Share

Bab 291

Penulis: Lalita
"Kalau mau lapor polisi, cepat lapor. Kalau kalian nggak lapor polisi, aku akan membantu kalian lapor polisi."

Selesai berbicara, Rhea langsung memutus panggilan telepon.

Detik berikutnya, dia langsung mengirimkan rekaman kamera pengawas yang telah disalinnya pagi ini kepada Denis, lalu menceritakan dengan singkat, padat dan jelas apa yang telah dilakukan oleh Siska pada sang pengacara. Denis menyatakan bahwa dia bisa menuntut Siska atas tuduhan penyebaran rumor tidak benar.

Rhea menyunggingkan seulas senyum, lalu mengirimkan pesan balasan.

[Kalau begitu, tuntut saja.]

Walaupun penyebaran rumor tidak bisa sampai membuat Siska masuk penjara, tetapi setelah tuntutan atas penyebaran rumor tak benar yang dilakukannya tersebar luas, wanita itu pasti akan merasa sangat malu.

Bukankah ingin memainkan trik untuk membuat orang jijik? Siapa yang tidak bisa?

Denis mengirimkan pesan balasan "baik". Kemudian, dia menanyakan pada Rhea apakah besok siang Rhea ada waktu karena dia ingin membicarakan t
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 292

    "Kamu!"Saking kesalnya, Siska hampir jatuh pingsan. Sekujur tubuhnya gemetaran. Dia menunjuk putranya, tetapi tidak ada kata-kata yang terucap olehnya.Pada akhirnya, Siska pergi dengan marah.Siang keesokan harinya, saat Rhea tiba di restoran, Denis sudah berada di sana.Dia berjalan menghampiri Denis dengan langkah cepat, duduk di kursi seberang Denis, lalu berkata dengan ekspresi meminta maaf, "Maaf, ya. Agak tertunda karena penelitian di laboratorium.""Nggak apa-apa. Nona Rhea, silakan lihat dokumen ini dulu."Mengambil dokumen yang disodorkan oleh Denis, Rhea membukanya dan melihat isinya sejenak. Secara naluriah, keningnya berkerut.Sejak Jerico berselingkuh, pria bajingan itu sudah mulai mengalihkan asetnya. Sekarang kebanyakan asetnya berada di bawah nama Stella."Nona Rhea, masalah utama di sini adalah sekarang Jerico dan Stella sudah menjadi pasangan suami istri. Selain itu, sebelum dia mengalihkan aset-aset ini, seharusnya dia juga sudah pernah menanyakannya pada pengacara

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 293

    Detik sebelumnya, dia masih hanyut dalam kegembiraan akan segera bersatu dengan putranya. Alhasil, detik berikutnya, kebahagiaannya lenyap seketika."Sebenarnya, tahun lalu aku sudah berencana untuk kembali, hanya saja aku belum menemukan pekerjaan yang cocok. Bulan lalu aku baru berhubungan dengan sebuah perusahaan terkemuka di Kota Batur. Besok aku sudah akan menandatangani kontrak.""Kalau begitu, mengapa kamu nggak memberitahuku lebih awal?"Kalau dia mengetahui hal ini lebih cepat, dia tidak akan setuju untuk membawa Bagas ke luar negeri untuk menjalani perawatan di sana.Negara luar tentu saja asing baginya. Kalau dia hanya berdua saja dengan Bagas di sana, pasti tidak akan sepraktis berada di dalam negeri."Aku berencana untuk memberi tahu Ibu setelah hal ini benar-benar sudah ditetapkan."Vani mengerutkan keningnya, tidak mengucapkan sepatah kata pun, hatinya tetap diliputi sedikit amarah.Sekarang dia sudah menyetujui Rhea untuk membawa Bagas menjalani perawatan ke luar negeri

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 294

    Gerald yang sedang bicara di ujung telepon saja terdiam sejenak, lalu berkata dengan suara rendah, "Ada orang di sampingmu?""Hmm.""Nggak ada urusan lain lagi, sampai di sini dulu."Setelah panggilan telepon berakhir, Rhea baru menoleh ke arah Arieson dan berkata, "Tadi kenapa kamu tiba-tiba menanyakan padaku mau makan malam apa?"Arieson berkata dengan ekspresi tenang, "Aku kebetulan melihatnya, jadi aku tanyakan padamu. Apa aku mengganggu pembicaraanmu?""Nggak."Dia hanya merasa agak aneh pria itu berbicara di saat dia masih belum mengakhiri panggilan teleponnya.Seolah-olah tidak melihat ekspresi kebingungan di wajah Rhea, Arieson berkata dengan suara dalam, "Siapa yang meneleponmu tadi?""Putra Bibi Vani. Saat kuliah, dia sudah pergi ke luar negeri. Biasanya kami juga jarang berhubungan, jadi aku nggak menyebutkannya padamu."Arieson menyipitkan matanya, tetapi dia tidak bertanya lebih jauh lagi.Mereka berdua makan malam di restoran makanan barat yang disebutkan oleh Arieson. Sa

