Beranda / Romansa / Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi / Bab 461 Aku Boleh Melakukan Apa pun

Share

Bab 461 Aku Boleh Melakukan Apa pun

Penulis: Sakura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-21 13:23:38
Kayla membelalakkan mata. "Pak Verrel, ini sudah zaman apa? Apa kamu masih membawa kunci? Bukankah sekarang semuanya kunci sidik jari?"

Entah apakah Verrel benar-benar tidak sedang berbohong atau apakah dia sudah siap mental untuk berbohong dengan wajah datar, "Maaf, aku dari desa. Aku harus berjalan lama di pegunungan untuk sampai ke pasar, jadi belum pernah kenal dengan hal-hal baru seperti itu dan lebih kuno."

Verrel melihat lift berhenti di lantai 35. "Nona Kayla, malam ini ...."

Kayla mengeluarkan ponselnya dan berkata, "Aku punya nomor telepon perusahaan tukang kunci, akan kukirimkan padamu kalau kamu membutuhkannya."

"..."

Melihat pria itu tidak menjawab, Kayla tidak memaksa lagi. Da mengangguk padanya dan menyimpan ponselnya sebelum keluar dari lift.

Verrel buru-buru mengikuti Kayla. "Nona Kayla, perlu waktu bagi orang-orang dari perusahaan tukang kunci untuk datang. Sekarang juga cukup dingin. Izinkan aku pergi ke rumahmu untuk minum teh. Aku akan turun saat mereka tiba."

Kata
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 462 Tadi Performaku Buruk

    Kayla tertegun sejenak. Meskipun Kayla tidak tahu apakah itu karena dia memikirkan hal yang salah atau karena Verrel mengatakan sesuatu yang salah, dia pun sadar kembali dan berkata, "Nggak boleh."Kekecewaan di mata Verrel terlihat jelas dan dia berkata "Oh" dengan suara panjang. "Aku sudah masuk. Kalau sekarang aku keluar, orang-orang itu masih akan berbicara omong kosong. Di lorong terlalu dingin, aku akan menunggu pihak perusahaan tukang kunci dan pergi, oke?""Kalau sekarang kamu keluar, orang lain nggak akan berpikiran sembarangan."Tiga menit saja tidak cukup untuk melepas pakaian. Orang apa yang akan berpikiran seperti itu?Verrel mengulurkan tangan dan menyentuh punggung tangannya. Jari-jari pria itu terasa dingin dan langsung merinding saat dia menyentuhnya. "Di luar sangat dingin."Ini bahkan belum bulan November dan suhu terendah di malam hari sudah begitu dingin. Meskipun dingin, tetap saja tidak sampai membeku.Hati Kayla tetap teguh. Dia meliriknya dan berbalik untuk ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 463 Bertindak Secara Diam-diam

    Melihat Verrel serius, Kayla buru-buru menghentikannya dan berkata, "Pak Verrel, walaupun kamu terangsang, kamu nggak akan tertarik pada wanita hamil sepertiku, 'kan?""..."Verrel melirik perut Kayla dan akhirnya berhenti, kemudian berjalan ke sofa dengan sedih dan duduk. "Terakhir kali kamu terjatuh. Apa perutmu masih nggak nyaman beberapa hari ini?"Saat itu Verrel tidak bisa pergi sehingga dia memanggil ambulans, tetapi pihak Kayla bilang kalau kondisinya tidak parah dan tidak perlu pergi ke rumah sakit.Kayla mendengar kekhawatiran dan gugup dalam nada pria itu. Dia terdiam selama beberapa detik dan mengerucutkan bibirnya sebelum bertanya, "Kamu suka anak ini?""..."Verrel lebih mengkhawatirkan Kayla daripada anak ini dan identitasnya saat ini adalah Verrel. Kalau bilang khawatir, bukankah dia akan mengacaukan segalanya? Kalau bilang tidak khawatir, dia pasti akan membuat Kayla lebih marah lagi.Lagi pula, ini satu-satunya yang bisa Theo andalkan, bagaimana mungkin dia tidak khaw

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 464 Tidak Bisa Melepaskan Wajah Ini

