Share

Bab 50

Penulis: Gunung Api
Delis sangat marah.

Dan sangat ingin memukulnya.

Namun, akal sehat memberitahunya bahwa kekerasan tidak akan memecahkan masalah, malah bahkan dapat berbahaya baginya.

Namun, melihat ekspresi bangga dan angkuh wanita di depannya, Delis merasa tak bisa lagi menahan diri.

Dengan wajah serius, Delis mendekati Herli dengan sikap yang menakutkan, lalu dengan dingin dia berkata,

“Benarkah? Kalau aku bahkan nggak bisa memuaskan Kelven, mungkin kamu bahkan nggak punya kemampuan untuk membangkitkan gairahnya.”

“Herli, kamu sangat meremehkan pemahamanku pada Kelven. Meskipun dia sangat baik padamu dan melindungimu, itu semua karena dia pernah menabrakmu, membuatmu menjadi mandul dan nggak bisa melahirkan, sehingga dia merasa bersalah dan berhutang padamu.”

“Meskipun dia sangat melindungimu, tapi dia nggak akan berselingkuh, karena itu adalah prinsipnya.”

“Jadi, jangan sombong dan memamerkan dirimu di depanku. Itu nggak akan memancingku, malah membuatku merasa bahwa kamu sangat bodoh dan menyedih
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 51

    Wiliam terus bertanya, “Siapa wanita jahat yang disebut Selina?”“Nggak ada, hanya orang yang nggak penting saja.”Selina langsung membantah, “Bagaimana bisa nggak penting? Dia bahkan pernah memukulku sebelumnya. Delis, katakan saja pada pamanku siapa dia. Aku mau pamanku menghajar wanita itu.”Delis tak punya pilihan dan hanya bisa memberitahu Wiliam, “Orang itu bernama Herli, tapi jangan singgung dia. Ada yang melindunginya. Aku pergi dulu.”Delis benar-benar tak berani berlama-lama dengan Wiliam. Dia langsung menghentikan taksi di pinggir jalan dan pergi.Wiliam berdiri di tempat, memperhatikan Delis yang pergi dengan ekspresi yang rumit, merasa ada yang mengganjal di hatinya.Meskipun tidak tahu alasannya mengapa Delis bisa menikah dengan Kelven, tetapi melihat kondisi Delis saat ini, dia tampaknya tidak berada dalam keadaan yang baik.Wiliam membuka pintu mobil dan mempersilakan anak kecil di sampingnya, “Selina, ayo naik.”“Iya.”Setelah anak itu naik ke dalam mobil, Wiliam berta

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 52

    Takut Kelven akan semakin marah, Delis langsung menutup teleponnya.Delis tidak pergi, hanya duduk di dekat gedung dan menatap gedung kantor, menunggu Kelven pulang bekerja.Di dalam ruangan kantor direktur.Melihat panggilan yang ditutup, Kelven sangat kesal.Dia merasa wanita itu semakin berani. Tidak hanya berani menantangnya, tetapi juga berani marah dan bahkan mengancamnya.Sepertinya, dia perlu memberi pelajaran pada wanita itu.Setelah menutup dokumen dan menyimpan pulpen, Kelven memanggil, "Mudi."Mudi langsung berjalan masuk. “Pak Kelven.”“Cari pembantu yang lebih muda dan kirimkan ke tempat tinggal Herli. Harus menjaganya selama 24 jam sehari.””Mudi menjawab, “Baik.”Setelah asistennya pergi, Kelven juga berdiri dan mengambil jaketnya, lalu meninggalkan ruangan.Kelven mengenakan rompi dan kemeja, dengan jas yang terlipat di tangannya, dia melangkah keluar dari gedung kantor dengan sikap yang berkelas.Di depan pintu masuk kantor, di samping mobil mewah yang mahal, sopir de

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 53

    Bukankah ini sedang menyiksa mereka berdua.“Delis, dengarkan baik-baik. Aku nggak akan ikut campur atas apapun yang kamu lakukan, tapi aku akan menjadi penentu dalam hidupmu.”Meskipun kita bercerai suatu hari nanti, kamu harus tetap hidup ikut dengan jalan yang aku susun untukmu.”Ujar Kelven dengan dingin dan tegas.Delis masih muda dan tidak berpengalaman. Pemikirannya masih begitu polos.Jika meninggalkan kota ini, mungkin saja akan bertemu dengan orang jahat di luar sana.Karena Kelven telah menyelamatkannya, tentu saja dia akan melindunginya seumur hidupnya.Mendengar ini, Delis sangat marah.Dia menjauh dari pria itu dan tidak berbicara sepatah katapun.Kelven juga tak meladeninya lagi.Pada saat yang sama, ponsel Kelven berdering.Kelven melihatnya, panggilan dari Herli.Kelven mengangkatnya.Terdengar suara Herli yang lembut, “Kelven, aku mau makan hotpot hari ini. Bisakah kamu membeli beberapa sayuran di supermarket nanti?”Setelah merenung sejenak, Kelven baru menjawab, “Ak

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 54

    Delis merasa dia sudah cukup menahan diri.Dia hanya menangis diam-diam tanpa membuat keributan dan tidak bertindak tidak masuk akal.Mengapa meskipun begitu, Kelven tetap tidak puas?elis menundukkan kepala dan duduk di samping, membiarkan sopir mengantar Kelven ke tempat tinggal Herli, lalu mengantar Delis pulang.Saat turun dari mobil, Kelven memerintahkan pada sopir, “Pastikan untuk mengantarnya sampai ke rumah. Jangan turunkan dia di tengah jalan.”Sopir menjawab, “Baik pak.”Di sepanjang perjalanan, Delis juga tidak meminta untuk diturunkan.Dia kembali ke rumah dengan tenang, kemudian pergi ke ruang kerja Kelven.Dia tidak tahu di mana Kelven meletakkan perjanjian perceraian sebelumnya. Jadi, Delis mencari contohnya di internet dan mencetak dua salinan baru.Hanya saja, perjanjian perceraian kali ini sangat sederhana.Delis tidak meminta apapun, termasuk uang kompensasi dan harta.Setelah menandatangani dokumen tersebut, dia menyimpannya ke dalam sebuah map. Lalu kembali ke kama

