Share

Bab 282

Author: Lalita
"Nggak perlu, aku bisa masak sendiri."

Begitu dia berdiri, dia sudah merasakan sepasang tangan menekan bahunya.

"Jangan bergerak, tunggu saja di sini."

Melihat sorot mata tegas pria itu, Rhea mengatupkan bibirnya, mengangguk dengan refleks.

Arieson mengusap-usap kepalanya, lalu berkata sambil tersenyum, "Anak baik."

Rhea terdiam mendapatkan perlakuan seperti itu.

Pergerakan Arieson sangat cepat. Tak lama kemudian, sudah ada aroma harum makanan dari arah dapur. Rhea tidak bisa menahan diri dan menelan air liurnya. Dia beranjak dari sofa, berjalan menuju ke dapur.

Dia belum makan malam, sekarang perutnya sudah keroncongan.

Begitu dia berjalan ke arah pintu dapur, Arieson sudah berjalan keluar dengan membawa mi.

"Kenapa kamu datang kemari?"

Pandangan Rhea tertuju pada mi dalam genggaman Arieson. Arieson membuat semangkuk mi telur sayur sederhana, dilengkapi dengan daun bawang di atasnya. Di bawah pencahayaan, mi yang dilengkapi dengan sayuran hijau yang segar dan telur yang digoreng hingg
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ulan Dari
mudah2an Vani berhati baik Enda nusuk dri belang,makin penasaran aja ini,jangan lama adakan lanjutannya yah tor
goodnovel comment avatar
Aidasatri Yudianti
Arieson ada masalah apa ya terburu² ke kantor ??? semoga benar urtusan kantor bukan urusan lain ...??? Gerald ... ???
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 283

    Vani menghela napas, lalu berkata, "Jangan diungkit lagi. Dia sudah bercerai dengan Jerico, bahkan ...."Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, Gerald sudah menyelanya, "Dia sudah bercerai?"Vani tidak memperhatikan gejolak emosi dalam suara putranya. Dia mengerutkan keningnya dan berkata, "Ya, benar. Hal ini cukup rumit. Setelah aku sampai di Negara Modanta, aku akan menceritakannya padamu perlahan-lahan.""Oke."Kedua orang ini mengobrol beberapa patah kata lagi sebelum Vani mengakhiri panggilan telepon.Mengingat tidak lama lagi dia akan pergi ke Negara Modanta dan berkumpul kembali dengan putra kandungnya, sudut bibir Vani terangkat ke atas.Setelah dia dan Bagas pergi ke Negara Modanta, apa yang Rhea lakukan di sini tidak akan memengaruhi mereka lagi. Dia hanya ingin menjalani hari-hari yang tenang bersama Bagas dan Gerald.Adapun mengenai Rhea, dia tidak pernah menganggap wanita itu sebagai keluarganya.Dulu dia bersikap sopan pada Rhea hanya karena mempertimbangkan Bagas.Se

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 284

    Melihat Tuan Besar Thamnin tidak menyerahkan tugas itu padanya lagi, pengacara tersebut segera bangkit dan berkata, "Tuan Besar, aku masih harus pergi mencari referensi untuk lihat apakah ada cara untuk mengeluarkan Tuan Sizur dengan jaminan. Aku pergi dulu."Tuan Besar Thamnin mengangguk dan berkata, "Pergilah."Setelah pengacara itu pergi, Tuan Besar Thamnin mengalihkan pandangannya ke arah Siska dan berkata, "Kamu juga pergilah, Sizur bisa keluar atau nggak, tergantung pada apakah kamu bisa membujuk Rhea atau nggak."Selesai berbicara, Tuan Besar Thamnin langsung bangkit dan pergi.Melihat pria itu berjalan kian menjauh, Siska tidak bisa menahan diri dan menggertakkan giginya. Amarah dan kebencian memenuhi wajahnya.Sepertinya Tuan Besar Thamnin juga tidak bisa diandalkan lagi, hanya dia yang memedulikan hidup dan mati Sizur.Setelah meninggalkan Kediaman Keluarga Thamnin, dengan api amarah menyelimuti hatinya, Siska menghubungi Jerico, memberi tahu putranya apa yang terjadi malam i

