"Sudahlah cukup Syam kamu berbicara seperti itu kepadaku! Yang melakukan ini bukan hanya aku tapi kita berdua jadi kita yang harus bertanggung jawab atas semuanya tapi untuk sekarang kita rahasiakan dulu kalau kita yang menabrak Ayahnya Luna!" Ujar Brian dengan cara yang sangat tegas kepada Syam.
Berulang-ulang kali Syam selalu saja memberitahu Brian bahwa apa yang dia lakukan itu adalah hal yang tidak baik.
Brian meneruskan untuk mencuci mobilnya karena pada bodi mobilnya terdapat banyak sekali ceceran darah dari Ayah Luna.
Sementara itu Gadis dan juga Luna yang sedang makan di kantin pun merasa sangat bimbang karena Luna masih saja memikirkan sebenarnya siapa yang menabrak orang tuanya.
"Sudah ya, sekarang kamu makan yang banyak agar kamu tidak sakit dan nantinya kalau memang ada waktu kita cari bersama-sama siapa yang menabrak Ayah kamu!" ujar Gadis dengan menatap wajah Luna yang selalu saja melamun ingin mengetahui sebenarnya siapa yang nabrak Ayahnya itu
"Ya ampun tidak perlu meminta maaf kok mas tidak ada masalah apapun kenapa harus meminta maaf toh bukan salah mas juga kan kita tidak tahu bagaimana juga musibah yang kena kepada suami saya," ucap Bunda Merlin dengan sangat lembut kepada seseorang itu."Memangnya suami Ibu kecelakaan di mana?" tanya seseorang lelaki itu kepada Bunda Merlin.Bunda Merlin pun enggan menjawab karena dirinya tidak tahu persis di mana suaminya terjadi kecelakaan."Maaf ya mas bukannya aku tidak mau membicarakan hal itu akan tetapi memang aku benar-benar tidak tahu persis di mana tempatnya dan siapa pelakunya," ujar Bunda kepada dua orang pemuda tersebut."Oh seperti itu ya Bu, semoga lekas sembuh ya dan cepat diketahui siapa pelakunya karena sekarang banyak sekali kasus tabrak lari," ucap seseorang itu dan Bunda Merlin pun dengan tersenyum menganggukkan kepalanya kepada seorang lelaki tersebut.Akhirnya Bunda Merlin pun berbicara kepada Lina agar cepat menghabiskan mak
Sementara itu Gadis yang selalu saja menemani Luna untuk menjaga Ayahnya pun ikut bersedih karena melihat Ayah Rian selaku Ayah dari sahabatnya itu terkapar dan terbaring sakit di rumah sakit dengan kaki sebelah kanan patah."Aku tidak bisa membayangkan kalau yang terbaring di sini adalah Ayahku aku sangat mengetahui bagaimana rasanya sakit hati Luna ketika melihat Ayahnya terbaring sakit di rumah sakit seperti ini apalagi pelaku dari penabrakan ini belum diketahui," batin Gadis yang melihat kearah Ayah Rian yang sedang terbaring tidak berdaya.Sedangkan Luna masih saja lemas akan tetapi Luna masih bisa berbicara dan selalu berdoa untuk kesembuhan Ayahnya."Aku minta maaf ya Gadis kalau kamu di sini aku repotin terus karena ya kamu tahu sendiri lah aku seperti kehilangan nyawa aku karena aku melihat Ayahku terbaring sakit seperti itu! Aku sebenarnya tidak tega melihat semua ini!" ujar Luna kepada Gadis."Sudahlah kita harus tetap bersyukur apa yang terj
"Alhamdulillah Ayah sudah bisa pulang seperti ini Ayah sudah sangat bahagia dan bisa berkumpul bersama kalian lagi itu adalah hal yang terindah yang Ayah impikan," ujar Ayah Rian ketika pertama kali masuk lagi ke rumahnya.Bunda yang mendengarkan hal itu langsung saja merasa hatinya bahagia karena ketika dulu perpindahan rumah mereka tidak berpikir bahwa musibah ini akan menimpa Ayah mereka."Iya Alhamdulillah sekarang Ayah sudah sehat, jadi kita bisa berkumpul lagi di rumah," ujar Bunda Merlin dengan tersenyum menutupi kesedihan yang ada pada Bunda Merlin.Luna sangat merasa bersyukur karena Ayahnya sedikit demi sedikit bisa kembali sembuh akan tetapi tidak bisa senormal dulu karena kaki yang patah itu tak dapat lagi digunakan untuk berjalan.Ayah Rian harus terus-menerus duduk di kursi roda dan tak bisa beraktivitas sendiri tanpa bantuan orang lain."Ya sudah kalau begitu, Ayah sekarang istirahat saja ya nanti kalau Ayah sudah istirah