    Begitu tiba di perusahaan keesokan paginya, Verrel melihat Riko di kantor. Dia diam-diam mengerutkan kening dan menyembunyikan emosinya dengan mencubit alisnya. "Kenapa kamu datang sepagi ini?"Verrel telah mengajak Hubert untuk makan siang dan menangani masalah pemukulan Riko, ini adalah urusannya dan tentu saja dia harus hadir.Riko berkata, "Aku bosan tinggal di rumah sakit, jadi aku ingin datang dan menemani kakak. Dokter bilang sebenarnya aku bisa keluar dari rumah sakit, cuma perlu menunggu sampai tiba waktunya melepas perban."Verrel berjalan ke kursi kantor dan duduk. Sambil menyalakan komputer, dia membuka dokumen di atas meja. "Sudah sarapan?""Belum. aku langsung datang ke sini setelah keluar dari rumah sakit."Verrel mengerutkan kening dan memarahi Riko, "Kalau kamu nggak bisa mengingat instruksi dokter, aku akan meminta seseorang untuk mengikutimu di setiap langkah dan mengingatkanmu kapan saja.""Kak, jangan marah. Aku sudah meminta Pak Parlin membelikannya untukku. Aku t

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 465 Mau Makan Bersama?

    Wajah Verrel agak berubah saat Hubert begitu tidak sopan. Dia merendahkan suaranya dan berkata, "Kak Hubert, ini salah paham. Aku sudah memberitahumu melalui telepon. Adikku kebetulan sedang minum di sana dan wanitamu yang menggodanya.""Kalau dia jelek, wanita yang datang kepadanya akan meremehkan dia. Kalau dia dihajar, mereka hanya akan menyalahkannya karena terlalu tampan. Kalau dia nggak muncul di bar, dia nggak akan disukai. Jadi yang harus disalahkan adalah kesialannya."Logika tidak akan ada gunanya menghadapi orang yang keras kepala. Verrel langsung mengungkapkan sikapnya. "Kak Hubert, adikku masih muda. Kali ini dia mengalami kejadian ini dan mengalami trauma hebat. Kuharap Kak Hubert dan semua orang yang terlibat hari itu akan meminta maaf pada adikku.""Tuan muda dari Keluarga Lufto yang baru saja dibawa kembali ke Kota Bapura tahun lalu?" Hubert menyipitkan mata ke arah Verrel, tiba-tiba memalingkan wajahnya dan dengan kasar melemparkan semua cangkir di depannya ke atas la

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 466 Menjadi Nyamuk

    ...Jakun Verrel bergulir. "Nggak, aku nggak kenal."Nathan dan Kayla datang dan kebetulan mendengar kalimat ini. Keduanya sedang mendiskusikan berbagai hal. Dia sama sekali tidak memperhatikan Verrel dan Riko berdiri di dekat pintu dan akhirnya menoleh ke arah sumber suara untuk melihat orang itu.Riko tersenyum pada Kayla. "Kak Kayla, apa kamu datang untuk makan bersama temanmu?""Ya."Kayla tidak ingin berbicara dengan Riko lagi. Setelah mengangguk dengan cuek, dia merendahkan suaranya dan berkata kepada Nathan di sampingnya, "Ayo pergi."Nathan telah menjadi tentara selama beberapa bulan terakhir dan belum mendengar berita tentang kecelakaan Theo. Sekarang melihat mereka adalah orang asing dan tidak pernah berinteraksi satu sama lain selain pertemuan pertama, dia pun merasa agak bingung, "Kalian bertengkar?"Ini tidak terlihat seperti pertengkaran, tetapi seperti perpisahan dan menjauh satu sama lain selamanya.Kayla takut Nathan akan memanggil nama Theo di depan umum, terutama saa

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 467 CEO Perusahaan Oliver Sudah Meninggal

    Sentuhan lembut di telapak tangannya membuat jantung Verrel berdebar sesaat. Seharusnya dia segera melepaskannya, tetapi tidak hanya tidak melepaskannya, Verrel malah mencengkeramnya dengan lembut karena tidak bisa menahan diri.Ujung jari yang kapalan menyentuh kulit Kayla dan sensasi mati rasa muncul dari tempat itu, menjalar sepanjang pembuluh darah hingga ke atas kepalanya.Ini seperti kembang api yang tak terhitung jumlahnya membawa arus kecil, mengalir deras ke dalam hati.Jakun Verrel bergerak sedikit, lalu menundukkan kepalanya dan menatap Kayla.Suasana di sekitar mereka tiba-tiba menjadi sunyi dan semua orang seakan menghilang kecuali mereka.Akan tetapi beberapa orang tidak tahu apa-apa dan merusak suasana indah begitu membuka mulut. Tangan Verrel didorong menjauh. "Pak Verrel, kamu ini nakal juga, tangan Kayla pun masih kamu sentuh. Sial, suaminya baru saja meninggal, kenapa kamu malah memanfaatkannya?"Nathan menarik kursi dan aksi besar itu langsung mengubah drama idola m