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 285

    Mendengar ucapan ini, saking kesalnya raut wajah Siska sampai berubah menjadi pucat. Dia mendongak, ingin melayangkan tamparan ke wajah Rhea.Namun, sebelum tangannya bisa menyentuh wajah Rhea, pergelangan tangannya sudah digenggam dengan erat."Lepaskan!"Rhea menyunggingkan seulas senyum dan berkata, "Nyonya Siska, sebaiknya lain kali sebelum kamu memohon pada orang lain, atur dulu sikapmu dengan baik sebelum datang, kalau nggak, hanya akan menjadi bahan tertawaan."Selesai berbicara, dia langsung melepaskan tangan wanita itu.Siska masih sedang meronta, tidak menyangka Rhea akan tiba-tiba melepaskannya. Tubuhnya langsung terhuyung ke belakang, terjatuh ke lantai dengan menyedihkan.Kebetulan, saat ini pintu lift sudah terbuka. Rhea langsung berjalan masuk ke dalam lift tanpa menoleh ke belakang.Siska ingin menghentikan Rhea. Namun, tadi saat dia terjatuh, kakinya keseleo. Sekarang, rasa sakit yang luar biasa menjalar di kakinya. Dia sama sekali tidak bisa bangkit untuk mengejar Rhe

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 286

    Merasakan sikap wanita itu terhadap dirinya agak acuh tak acuh, Arieson mengerutkan keningnya. Suaranya terdengar lebih rendah dan dalam. "Apa terjadi sesuatu?"Rhea mendongak dengan kebingungan. "Nggak, ada apa?""Aku merasa sepertinya hari ini suasana hatimu kurang baik."Rhea menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak. Kamu duduk dulu, aku bantu kamu ganti obat."Sorot mata yang Arieson tujukan pada Rhea makin dalam. Namun, dia tidak bertanya lebih jauh lagi."Oke."Saat membantu Arieson ganti obat, Rhea hanya diam saja. Setelah membereskan kain kasa yang kotor, dia mengalihkan pandangannya ke arah pria itu dan berkata, "Kamu kembali saja, aku juga sudah mau bekerja."Arieson menatap wanita di hadapannya itu dengan lekat. Beberapa detik kemudian, dia baru berkata, "Kamu marah karena tadi malam aku nggak pulang?"Rhea tertegun sejenak, lalu berkata, "Nggak, mengapa kamu berpikir seperti itu?""Karena sikapmu padaku sangat acuh tak acuh, seharusnya aku sudah melakukan kesalahan, maka

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 287

    "Kelak aku akan berusaha mengendalikan diriku, tapi kalau sampai lepas kendali, kamu juga nggak bisa menyalahkanku."Rhea tidak bisa berkata-kata lagi setelah mendengar ucapan pria itu.'Eh? Apa bedanya dia mengucapkan kalimat ini dengan nggak?'Melihat ekspresi Rhea sudah agak muram, Arieson tahu kalau dia berlama-lama di sini lagi, emosi wanita itu pasti akan meledak. Dia buru-buru berkata, "Nanti aku masih ada rapat. Malam hari selesai bekerja, kirimkan aku pesan, kita pulang bersama."Setelah Arieson pergi, Rhea langsung pergi ke laboratorium.Begitu melihat Rhea, kilatan nakal melintasi mata Ivory. "Kak Rhea, tadi saat aku pergi ke kantor untuk mencarimu, coba kamu tebak apa yang aku lihat?""Apa?"Rhea merasakan firasat buruk. 'Jangan-jangan dia melihat Arieson menciumku?'Benar saja, ucapan Ivory detik berikutnya sudah membuktikan dugaannya benar.Dia benar-benar ingin menghilang ditelan bumi saja.Dia berdeham pelan untuk menyembunyikan kecanggungannya. "Sudah, sudah, ayo kita

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 288

    Dengan diselimuti perasaan penuh harap, Jeni berjalan memasuki ruangan Arieson. Dia menatap Arieson sambil tersenyum.Pria itu tengah sibuk menangani dokumennya. Cahaya matahari yang terpancar dari jendela, membuat tubuh pria itu seakan-akan bersinar. Wajah tampannya itu makin terlihat memesona."Pak Arieson, aku sudah menyiapkan kontraknya. Menurutmu, sebaiknya kapan kita tanda tangani?"Arieson meletakkan dokumen dalam genggamannya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah wanita itu. Sama sekali tidak ada kehangatan yang terlihat di matanya."Nona Jeni, mungkin kamu sudah salah paham. Hari ini aku bertemu denganmu karena ingin memberitahumu, Perusahaan Teknologi Hongdam sudah menentukan mitra lain. Ke depannya Nona Jeni nggak perlu datang lagi."Senyuman di wajah Jeni membeku seketika. Dia menatap Arieson dengan tatapan tidak percaya."Apa katamu?"Mereka sudah membicarakan kerja sama ini berkali-kali. Hanya satu langkah lagi, kontak sudah akan ditandatangani, tetapi pria itu malah ber

