Tak lama kemudian terdengar suara klakson tepat berada di depan rumah Luna.
"Tin tin ..." suara klakson itu sangat nyaring di depan teras rumah Luna.
Sontak Bunda Merlin pun bertanya kepada Luna.
Kamu mau berangkat ke pesta teman kamu bersama siapa?" tanya bunda Merlin kepada Luna.
Luna pun langsung saja menjawab bahwa dirinya akan pergi bersama teman-temannya termasuk Gadis.
"Ya biasalah Bunda teman-teman Luna yang ada di kelas dan ada Gadis juga kok tapi yang menjemput Luna itu namanya Brian karena Gadis sudah berada di pesta duluan," ujar Luna menjawab pertanyaan dari Bunda Merlin yang sedang ada dihadapannya."Oh Bunda kira kamu hanya berdua dengan Brian saja, kamu hati-hati ya dan ingat jaga diri dan juga jangan melakukan hal yang Bunda tidak sukai,"
ucap Bunda Merlin kepada anak gadisnya yang hendak berangkat ke pesta ulang tahun temannya.Luna pun tersenyum manis kepada Bunda Merlin dan juga memeluknya sambil mem
Luna merasa jantungnya berdebar sangat keras karena Brian menggandeng tangannya untuk masuk ke pesta ulang tahun Anggun."Ya ampun gini banget rasanya, aku jadi malu kalau dia tahu jantungku berdebar sangat keras seperti ini ketika dia menggandeng tanganku," batin Luna.Luna sangat gugup disamping Brian tetapi Brian selalu saja menggandeng tangannya agar terlihat romantis."Kamu kenapa sih kamu gugup?" tanya Brian dengan memandang wajah Luna.Luna pun tersenyum dan berusaha menutupi kegugupannya."Ah tidak kamu apaan sih ngapain juga gugup kan cuma digandeng saja tangannya kan," ujar Luna kepada Brian."Ya aku kira kamu gugup gitu atau pertama kali digandeng sama cowok yang ganteng hahaha," celoteh candaan Brian kepada Luna.Mereka pun masuk ke dalam pesta Anggun dan ketika itu Luna langsung melihat Gadis yang bersama-sama duduk berdua.Luna pun memanggil Gadis."Gadis ..." Panggil Luna kepada Gadis yang sedang duduk bersama Syam
Luna semakin curiga ketika Brian menghalang-halanginya ketika Luna hendak bertemu dengan Gadis, akan tetapi Luna diam dan tidak berkata apapun kepada Brian.Tak lama kemudian pesta ulang tahun Anggun pun selesai dan Luna pun mencoba untuk menghubungi Gadistanpa sepengetahuan Brian.Luna langsung saja menelepon Gadis."Halo, kamu di mana sih? aku dari tadi mencari kamu lho, aku ingin berfoto bersama kamu tapi tidak tahu kenapa Brian selalu saja menghalang-halangi aku untuk bertemu dengan kamu!" Tegas Luna kepada Gadis."Kamu bicara pelan-pelan lah, kenapa sih kamu berbicara seperti orang-orang yang dikejar-kejar dengan setan," ujar Gadis kepada Luna."Kamu tidak tahu keadaan disini, Brian itu tidak tahu kenapa dia selalu menghalang-halangi aku buat bertemu dengan kamu!" ujar Luna kepada Gadis."Ih beneran kamu dia menghalang-halangi kamu untuk bertemu denganku kok sama ya, Syam juga menghalang-halangi aku untuk bertemu dengan
Dengan beriringnya waktu Brian dan juga Luna semakin lama semakin dekat dan mereka berdua pun saling tahu satu sama lain.Tak lama kemudian Brian menawari Luna untuk jalan berdua lagi di lain waktu."Kamu suka akan makan berdua dengan aku seperti ini?" tanya Brian kepada Luna."Pertanyaanmu kok seperti itu aku jadi malu mau menjawabnya hehe," ucap Luna dengann malu-malu menatap wajah Brian.Tampak wajah Brian telah kehabisan ide untuk mengajak Luna untuk pergi keluar bersamanya. Dia selalu membujuk Luna agar mereka berdua selalu bertemu."Ya kan aku selalu saja ingin berdua denganmu, entah kenapa aku ingin selalu ada di dekatmu!" Ucap Brian yang memandang wajah Luna.Sangat terlihat wajah Luna merah sangat malu ketika ditatap oleh Brian.Akan tetapi Brian selalu saja menatapnya dengan tajam."Aku jika kamu seperti itu, aku langsung gugup kalau kamu bertanya sambil menatap mataku gitu," ucap Luna kepada Brian."Kenapa sih kamu mem
Ayah yang berusaha tegar dan menasihati Bunda Merlin masih saja tetap tegar, tetapi di hatinya sangat terpukul ketika mendengarkan anak gadis yang dia sayangi, sekarang tumbuh menjadi seorang gadis yang terlalu berani kepada kedua orangtuanya.Tak lama kemudian Bunda Merlin pun memutuskan untuk beristirahat dan tidak terlalu memikirkan apa yang dilakukan oleh Luna pada malam itu.Akan tetapi ketika Bunda Merlin beristirahat, Ayah Rian masih saja berpikiran tentang Luna karena dirinya sangat menyayangi Luna.Mereka selalu memikirkan bagaimana jika Luna tetap saja bertingkah seperti itu."Sebenarnya apa yang dilakukan Luna di belakang aku dan juga Bundanya, kenapa dia semakin hari semakin membuat Bundanya bersedih," gumam Ayah Rian dengan sangat pelan.Bunda Merlin sudah terlelap, sangat terlihat Bunda Merlin sangat lelah dengan sikap Luna. Sementara itu di dalam kamar Luna.Luna terbaring dan merasa sangat lelah karena baru saja pulang dari pesta u
