Share

Bab 225

Author: Lalita
Sorot mata kecewa sang kakek membuat hati Jerico mencelus. "Kakek, aku hanya nggak tahan godaan sesaat ... aku sudah menyadari kesalahanku ...."

Mendengar ucapannya, api amarah Tuan Besar Thamnin kian tersulut. Dia berkata dengan penuh amarah, "Kamu bahkan nggak bisa menahan godaan seperti ini! Bagaimana kelak kamu bisa menahan godaan yang lebih besar lagi?! Aku juga nggak berani menyerahkan Grup Thamnin padamu lagi, sebaiknya kamu mengundurkan diri sendiri."

Sontak saja ucapan Tuan Besar Thamnin membuat ekspresi Jerico berubah seketika. Saat dia hendak berbicara, terdengar suara tidak puas Siska.

"Ayah, Ayah mengambil keputusan seperti ini, bukankah Ayah sudah terlalu nggak adil terhadap Jerico?! Dia bisa berselingkuh, bukankah karena Rhea nggak bisa melahirkan anak untuknya? Apa mungkin Jerico harus setia pada seorang wanita yang nggak bisa melahirkan anak selamanya?"

Rhea mencibir. 'Siska, oh Siska, kamu benar-benar pandai mencari alasan untuk perselingkuhan Jerico, ya?'

'Jelas-jela
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tuti Rahayu
cerita bagus oke sekali cuma urusan rumah sakit terus ,bisa lebih cepat lagi jln ceritanya.........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 226

    Tuan Besar Thamnin menatap Rhea dengan tatapan arogan dan berkata, "Pilihan nggak ada di tanganmu.""Rekaman suara perselingkuhan Jerico ada di tanganku. Kalau kalian nggak setuju, aku akan mengeksposnya."Tekad yang kuat tampak jelas di mata Rhea, dia tidak bisa melewatkan kesempatan ini untuk bercerai dengan Jerico.Ekspresi Tuan Besar Thamnin berubah menjadi muram, sama sekali tidak merasa terancam oleh ancamannya. "Jangan lupa, ayahmu masih dirawat di rumah sakit. Aku nggak ingin membesar-besarkan masalah ini. Jadi aku harap kamu juga bisa tahu diri. Setelah kegemparan ini mereda, aku akan mengatur orang untuk mengatur perceraian kalian secara diam-diam.""Atas dasar apa aku harus percaya kamu benar-benar bisa membuat kalian bercerai?""Aku hanya percaya kamu nggak punya pilihan lain. Bagaimanapun juga, sekarang kamu nggak punya modal untuk bernegosiasi denganku."Kedua tangan Rhea terkepal makin erat. Sempat tebersit dalam benaknya untuk mengutarakan tentang Sizur yang telah menje

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 227

    Kalau bukti-bukti ini diekspos, Sizur dan Zuis pasti akan membusuk dalam penjara.Dia segera menyalin dokumen tersebut, menyimpannya di beberapa lokasi yang berbeda, lalu baru mematikan laptopnya.Dengan adanya bukti ini, kalau ke depannya orang-orang Keluarga Thamnin tidak menepati janji, dia sudah punya kemampuan untuk melancarkan serangan balik.Namun, baik orang-orang Keluarga Thamnin menepati janji atau tidak, dia akan mencari kesempatan untuk menyerahkan semua ini kepada pihak kepolisian, agar Zuis dan Sizur menerima hukuman yang setimpal.Keesokan paginya, begitu Rhea tiba di perusahaan, Ivory sudah menatapnya dengan ekspresi bersemangat."Kak Rhea! Aku benar-benar nggak menyangka ternyata suamimu adalah Jerico, manajer umum Grup Thamnin! Kalau begitu, bukankah Pak Arieson dari Perusahaan Teknologi Hongdam adalah pamanmu?!"Pantas saja sebelumnya dia merasa Arieson sangat memperhatikan Rhea, ternyata karena hubungan mereka ini.Rhea mengerutkan keningnya dan berkata, "Bagaimana