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 468 Bersiaplah

    Itu sudah cukup menjengkelkan, tetapi Davin harus menambahkan satu kalimat lagi seolah takut Verrel tidak akan mengerti. "Posisi CEO Perusahaan Oliver kosong, jadi tentu saja nggak ada asisten CEO. Pak Galih sedang nggak sehat dan para dokter telah berulang kali menyuruhnya untuk jangan sampai kelelahan, jadi semua masalah ini dibahas dengan Kayla."Verrel minum dengan wajah kusut, merasa agak tercekat dan sakit hati. "Kalau kamu nggak berbicara, nggak ada yang akan memperlakukanmu sebagai orang bisu."Davin bertanya, "Apakah Pak Verrel agak emosian akhir-akhir ini? Kenapa begitu pemarah?"Melihat keduanya akan bertarung lagi, Kayla menghela napas dengan pusing dan berdiri. "Aku akan keluar mencari udara segar, kalian bertengkarlah dengan baik."Sebelum pergi, dia memberi peringatan kepada beberapa orang. "Jangan merusak barang, kalian harus membayarnya."Nathan mendecakkan lidahnya dua kali dan berkata dengan sinis, "Usia kalian kalau ditambahkan bisa mendapatkan jaminan sosial, tapi

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 469 Aku adalah Theo

    Kayla tiba-tiba naik pitam. Dia menundukkan wajahnya dan berkata dengan suara dingin, "Wajar bagi pria dan wanita yang belum menikah untuk mempertimbangkan satu sama lain. Kalau nggak banyak berhubungan, bagaimana kamu tahu siapa yang cocok untukmu? Pak Verrel urus saja urusan perusahaanmu sendiri. Kamu nggak perlu mengkhawatirkan urusanku, apalagi hal semacam ini."Kayla berusaha keras untuk menarik tangannya dari tangan Verrel, tetapi pria memegangnya dengan erat dan menolak melepaskannya tidak peduli seberapa keras dia berjuang."Lepaskan." Kayla kehilangan kendali atas emosinya. Dia menyibakkan rambutnya untuk mencegah Verrel melihat mata merahnya.Apa yang Kayla katakan tadi hanyalah pemicu perselisihan ini. Emosi ini telah membebani hatinya sejak kecelakaan Theo.Dalam beberapa bulan terakhir, Kayla begitu ketakutan setiap hari dan tidak bisa tidur di malam hari. Dia takut dia tidak bisa menemukan Theo. Pada tahun-tahun mendatang, Kayla tidak akan memiliki orang untuk berbagi lag

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21

Bab terbaru

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 815 Aku Tidak akan Menuruti Keinginanmu

    Sembari berbicara, Lilya terus melirik Celine dengan sudut mata. Sekarang, dia sangat merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. Karena emosi ini, Lukas yang selalu diutamakan sejak kecil pun turun pangkat.Namun, Lukas tidak tahu apa-apa. Dia membelalakkan matanya dengan kaget sambil bertanya dengan kesal, "Bu, racun apa yang dia berikan pada Ibu sampai membuat Ibu membelanya seperti ini? Lihatlah luka di wajahku ini, ini yang namanya menguji?"Sembari berbicara, dia membungkuk untuk memperlihatkan memarnya pada Lilya. "Dia ingin membunuhku, Ibu masih membelanya."Hasan yang berada di dalam ruangan mendengar ucapan ini, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Diam kamu, kamu itu pria, luka sekecil ini membuatmu menjerit seperti ini?"Dia menatap wajah Lukas yang dipenuhi dengan memar sambil berkata dengan nada menghina, "Dipukuli oleh wanita masih berani mengadu.""Lalu apa yang bisa lakukan? Ayah nggak mengizinkanku memukul wanita, apa lagi yang bisa kula

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 814 Tidak Bisa Memuat Dua Kursi Roda