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 295

    Selesai berbicara, dia langsung berbalik dan pergi dengan tergesa-gesa.Sorot mata Rhea sedikit berkedip, perasaannya juga agak rumit.Jelas-jelas pria itu takut menyinggung Arieson, tetapi pria itu tetap saja membuat alasan untuk diri sendiri. Dia benar-benar tidak tahu mengapa sebelumnya dia bisa jatuh cinta pada seorang pria pecundang seperti itu.Setelah Jerico pergi, Rhea lanjut memakan steik sapinya dengan tenang seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Baru makan tidak lama, dia menyadari pandangan Arieson terus tertuju padanya.Dia mendongak, mengalihkan pandangannya ke arah pria itu, lalu bertanya dengan ekspresi kebingungan, "Apa ada sesuatu di wajahku? Mengapa kamu terus menatapku seperti itu?""Nggak apa-apa, aku kira suasana hatimu akan terpengaruh olehnya.""Bagiku, dia sudah lama seperti orang asing, nggak layak membiarkannya memengaruhi suasana hatiku.""Baguslah kalau begitu."Selesai makan malam, mereka berdua langsung kembali ke vila.Di kantor polisi, saat Jerico membawa

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 296

    Siska menoleh, menatap putranya dengan tatapan tidak percaya. Sekujur tubuhnya bahkan gemetaran. "Kamu bilang aku memalukan?""Memangnya nggak memalukan? Lihatlah hal-hal yang telah kamu lakukan belakangan ini, apa ada yang berhasil? Karena kamu nggak berkemampuan, jangan menambah-nambah masalah lagi!"Ekspresi amarah tampak jelas di wajah Jerico, dia juga berbicara blak-blakan saja.Bulir-bulir air mata Siska terus mengalir, dia berkata dengan terisak, "Kalau bukan karena suamiku dan putraku nggak berguna, apa aku perlu melakukan hal-hal ini? Sekarang kamu malah mengataiku menambah-nambah masalah? Mengapa kamu nggak punya kemampuan untuk mengeluarkan ayahmu dari penjara? Jerico, kamu benar-benar membuatku kecewa!"Selesai berbicara, dia langsung membuka pintu mobil dan pergi begitu saja.Jerico tidak mengejar ibunya, raut wajahnya tampak sangat muram.Mengapa Siska tidak bisa memahaminya? Dengan kemampuan yang dimilikinya sekarang ini, dia sama sekali tidak punya cara untuk menyelamat

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 297

    Rhea mengerutkan keningnya dan berkata, "Bibi Vani, kemarin jelas-jelas kita sudah sepakat, mengapa kamu tiba-tiba berubah pikiran?"Lagi pula, dia mengirim mereka ke luar negeri, juga demi keselamatan mereka.Dia tidak akan melepaskan Sizur. Selain itu, setelah Arieson tahu dia hanya dimanfaatkan, pria itu juga tidak akan melindunginya lagi. Saat itu tiba, dia tidak mungkin bisa membagikan tenaga dan pikirannya untuk mengatur mereka dengan baik lagi.Vani berkata dengan ekspresi tidak berdaya, "Bukannya aku nggak ingin ke luar negeri, ayahmu benar-benar nggak tenang meninggalkanmu sendirian. Apa pun yang kukatakan, dia tetap nggak setuju untuk pergi ke luar kota."Setelah berpikir sejenak, Rhea berkata dengan suara dalam, "Nanti malam aku akan pergi ke rumah sakit untuk membujuknya sendiri."Sorot mata Vani berkedip, dia berkata, "Sekarang ayahmu masih marah padamu, beberapa hari lagi saja baru kamu kunjungi. Aku takut kalau malam ini kamu pergi mengunjunginya, kalian akan bertengkar