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 289

    Hingga mereka berdua menyelesaikan penelitian hari ini dan bersiap untuk pulang, sudah lewat jam delapan malam.Mengetahui tempat tinggal Ivory lumayan jauh, saat membereskan peralatan penelitian, Rhea menyarankan untuk mengantar rekannya itu pulang malam ini.Sorot mata Ivory langsung berbinar. "Benarkah? Kak Rhea, terima kasih!""Nggak apa-apa. Nggak aman kalau kamu pulang malam sendirian."Sambil mengobrol, mereka berdua meletakkan peralatan-peralatan penelitian ke tempat semula. Setelah memastikan tidak ada masalah, mereka baru turun bersama.Rhea mengirimkan pesan untuk Arieson. Mengetahui Rhea akan mengantar Ivory pulang, Arieson juga tidak banyak berkomentar.Namun, saat melihat Arieson, Ivory malah agak canggung.Setelah duduk di kursi belakang mobil dan melihat Arieson duduk di kursi pengemudi, dia makin terkejut.Seorang presdir perusahaan berperan sebagai sopir untuk mengantarnya pulang? Dia bahkan tidak berani memimpikan hal seperti ini."Pak Arieson, maaf merepotkan."Arie

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 290

    Yah, sesungguhnya, perasaan wanita itu terhadap dirinya masih tidak terlalu dalam.Namun, mereka masih punya banyak waktu, dia juga cukup sabar. Dia akan menunggu hari di mana Rhea bergantung padanya seperti saat bergantung pada Jerico dulu."Hmm, tapi aku tetap berharap, kalau kelak ada orang yang mencari masalah denganmu lagi, kamu bisa meminta bantuanku, bukannya menanggungnya sendirian."Ekspresi sungguh-sungguh pria di hadapannya, membuat hati Rhea melunak."Oke."Sekembalinya ke kamar tidur, Rhea hendak menghapus riasan wajahnya ketika ponselnya berdering. Itu adalah panggilan telepon dari Weni."Rhea, mantan ibu mertuamu menyebarkan rumor kamu main tangan padanya. Hal ini sudah tersebar luas di kalangan kelas atas Kota Batur."Rhea mengalihkan pandangannya ke bawah dan berkata, "Nggak perlu dipedulikan, nggak lama lagi dia akan kena batunya sendiri."Weni berkata dengan nada bicara diliputi emosi, "Kamu nggak tahu seberapa nggak enak didengar kata-katanya itu. Aku benar-benar ke

Pinakabagong kabanata

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 294

    Gerald yang sedang bicara di ujung telepon saja terdiam sejenak, lalu berkata dengan suara rendah, "Ada orang di sampingmu?""Hmm.""Nggak ada urusan lain lagi, sampai di sini dulu."Setelah panggilan telepon berakhir, Rhea baru menoleh ke arah Arieson dan berkata, "Tadi kenapa kamu tiba-tiba menanyakan padaku mau makan malam apa?"Arieson berkata dengan ekspresi tenang, "Aku kebetulan melihatnya, jadi aku tanyakan padamu. Apa aku mengganggu pembicaraanmu?""Nggak."Dia hanya merasa agak aneh pria itu berbicara di saat dia masih belum mengakhiri panggilan teleponnya.Seolah-olah tidak melihat ekspresi kebingungan di wajah Rhea, Arieson berkata dengan suara dalam, "Siapa yang meneleponmu tadi?""Putra Bibi Vani. Saat kuliah, dia sudah pergi ke luar negeri. Biasanya kami juga jarang berhubungan, jadi aku nggak menyebutkannya padamu."Arieson menyipitkan matanya, tetapi dia tidak bertanya lebih jauh lagi.Mereka berdua makan malam di restoran makanan barat yang disebutkan oleh Arieson. Sa

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 293

    Detik sebelumnya, dia masih hanyut dalam kegembiraan akan segera bersatu dengan putranya. Alhasil, detik berikutnya, kebahagiaannya lenyap seketika."Sebenarnya, tahun lalu aku sudah berencana untuk kembali, hanya saja aku belum menemukan pekerjaan yang cocok. Bulan lalu aku baru berhubungan dengan sebuah perusahaan terkemuka di Kota Batur. Besok aku sudah akan menandatangani kontrak.""Kalau begitu, mengapa kamu nggak memberitahuku lebih awal?"Kalau dia mengetahui hal ini lebih cepat, dia tidak akan setuju untuk membawa Bagas ke luar negeri untuk menjalani perawatan di sana.Negara luar tentu saja asing baginya. Kalau dia hanya berdua saja dengan Bagas di sana, pasti tidak akan sepraktis berada di dalam negeri."Aku berencana untuk memberi tahu Ibu setelah hal ini benar-benar sudah ditetapkan."Vani mengerutkan keningnya, tidak mengucapkan sepatah kata pun, hatinya tetap diliputi sedikit amarah.Sekarang dia sudah menyetujui Rhea untuk membawa Bagas menjalani perawatan ke luar negeri