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 228

    Kilatan terkejut melintasi matanya. Mengapa Arieson tiba-tiba mengajaknya makan malam?Saat dia sedang dilanda keraguan, pria itu mengirimkan sebuah pesan lagi untuknya.[Setengah tujuh malam, aku akan menunggumu di tempat parkir.]Sepertinya pria itu sama sekali tidak berencana untuk memberinya kesempatan menolak.Namun, kali ini dia bisa membuat Tuan Besar Thamnin menyetujui dia bercerai dengan Jerico, juga berkat bantuan pria itu. Memang sudah seharusnya dia mentraktir pria itu makan sebagai bentuk terima kasihnya.Setelah mengirimkan pesan balasan singkat "hmm", Rhea menyimpan ponselnya, lalu mulai melakukan penelitian."Kak Rhea, belakangan ini penelitian berjalan dengan cukup mulus. Beberapa waktu lagi, seharusnya kita sudah bisa menggunakan tikus kecil untuk melakukan penelitian."Rhea menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak semudah itu. Sebelum melakukan penelitian itu, kita harus melakukan uji coba berkali-kali terlebih dahulu, mendapatkan proposal yang paling bagus. Dari

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 229

    Suaranya lembut, tetapi diwarnai dengan tekad yang kuat.Arieson sangat mengenal Rhea. Mungkin wanita itu terlihat mudah diajak berkompromi. Namun, sesungguhnya, begitu wanita itu mengambil keputusan, keputusan wanita itu tidak akan berubah karena siapa pun. Itulah sebabnya, dia tidak membujuk wanita itu lagi.Begitu mereka berjalan ke arah pintu masuk restoran, mereka bertemu dengan Jerico dan Stella.Melihat Rhea dan Arieson, raut wajah Jerico langsung berubah menjadi sedingin es."Paman, mengapa kamu bisa berduaan saja dengan Rhea?""Aku sudah memberinya bantuan, dia mentraktirku makan sebagai bentuk terima kasih, apa ada masalah? Sebaliknya kamu. Apa kamu merasa foto yang beredar di internet sebelumnya kurang banyak? Berencana untuk muncul di depan umum bersama wanita simpananmu secara terang-terangan, agar para wartawan bisa mengambil beberapa foto kalian lagi untuk mempertegas perselingkuhanmu?"Jerico mencibir. Restoran ini adalah salah satu restoran dengan privasi paling baik d

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 230

    Jerico mencibir, lalu berkata, "Kalau malam ini kamu berani naik mobil Paman, sebentar lagi aku akan menelepon Kakek dan Nenek, memberi tahu mereka Paman menyukaimu!"Rhea mengerutkan keningnya. Dia tidak menyangka Jerico bisa berubah menjadi begitu tidak tahu malu.Aura di sekeliling Arieson langsung berubah menjadi dingin, dia menatap Jerico dengan tatapan mengintimidasi."Kalau kamu yakin kamu mampu menanggung konsekuensinya, kamu bisa menelepon mereka sekarang juga.""Paman, kamu ingin mengancamku dengan menggunakan Grup Thamnin, 'kan? Sayang sekali, kali ini kamu harus menelan kekecewaan. Aku sudah nggak memedulikan Grup Thamnin lagi."Melihat bocah ingusan di hadapannya itu berpura-pura tenang, sorot mata mengejek tampak jelas di mata Arieson."Oh, begitu? Tapi, setahuku kamu bukannya nggak peduli pada Grup Thamnin lagi, melainkan foto perselingkuhanmu sudah beredar di internet. Kakekmu sudah kecewa padamu. Dia berencana untuk menempatkanmu di sebuah perusahaan cabang di bawah na

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 231

    Mendengar nada bicara memohon Vani, hawa dingin menjalar di punggung Rhea.Sepertinya inilah maksud wanita itu meneleponnya hari ini.Dia sudah diancam oleh Jerico dengan menggunakan donor ginjal berkali-kali, bahkan pada akhirnya pria sialan itu tidak memberikan donor ginjal kepada Bagas, melainkan memberikannya pada ayah Stella."Bibi Vani, bukannya aku nggak setuju, tapi jadi orang itu harus punya batasan. Kalau aku berkompromi lagi, kelak aku hanya akan dikendalikan oleh Jerico."Dia sudah berkompromi berkali-kali, tetapi pada akhirnya dia disakiti oleh Jerico lagi dan lagi.Dia tidak akan memercayai Jerico lagi, juga tidak akan berkompromi lagi.Setelah orang di ujung telepon terdiam cukup lama, panggilan telepon pun terputus.Rhea juga tidak memilih untuk menelepon wanita itu lagi. Dia langsung meletakkan ponselnya, lalu pergi mandi.Beberapa hari berikutnya, situasi tenang dan damai. Jerico tidak datang mencarinya lagi, kehidupan Rhea menjadi tenang kembali.Tepat pada saat dia