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 298

    Melihat Rhea tetap bergeming, Vani berkata dengan suara rendah, "Biarpun kamu tetap di sini, juga nggak ada gunanya, hanya akan membuat ayahmu makin marah saja."Arieson juga menatapnya dan berkata sambil tersenyum, "Nggak perlu khawatir, aku bisa menanganinya dengan baik."Setelah ragu selama beberapa detik, akhirnya Rhea mengangguk dan berkata, "Baiklah."Setelah keluar dari bangsal bersama Vani, mereka berdua duduk di bangku di koridor. Untuk sesaat, tidak ada seorang pun yang berbicara.Setelah terdiam sesaat, Vani baru menoleh ke arah Rhea dan berkata, "Rhea, sebenarnya tetap berada di dalam negeri juga cukup baik, peralatan dan keterampilan medis rumah sakit ini juga lumayan bagus, aku ...."Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, Rhea menyelanya dengan ekspresi dingin, "Bibi Vani, kamu tiba-tiba nggak ingin pergi ke luar negeri karena Kak Gerald berencana untuk mengembangkan kariernya di dalam negeri?"Vani tertegun sejenak, kilatan rasa bersalah berkedip di matanya. "Bagaima

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 299

    "Kamu sudah selesai mengobrol dengan ayahku?"Arieson menundukkan kepalanya, menatap Rhea. Kemudian, dia berkata dengan suara dalam, "Hmm.""Aku akan masuk untuk bicara sebentar dengannya, lalu kita pulang.""Oke."Rhea berjalan memasuki bangsal. Hal yang mengejutkannya adalah, raut wajah Bagas tidak semuram sebelumnya lagi. Walaupun raut wajah ayahnya masih tampak muram, tetapi jelas sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya."Ayah, mengenai menerima perawatan di luar negeri, Ayah bisa mempertimbangkannya lagi. Kalau Ayah benar-benar nggak ingin pergi ke luar negeri, aku juga nggak akan memaksa Ayah lagi."Bagas mendongak menatap putrinya, lalu berkata dengan dingin, "Nggak perlu dipertimbangkan lagi, aku sudah mempertimbangkannya dengan matang. Kamu dan Arieson ... sebaiknya kamu pertimbangkan dengan baik. Bagaimanapun juga, dia adalah paman Jerico. Kalau kamu bersamanya, kelak kamu nggak hanya akan menghadapi opini publik, orang-orang Keluarga Thamnin juga nggak akan setuju. Jal

Bab terbaru

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 310

    Ekspresi Arieson langsung membeku. "Kapan kamu mengetahuinya?"Rhea berkata dengan ekspresi acuh tak acuh, "Saat kamu pergi ke restoran pasangan dengannya."Keduanya terdiam. Saking heningnya, mereka bisa mendengar napas satu sama lain.Belasan detik kemudian, melihat pria itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan bicara, Rhea langsung berbalik, membuka pintu mobilnya, berencana untuk masuk ke dalam mobil dan pergi begitu saja.Tiba-tiba, Arieson menggenggam pergelangan tangannya."Rhea, salahku karena nggak memberitahumu hal ini. Maaf."Rhea menoleh menatapnya. Di bawah kegelapan malam, dia tidak bisa melihat ekspresi pria itu dengan jelas.Dia langsung menarik tangannya dan berkata, "Kalau kamu ingin balikan dengannya, aku bisa pindah malam ini juga."Arieson mengerutkan keningnya. "Aku nggak berencana untuk balikan dengannya. Aku nggak memberitahumu hal ini karena takut kamu salah paham. Aku tahu jelas orang yang kusukai sekarang adalah kamu."Rhea merasa ucapan Arieson agak konyol, di

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 309

    Saat ini, Arieson sedang berjalan menghampirinya dengan perlahan sambil tersenyum.Namun, indranya yang tajam bisa merasakan saat ini suasana hati Arieson sangat buruk.Gerald menoleh, mengikuti arah pandang Rhea. Saat tatapannya bertemu dengan tatapan Arieson, secara naluriah dia menyipitkan matanya.Sepertinya pria ini memancarkan aura permusuhan yang sangat besar terhadap dirinya.Arieson langsung duduk di samping Rhea, lalu berkata sambil tersenyum, "Rhea, kamu makan bersama kakakmu, mengapa kamu nggak memberitahuku? Aku bisa datang bersamamu."Gerald juga mengalihkan pandangannya ke arah Rhea, lalu berkata dengan sorot mata kebingungan, "Ini adalah?"Ditatap oleh dua orang pria pada saat bersamaan, Rhea mengerutkan keningnya. Saat dia hendak memperkenalkan mereka pada satu sama lain, Arieson sudah mengalihkan pandangannya ke arah Gerald sambil tersenyum."Halo, Tuan Gerald, aku adalah Arieson, pacar Rhea, juga presdir Perusahaan Teknologi Hongdam."Sorot mata Gerald berkedip, dia

