Celine berkata dengan kesal, "Aku berjanji akan membunuhmu, lalu menikah dengannya dan menggunakan uangmu untuk menikmati hidup."Carlos menatapnya dengan ekspresi muram. "Nggak usah sok cantik. Kalau aku mati, aku akan menyumbangkan semua hartaku daripada membiarkanmu menafkahi berondong.""Aku bukan hanya akan menafkahi berondong, juga akan mengganti pasangan setiap bulan. Kalau kamu nggak bisa terima, ayo bercerai.""Setelah bercerai, kamu akan menikah dengan pria lain? Lalu melupakan masa lalu dan memulai hidup baru tanpa rasa bersalah?" Carlos mendengus dingin dengan kesal. "Aku lupa, nggak ada yang bisa memengaruhi orang berhati dingin dan egois sepertimu. Kalau kamu bisa merasa bersalah, kamu nggak akan melakukan begitu banyak kejahatan."Keheningan melanda dan suasana menjadi makin mencekam. Seketika, waktu seolah-olah berhenti.Celine tiba-tiba meraih tetikus dan melemparkannya ke wajah Carlos. "Enyah."Detik berikutnya, kotak tisu, cangkir ....Dia melemparkan segala sesuatu
Revin merasa dirinya sangat menyedihkan. Siapa yang ingin dipekerjakan di luar jam kerja? Kalau bukan karena Carlos belum menyuruhnya pulang, dia pasti sudah pergi. "Aku akan pergi sekarang juga."Carlos melirik Celine yang berada di sampingnya, lalu mengerutkan kening sambil memerintahkan, "Kamu yang nyetir."Mengingat sikap Celine tadi, kalau dia menyuruh Celine mengemudikan mobil, dia mungkin akan mati bersama Celine.Sekarang, Celine hanya ingin sendirian. Suasana hatinya belum tenang, dia menatap Carlos dengan linglung dan berjalan ke arah tempat parkir. Carlos menariknya sambil berkata, "Masuk.""Nggak usah, aku bawa mobil."Carlos berkata dengan ekspresi muram, "Kamu mau menyetir dengan kondisi seperti ini? Bukannya itu berarti aku membiarkanmu pergi membunuh orang?"Celine mendeliknya dengan dingin."Kenapa? Masih ingin menggigitku?"Dia meraih leher bagian belakang Celine, lalu memasukkan Celine ke dalam mobil dengan kasar.Celine tidak sanggup melawannya. Setelah dimasukkan,
Theo menjawab dengan sembrono, "Karena kamu?"Carlos berkata dengan nada dingin, "Karena aku? Apa aku sanggup membuatnya gila? Menurutmu dengan sifatnya itu, siapa yang berani menyinggungnya?"Celine selalu menyelesaikan masalah dengan berkelahi. Selama beberapa tahun ini, jumlah orang yang dipukul olehnya tidak dapat dihitung dengan jari."Manusia bukan robot, kalau terlalu tertekan, akan mengalami gangguan mental. Bahkan robot pun bisa rusak kalau terus bekerja." Dia menarik napas dalam-dalam, lalu melepaskan tangan Kayla yang berada di bagian bawah perutnya. "Nggak semua orang yang dipukul Celine nggak bersalah.""Bagaimana dengan Selly Tantami? Gadis berhati lembut sepertinya patah kaki, Arsy jatuh sakit dan terus mengurung diri di dalam kamar, Cindy pergi ke luar negeri dan hampir punya catatan kriminal. Keluarga Dewanta bangkrut dan ayahnya Keisha terlilit utang. Untuk melunasi utang, dia menjadi simpanan lelaki tua. Semua ini hasil kejahatan Celine."Namun, hal yang paling menak
Celine berkata dengan lantang, "Munafik, egois, berdarah dingin, nggak berpendirian, penakut ...."Pada dasarnya dia adalah tipe wanita cantik yang dingin dan arogan. Apalagi saat dia menghina orang, auranya menjadi makin dingin.Serangkaian kata kasar ini bukan hanya mengejutkan Lyon, bahkan Shanny yang sedang menguping dari sudut dinding pun kaget.Gawat, mereka harus mencari toko baru. Dia sudah mulai menghitung biaya sewa, dekorasi dan biaya lainnya ....Sejak Celine berbicara, ekspresi Lyon sama sekali tidak berubah. Melihat ekspresi Celine yang begitu kesal, dia bahkan Celine masih ingin berbicara, tetapi sudah kehabisan kata-kata. "Apa yang dilakukan orang tuaku sampai membuatmu begitu memusuhi mereka?"Dia belum pernah bertemu dengan Celine. Apa karena dia adalah anggota Keluarga Daryadi, dia juga harus diasingkan?Celine menjawab dengan ekspresi datar, "Aku bukan orang tuamu, aku mana tahu apa yang mereka lakukan? Tanyakan saja pada mereka, kamu ...."Sebelum dia mengusir Lyon