Luna merasa dirinya sangatlah dekat dengan Brian Maka dari itu dia menceritakan semuanya kepada Brian dan menganggap Brian adalah teman kedua dari Luna yang mampu untuk menampung cerita dari Luna.Luna tidak mengetahui bagaimana sifat Brian yang ada di belakangnya, Brian tidak lain dan tidak bukan hanyalah seseorang yang sangat jahat dan selalu saja menyakiti perasaan Luna."Aku berterima kasih kepada kamu sudah mendengarkan semua keluh kesahku ya, doakan saja semoga Ayahku cepat sembuh dan aku tidak mau khawatir seperti ini," ucap Luna kepada Brian yang mendengarkan hal itu pun langsung saja menjawab dengan kata-kata yang sangat lembut."Iya! Aku selalu mendoakan Ayah kamu bagaimanapun keadaannya dan kamu terus saja merawat Ayah kamu ya semoga dengan berjalannya waktu pasti Ayah kamu bisa berjalan kembali," ucap Brian berbicara kepada Luna.Luna selalu saja terhanyut dengan apa yang dikatakan oleh Brian.Luna hanyalah perempuan yang sangat l
Ketika Luna dan Brian sedang sibuk untuk mempersiapkan dirinya karena mereka berdua ingin bertemu.Sementara itu Bunda Merlin yang terus-menerus memandang wajah suaminya itu pun langsung saja meneteskan air mata ketika melihat Ayah Rian mengalami kecacatan yaitu tidak bisa menggerakkan sebelah kakinya.Bunda Merlin berada di samping Ayah Rian dan Ayah Rian sedang berbaring di tempat tidur.Bunda Merlin mengelus rambut Ayah Rian dengan sangat lembut, dirinya tidak ingin Ayah ikut bersedih ketika melihat dirinya meneteskan air mata."Aku sangat menyayangimu, aku tidak bisa berbuat apa-apa ketika kamu sudah seperti ini aku bisa hanyalah merawatmu dengan tulus dengan kasih sayang aku sebenarnya tidak mampu untuk melihat kamu mengalami kecacatan dan kamu tidak bisa berjalan lagi! Kamu tahu tidak bahwakamulah tulang punggung keluarga kita Kamu adalah kepala rumah tangga sekarang aku harus berjuang sendiriuntuk menutupi semua kebutuhan se
Bunda Merlin sangat terlihat sangat bahagia karena dirinya selalu saja mendukung apapun yang dilakukan oleh Luna.Karena jika Luna bahagia maka Bunda Merlin sangat bahagia juga."Iya Bunda, aku bingung nih mencari baju yang mana untuk aku pakai bertemu dengan Brian, aku ingin berbicara banyak dengannya dan aku juga ada urusan sedikit dengannya," ujar Brian memberi tahu Bunda Merlin dengan sangat bahagia."Kamu terlihat sangat bahagia na terlihat sekali dari wajah kamu yang sangat ingin bertemu dengan Brian, memangnya ada apa sih?" tanya Bunda Merlin dengan nada yang sangat penasaran dan menatap mata anak gadisnya itu yang sangat terlihat bahagia."Tidak tau Bunda aku hanya ingin bertemu dia saja dan ada sedikit yang harus aku bicarakan dengan dia," ucap Luna menjelaskan kepada Bunda Merlin.Bunda pun Langsung saja mempercayai apa yang dikatakan oleh anak gadisnya itu."Bunda tidak pernah memaksa ataupun melarang kamu jika kamu memang m