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 308

    "Lama nggak bertemu."Gerald berjalan menghampiri Rhea, menundukkan kepalanya untuk menatap wanita itu. Dengan seulas senyum menghiasi wajahnya, dia berkata, "Hmm, lama nggak bertemu."Kalau dihitung-hitung, mereka berdua sudah tidak bertemu sekitar lima atau enam tahun, juga sangat jarang menghubungi satu sama lain, jadi Rhea merasa agak canggung."Ayo masuk dulu."Setelah duduk di dalam restoran dan memesan makanan, Rhea baru menatap pria itu dan berkata, "Mengapa kamu tiba-tiba berencana untuk mengembangkan kariermu di dalam negeri. Aku dengar dari Bibi Vani, gajimu di luar negeri cukup tinggi. Kalau kamu bekerja di sana beberapa tahun lagi, seharusnya kamu sudah bisa menetap di luar negeri, bukan?"Melihat sosok wanita yang sangat dirindukannya kini berada tepat di hadapannya, Gerald hampir melamun.Dia mengalihkan pandangannya dengan tenang, lalu berkata dengan suara rendah, "Aku nggak terbiasa dengan makanan di luar negeri."Rhea agak terkejut, sangat jelas tidak terlalu percaya.

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 307

    "Tuan Besar Thamnin, ada urusan apa kamu datang mencariku?"Melihat sikap Rhea yang tidak merendah, juga tidak arogan itu, Tuan Besar Thamnin mengerutkan keningnya, berkata dengan nada bicara arogan, "Sebut saja harganya, selama kamu bersedia melepaskan Sizur."Rhea menatap pria itu dengan ekspresi acuh tak acuh. "Kamu berencana memberi berapa?""Itu tergantung berapa yang ingin kamu minta. Kejadian itu sudah berlalu selama bertahun-tahun. Biarpun kamu benar-benar memasukkan Sizur ke penjara, aku juga punya cara untuk mengeluarkannya. Keras kepala nggak ada untungnya untukmu."Rhea bangkit, lalu berkata dengan nada bicara tanpa gejolak emosi, "Karena kamu sudah berbicara demikian, kita juga nggak perlu membicarakan hal ini lagi."Raut wajah Tuan Besar Thamnin langsung berubah menjadi sedingin es. "Apa maksudmu?""Nggak bermaksud apa-apa. Aku hanya merasa kita nggak akan bisa mencapai kesepakatan. Aku masih ada kerjaan, pergi dulu."Selesai berbicara, Rhea langsung berbalik dan pergi.M

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 306

    Arieson menatap wanita itu tanpa ekspresi dan berkata, "Erika, kamu bukanlah tipe orang yang akan memainkan trik-trik seperti ini."Tangan Erika yang terulur terhenti sejenak. Kemudian, dia menarik kembali tangannya, lalu berkata dengan ekspresi acuh tak acuh, "Dulu kamu juga nggak akan menolakku.""Sudah kubilang, aku sudah punya pacar."Erika menatap pria itu, berkata dengan penuh penekanan, "Apa kamu mencintainya?"Melihat Arieson terdiam, tidak mengucapkan sepatah kata pun, akhirnya Erika merasakan sedikit kepercayaan diri."Lihatlah, kalau kamu mencintainya, kamu pasti akan mengakuinya tanpa ragu."Arieson mengerutkan keningnya dan berkata, "Erika, aku nggak mengakuinya hanya karena nggak ingin menyakitimu."Senyuman di wajah Erika langsung membeku. Beberapa saat kemudian, dia berkata dengan suara rendah, "Walau kamu mencintainya, juga nggak masalah. Kamu pasti akan jatuh cinta kembali padaku."Awalnya Arieson ingin mengatakan dia tidak akan jatuh cinta kembali pada wanita itu, ka

