Share

Bab 292

Author: Gunung Api
Setelah menutup panggilan video dengan Selina, nama Wenny Joven terus berputar di kepala Delis.

Setelah akhirnya tertidur, Delis bermimpi tentang sesuatu yang sangat aneh.

Di dalam mimpinya, dirinya berada di dalam istana mewah yang megah, dengan sehelai kain menutup matanya dan suara lembut dari beberapa anak laki-laki terdengar di telinganya.

“Wenny, sini, kakak ketiga ada di sini.”

“Wenny kakak kedua ada di sini.”

“Wenny jangan bermain lagi, kakak pertama sudah datang.”

Mendengar ini, gadis kecil berusia tiga tahun berdiri di tengah aula, melepaskan kain dari matanya.

Namun, dia hanya melihat cahaya putih yang menyilaukan di sekelilingnya, tidak bisa melihat apa-apa dan hanya terus mendengar mereka memanggilnya,

“Wenny … “

“Wenny?”

“Wenny, keluarlah, jangan bermain lagi.”

“Wenny, kalau kamu masih nggak keluar sekarang, kakak akan memukulmu ya.”

“Kakak … “

Gadis kecil itu berteriak manja, berjalan menuju cahaya yang menyilaukan, mencoba mencari kakak-kakaknya.

Namun, semakin dirinya
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 293

    Suminah tersenyum dan menjawab, “Keluarga kita punya pesawat pribadi. Jadi, dokumen-dokumen itu bisa diurus nanti saja. Selain itu, keluarga nenekmu adalah keluarga kerajaan Negara E, jadi kita punya keistimewaan ini dan nggak perlu mengurus visa. ““Oh,” jawab Delis.Delis tidak menyangka bahwa Wiliam punya status yang begitu tinggi.Sebagai keturunan dari keluarga kerajaan Negara E, itu terdengar mengesankan.Saat mendengar Delis menyetujuinya, Suminah segera mengatur semuanya dan mereka berangkat ke Negara E pada sore hari.…Saat bersamaan, di kantor Perusahaan Deli Jaya.Mudi masuk ke kantor bos sambil membawa selembar dokumen dan melaporkan, “Mengenai Wendo, aku menemukan beberapa kejanggalan di dalam catatan panggilannya. Terkadang dia berhubungan dengan nomor luar negeri dan aku sudah menyelidiki nomor tersebut. Itu adalah nomor telepon Nona Herli.”Pria yang sedang fokus bekerja di depan komputer, langsung menoleh dan melihat Mudi. “Herli?”“Iya, baru saja beberapa hari yang

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 294

    Dengan pengaturan dari Agustine, Delis tinggal bersama ibu mertuanya di istana.Bangunan di sini berbeda dengan Kota A yang modern dan mewah, tetapi memberikan kesan kuno yang megah dan anggun.Mungkin karena hamil, Delis merasa sedikit capek.Dirinya diatur untuk tidur di kamar besar yang indah, tapi tidak tahu sudah tidur berapa lama, Delis merasa ada seseorang di sekitarnya dan dirinya terbangun.Saat membuka matanya, Delis melihat wajah ceria dan polos Selina yang tersenyum padanya.Dengan malu-malu, Delis duduk dengan tegak, mengelus kepala Selina dan berkata, “Lama tak bertemu, tante Selina.”Selina menjawab dengan suara yang manis, “Iya, sudah cukup lama nggak bertemu. Ayo bangun, aku akan membawamu makan.”“Iya.”Delis segera bangun dan merapikan pakaian..Delis digandeng oleh Selina ke ruang makan yang megah dan mewah.Di ruang makan itu, ada seorang pemuda yang mengenakan gaun mewah dan indah.Melihat bayangannya, Delis berpikir, mungkinkah itu Wiliam?“Paman.”Selina melepas

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 295

    Kedengarannya seperti keluarga mafia.Delis tidak tertarik untuk tahu tentang urusan orang lain, jadi dia berdiri dan berkata, “Tante Selina, bukankah kamu mau membawaku bermain? Ayo.”Gadis kecil itu langsung menggembungkan bibir kecilnya dan berkata, “Maafkan aku, Delis. Aku harus Latihan piano. Bagaimana kalau pamanku saja yang membawamu bermain?”Delis berpikir untuk menolak, tetapi Wiliam segera berdiri dan berkata, “Delis adalah tamu, tentu saja aku sebagai tuan rumah harus menjalankan tugasku. Anak-anak masih terlalu kecil dan nggak mengerti banyak hal, aku yang akan membawamu untuk melihat budaya dan adat istiadat kamu di sini.”Delis berpikir bahwa Wiliam juga akan bertunangan, seharusnya tidak punya pemikiran lain dengannya lagi.Jadi, Delis mengangguk setuju. “Baiklah.”“Silakan Delis.”Ujar Wiliam dengan sopan dan membungkuk mengisyaratkat pada Delis.Keduanya meninggalkan istana yang megah dan naik mobil sport, Wiliam yang mengemudinya.Demi memperkenalkan kehidupan di s