    Percakapan macam apa ini? Carlos tidak sanggup? Masih perlu membuktikan?Revin diam-diam mengangkat sekat, dia takut Carlos akan membungkamnya. Dengar-dengar, kebanyakan pria yang kekurangan dalam hal tersebut memiliki gangguan mental, pantas saja sifat Carlos sangat aneh.Di kursi belakang, Carlos menatap Celine dengan tajam, seolah-olah ingin menggali dua lubang di tubuh Celine. "Kamu nggak puas dengan keterampilanku?"Celine berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius, "Delapan dari sepuluh kali kamu hanya berbaring, apa kamu pantas menanyakan hal seperti ini?""Aku hanya berbaring diam? Siapa yang meminta berhenti di tengah proses? Siapa yang pergi setelah dirinya terpuaskan?" Dia menatap Celine sambil tersenyum dingin. "Celine, semoga kelak kamu nggak nangis."Jarak hotel itu tidak jauh. Ketika mereka masih berbicara, mobil sudah berhenti.Carlos berkata, "Turun.""Untuk apa?" Celine tidak menyangka Carlos akan menggunakan alasan bertemu dengan Hasan untuk membawanya ke hotel.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 813 Kamu Ingin Menyenangkanku

    Di bawah penerangan cahaya, Celine membantu Lyon merapikan celana dan Lyon pun menunduk untuk menatapnya. Jalanan yang terlihat melalui jendela di belakangnya. Terkadang, ada pejalan kaki yang lewat dengan kepala tertunduk sehingga membuat suasana di toko menjadi lebih hangat.Lyon menatap cermin berulang kali, lalu berkata dengan serius, "Bagus."Celine mengangguk. "Bayar pakai kartu atau QRIS?"Ekspresinya sangat datar, dia sama sekali tidak terlihat gembira saat ada yang memuji karyanya. Singkatnya, dia tidak tampak seperti desainer, melainkan seperti robot penghasil uang yang tidak berperasaan.Lyon tertegun sejenak, lalu berkata sambil tersenyum pasrah, "Kamu ....""Celine." Terdengar suara Carlos dari pintu.Celine menoleh ke arah datangnya suara. Carlos berdiri di bawah lampu, sosoknya yang tinggi, ekspresinya yang muram dan suaranya yang berat memancarkan suatu aura mendominasi. Celine mengerutkan kening sambil bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa datang ke sini?"Set

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 812 Diusir dari Keluarga Tomson

    Mendengar ucapannya, Merlin membelalakkan matanya dengan kaget. Masalah ini tidak boleh dibicarakan di depan orang tuanya, sekarang, tindakan sekecil apa pun dapat menghancurkan harapan terakhirnya.Dia sudah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membangun citra gadis baik, tidak boleh dirusak begitu saja."Kamu masih tahu malu, nggak? Di satu sisi, kamu nggak berharap merasakan kasih sayang dari mereka, tapi di sisi lain, kamu malah mengadu. Tindakanmu ini disebut munafik."Celine mendengus dingin. Dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya, dia ingin memanfaatkan Keluarga Tomson untuk mencapai tujuannya. "Kalau aku nggak meminta orang lain menaklukkanmu, apa aku harus mengambil pisau dapur dan bertarung nyawa denganmu? Merlin, sadarlah, sekarang masyarakat dikendalikan oleh hukum."Merlin tercengang.Kata-kata yang dilontarkan Celine bagaikan sindiran untuk diri sendiri. Masyarakat hukum? Dia mencelakai begitu banyak orang, beraninya mengatakan masyarakat dikendalikan oleh huk

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 811 Merlin Ingin Membunuhku

    Tentu saja, Carlos tidak akan melakukan apa pun pada Celine. Baik dari segi didikan maupun karakter yang tertanam dalam dirinya, dia tidak akan melakukan hal tidak senonoh seperti memerkosa wanita.Selain itu, dia menemukan Celine bukan sengaja memprovokasinya, melainkan benar-benar tidak bereaksi terhadap sentuhannya.Kening Carlos diselimuti dengan hawa dingin, tatapannya yang tajam tertuju pada badan Celine. Pakaian Celine berantakan, leher dan lengan Celine dipenuhi dengan bekas merah. Celine pun menatapnya dengan linglung, seolah-olah baru dilecehkan secara brutal.Jelas-jelas dia tidak mengerahkan banyak tenaga, bahkan sudah mengontrol tenaganya, tetapi bekas sekecil apa pun tampak sangat mencolok di kulit putih Celine.Carlos mengatupkan bibirnya untuk menahan suatu emosi yang tak dapat diluapkan, lalu mengulurkan tangannya untuk membuka laci di samping tempat tidur. Memang benar, terdapat beberapa botol obat. Setelah beberapa saat, dia baru mengucapkan satu kalimat, "Celine, ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 810 Aku Selalu Makan Obat