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 292

    "Kamu!"Saking kesalnya, Siska hampir jatuh pingsan. Sekujur tubuhnya gemetaran. Dia menunjuk putranya, tetapi tidak ada kata-kata yang terucap olehnya.Pada akhirnya, Siska pergi dengan marah.Siang keesokan harinya, saat Rhea tiba di restoran, Denis sudah berada di sana.Dia berjalan menghampiri Denis dengan langkah cepat, duduk di kursi seberang Denis, lalu berkata dengan ekspresi meminta maaf, "Maaf, ya. Agak tertunda karena penelitian di laboratorium.""Nggak apa-apa. Nona Rhea, silakan lihat dokumen ini dulu."Mengambil dokumen yang disodorkan oleh Denis, Rhea membukanya dan melihat isinya sejenak. Secara naluriah, keningnya berkerut.Sejak Jerico berselingkuh, pria bajingan itu sudah mulai mengalihkan asetnya. Sekarang kebanyakan asetnya berada di bawah nama Stella."Nona Rhea, masalah utama di sini adalah sekarang Jerico dan Stella sudah menjadi pasangan suami istri. Selain itu, sebelum dia mengalihkan aset-aset ini, seharusnya dia juga sudah pernah menanyakannya pada pengacara

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 291

    "Kalau mau lapor polisi, cepat lapor. Kalau kalian nggak lapor polisi, aku akan membantu kalian lapor polisi."Selesai berbicara, Rhea langsung memutus panggilan telepon.Detik berikutnya, dia langsung mengirimkan rekaman kamera pengawas yang telah disalinnya pagi ini kepada Denis, lalu menceritakan dengan singkat, padat dan jelas apa yang telah dilakukan oleh Siska pada sang pengacara. Denis menyatakan bahwa dia bisa menuntut Siska atas tuduhan penyebaran rumor tidak benar.Rhea menyunggingkan seulas senyum, lalu mengirimkan pesan balasan.[Kalau begitu, tuntut saja.]Walaupun penyebaran rumor tidak bisa sampai membuat Siska masuk penjara, tetapi setelah tuntutan atas penyebaran rumor tak benar yang dilakukannya tersebar luas, wanita itu pasti akan merasa sangat malu.Bukankah ingin memainkan trik untuk membuat orang jijik? Siapa yang tidak bisa?Denis mengirimkan pesan balasan "baik". Kemudian, dia menanyakan pada Rhea apakah besok siang Rhea ada waktu karena dia ingin membicarakan t

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 290

    Yah, sesungguhnya, perasaan wanita itu terhadap dirinya masih tidak terlalu dalam.Namun, mereka masih punya banyak waktu, dia juga cukup sabar. Dia akan menunggu hari di mana Rhea bergantung padanya seperti saat bergantung pada Jerico dulu."Hmm, tapi aku tetap berharap, kalau kelak ada orang yang mencari masalah denganmu lagi, kamu bisa meminta bantuanku, bukannya menanggungnya sendirian."Ekspresi sungguh-sungguh pria di hadapannya, membuat hati Rhea melunak."Oke."Sekembalinya ke kamar tidur, Rhea hendak menghapus riasan wajahnya ketika ponselnya berdering. Itu adalah panggilan telepon dari Weni."Rhea, mantan ibu mertuamu menyebarkan rumor kamu main tangan padanya. Hal ini sudah tersebar luas di kalangan kelas atas Kota Batur."Rhea mengalihkan pandangannya ke bawah dan berkata, "Nggak perlu dipedulikan, nggak lama lagi dia akan kena batunya sendiri."Weni berkata dengan nada bicara diliputi emosi, "Kamu nggak tahu seberapa nggak enak didengar kata-katanya itu. Aku benar-benar ke

