Wina menatap pemandangan itu, sorot matanya terlihat bernostalgia.Dia jadi teringat bagaimana dulu, Jihan juga berlalu pergi dari hadapan Wina sambil memegang tangan Winata.Saat itu saja Wina sudah tidak berhak berkomentar apa-apa, apalagi sekarang.Hubungan mereka sudah usai. Wina tidak lagi ada hubungannya dengan siapa pun yang menjadi kekasih Jihan ....Sara memperhatikan Jihan dan wanita itu masuk ke dalam mobil mewah yang sudah terparkir, lalu menoleh menatap Wina.Begitu melihat ekspresi Wina saat ini sudah berubah menjadi datar, Sara langsung mengerti apa yang Wina pikirkan."Wina, mereka 'kan cuma pegangan tangan, bukan yang gimana-gimana. Jangan salah paham dulu ....""Dia juga nggak melihatmu. Kalau dia lihat, dia pasti nggak akan membiarkan wanita itu mendekat ...."Sebagai seorang kakak, tentu saja Sara akan secara otomatis lebih memihak kepada Ivan.Namun, seandainya Wina masih mencintai Jihan, Sara tidak mau Wina sampai bersusah hati karena semua ini.Wina pun menatap S
Leona menyentuh kukunya yang baru saja dimanikur, lalu menjawab, "Kamu nggak usah pusing dengan pernikahan Aulia, masalah pernikahanmu justru lebih penting. Lagian, reputasimu nggak begitu bagus. Banyak keluarga terkenal di luar sana yang nggak bersedia menjadikanmu menantu mereka ...."Jefri berkata dalam hati bahwa dia belum mau menikah, tetapi dia tetap menyahut dengan ekspresi tenang, "Kalau gitu, ya nggak usah diburu-buru. Pelan-pelan saja, Kak ...."Leona tahu Jefri menolak karena masih belum puas bersenang-senang, jadi dia tidak mengacuhkan adiknya itu dan kembali fokus pada Jihan. "Kalau kamu?"Jihan yang sedari tadi memandang pemandangan di luar jendela pun menjawab pertanyaan Leona dengan ekspresi yang terlihat sangat cuek, "Nggak usah pikirin soal aku.""Jihan, jangan bilang kamu mau membujang selamanya?" tanya Leona dengan ekspresi putus asa.Leona baru tahu tentang kejadian yang Jihan alami saat tahun ini pulang ke tanah air.Dia benar-benar tidak menyangka bahwa Jihan yan
Silsilah keluarga Jefri bisa dibilang rumit, tetapi sebenarnya tidak juga.Hugo Lionel memiliki lima saudara laki-laki. Total anak dari kelima saudara ini adalah sembilan orang.Ryder Lionel dan Jihan lahir dari anak pertama, sedangkan Leona lahir dari anak kedua.Karena Leona dan Ryder seumuran, jadi mereka menjadi yang paling tua di antara sepupu-sepupu lainnya.Jerome dan Jun lahir dari anak ketiga, Jonas dan Dion lahir dari anak keempat, sedangkan Jefri dan Aulia lahir dari anak bungsu ....Karena sebagian besar cucu di Keluarga Lionel adalah laki-laki, Aulia yang merupakan cucu kedelapan pun menjadi kesayangan keluarga.Itu sebabnya semua orang sangat memikirkan pernikahan Aulia, mereka tidak mau Aulia sampai menikah dengan orang yang salah. Sejak tiga empat tahun yang lalu, mereka mulai memilah-milah calon suami Aulia.Awalnya, Keluarga Gerad terpilih. Sayangnya, Rian menolak, sehingga perjodohan pun dibatalkan. Karena sekarang Aulia sudah pulang dari studinya, tentu mereka harus
Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil dan mengobrol sambil tertawa, lalu berangkat menuju kuil yang sering dikunjungi Sara.Begitu tiba di kaki gunung, mereka bisa langsung mendengar bunyi bel yang terdengar jauh, tetapi nyaring. Mereka juga bisa mendengar lantunan lagu doa.Suara-suara seperti ini terdengar begitu menentramkan, rasanya semua beban yang menumpuk jadi terangkat.Wina pun berjalan mengikuti Sara memasuki area kuil dengan sopan sambil membawa buah-buahan yang mereka beli.Begitu masuk ke dalam kuil, air mata Wina perlahan-lahan mengalir turun.Sepertinya, selama ini Wina tidak bisa melampiaskan semua rasa sakit yang menumpuk dalam hatinya. Barulah pada saat ini dia menemukan kedamaian ....Setelah mereka masuk, seorang biksu pun menuntun mereka untuk mempersembahkan dupa dan berdoa kepada yang di atas. Setelah itu, si biksu melempar undi ramalan dan Sara melaksanakan nazarnya dengan taat ....Setelah itu, si biksu memperhatikan tanda tangan Wina dan berujar mengingatkan