    Melihatnya marah, Ratna yang berada di samping pun berkata dengan getir, "Pak, Nyonya sudah tidur."Carlos hanya melirik Ratna dan langsung naik ke atas dengan galak. Saat melewati ruang tamu, dia melihat dua lembar kertas A4 di atas meja. Meskipun dia tidak melihat tulisan di atas kertas dengan jelas, dia tahu kata-kata apa yang tertera di atas kertas.Pembuluh darah di wajahnya berkedut. Dia bertanya dengan nada dingin, "Apa juga ada di meja makan? Dia meletakkan kertas itu di setiap tempat yang aku lalui?"Ratna tidak bersuara, artinya dia membenarkan dugaan Carlos.Setelah terdiam selama beberapa menit, Carlos tertawa dengan marah. Celine bertekad untuk menceraikannya?Dia bergegas ke atas dengan ekspresi dingin. Seketika, percikan api di hatinya langsung menyala saat mengetahui Celine mengunci pintu. Dia menahan amarahnya, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Celine menahan pintu agar Carlos tidak bisa masuk. "Ada urusan apa?"Carlo

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 809 Permainan Asmara

    Shanny baru sadar kamera ponselnya mengarah ke belakang orang-orang itu. Dia mengangkat ponselnya dan berjalan ke hadapan orang-orang itu dengan santai. "Astaga, kok bisa dipukuli sampai memar seperti ini, mungkin ibu kandungmu pun nggak mengenalimu lagi."Celine pun tidak bisa mengenali orang itu sebelum mendengar suara memohon yang familier. "Nona Celine, Nona Celine, kami sudah tahu salah, kami nggak seharusnya menindasmu. Tolong ampuni kami, tolong minta Paman Hasan jangan pergi mencari orang tua kami lagi."Dia membela diri dengan terisak-isak. Kalau dia masih memiliki cara lain, seorang pria dewasa sepertinya tidak akan memohon ampun di pinggir jalan. Meskipun reputasinya buruk dan dia tidak terlalu mementingkan harga diri, siapa yang akan menginjak harga diri sendiri?"Aku memang pernah memukulmu dulu, tapi kamu juga memukulku. Bisa dibilang kita hanya berselisih, bukan menindas secara sepihak. Beberapa waktu lalu kamu mematahkan satu kakiku dan aku pun nggak pergi mencarimu."S

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 808 Cindy akan Segera Pulang

    Sepertinya suasana hati Celine sangat baik, dia meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ini. Dia menopang dagunya sambil melebarkan senyuman di sudut bibirnya. Dari sisi mana pun, senyuman ini tampak sangat provokatif dan bibir merahnya sedikit terbuka.Melihatnya hendak mengatakan sesuatu, Carlos mengerutkan kening dan langsung menyelanya, "Diam."Dia hanya bisa berpikir bahwa Celine sengaja membuatnya kesal karena sudah dicueki selama dua tahun ini. "Dulu siapa yang bersikeras ingin menikah denganku?"Celine mengangkat kepalanya untuk meneguk habis arak di dalam gelas. Cairan dingin mengalir ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya. Detik berikutnya, sensasi terbakar pun menyebar dari perutnya ke sepanjang pembuluh darah di tubuhnya.Perlahan-lahan muncul rona merah di kulit putihnya. Matanya berkilau, seolah-olah sedang dimasuk cinta.Melihat gelas kosong di tangan Celine, kerutan di alis Carlos menjadi makin dalam. "Apa kamu sapi? Siapa yang mengajarimu cara meminum arak?"Aw

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 807 Apa Kamu Tahu Malu?

    Carlos hendak membungkuk untuk memeriksa kondisi Merlin. Mendengar ucapan ini, dia tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan tindakannya.Lilya yang berada di luar mendengar kebisingan dari kamar Celine. Dia mengira Celine terjatuh karena tidak leluasa bergerak, dia bergegas memasuki kamar. "Celine, ada apa?"Begitu selesai berbicara, dia langsung melihat Merlin yang terbaring diam di atas lantai. "Merlin ... kok bisa pingsan? Carlos, cepat telepon ambulans. Hasan, Hasan ...."Celine menyela teriakannya. "Dia pura-pura."Lilya berhenti berteriak, dia menatap Celine dengan kaget. "Kalau nggak percaya, tusukkan saja beberapa jarum ke tubuhnya. Kujamin dia akan melompat tinggi."Setelah dia selesai berbicara, Merlin yang berbaring di lantai mengerang pelan dan tampak sangat kesakitan. Dia memegang kepalanya sambil membuka mata. Begitu membuka mata, dia melihat sekeliling dan pada akhirnya pandangannya tertuju pada Carlos. "Kak Carlos, ada apa denganku?"Carlos tertegun.Begitu pula deng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status