"Kenapa dia pergi begitu saja dari tadi kan dia di sini, kenapa pas aku datang dia pergi seperti itu?" tanya Luna kepada Gadis dengan nada yang sangat kesal ketika melihat Brian pergi meninggalkan dirinya.Selalu memikirkan apa yang terjadi kepada Brian. Entah Luna mempunyai salah kepada dirinya ataukah tidak."Ya mana aku tahu kamu kira aku dukun yang bisa mengetahui, kenapa dia pergi begitu saja, coba kamu tanya saja kenapa dia seperti itu!" ujar Gadis kepada Luna.Gadis pun melanjutkan mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosennya."Untuk apa aku menanyakan kepada dia sedangkan dari tadi juga aku tidak ditoleh sedikitpun dengannya,* ujar Luna kepada Gadis.Gadis pun heran ketika mendengarkan perkataan Luna yang sama sekali tidak masuk akal karena Gadis mengetahui bahwa baru saja tadi malam mereka berdua jalan berdua akan tetapi mengapa sekarang menjadi seperti orang yang asing."Kamu sebenarnya kenapa sih kalau memang ada masalah kamu cerita l
Akhirnya tanpa berkata-kata lagi Luna pun bergegas untuk pergi meninggalkan Syam dan juga Gadis."Kan aku sudah bilang tadi kamu malah berbicara seperti itu, pikiran dia itu lagi kacau!" Ujar Gadis kepada Syam."Ya mana aku tahu kan cuman bertanya saja kepada dia kenapa dia mempunyai masalah dengan Brian, ucap Syam kepada Gadis."Ya, sudahlah kamu tuh ih, dia sudah pergi juga kamu dari mana saja sih," ucap Gadis kepada Syam."Hayo, memangnya kenapa? kamu nyariin aku ya ih curiga kamu mempunyai perasaan kepada aku nih hahaha," ujar Syam dengan meledek tertawa di depan Gadis.Sementara itu Luna yang sedang menyendiri dan masih memikirkan perubahan Brian pun tak mau diganggu oleh siapapun dia menuju ke taman dan duduk di taman dan menyendiri."Aku tidak tahu kenapa Brian menjadi seperti ini, dia telah mampu merubah perasaanku dan sekarang ketika perasaanku telah mekar dia berusaha untuk pergi," gumam Luna dengan pelan.Entah mengapa
Luna yang melihat Gadis yang langsung saja meninggalkan kelas ketika berdebat dengan sangat merasa bersalah karena dirinya tega menyakiti hati teman baiknya."Ya ampun aku keterlaluan banget sih kepada Gadis, padahal dia tidak berbuat apa-apa kepada aku," batin Luna yang melihat Gadis pergi meninggalkan kelas.Ketika itu Gadis sangat kecewa kepada perkataan Luna yang selalu saja membuat Gadis seperti tidak dipercaya lagi olehnya."Apaan sih Luna sedikit-sedikit marah, sedikit-sedikit cemburu, memangnya aku mempunyai hubungan apa kepada Brian terlalu nya saja dia begitu aku jadi malas di dalam kelas," guman Gadis dengan pelan.Ketika itu Gadis tidak sengaja melihat Brian bersama wanita itu sedang berada di taman. Dia tidak mempercayai apa yang dia lihat karena yang dia tahu Brian sedang mendekati Luna."Loh itu bukannya Brian ya! Dia sama siapa ya kok perempuan itu sampai menyandar kan kepalanya didada Brian dan Brian mengelus rambutnya! Ya ampun aku pen
"Loh wanita ini bukannya aku melihatnya tadi yang sedang memeluk Brian! Ada apa sih dia datang ke sini padahal ini kan sedang masuk perkuliahan, kenapa dia tidak sopan seperti itu," batin Luna yang sedang memandang gadis cantik berbadan bagus itu.Akan tetapi tidak berpikir panjang Brian langsung saja minta kepada Bapak dosennya untuk mengizinkan Brian bertemu dengan gadis cantik itu."Pak, maaf ya aku ada urusan sebentar apakah boleh aku keluar sebentar saja Pak?" ucap Brian kepada dosen yang sedang mengajar di depan kelas nya.Akhirnya dosen itu pun mengizinkan Brian untuk keluar dan menemui gadis cantik itu.Brian pun langsung menarik tangan Karina dan berbicara empat mata di depan kelas."Sini deh, aku mau berbicara kamu agak ke sini soalnya aku tidak mau mereka mendengarkan apa yang kita katakan," ujar Karina kepada Brian.Brian terlihat jelas di wajah nya sangat yang bingung."Kamu ini kenapa sih tadi kan kita sudah ketemu juga di tama