Wina memang hanya pernah melihat wajah Vera melalui foto, tetapi dia bisa membayangkan bahwa kakaknya adalah seseorang yang sangat lembut.Orang seperti inilah yang dengan sukarela mendonorkan jantungnya dan memberi Wina kesempatan untuk hidup lagi ....Sedangkan Vera sendiri pada akhirnya harus dimakamkan dan kehilangan identitasnya ....Dulu, Wina benar-benar tidak mengerti. Jika Alvin begitu mencintai kakaknya, kenapa Alvin membiarkan jenazah kakaknya dikremasi dengan begitu tergesa-gesa?Kemudian, setelah mendengar dari Alvin bahwa dia dikhianati oleh Vera, barulah Wina menyadari bahwa Alvin sangat mencintai sekaligus membenci Vera.Justru rasa benci itulah yang membuat Alvin tega mencampakkan dan membiarkan tubuh Vera terbaring di balik kuburan yang dingin ini selama tiga tahun.Pasti Vera merasa sangat lelah harus meladeni orang-orang seperti Alvin.Namun, Vera juga yang selama 10 tahun mengejar-ngejar Alvin ....Jadi, sebenarnya Vera mencintai Alvin atau tidak?Sambil memikirkan
Wina menghela napas dalam-dalam. "Apa?""Kamu bisa gambar?" tanya Alvin dengan dingin.Wina sontak tertegun, dia tidak mengerti maksud Alvin. "Bisa ...."Justru Wina belajar desain karena sejak kecil sudah berbakat dalam menggambar."Perjanjian pertama, aku mau kamu menggantikan Vera dan mengambil alih proyeknya yang belum selesai," kata Alvin.Wina sontak kembali tertegun. Dia ingat bahwa Vera adalah arsitektur paling terkenal di dunia. Mana mungkin seorang siswa lulusan sekolah desain sepertinya bisa menggantikan Vera dan mengambil alih proyeknya yang belum selesai?Di sisi lain, Alvin tidak peduli Wina bisa melakukannya atau tidak. Pria itu terus berkata dengan dingin, "Aku sudah menyuruh orang untuk mengirimkan gambar arsitektur buatan Vera kepadamu, baik itu yang masih dalam tahap desain atau sudah jadi. Tapi, masih ada yang kosong di antara proyek-proyek yang dia terima. Selesaikan gambarnya secara berurutan.""Tapi, yang kupelajari waktu sekolah 'kan desain merek? Bukan desain a
Karena Wina masih berdiri diam setelah selesai mengangkat telepon, Sara pun segera membunyikan klakson.Wina tersadar dari lamunannya dan buru-buru menyeret kopernya menghampiri Sara.Setelah Sara membawanya kembali ke vila, mereka berdua berbaring di atas ranjang yang sama seperti dulu sambil membicarakan tentang masa lalu, masa sekarang dan masa depan.Mendengarkan celotehan Sara membuat tubuh Wina perlahan-lahan menjadi lebih rileks. Pada akhirnya, Wina tertidur sambil bersandar di bahu Sara.Sara menyelimuti Wina yang sudah tertidur, lalu ikut memejamkan matanya dan tidur ....Keesokan harinya, Sara sebenarnya ingin pergi menemui Ivan bersama Wina.Sayangnya, dia tidak bisa ikut karena harus menyelesaikan masalah di klub.Sebelum meninggalkan rumah, Wina memasukkan buku nikahnya ke dalam ransel kecilnya.Dia membawa ransel itu dan juga ponselnya, lalu pergi ke vila Ivan.Ivan sedang duduk di taman belakang sambil membaca buku, sosoknya dari kejauhan tampak seperti lukisan.Namun, p
"Wina, kamu itu cuma merasa bersalah padaku. Sebenarnya, kamu nggak pernah berhenti mencintai Jihan.""Dia juga mencintaimu. Aku nggak bisa bersikap egois dan memisahkan dua sejoli yang saling mencintai. Kamu ...."Ivan sontak berhenti bicara sejenak, lalu akhirnya melanjutkan dengan suara serak, "Temui saja dia, nggak usah pedulikan aku ...."Ivan memang sempat berpikir untuk bersikap egois, tetapi mana mungkin dia bisa memonopoli Wina tanpa merasa bersalah di saat dia tahu Jihan sudah melakukan banyak hal demi Wina?Ivan pun menengadahkan kepalanya. Dia menghentikan air mata dan rasa tidak relanya, lalu mendorong kursi rodanya berbalik hendak pergi.Wina yang masih berjongkok menatap punggung Ivan yang bergerak pergi, lalu berkata dengan putus asa, "Ivan, apa kamu ... sudah nggak menginginkanku lagi?"Ivan sontak berhenti bergerak. Dia menoleh lagi menatap Wina yang sedang berjongkok.Ingin sekali Ivan berlari menghampiri Wina dan memeluknya, lalu mengatakan mana mungkin dia tidak me