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 296

    Delis tidak mengerti apa yang dikatakan lawan bicaranya.Delis mengernyit dan terlihat sangat bingung. “Apa yang kamu katakan?”Alfred memerhatikannya dengan seksama, baru saja mau bicara lagi, tiba-tiba Selina berlari ke arahnya dan berkata, “Paman Alfred, jangan marahi keponakanku. Ini hari pertamanya di sini dan nggak mengenak siapa-siapa.”Pandangan Alfred akhirnya jatuh pada anak kecil itu dan bertanya, “Kamu panggil dia apa?”“Dia keponakanku. Dia istrinya Kelven. Dia juga sedang hamil sekarang, jangan menakut-nakuti dia.”Alfred terdiam.Saat melihat Delis lagi, dia terdiam.Jadi, dia tidak memiliki hubungan mesra dengan Wiliam?Memikirkan kemungkinan bahwa dirinya salah paham, Alfred berkata, “Maaf, aku salah orang.”Alfred kemudian pergi.Melihat kepergiannya, Delis mulai merasa memori yang samar muncul di pikirannya.Delis merasa seperti pernah bertemu dengannya sebelumnya.Selina menggendong kucingnya dan menggandeng tangan Delis. “Delis, ayo kita kembali ke kamar.”“Iya.”…

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 297

    Taman ini seperti labirin, dengan tikungan dan belokan yang tak berujung. Setelah berjalan sekitar sepuluh menit, tiba-tiba pandangan mereka terbuka.“Delis, lihat, taman yang penuh dengan mawar, cantik sekali, bukan?”Ujar gadis kecil itu dengan senang, sambil menunjuk ke depan di mana mawar bermekaran.Delis juga merasa sangat indah.Sepertinya ini mawar cina.Berwarna merah merona. Setiap bunganya terlihat berseri dan mempesona, membuat orang tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuhnya.Gadis kecil itu melihat bahwa tugasnya sudah terselesaikan, dia tersenyum licik dan segera pergi.Seketika, Delis tidak bisa menemukannya.Delis sibuk mencari-cari.Setelah mencarinya dan tidak berhasil, Delis malah merasa bahwa dirinya sangat familiar dengan taman ini.Sepertinya dia pernah datang ke sini.Namun, tiba-tiba dia menyadari, bagaimana mungkin dirinya pernah ke sini?Negara E jauh dari Kota A. Dirinya dibesarkan di Kota A sejak kecil. Dalam ingatannya, dia juga tidak pernah pergi ke

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 298

    Delis berbaring di atas kasur, memutar ulang semua kenangannya selama ini.Setelah yakin telah mengingat semuanya, Delis duduk perlahan.Dia menatap pria asing di depannya dengan dingin. Pria yang sangat asing baginya, tetapi telah menyebabkan kematian anaknya.Alfred menatap orang di depannya.Saat melihat Delis seolah-olah berubah sangat dingin, Alfred bertanya dengan peduli, “Kamu sudah merasa lebih baik sekarang?”Delis tidak menjawab, menghindari tatapan matanya dan mencoba untuk tetap tenang.Dia tidak bisa menyinggung pria ini sekarang.Pria ini sangat kejam. Jika bertanya tentang semua yang dia lakukan sebelumnya, mungkin dirinya bahkan tidak bisa meninggalkan tempat ini.Delis akan membalas dendam atas kematian anaknya, tapi bukan sekarang.Delis berdiri untuk pergi.Alfred menahannya dan berkata, “Jangan bergerak dulu, dokter menyuruhmu untuk istirahat.”Delis tidak mendengarkannya, melepaskan tangan pria itu dan berkata, “Nggak perlu.”Delis ingin pergi, ini bukan tempat yan

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 299

    Setelah penerbangan beberapa jam, begitu pesawat mendarat, Delis baru saja turun dari pesawat, Kelven langsung menhampirinya.“Delis, bagian mana yang nggak enak? Maukah kita ke rumah sakit dulu?”Delis berhenti sejenak dan menatap pria di depan dengan tatapan datar. Wajahnya tampak muram dan tidak menjawab.Ini adalah pria yang telah dia sukai selama bertahun-tahun.Dia adalah pria yang telah menyelamatkan dirinya dari bahaya, memberinya harapan dan kemudian meruntuhkan harapannya dengan tangannya sendiri. Jika bukan karena pria ini, bagaimana mungkin Herli membunuh bayinya dan bahkan mencoba membunuh dirinya.Delis sudah mengingat semuanya. Dia dengan jelas mengingat bagaimana Kelven memperlakukannya di tepi sungai hari itu dan bagaimana Herli memperlakukan dirinya.Delis selamanya tidak akan melupakan luka yang mereka berikan padanya.“Delis?”Melihat Delis hanya menatapnya dan tidak berbicara, Kelven menjadi semakin khawatir.Setelah tersadar kembali, Delis berjalan ke depan dan m

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 300

    Kekasih kecil …Mendengar dua kata itu, Kelven sangat tidak senang.Kelven tetap menjaga ekspresi wajahnya yang tenang dan berkata, “Delis, jangan asal berpikir, itu semua nggak ada.”“Cih!”Delis mencibir dan berpura-pura tidak peduli.Dirinya memang tidak peduli sekarang.Hanya seorang Herli saja sudah cukup untuk membuatnya kecewa, bukan?Dan sekarang bertambah satu lagi.Pria di sampingnya ini memang tidak belajar dari pengalaman.Benar-benar jangan pernah berharap seorang pria akan berubah untukmu. Mereka tidak akan pernah berubah untuk selamanya.Yang harus dilakukannya sekarang adalah menangkap Herli dan menghancurkannya.Tawaan sini dari orang di sampingnya membuat Kelven semakin tidak nyaman.Kelven menatapnya dan ingin menjelaskan, tetapi dia tidak bisa.Bawahan Kelven hanya menemukan bahwa Herli ada hubungan dengan Wendo dan Wendo juga menyogok dokter untuk menghentikan aborsinya.Meskipun dua fakta ini sudah cukup untuk Kelven tidak merasa simpati padanya, tetapi Kelven ing

Latest chapter

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status