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 232

    Tuan Besar Thamnin meneleponnya di saat seperti ini, membuatnya merasakan firasat buruk."Kakek ...."Dengan suara diliputi amarah, Tuan Besar Thamnin berkata, "Jangan panggil aku Kakek, aku nggak punya cucu sebodoh kamu! Masalah kehamilan wanita itu sudah memanas, sampai memengaruhi saham Grup Thamnin! Kamu harus mengundurkan diri dari Grup Thamnin sekarang juga!"Ekspresi Jerico tampak sangat muram. "Kakek ... kalau begitu, mengenai perpindahanku ke cabang perusahaan ....""Kamu juga jangan mengharapkan hal ini lagi. Sekarang para pemegang saham Grup Thamnin sangat nggak puas denganmu. Kamu tangani dulu masalah perselingkuhanmu itu. Kalau kamu nggak bisa menanganinya dengan baik, kamu juga nggak perlu kembali ke Grup Thamnin lagi."Ucapan sang kakek bagaikan petir yang menyambar Jerico. Dengan ekspresi panik menghiasi wajahnya, dia buru-buru berkata, "Kakek, aku akan menangani masalah ini secepatnya. Aku berjanji nggak akan terulang lagi. Kalau para pemegang saham keberatan, aku bisa

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 233

    Devon tidak marah, dia berkata dengan perlahan, "Paling nggak aku nggak akan melakukan hal seperti membuat saham Grup Thamnin jatuh karena kehamilan wanita simpanan. Ya, 'kan?"Jerico menatap adik sepupunya itu dengan tatapan dingin, aura yang terpancar dari tubuhnya sangat menakutkan."Pergi sana!""Kalau begitu, aku tunggu Kak Jerico selesai beres-beres, lalu pindah kemari besok."Tak lama kemudian, semua orang di dalam ruangan itu sudah pergi, hanya tersisa Jerico sendiri.Dia langsung menyapu semua dokumen di atas mejanya ke lantai, lalu bangkit dan langsung pergi.Satu jam kemudian, Stella keluar dari pintu belakang kompleks dengan membawa sebuah koper kecil, lalu masuk ke dalam mobil Jerico."Jerico, untung saja ada kamu. Kalau nggak, aku benar-benar nggak tahu lagi apa yang harus kulakukan ...."Jerico hanya fokus mengendarai mobilnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ekspresinya tampak sangat muram dan menakutkan.Merasakan suasana hati pria itu sangat buruk, Stella mengatupk

Latest chapter

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 310

    Ekspresi Arieson langsung membeku. "Kapan kamu mengetahuinya?"Rhea berkata dengan ekspresi acuh tak acuh, "Saat kamu pergi ke restoran pasangan dengannya."Keduanya terdiam. Saking heningnya, mereka bisa mendengar napas satu sama lain.Belasan detik kemudian, melihat pria itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan bicara, Rhea langsung berbalik, membuka pintu mobilnya, berencana untuk masuk ke dalam mobil dan pergi begitu saja.Tiba-tiba, Arieson menggenggam pergelangan tangannya."Rhea, salahku karena nggak memberitahumu hal ini. Maaf."Rhea menoleh menatapnya. Di bawah kegelapan malam, dia tidak bisa melihat ekspresi pria itu dengan jelas.Dia langsung menarik tangannya dan berkata, "Kalau kamu ingin balikan dengannya, aku bisa pindah malam ini juga."Arieson mengerutkan keningnya. "Aku nggak berencana untuk balikan dengannya. Aku nggak memberitahumu hal ini karena takut kamu salah paham. Aku tahu jelas orang yang kusukai sekarang adalah kamu."Rhea merasa ucapan Arieson agak konyol, di

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 309

    Saat ini, Arieson sedang berjalan menghampirinya dengan perlahan sambil tersenyum.Namun, indranya yang tajam bisa merasakan saat ini suasana hati Arieson sangat buruk.Gerald menoleh, mengikuti arah pandang Rhea. Saat tatapannya bertemu dengan tatapan Arieson, secara naluriah dia menyipitkan matanya.Sepertinya pria ini memancarkan aura permusuhan yang sangat besar terhadap dirinya.Arieson langsung duduk di samping Rhea, lalu berkata sambil tersenyum, "Rhea, kamu makan bersama kakakmu, mengapa kamu nggak memberitahuku? Aku bisa datang bersamamu."Gerald juga mengalihkan pandangannya ke arah Rhea, lalu berkata dengan sorot mata kebingungan, "Ini adalah?"Ditatap oleh dua orang pria pada saat bersamaan, Rhea mengerutkan keningnya. Saat dia hendak memperkenalkan mereka pada satu sama lain, Arieson sudah mengalihkan pandangannya ke arah Gerald sambil tersenyum."Halo, Tuan Gerald, aku adalah Arieson, pacar Rhea, juga presdir Perusahaan Teknologi Hongdam."Sorot mata Gerald berkedip, dia