Sebelum Brian datang menjemput Luna, Brian pun berinisiatif untuk menelepon Syam dan memberitahunya bahwa dirinya akan bertemu dengan Luna."Aku harus menghubungi Syam terlebih dahulu karena dirinya harus mengetahui bahwa aku akan bertemu dengan Luna dan akan menyatakan perasaanku sekarang, bagaimanapun dia adalah orang yang mengerti semua rahasia aku dan juga apa yang aku lakukan," gumam Brianyang memegang ponselnya hendak menelpon teman baiknya yaitu Syam"Tut tut tut..."Suara ponsel yang sedang menelpon Syam.Tak lama kemudian Syam pun langsung saja mengangkat telepon dari Brian."Ada apa? kenapa kamu menelepon aku, aku ini masih takut dengan kejadian yang kemarin kita lakukan kamu mau ngomongin apa lagi?" tanya Syam dengan sangat takut karena diamelakukan hal yang kecil yaitu menabrak Ayah Luna hingga kaki Ayah Luna tak bisa difungsikan lagi."Kamu nih berbicara apa sih? sudahlah kamu tidak perlu lagi untuk
"Aku tidak pernah bohong! Kamu begitu sangat cantik menggunakan baju itu," ucap Brian dengan menyanjung tiada hentinya untuk menyenangkan hati Luna."Terimakasih ya kamu sudah membuat aku bahagia dan terus-menerus membuat hatiku senang," ucap Luna dengan sangat malu-malu dihadapan Brian yang menyanjungnya itu.Akhirnya Luna dan juga Brian pun bergegas untuk pergi ke tempat dimana mereka akan berbicara dari hati ke hati.Tak sampai beberapa menit kemudian mereka telah sampai di suatu tempat yang sangat indah dan membuat Luna sangat terkagum karena tempat itu sangat romantis."Ya ampun kamu membawa aku di tempat seperti ini, aku tidak menyangka banget deh ini keren banget aku baru kali ini lho melihat tempat sebagus ini terimakasih ya kamu sudah membawa aku ke tempat ini dan aku bisa melihat keindahan yang ada di tempat ini," ujar Luna sangat bahagia ketika bersama Brian."Kalau kamu bahagia seperti itu, aku juga ikut bahagia, ini juga ti
"Sudah lah ya soalnya sedikit lagi dosen kita akan masuk kamu tidak boleh bersedih seperti itu," ucap Gadis yang masih terus mengerti Luna tersenyum ketika mendengarkan perkataan Gadis.Selang 2 jam kemudian ketika telah menyelesaikan kegiatan kampusnya tiba-tiba ketika dia ingin pergi ke kantin bersama Gadis karena datang menghampiri Luna untuk mencaci-maki Luna di hadapan teman-temannya.Karina pun langsung saja masuk ke dalam kelas ketika dosen keluar dari kelas Luna dan juga Brian."Ohh kamu ya yang ngerebut pacar aku! Kamu kira kamu itu cantikn jangan seenaknya saja ya mengambil punya orang!" ucap Karina dengan sangat kasar dengan menunjuk wajah Luna yang sedang duduk dihadapannya.Emosi Luna yang memuncak ketika melihat perilaku Karina yang marah besar kepada dirinya akan tetapi Gadis tak tinggal diam saja dan mendekati Luna agar Luna tidak terlalu takut dan tidak terlalu merasa sendirian."Ada aku disini kamu jangan takut aku tid
Luna sangat heran mendengarkan perkataan dari Brian, tingkah laku Brian seakan-akan dirinya tak pernah punya salah.Sebenarnya ada apa dengan Brian Luna pun tak tahu."Kenapa sih kamu tidak merasa kalau kamu itu salah apakah telah melupakan semuanya kejadian yang tadi malam?" tanya Luna dengan sangat kecewa kepada Brian.Brian membahas apa yang sudah terjadi."Kamu kenapa marah-marah terus sudahlah marah-marah nya, kita bicarakan itu hanya berdua jangan kamu melibatkan orang lain dalam permasalahan kita!" Tegas Brian memberitahu Luna agar tidak memberitahu orang lain tentang masalah mereka.Luna yang mendengarkan hal itu pun langsung saja bertambah marah karena menurut Luna dirinya juga berhak bahagia akan tetapi Brian selalu saja menyuruhnya untuk berdiam diri dan tak berkata sama kepada siapapun."Brian, aku ini seorang perempuan aku lemah aku hanya manusia biasa aku juga membutuhkan teman untuk bercerita cara untuk menceritakan sebu