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 55

    “Wiliam, aku sudah menikah. Lagipula, aku sudah memberitahumu sejak awal, aku nggak suka padamu.”Jadi, jangan habiskan waktu padanya.irinya tak pantas.Nyawa Delis diselamatkan oleh Kelven. Selama ini dia telah diberikan kehidupan yang nyaman oleh Kelven.Hati Delis sepenuhnya sudah diberikan pada Kelven.Meskipun mereka bercerai dan mungkin tidak akan bertemu lagi, Delis juga tak akan pernah bisa melupakan Kelven.“Aku tahu.”Wiliam juga tidak memaksakannya. Dia hanya tersenyum dan berkata, “Tapi aku nggak mau melepaskannya begitu saja. Delis, kamu mencintai Kelven, aku mencintaimu. Itu bukan dua hal yang saling bertentangan.”Semua orang mengatakan bahwa Wiliam sangat santai dan berkelas, memiliki pesona yang menarik.Namun, tidak ada yang tahu seberapa menyakitkan hatinya yang tidak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.Terutama setelah mengetahui bahwa wanita yang dia sukai sudah menikah.Wiliam mungkin tidak akan mengganggu pernikahannya, tetapi Wiliam tidak bisa melihatnya ti

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 56

    Delis telah meninggalkan kota itu sejak lama, tidak mungkin untuk membawanya kembali dalam satu jam, apalagi masih tidak mengetahui keberadaannya saat ini.Jangankan satu jam, bahkan semalaman pun tidak mungkin untuk menemukannya.Kelven duduk di sofa ruang tamu, memegang erat ponselnya dengan aura menakutkan dan urat-urat di dahinya menonjol.Wajah muramnya lebih menyeramkan daripada peti mati berusia puluhan tahun, begitu menakutkan dan mengerikan.Bibi Siti berdiri dengan kepala tertunduk di sampingnya, tak berani bersuara.Beberapa saat kemudian, ponselnya berbunyi.Kelven mengira itu panggilan dari asistennya, jadi dia langsung menjawab panggilan itu.Namun, yang terdengar di telepon adalah suara Herli. “Kelven, kenapa kamu belum pulang malam ini?”Kelven masih terbawa emosi, pikirannya penuh dengan Delis.Dengan rasa sesak di dada, Kelven menjawab dengan tidak sabar, “Aku ada urusan hari ini, nggak bisa pergi.”Herli ingin protes lagi, “Tapi … ““Herli.”Kelven memotong ucapan He

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 57

    Delis tak menghiraukannya, dia sangat marah.“Kamu membuatku sangat terganggu dengan sikapmu seperti ini. Aku sudah menikah, aku sangat mencintai Kelven. Jadi, tak peduli apapun yang kamu lakukan, aku nggak akan tergerak dan nggak akan pernah bersamamu.”Wiliam sama sekali tidak peduli. Dia duduk dan mulai makan sendiri tanpa memedulikan Delis.Sambil makan, Wilian berbicara dengan santai, “Bukannya kamu dan Kelven sudah mau berpisah, jadi aku masih ada kesempatan.”“Siapa yang bilang padamu akau akan berpisah dengannya?”“Kalau begitu, untuk apa kamu pergi dari rumah?”Tanya Wiliam sambil menatapnya.Wajah tampan Wiliam seperti matahari yang tergantung, selalu tersenyum, bersinar cerah memberikan kehangatan yang tak terduga.Seketika, Delis merasa sedikit cemas.Delis berbicara dengan terbata-bata, “Aku, aku hanya sedang liburan. Siapa bilang aku mau pergi dari rumah?”“Lalu kenapa kamu menangis di kereta cepat tadi?”Wiliam tahu apa yang terjadi, tapi dia tersenyum dan berkata, “Ayo

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 58

    Mudi tidak menyangka akan ada orang yang menyerang mereka.Selain itu, orang-orang itu sangat lincah, sehingga membuat mereka bertiga tidak bisa melawannya.Delis berdiri di samping dan terdiam melihat pertarungan itu.Delis panik dan ingin mengambil ponsel untuk melapor polisi, tetapi tiba-tiba tangannya ditarik. “Ikut aku.”Belum sempat Delis bereaksi, dia sudah ditarik oleh pria berpakaian hitam, memakai topi dan masker. Pria itu menarinya menjauh dari pertarungan itu.Delis mengikuti pria itu.Mekipun mengenakan pakaian lengkap, Delis tahu bahwa orang itu adalah Wiliam.Setelah masuk ke dalam lift, Delis melepaskan tangannya dari pegangan Wiliam dan bertanya, “Kamu yang menyuruh orang untuk menyerang mereka?”Meskipun Delis tidak mengenak Wiliam dengan baik, tapi bagaimanapun dia adalah paman Selina, Delis yakin dia punya kemampuan untuk mengirimkan bantuan.Wiliam tidak menyangkal. “Iya.”Delis sedikit khawatir. “Kamu tahu nggak mereka pasukan Kelven? Kalau Kelven tahu kamu yang m

Bab terbaru

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status