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 308

    "Lama nggak bertemu."Gerald berjalan menghampiri Rhea, menundukkan kepalanya untuk menatap wanita itu. Dengan seulas senyum menghiasi wajahnya, dia berkata, "Hmm, lama nggak bertemu."Kalau dihitung-hitung, mereka berdua sudah tidak bertemu sekitar lima atau enam tahun, juga sangat jarang menghubungi satu sama lain, jadi Rhea merasa agak canggung."Ayo masuk dulu."Setelah duduk di dalam restoran dan memesan makanan, Rhea baru menatap pria itu dan berkata, "Mengapa kamu tiba-tiba berencana untuk mengembangkan kariermu di dalam negeri. Aku dengar dari Bibi Vani, gajimu di luar negeri cukup tinggi. Kalau kamu bekerja di sana beberapa tahun lagi, seharusnya kamu sudah bisa menetap di luar negeri, bukan?"Melihat sosok wanita yang sangat dirindukannya kini berada tepat di hadapannya, Gerald hampir melamun.Dia mengalihkan pandangannya dengan tenang, lalu berkata dengan suara rendah, "Aku nggak terbiasa dengan makanan di luar negeri."Rhea agak terkejut, sangat jelas tidak terlalu percaya.

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 307

    "Tuan Besar Thamnin, ada urusan apa kamu datang mencariku?"Melihat sikap Rhea yang tidak merendah, juga tidak arogan itu, Tuan Besar Thamnin mengerutkan keningnya, berkata dengan nada bicara arogan, "Sebut saja harganya, selama kamu bersedia melepaskan Sizur."Rhea menatap pria itu dengan ekspresi acuh tak acuh. "Kamu berencana memberi berapa?""Itu tergantung berapa yang ingin kamu minta. Kejadian itu sudah berlalu selama bertahun-tahun. Biarpun kamu benar-benar memasukkan Sizur ke penjara, aku juga punya cara untuk mengeluarkannya. Keras kepala nggak ada untungnya untukmu."Rhea bangkit, lalu berkata dengan nada bicara tanpa gejolak emosi, "Karena kamu sudah berbicara demikian, kita juga nggak perlu membicarakan hal ini lagi."Raut wajah Tuan Besar Thamnin langsung berubah menjadi sedingin es. "Apa maksudmu?""Nggak bermaksud apa-apa. Aku hanya merasa kita nggak akan bisa mencapai kesepakatan. Aku masih ada kerjaan, pergi dulu."Selesai berbicara, Rhea langsung berbalik dan pergi.M

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 306

    Arieson menatap wanita itu tanpa ekspresi dan berkata, "Erika, kamu bukanlah tipe orang yang akan memainkan trik-trik seperti ini."Tangan Erika yang terulur terhenti sejenak. Kemudian, dia menarik kembali tangannya, lalu berkata dengan ekspresi acuh tak acuh, "Dulu kamu juga nggak akan menolakku.""Sudah kubilang, aku sudah punya pacar."Erika menatap pria itu, berkata dengan penuh penekanan, "Apa kamu mencintainya?"Melihat Arieson terdiam, tidak mengucapkan sepatah kata pun, akhirnya Erika merasakan sedikit kepercayaan diri."Lihatlah, kalau kamu mencintainya, kamu pasti akan mengakuinya tanpa ragu."Arieson mengerutkan keningnya dan berkata, "Erika, aku nggak mengakuinya hanya karena nggak ingin menyakitimu."Senyuman di wajah Erika langsung membeku. Beberapa saat kemudian, dia berkata dengan suara rendah, "Walau kamu mencintainya, juga nggak masalah. Kamu pasti akan jatuh cinta kembali padaku."Awalnya Arieson ingin mengatakan dia tidak akan jatuh cinta kembali pada wanita itu, ka