"Sebenarnya aku tidak mau jujur kepadamu, tapi aku mau menceritakan semuanya kepadamu," ucap Luna yaang tiba-tiba ingin berbicara kepada Gadis dan mengungkapkan semua perasaannya dan menceritakan keadaan hati dan juga pikirannya kepada Gadis."Ya iyalah apa gunanya aku ada di sini dan menjadi teman kamu, kalau aku tidak bisa mendengarkan semua keluh kesahmu!" tegas Gadis yang mencoba untuk memancing Luna agar Luna berbicara kepadanya karena Gadis tidak ingin melihat Luna sangat murung dan tidak bisa berkata apapun dan sangat terlihat tidak berdaya di hadapan Gadis."Sebenarnya aku mempunyai masalah dengan Brian dan itu menyakitkan sekali aku tak tahu lagi mau berbicara apa tentang dirinya, sungguh aku kesakitan dengan perlakuannya," ujar Luna yang sangat sedih dan menatap dengan tatapan yang kosong."Ketika melihat hal itu dihadapannya Gadis pun merasa sangat tersentuh hatinya karena Luna tak biasanya mempunyai sikap dan sifat seperti orang yang sangat sedih sep
"Ayah cepat sembuh ya Ayah pokoknya tidak boleh memikirkan apapun yang sangat berat ya Ayah," ujar Luna dengan menasehati Ayah Rian karena Luna sangat menginginkan agar Ayahnya sehat kembali seperti dulu lagi dan Ayahnya pun tersenyum manis kepada Luna.Akan tetapi tiba-tiba ayah Rian bertanya kepada Luna tentang Brian."Ayah mau bertanya kepadamu tentang Brian, apakah kamu dekat dengan dia kamu jawab saja dengan yang sebenarnya karena Ayah ingin sekali kamu jujur kepada Ayah," Tegas Ayah Rian dengan menatap wajah Luna.Ketika mendengarkan perkataan dari Ayahnya Luna pun kaget dan bingung hendak berbicara apa kepada Ayahnya dia merasa tertekan dan takut untuk membicara yang sesungguhnya kepada Ayah Rian."Ada apa ya? kok ayah berbicara seperti itu tidak seperti biasanya Ayah menanyakan tentang hal itu kepada aku, memangnya ada apa sih Ayah?" tanya Luna dengan sangat penasaran menatap wajah Ayahnya akan tetapi Ayahnya tak membicarakan apapun kepada d
Luna masih saja bersedih karena memikirkan apa yang dilakukan oleh Brian kepadanya ketika itu dia tak bisa berkata apapun dan selalu saja berbaring bahkan semangat untuk kuliah pun tidak ada.Akan tetapi tiba-tiba ponsel Luna pun berbunyi dan akhirnya Luna pun meraih ponselnya di atas meja."Siapa sih yang menelepon aku jam begini rasanya aku males banget deh mengangkatnya! Tapi gimana lagi aku takutnya ada keperluan kampus," ujar Luna dengan sangat pelan dan meraih ponselnya yang di atas meja.Luna pun melihat siapa yang menelponnya dan ternyata yang menelponnya adalah Gadis yang merupakan sahabat terbaiknya.Luna mengangkat telepon Gadis dan berbicara kepadanya."Iya halo... Ada apa sih Gadis tumben banget kamu jam segini menelepon aku ada apa sih?l tanya Luna dengan nada yang sangat datar.Ketika mendengarkan perkataan dari teman itu Gadis penuh rasa sangat heran dan bertanya kepada Luna."Kamu kenapa sih sensi banget seperti