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 289

    Hingga mereka berdua menyelesaikan penelitian hari ini dan bersiap untuk pulang, sudah lewat jam delapan malam.Mengetahui tempat tinggal Ivory lumayan jauh, saat membereskan peralatan penelitian, Rhea menyarankan untuk mengantar rekannya itu pulang malam ini.Sorot mata Ivory langsung berbinar. "Benarkah? Kak Rhea, terima kasih!""Nggak apa-apa. Nggak aman kalau kamu pulang malam sendirian."Sambil mengobrol, mereka berdua meletakkan peralatan-peralatan penelitian ke tempat semula. Setelah memastikan tidak ada masalah, mereka baru turun bersama.Rhea mengirimkan pesan untuk Arieson. Mengetahui Rhea akan mengantar Ivory pulang, Arieson juga tidak banyak berkomentar.Namun, saat melihat Arieson, Ivory malah agak canggung.Setelah duduk di kursi belakang mobil dan melihat Arieson duduk di kursi pengemudi, dia makin terkejut.Seorang presdir perusahaan berperan sebagai sopir untuk mengantarnya pulang? Dia bahkan tidak berani memimpikan hal seperti ini."Pak Arieson, maaf merepotkan."Arie

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 288

    Dengan diselimuti perasaan penuh harap, Jeni berjalan memasuki ruangan Arieson. Dia menatap Arieson sambil tersenyum.Pria itu tengah sibuk menangani dokumennya. Cahaya matahari yang terpancar dari jendela, membuat tubuh pria itu seakan-akan bersinar. Wajah tampannya itu makin terlihat memesona."Pak Arieson, aku sudah menyiapkan kontraknya. Menurutmu, sebaiknya kapan kita tanda tangani?"Arieson meletakkan dokumen dalam genggamannya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah wanita itu. Sama sekali tidak ada kehangatan yang terlihat di matanya."Nona Jeni, mungkin kamu sudah salah paham. Hari ini aku bertemu denganmu karena ingin memberitahumu, Perusahaan Teknologi Hongdam sudah menentukan mitra lain. Ke depannya Nona Jeni nggak perlu datang lagi."Senyuman di wajah Jeni membeku seketika. Dia menatap Arieson dengan tatapan tidak percaya."Apa katamu?"Mereka sudah membicarakan kerja sama ini berkali-kali. Hanya satu langkah lagi, kontak sudah akan ditandatangani, tetapi pria itu malah ber

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 287

    "Kelak aku akan berusaha mengendalikan diriku, tapi kalau sampai lepas kendali, kamu juga nggak bisa menyalahkanku."Rhea tidak bisa berkata-kata lagi setelah mendengar ucapan pria itu.'Eh? Apa bedanya dia mengucapkan kalimat ini dengan nggak?'Melihat ekspresi Rhea sudah agak muram, Arieson tahu kalau dia berlama-lama di sini lagi, emosi wanita itu pasti akan meledak. Dia buru-buru berkata, "Nanti aku masih ada rapat. Malam hari selesai bekerja, kirimkan aku pesan, kita pulang bersama."Setelah Arieson pergi, Rhea langsung pergi ke laboratorium.Begitu melihat Rhea, kilatan nakal melintasi mata Ivory. "Kak Rhea, tadi saat aku pergi ke kantor untuk mencarimu, coba kamu tebak apa yang aku lihat?""Apa?"Rhea merasakan firasat buruk. 'Jangan-jangan dia melihat Arieson menciumku?'Benar saja, ucapan Ivory detik berikutnya sudah membuktikan dugaannya benar.Dia benar-benar ingin menghilang ditelan bumi saja.Dia berdeham pelan untuk menyembunyikan kecanggungannya. "Sudah, sudah, ayo kita

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 286

    Merasakan sikap wanita itu terhadap dirinya agak acuh tak acuh, Arieson mengerutkan keningnya. Suaranya terdengar lebih rendah dan dalam. "Apa terjadi sesuatu?"Rhea mendongak dengan kebingungan. "Nggak, ada apa?""Aku merasa sepertinya hari ini suasana hatimu kurang baik."Rhea menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak. Kamu duduk dulu, aku bantu kamu ganti obat."Sorot mata yang Arieson tujukan pada Rhea makin dalam. Namun, dia tidak bertanya lebih jauh lagi."Oke."Saat membantu Arieson ganti obat, Rhea hanya diam saja. Setelah membereskan kain kasa yang kotor, dia mengalihkan pandangannya ke arah pria itu dan berkata, "Kamu kembali saja, aku juga sudah mau bekerja."Arieson menatap wanita di hadapannya itu dengan lekat. Beberapa detik kemudian, dia baru berkata, "Kamu marah karena tadi malam aku nggak pulang?"Rhea tertegun sejenak, lalu berkata, "Nggak, mengapa kamu berpikir seperti itu?""Karena sikapmu padaku sangat acuh tak acuh, seharusnya aku sudah melakukan kesalahan, maka

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status