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 305

    Ucapan ini adalah bentuk isyarat yang sudah sangat jelas antara pria dan wanita dewasa.Arieson berkata dengan ekspresi acuh tak acuh, "Sudah larut, nggak perlu lagi. Kamu istirahatlah lebih awal."Erika agak kecewa, tetapi dia tetap memaksakan seulas senyum, mengangguk dan berkata, "Oke, kalau begitu, hati-hati di jalan, ya."Saat Arieson kembali ke vila, sudah jam sepuluh lewat malam.Dia baru saja berganti sepatu dan berjalan memasuki ruang tamu, pelayan sudah menghampirinya dan berkata, "Tuan Muda, malam ini Nona Rhea menunggumu pulang makan malam sangat lama. Pada akhirnya, dia langsung naik ke atas tanpa makan malam.""Oke, aku mengerti, kamu istirahat saja dulu.""Baiklah."Arieson menggulung lengan jasnya, lalu pergi ke dapur untuk membuat semangkuk mi dan membawakannya ke lantai atas.Mendengar suara ketukan pintu, Rhea mengira itu adalah pelayan vila. Dia segera bangkit untuk membuka pintu.Begitu melihat sosok bayangan yang tinggi di hadapannya itu, dia tertegun sejenak. Kem

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 304

    Kalau mereka bukan mengunjungi restoran pasangan, kalau mereka bukan duduk di sisi yang sama di meja makan, kalau Arieson tidak mengambilkan sayuran untuk wanita itu, mungkin ... dia masih bisa membohongi dirinya sendiri bahwa wanita itu adalah mitra Perusahaan Teknologi Hongdam.Dia mematikan layar ponselnya, menundukkan kepalanya, ekspresinya tampak muram.Saat dia melihat foto tersebut, dia sempat terdorong untuk menelepon Arieson, mempertanyakan pria itu. Namun, pada akhirnya dia tetap tenang kembali.Dia juga hanya memanfaatkan Arieson. Biarpun pria itu benar-benar menjalin hubungan tidak jelas dengan wanita lain, apa haknya untuk mempertanyakan pria itu?Lagi pula, bukankah dia juga tidak berencana untuk bersama pria itu selamanya?Ponselnya kembali berbunyi, Weni mengirimkan beberapa pesan untuknya.[Aku sudah meminta orang untuk menyelidiki wanita itu. Nama wanita itu adalah Erika Kilbis, cinta pertama Arieson. Setelah dia mendapatkan beasiswa penuh, dia pergi ke luar negeri un

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 303

    Rhea mengalihkan pandangannya ke bawah, lalu berkata dengan perlahan, "Nggak apa-apa. Kamu semalaman nggak pulang ke vila, aku hanya ingin menanyakan apa urusanmu sudah selesai ditangani."Orang di ujung telepon hening sejenak sebelum terdengar suara rendah Arieson. "Sudah hampir selesai ditangani, malam ini aku akan pulang."Tanpa Rhea sadari, cengkeramannya pada ponselnya makin erat. "Oke, kalau begitu nanti malam kita makan malam bersama.""Hmm, tunggu aku pulang."Setelah mengakhiri panggilan telepon, Arieson mengalihkan pandangannya ke arah wanita yang tengah duduk di seberangnya sambil menangis. Dia berkata dengan dingin, "Erika, hubungan kita sudah berakhir, nanti aku akan memesan tiket pesawat untukmu."Pergerakan menyeka air mata Erika terhenti. Dengan berlinang air mata, dia menatap Arieson dan berkata, "Aku nggak mau! Kali ini aku sudah pulang, aku nggak berencana untuk pergi lagi."Arieson mengerutkan keningnya, hawa di sekelilingnya berubah menjadi sedingin es."Terserah k

  • Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku   Bab 302

    Arieson mengusap-usap kepalanya, berkata dengan suara rendah, "Nggak bisa membuatmu memercayaiku sepenuhnya, itu artinya aku masih kurang baik."Rhea mendongak, menatap pria itu. Saat dia hendak berbicara, tiba-tiba ponsel Arieson berdering."Kamu sudah mengubah nada deringmu?"Dulu Rhea sudah pernah mendengar nada dering ponsel Arieson, sepertinya berbeda dengan nada dering hari ini.Arieson tidak berbicara, dia mengambil ponselnya dan berjalan ke samping sebelum menjawab panggilan telepon tersebut.Tidak tahu mengapa, hati Rhea diliputi oleh kegelisahan, keningnya juga berkerut.Tak lama kemudian, Arieson sudah mengakhiri panggilan telepon itu, lalu berbalik dan berjalan menghampirinya."Aku ada sedikit urusan, perlu keluar sebentar, kamu tidur saja dulu."Selesai berbicara, dia berbalik, hendak pergi. Secara naluriah, Rhea menarik tangannya."Apa urusan itu sangat penting? Bisakah kamu tetap di sini untuk menemaniku ... aku ...."Rhea juga tidak tahu harus menggunakan alasan seperti

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status