Lagi-lagi Luna merasakan hal yang sangat kecewa dirinya telah mempercayai Brian sangat dalam akan tetapi Brian tak menghiraukan ketulusannya.Luna sekarang tak berarah dirinya masih saja membayangkan bahwa Brian setia kepadanya."Ya ampun aku sedih banget begini sih sudah mau tengah malam aku ingin cerita kepada Gadis tapi aku takut kalau dia menertawakan aku dengan apa yang aku rasakan sekarang," ujar Luna dengan sangat pelan dirinya takut jika Gadis tak menghiraukan dirinya jika dirinya terlalu jadi budak cinta.Luna terus-menerus menangis membayangkan semua yang terjadi pada percintaannya bersama Brian akan tetapi berbeda dengan Brian yang selalu saja merasa bodo amat dengan apa yang terjadi pada Luna.ketika itu Brian langsung saja menemui Syam yang menjadi sahabat terbaiknya itu."Enaknya kayak gini aku langsung ke rumah Syam saja, aku mau menceritakan semuanya kalau aku pendam sendiri aku malah jadi pusing lebih baik aku pergi bertemu Syam sa
"Apa kurangnya aku kenapa sampai kamu berpacaran juga dengannya," ujar Luna dengan mata yang memerah dan emosi."Kalian berdua sama-sama cantik! aku tidak bisa untuk memilih salah satu dari kalian berdua jadi tolong mengerti! Aku tidak bisa memilih antara kamu atau dia," ucap Syam menjelaskan kepada Luna.Akan tetapi Brian tak merasa dirinya melakukan kesalahan dan tak bisa meninggalkan salah satu dari mereka berdua.Luna langsung saja merasa sangat terpukul karena perasaan yang pernah dimainkan oleh lelaki idamannya."Aku tanya kepadamu, apa kurangnya aku, aku telah mempercayaimu dengan sangat dalam tetapi kenapa kamu masih saja berani untuk membohongi aku menyanjungmu di hadapan Ayah dan juga Bunda dan apa yang apakah ini yang kamu berikan kepadaku! "Tegas Luna dengan sangat marah dan kecewa kepada Brian dan menatap wajah Brian dengan sangat penuh kemarahan.Brian yang melihat kemarahan Luna pun tampak biasa saja karena dirinya masih mempun
Akhirnya Luna yang melihat sebuah cafe dirinya pun langsung saja turun dan melihat menu makanan di cafe tersebut.Akan tetapi ketika datang di kafe tersebut dan ia mendapati mobil Brian yang terparkir di depan cafe tersebut."Loh, kayaknya aku tahu deh ini mobil Brian! Tapi kok dia di sini ya dan dia tidak mengabari aku sedikitpun memangnya dia bertemu siapa sih dan apa kenapa dia harus di cafe," batin Luna yang mulai penasaran karena dia telah melihat mobil yang terparkir di depan cafe di mana dia ingin membeli makanan untuknya.tanpa basa-basi Luna pun langsung saja masuk ke dalam Cafe dan memastikan sebenarnya Brian datang bersama siapa ke tempat cafe tersebut.Ketika masuk ke dalam Cafe Luna pun melihat Brian bersama Karina yang sangat terlihat bermesraan di hadapan Luna tak kuasa Luna melihat hal itu.Luna pun langsung saja meneteskan air mata dan tak bisa berkata-kata apapun."Ini yang sedangaku lihat benar atau tidak soalnya aku
"Ya sudahlah kalau begitu aku mau bersiap-siap dulu dan mengganti pakaianku untuk bertemu dengan kamu, oke aku share lokasi aku sekarang," ujar Karina kepada Brian.Mereka berbuat janji ingin bertemu lagi karena Karina telah mengatakan bahwa dirinya sangat rindu kepada Brian.Brian pun mematikan teleponnya dan bersiap-siap untuk menjemput Karina."Aduh capek juga ya mempunyai dua wanita yang satu ingin ketemu dan yang satunya juga selalu mau dimanja," ucap Brian dengan menyombongkan dirinya bahwa dirinya mempunyai dua orang wanita sekaligus.Ketika Brian sedang bersiap-siap sementara itu Luna pun juga bersiap-siap akan keluar dari dan mencari makan karena dirinya merasa sangat lapar."Ya ampun jam segini tidak biasanya juga aku laper banget gila kira-kira sudah tidur atau belum, tapi kalau aku membangunkan dia pasti aku dimarah oleh Bunda, ya sudahlah aku pergi sendiri saja naik motor hanya mencari makanan juga," ucap Luna dengan sangat pelan