Selama Carlos berada di sini, Celine tidak mungkin bisa melukai Merlin. Ketika baru sampai di meja makan, Carlos sudah menghentikannya dan menegur dengan suara berat, "Celine ...."Meskipun dia tidak melukai orang, perbuatannya berhasil menghancurkan keinginan Lilya untuk mendamaikan mereka. Melihat pisau di tangannya, pupil Lilya bergetar. "Celine, kamu ...."Celine tidak meronta, dia menatap mereka dengan sinis. "Aku kenapa? Aku pembangkang? Jahat? Pantas mati? Bagaimana dengan kalian? Apa kalian nggak egois? Demi kesenangan diri sendiri, berpura-pura nggak tahu betapa buruknya hubunganku dengan Merlin.""Kamu menyuruh Merlin meminta maaf padaku karena dia memfitnahku di luar sana, apa kamu ....""Kak ...." Merlin berseru untuk menyela Celine. Dia takut Celine akan mengungkapkan semua perbuatan yang pernah dia lakukan, dulu Lilya mungkin akan percaya padanya, tetapi setelah kejadian itu, tingkat kepercayaan Lilya padanya tidak dapat diperbaiki lagi.Dia menatap Celine dengan gugup, s
Carlos menatapnya sambil tersenyum dingin. "Kurasa kamu sedang memikirkan cara untuk membunuhku.""Ya, aku memang ... ck ...." Sebelum selesai berbicara, rasa sakit yang luar biasa sudah membuat Celine mendesis kesakitan, Carlos mencengkeram lehernya.Saat ujung jari Carlos menyentuhnya, sensasi nyeri melanda. Kulitnya luka, mungkin Selly yang mencakarnya.Carlos menarik tangannya untuk menunjukkan bekas darah di ujung jarinya. "Nggak luka pun gigit orang, apalagi kalau luka. Kamu mungkin akan memakan orang."Celine tertegun. "Kalau begitu sebaiknya kamu jangan menutup mata saat tidur. Karena kalau penyakitku kambuh, kamu adalah orang pertama yang akan kugigit."Hujan mulai turun. Rintik hujan berjatuhan di kaca mobil dan segera menimbulkan kabut. Namun, seiring berjalannya waktu, rintik hujan bertambah banyak dan bertumpukan.Rumah Keluarga Tomson agak jauh dari Kediaman Carl, berhubung turun hujan, waktu yang diperlukan pun bertambah lama.Karena mereka tidak banyak berbicara dan tid
Ratna tertegun.Dengarlah, apakah ini adalah sesuatu yang seharusnya diucapkan oleh seorang suami? Ratna melirik ke arah Celine yang hampir membenamkan seluruh wajah ke dalam bantal, lalu melirik Carlos yang menyilangkan kaki di sofa dengan ekspresi dingin. Dia hendak menyuruh mereka bercerai, tetapi mengingat pepatah "selama masih ada harapan, jangan bercerai", dia pun mengurungkan niatnya.Celine yang berada di atas kasur bergumam, sepertinya dia kedinginan. Karena setelah selesai bergumam, tubuhnya makin meringkuk.Carlos memandang Celine yang pipinya memerah dan tidak sanggup bangun karena terlalu kantuk. Dia tidak tampak sombong dan angkuh seperti biasanya, seolah-olah dapat dibunuh dengan satu sentuhan.Kapan Celine pernah semalang ini? Namun, inilah yang membuat Carlos luluh.Carlos menelan beberapa teguk air liur, lalu memejamkan mata beberapa kali. "Ambilkan baju tidur Nyonya.""Baik." Ratna mengambilkan pakaian, lalu pergi mengisi sebaskom air. "Nyonya cinta kebersihan dan pa
Saat ini, amarah yang sudah menumpuk di hati Carlos pun meluap. Sikapnya lebih kasar dari biasanya. "Kalau dia sudah bosan hidup dan ingin cepat mati, suruh dia temukan tempat yang sunyi, jangan menyusahkan orang lain."Setiap menghadapi masalah yang berhubungan dengan Celine, dia sangat mudah tersinggung dan emosional.Ratna takut Celine akan sedih mendengar ucapan Carlos, dia buru-buru mengakhiri panggilan. Namun, dugaannya salah, Celine sama sekali tidak peduli.Dia bukan hanya gagal mendamaikan mereka, tetapi juga memperburuk situasi. "Nyonya ...."Celine tersenyum. Ketika dia hendak mengatakan sesuatu untuk menghibur Ratna, ponselnya berdering. Muncul notifikasi uang masuk sebanyak 200 juta dari aplikasi tertentu.Celine tertegun.Dia mengira Yuka mentransfer dana toko dan berencana untuk mengecek notifikasi itu setelah berganti pakaian. Namun, notifikasi itu terus bermunculan. Seketika, dia memiliki firasat buruk.Celine mengeluarkan ponselnya untuk melihat riwayat transfer, tern