuan Panglima. Aku selama ini tertidur di raga Anika dan mulai terbangkitkan ketika bertarung melawan mantan istrimu.” Mendengar ucapan Dewi Salwapadmi melalui mulut Anika, Juna merasa sangat lega sekaligus malu karena pikirannya ternyata bisa dibaca sang dewi. “A—Ah, iya, baiklah, Ndoro Dewi. Terima kasih penjelasannya.” Juna sedikit merona karena malu. Kemudian, Dewi Salwapadmi menoleh ke Nyai Mirah, dia berkata, “Nyai Mirah, aku sungguh tersentuh dengan pengabdianmu yang luar biasa pada ndoro putrimu ini. Tingkah lakumu sejak dulu jug

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   367 - Jasad yang Terlanjur Korup

    “Semua sudah usai?” Juna terengah-engah sambil menanyakan itu pada dirinya sendiri meski itu sebuah gumaman rendah. Anika bergegas terbang ke suaminya dan menyebelahinya di angkasa. Sedangkan Juna mulai merasakan armor yang melingkupi tubuhnya mulai memudar hilang secara perlahan. “Mas … semua sudah selesai. Pertarungan telah Mas menangkan.” Anika tersenyum lembut. Benar, semua sudah usai. Segala ancaman bahaya dan mimpi buruk yang pernah ditakutkan Anika, yang telah menjadi momok baginya selama beberapa minggu ini sekarang lenyap. Seakan batu besar yang mengimpit dada Anika, kini telah terangkat dengan kematian Lexus. Juna menengok ke istrinya sembari dia ikut tersenyum. “Kita yang memenangkan ini, Nik. Kita. Bukan aku saja. Kau, dan semua yang lainnya.” Tentu saja dia tidak boleh mengambil semua kredit yang ada. Bergegas, tangan Juna meraih Anika untuk memeluk wanita itu sembari hatinya berucap syukur pada semesta dan penciptanya yang telah memberikan restu sehingga dia bisa m

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   366 - Kekuatan Juna Menyelesaikan Prahara

    “Hm?” Juna mendadak saja merasakan dirinya menjadi lebih bertenaga, energi murninya melonjak tinggi.Setelah dia berpikir cepat, dia merasakan adanya energi dari Shevia dan Rinjani.‘Ternyata mereka.’ Juna tersenyum setelah memahami dari mana energi tambahan untuknya datang secara tak terduga.Saat ini, pedang di tangan Juna menebas tegas ke depan sehingga dengan cepat menyebabkan udara mengalir berputar mengakibatkan munculnya pusaran udara hanya dari ayunan pedang tersebut.Wusshh!Kibasan pedang Juna memicu beberapa ledakan bunyi memekakkan telinga ketika gelombang udara yang tadinya hanya memunculkan pusaran angin, kini berubah menjadi badai, menyapu udara di sekitar Lexus.Energi petir beserta angin badai dari kibasan pedang Juna menyerbu ke Lexus, bagaikan ular raksasa membuka mulutnya hendak menelan Lexus untuk mengunyahnya menjadi ketiadaaan.“Jangan harap semudah itu!” seru Lexus ketika dia juga mengibaskan pedang api hitam di tangannya sehingga energi api miliknya bertabraka

  • Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO   365 - Munculnya Pedang

    “Jangan sombong dulu, manusia bangs4t!” teriak Lexus pada Juna. “Jangan kau kira karena kau memiliki zirah itu maka kau bisa sekuat aku!”Lexus merobek udara hampa dan mengempaskan angin panas yang bisa membakar kulit manusia biasa dengan segera meski hanya dari hempasan anginnya saja.Juna tidak gentar meski fisik Lexus sudah semirip iblis. Dia memiliki banyak dendam terhadap sosok di depannya. “Kau yang akan berakhir mengenaskan, Lexus!”Zirah di tangan Juna mengumpulkan energi murni yang kini bermuatan energi keilahian.Dhuaarr!Ketika pukulan Juna bertabrakan dengan tinju iblis Lexus, mereka berdua sama-sama terdorong ke belakang. Tapi Juna lekas menerjang maju lagi, tak memberi kesempatan Lexus untuk menarik napas berikutnya.“Kau sudah tak sabar mati, hah?” teriak Lexus sambil mendorongkan energi iblisnya ke arah Juna.Tangan berzirah Juna menangkap kepalan tangan Lexus dan mendorongnya ke samping agar dia bisa menyarangkan tinju di tangan lain ke tubuh Lexus.Dhaakk!Betapa kag

DMCA.com Protection Status