Share

Bab 384

Author: Gunung Api
Nyonya Joven marah dan berteriak, “Cepat, hentikan mereka! Wanita yang nggak menghormati orang tua seperti ini, masih berharap untuk menikah masuk ke dalam keluarga ini hanya karena anak, mimpi saja!”

Beberapa pelayan segera datang dan menghalangi Delis.

Delis menghentikan langkahnya dan menatap tajam ke arah Nyonya Joven.

“Apa maksudmu? Aku sama sekali nggak tertarik untuk masuk ke pintu besar Keluarga Joven!”

“Selain itu, Luna adalah anakku sendiri, nggak ada hubungannya dengan Keluarga Joven. Jangan harap bisa merampasnya dariku.”

“Delis … “

Alfred langsung mendekatinya, menatapnya mengisyaratkan agar tidak mengatakan terlalu banyak.

Namun, Delis terlalu marah dan hanya ingin membawa anaknya pergi, jadi tidak memedulikan begitu banyak.

“Berani sekali kamu.”

Nyonya Joven yang selalu dihormati.

Ini adalah pertama kalinya ada orang yang berani menentangnya seperti ini.

Nyonya Joven sangat marah, raut wajahnya memuran dan memerintahkan, “Cepat, kurung wanita ini dan rampas anaknya.”

Beb
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Nolis Afingkreuw
ia harus 10 bab biar puas yg baca
goodnovel comment avatar
Sri Kandhi Chenel
knp blm up Thor di tggu ya
goodnovel comment avatar
Ahmad Nufail
klo upload jngn sebab sehari dong Thor, nanggung bacanya -_- minimal 10 bab sehari biar pembaca puas :(
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 385

    Tidak peduli seberapa keras Delis berteriak, dirinya tetap diseret pergi oleh beberapa pengawal dengan paksa.Luna yang digendong oleh pelayan, menatap ibunya dibawa pergi, dirinya sangat ketakutan dan menangis dengan sangat keras.“Jangan sakiti mamiku, mami … ““Huhu~ Nenek, kembalikan mamiku padaku, aku mau mamiku … “Meskipun anak itu menangis dengan lemah, tetapi tidak ada gunanya.Meskipun Nyonya Joven juga mendengarkan ucapakan Delis yang mengatakan Luna bukan cucunya.Nyonya Joven juga tidak mencurigakan kata-kata itu.Dia hanya merasa wanita itu menginginkan anaknya, jadi sengaja mengatakan hal itu.Alfred terpaku saat melihat Delis yang dibawa pergi. Sementara dirinya ditahan oleh pengawal, sangat tidak berdaya. Alfred memandang ibunya dan memohon, “Ibu, tolong lepaskan Delis.”Hingga saat ini, Alfred baru menyesali semua perbuatannya.Seharusnya dirinya mendengarkan kata-kata Wiliam dan tidak membawa Delis pulang.Sekarang, dia tidak hanya menyakiti Delis, membuatnya berpis

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 386

    Wenny menunjukkan ekspresi yang menjijikkan dan menjawab, “Apa yang telah wanita itu lakukan padamu? Mengapa kamu membuat ibu marah karena dia?”“Jangan ikut campur begitu banyak. Bisakah kamu membantuku memohon pada ibu?”Alfred sangat panik.Dirinya selalu memanjakan adiknya sejak kecil dan selalu memenuhi keinginan adiknya.Alfred bahkan pernah pergi ke Kota A hanya untuk menculik Wiliam kembali untuknya.Alfred telah sangat baik padanya dan ini adalah pertama kalinya dirinya meminta bantuan pada Wenny. Wenny pasti akan membantunya.Namun, semakin Alfred memedulikan orang lain, semakin Wenny tidak suka.Wenny memuramkan wajahnya dan memperlihatkan sikap angkuhnya, dia menjawab, “Dia hanyalah warga rendahan, aku nggak akan menghabiskan tenagaku menyinggung ibu hanya karena dia.”“Kak Alfred, seleramu benar-benar jelek sekali, bisa menyukai wanita seperti ini. Aku rasa kamu harus mengintropeksi diri dengan baik di sini.”Tanpa memedulikan hubungan persaudaraan mereka sebelumnya, Wenny