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 305

    Ucapan ini adalah bentuk isyarat yang sudah sangat jelas antara pria dan wanita dewasa.Arieson berkata dengan ekspresi acuh tak acuh, "Sudah larut, nggak perlu lagi. Kamu istirahatlah lebih awal."Erika agak kecewa, tetapi dia tetap memaksakan seulas senyum, mengangguk dan berkata, "Oke, kalau begitu, hati-hati di jalan, ya."Saat Arieson kembali ke vila, sudah jam sepuluh lewat malam.Dia baru saja berganti sepatu dan berjalan memasuki ruang tamu, pelayan sudah menghampirinya dan berkata, "Tuan Muda, malam ini Nona Rhea menunggumu pulang makan malam sangat lama. Pada akhirnya, dia langsung naik ke atas tanpa makan malam.""Oke, aku mengerti, kamu istirahat saja dulu.""Baiklah."Arieson menggulung lengan jasnya, lalu pergi ke dapur untuk membuat semangkuk mi dan membawakannya ke lantai atas.Mendengar suara ketukan pintu, Rhea mengira itu adalah pelayan vila. Dia segera bangkit untuk membuka pintu.Begitu melihat sosok bayangan yang tinggi di hadapannya itu, dia tertegun sejenak. Kem

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 304

    Kalau mereka bukan mengunjungi restoran pasangan, kalau mereka bukan duduk di sisi yang sama di meja makan, kalau Arieson tidak mengambilkan sayuran untuk wanita itu, mungkin ... dia masih bisa membohongi dirinya sendiri bahwa wanita itu adalah mitra Perusahaan Teknologi Hongdam.Dia mematikan layar ponselnya, menundukkan kepalanya, ekspresinya tampak muram.Saat dia melihat foto tersebut, dia sempat terdorong untuk menelepon Arieson, mempertanyakan pria itu. Namun, pada akhirnya dia tetap tenang kembali.Dia juga hanya memanfaatkan Arieson. Biarpun pria itu benar-benar menjalin hubungan tidak jelas dengan wanita lain, apa haknya untuk mempertanyakan pria itu?Lagi pula, bukankah dia juga tidak berencana untuk bersama pria itu selamanya?Ponselnya kembali berbunyi, Weni mengirimkan beberapa pesan untuknya.[Aku sudah meminta orang untuk menyelidiki wanita itu. Nama wanita itu adalah Erika Kilbis, cinta pertama Arieson. Setelah dia mendapatkan beasiswa penuh, dia pergi ke luar negeri un

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 303

    Rhea mengalihkan pandangannya ke bawah, lalu berkata dengan perlahan, "Nggak apa-apa. Kamu semalaman nggak pulang ke vila, aku hanya ingin menanyakan apa urusanmu sudah selesai ditangani."Orang di ujung telepon hening sejenak sebelum terdengar suara rendah Arieson. "Sudah hampir selesai ditangani, malam ini aku akan pulang."Tanpa Rhea sadari, cengkeramannya pada ponselnya makin erat. "Oke, kalau begitu nanti malam kita makan malam bersama.""Hmm, tunggu aku pulang."Setelah mengakhiri panggilan telepon, Arieson mengalihkan pandangannya ke arah wanita yang tengah duduk di seberangnya sambil menangis. Dia berkata dengan dingin, "Erika, hubungan kita sudah berakhir, nanti aku akan memesan tiket pesawat untukmu."Pergerakan menyeka air mata Erika terhenti. Dengan berlinang air mata, dia menatap Arieson dan berkata, "Aku nggak mau! Kali ini aku sudah pulang, aku nggak berencana untuk pergi lagi."Arieson mengerutkan keningnya, hawa di sekelilingnya berubah menjadi sedingin es."Terserah k

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 302

    Arieson mengusap-usap kepalanya, berkata dengan suara rendah, "Nggak bisa membuatmu memercayaiku sepenuhnya, itu artinya aku masih kurang baik."Rhea mendongak, menatap pria itu. Saat dia hendak berbicara, tiba-tiba ponsel Arieson berdering."Kamu sudah mengubah nada deringmu?"Dulu Rhea sudah pernah mendengar nada dering ponsel Arieson, sepertinya berbeda dengan nada dering hari ini.Arieson tidak berbicara, dia mengambil ponselnya dan berjalan ke samping sebelum menjawab panggilan telepon tersebut.Tidak tahu mengapa, hati Rhea diliputi oleh kegelisahan, keningnya juga berkerut.Tak lama kemudian, Arieson sudah mengakhiri panggilan telepon itu, lalu berbalik dan berjalan menghampirinya."Aku ada sedikit urusan, perlu keluar sebentar, kamu tidur saja dulu."Selesai berbicara, dia berbalik, hendak pergi. Secara naluriah, Rhea menarik tangannya."Apa urusan itu sangat penting? Bisakah kamu tetap di sini untuk menemaniku ... aku ...."Rhea juga tidak tahu harus menggunakan alasan seperti

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status