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 387

    Saat mendengar perkataan Alfred, Wiliam mengepal erat tangannya dan sangat ingin meninjunya.Namun, Wiliam tidak memukulnya, tetapi menarik kerahnya dan berkata dengan geram, “Alfred, dulu kamu membuatnya keguguran, sekarang kamu malah menyakiti mereka seperti ini. Apakah kamu nggak cukup jelas dengan identitasmu? Keluargamu nggak akan membiarkanmu bersama dengan wanita biasa seperti dia.”“Setelah tahu kalian berdua bersama, aku sudah bilang padamu, jangan bawa dia pulang dan jangan biarkan keluargamu tahu. Kamu malah nggak mendengarkanku. Kamu selalu berpikir keluargamu akan menerimanya karena ada seorang anak, lalu bagaimana hasilnya?”“Mereka masih belum tahu bahwa Delis pernah menikah sebelumnya. Jika mereka tahu, mereka pasti akan membunuhnya.”Sungguh marah, Wiliam mendorong Alfred dan berusaha menenangkan dirinya.Dirinya harus segera pergi menyelamatkan Delis.Jika tidak, Delis akan mati di dalam penjara.“Aku tahu aku salah. Kalau bisa membuatnya akan, aku jamin nggak akan m

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 388

    Mendengar itu, Nyonya Joven menatap anaknya.“Kalau begitu, kamu bisa menjamin kamu akan melahirkan seorang anak perempuan?”Wenny bingung. “Ibu sangat suka dengan anak perempuan?”Sambil menyuap anak di dalam pangkuannya, Nyonya Joven menjelaskan, “Kamu bukannya nggak tahu, keturunan keluarga kita istimewa, sangat sulit untuk melahirkan anak perempuan. Kamu adalah satu-satunya anak perempuan yang kulahirkan dengan susah payah waktu itu.”“Lihatlah keluarga pamanmu, mereka juga nggak melahirkan seorang anak perempuan.”Wenny terdiam.Tidak heran, hanya dirinya satu-satunya anak perempuan di generasinya.Tatapannya kembali pada anak kecil di pangkuan ibunya.Teringat bahwa dia adalah anak dari Kak Alfred, yang akan menjadi cucu perempuan di Keluarga Joven ke depannya, apakah semua milik Keluarga Joven harus dibagikan setengah padanya?Wenny tidak ingin apa yang seharusnya menjadi miliknya, harus dibagi dengan orang lain.Bahkan kepada keponakan kandung juga tidak boleh.Wenny berpura-p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 389

    Keesokan paginya, langit baru saja mulai terang sedikit, Luna sudah terbangun.Luna mengerucutkan bibirnya, memandang penyihir jahat di sampingnya, sungguh membencinya.Merasa bahwa nenek masih tidur, Luna diam-diam turun dari kasur dan menyelinap keluar saat tidak ada orang di sekitar.Luna tahu ada kamera CCTV di pintu gerbang besar dan ada orang dewasa galak yang mengawasinya. Jadi, dia tidak akan bisa lari sendirian, dia pergi ke kolam bunga depan pintu istana dan bersembunyi di sana.Chris selalu bangun pagi-pagi untuk menghadiri pertemuan.Supirnya akan masuk ke garasi sebelum jam setengah tujuh setiap hari, mengemudikan mobilnya ke depan istana dan menunggu.Sementara dia menunggu, saat Chris keluar dan mendekat untuk membuka pintu mobil, tiba-tiba Luna keluar dan diam-diam memanjat masuk ke bagasi mobil.Luna tahu cara membuka bagasi mobil.Dia sudah mempelajarinya saat ibunya menyetir.Dengan demikian, tidak ada yang menyadarinya. Luna bersembunyi di dalam mobil Chris dan perg

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 390

    Saat Nyonya Joven bangun, dia menemukan bahwa tidak ada anak di sebelahnya. Dia mengira pengasuhnya telah membawa pergi anak itu. Jadi, dia tidak terlalu memperhatikannya. Setelah dibantu oleh pelayan untuk mandi dan berpakaian, dirinya pergi ke ruang makan dan baru memerintahkan, “Bawa Luna ke sini.”Pelayan berdiri di sampingnya dan bertanya, “Nyonya, di mana Nona Luna?”Nyonya Joven menoleh ke arah pelayan dengan wajah tidak senang dan berkata, “Kamu nggak bisa suruh orang untuk mencarinya?”Anak itu tidak suka bangun terlambat, jadi Nyonya Joven mengira dia dibawa pergi oleh pengasuh untuk bermain.Atau mungkin sedang bermain dengan pelayan wanita lainnya.Namun, tidak pernah membayangkan bahwa anak itu hilang.Karena di seluruh Keluarga Joven, Luna tidak akan bisa keluar dan tidak ada yang berani membawanya keluar.“Tapi dia tidur bersamamu semalam dan pagi ini aku hanya melihat kamu, nggak melihat Nona Luna.”Takut disalahkan Nyonya, pelayan tua itu menjawab dengan penuh ketaku

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 391

    Delis mengangguk.Saat Wiliam masih ingin berbicara, terdengar suara teriakan penjaga dari luar sel, “Cepat pergi, Nyonya Joven sudah datang.”Mendengar itu, Wiliam langsung mengenakan topengnya dan menyimpan kantong makanan yang dimakan Delis, kemudian segera berdiri dan pergi.Saat dia keluar dari sel, dia melihat Nyonya Joven sudah datang dengan penuh kemarahan.Nyonya Joven ditemani beberapa pelayan, tampaknya kedatangan mereka tidak bermaksud baik.Wiliam menundukkan kepala berpura-pura menjadi penjaga, berdiri di samping dengan diam tanpa menunjukkan ekspresi apa pun.Nyonya Joven melangkah melewatinya dan langsung menuju pintu ruangan tempat Delis dipenjara.Di sampingnya, kepala patroli membuka pintu, menghormat dan memberi isyarat pada Nyonya Joven untuk masuk. Petugas patroli itu bahkan memerintahkan seseorang untuk membawa kursi ke dalam untuknya duduk.Delis masih berjongkok di sudut dinding.Saat melihat penyihir tua itu masuk, tatapan Delis menjadi penuh kebencian dan kem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 392

    Begitu mendengar sesuatu terjadi pada putrinya, hati Nyonya Joven langsung berdebar.Dia langsung berdiri dan melihat ke arah pengawal yang berdiri di dekat pintu, “Apa yang terjadi pada Wenny?”“Sepertinya dia kecelakaan mobil.”Wiliam menundukkan kepalanya dengan menggunakan topeng di wajahnya, dia berbicara dengan nada suara yang berbeda dan terlihat agak gugup.Wiliam tahu betul dengan keluarga ini. Mereka tidak akan ragu-ragu untuk berbuat kejam.Jika tahu bahwa dirinya berbohong, pasti tidak akan bisa memaafkannya.Nyonya Joven masih sangat mencintai putrinya, dia ingin langsung pergi melihat putrinya.Namun, setelah berjalan beberapa langkah, dia berhenti dan melihat ke arah Delis yang tergeletak di lantai.Melihat bahwa pelayan itu masih ragu untuk melakukannya, Nyonya Joven kembali dan menendang salah satu dari mereka.Nyonya Joven mengambil pisau dari tangan pelayan itu sendiri dan dengan kasar menarik rambut Delis hingga wajahnya menghadap kepadanya, lalu berkata dengan ding

Latest chapter

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status