Luna yang melihat Gadis yang langsung saja meninggalkan kelas ketika berdebat dengan sangat merasa bersalah karena dirinya tega menyakiti hati teman baiknya.
"Ya ampun aku keterlaluan banget sih kepada Gadis, padahal dia tidak berbuat apa-apa kepada aku," batin Luna yang melihat Gadis pergi meninggalkan kelas.
Ketika itu Gadis sangat kecewa kepada perkataan Luna yang selalu saja membuat Gadis seperti tidak dipercaya lagi olehnya.
"Apaan sih Luna sedikit-sedikit marah, sedikit-sedikit cemburu, memangnya aku mempunyai hubungan apa kepada Brian terlalu nya saja dia begitu aku jadi malas di dalam kelas," guman Gadis dengan pelan.
Ketika itu Gadis tidak sengaja melihat Brian bersama wanita itu sedang berada di taman. Dia tidak mempercayai apa yang dia lihat karena yang dia tahu Brian sedang mendekati Luna.
"Loh itu bukannya Brian ya! Dia sama siapa ya kok perempuan itu sampai menyandar kan kepalanya didada Brian dan Brian mengelus rambutnya! Ya ampun aku pen
"Loh wanita ini bukannya aku melihatnya tadi yang sedang memeluk Brian! Ada apa sih dia datang ke sini padahal ini kan sedang masuk perkuliahan, kenapa dia tidak sopan seperti itu," batin Luna yang sedang memandang gadis cantik berbadan bagus itu.Akan tetapi tidak berpikir panjang Brian langsung saja minta kepada Bapak dosennya untuk mengizinkan Brian bertemu dengan gadis cantik itu."Pak, maaf ya aku ada urusan sebentar apakah boleh aku keluar sebentar saja Pak?" ucap Brian kepada dosen yang sedang mengajar di depan kelas nya.Akhirnya dosen itu pun mengizinkan Brian untuk keluar dan menemui gadis cantik itu.Brian pun langsung menarik tangan Karina dan berbicara empat mata di depan kelas."Sini deh, aku mau berbicara kamu agak ke sini soalnya aku tidak mau mereka mendengarkan apa yang kita katakan," ujar Karina kepada Brian.Brian terlihat jelas di wajah nya sangat yang bingung."Kamu ini kenapa sih tadi kan kita sudah ketemu juga di tama
Sementara itu Bunda Merlin yang sedang berada di dapur bertanya kepada Lina."Siapa yang datang nak? sepertinya Bunda mendengarkan suara dari kakakmu!" Ujar Bunda Merlin yang bertanya kepada Lina yang sedang bermain di ruang tamu.Lina pun dengan sigap menjawab pertanyaan Bunda Merlin."Iya Bunda, tadi Kakak Luna telah pulang dari kampus jadi aku suruh deh untuk Kakak Luna beristirahat terlebih dahulu," ujar Lina kepada Bunda Merlin."Oh ya sudah kalau begitu jangan kamu ganggu ya Kakak kamu mungkin sedang lelah sekali karena dia baru saja pulang dari kampus," ucap Bunda Merlin kepada Lina."Baik Bunda melaksanakan hihihi," ujar Lina kepada Bunda Merlin.Bunda Merlin yang sedang masak di dapur tidak pernah menyuruh anak-anaknya untuk membantunya tetapi kadangkala Bunda Merlin juga perlu bantuan anak-anaknya untuk mengambilkan sesuatu di dapur."Bunda minta tolong kamu bisa kemari tidak?" tanya Bunda Merlin kepada Lina.Akhirnya L
"Terima kasih banyak ya Bunda yang selalu menasehati aku jika aku salah, aku mau Bunda selalu begini ya kepadaku biar aku juga tidak terperangkap dengan kesalahan yang sama yang bisa membuatku hancur," ucap Luna kepada Bunda Merlin yang sangat terlihat bangga mempunyai Ibu seperti Bunda Merlin."Ya iyalah nak! Bunda ini adalah Ibu kamu tidak mungkin Bunda membiarkanmu menjadi orang yang salah," ujar Bunda Merlin dengan tersenyum manis kepada Luna yang merupakan anak gadisnya yang selalu disayangi.Tak lama kemudian Bunda Merlin dan juga Luna pun telah selesai makanan dan menatanya di meja makan. Mereka belum bisa makan bersama-sama karena Ayah Rian belum pulang dari tempat kerja nya.Waktu luang itu pun dimanfaatkan oleh Luna untuk bercerita semuanya kepada Bunda Merlin."Bunda sudah selesai semua ya untuk masakannya kan, aku ingin berbicara kepada Bunda tetapi kita berbicara nya di taman depan rumah saja bunda agar enak dan rileks dan santai juga
Ketika Bunda dan juga Luna sedang asyik ngobrol di taman.Tiba-tiba Ayah Rian pun pulang dari tempat bekerjanya."Assalamualaikum, lah sedang ada disini berduaan ada apa sih kayaknya asik banget?" tanya Ayah Rian kepada Bunda Merlin dan juga Luna yang sedang duduk di taman berdua.Keluarga yang harmonis itu pun berkumpul dan tersenyum bersama."Jadi gini lho ya lah tadi Luna berbicara kepada Bunda dan ya biasalah soal perasaan hehehe," ujar Bunda Merlin kepada Ayah Rian.Luna pun yang mendengarkan perkataan Bunda Merlin menjadi sedikit malu dan wajahnya pun memerah karena perkataan Bunda."Oh jadi gitu anak Ayah sudah main perasaan sekarang," ucap Ayah Rian dengan menatap kepada Luna."Ih Ayah apaan sih aku jadi malu sudahlah jangan dibahas, oh iya yah, tadi bunda sudah menyiapkan masakan untuk kita makan bersama ayo kita makan pasti Ayah lapar!" Ingatkan Luna kepada Ayah Rian yang baru saja pulang dari tempat kerjanya."Wa
"Maaf ya Brian kalau kamu berbicara seperti itu, aku tidak mungkin tidak berbicara atau tidak meminta izin kepada kedua orang tuaku karena jika aku tidak meminta izin kepada Bunda ataupun Ayahku, Aku bakal yang tidak tahu bagaimana nasibku mereka adalah orang yang sangat berharga dalam hidupku," ujar Luna kepada Brian dengan merasa bersalah kepada Brian yng merupakan idamannya.Brian tersenyum manis kepada Luna dan mengelus rambut Luna."kamu serius banget sih ya tidak mungkinlah aku tidak memperbolehkan kamu untuk meminta izin kepada Bunda ataupun Ayahmu," ucap Brian yang berbicara begitu baik kepada Luna. Luna pun merasa lega dan mengira bahwa Brian adalah seorang yang sangat baik dan bisa mengerti dirinya. Brian telah merencanakan sesuatu hal untuk membawa Luna bersamanya tetapi ketika Luna dan juga Brian berbicara tentang bercamping berdua tiba-tiba Ayah Rian pun datang menemui mereka berdua."Lagi asik ngobrol apa sih sepertinya asik banget!" tegas Ayah Ria
Selang beberapa saat Luna pun pergi bersama Gadis untuk memanfaatkanwaktu libur mereka ketika Luna bersama Gadis Luna pun menceritakan semua yang terjadi kepada Gadis."Aku ingin banget bicara semuanya kepada kamu," ucap Luna dengan wajah yang sangat lesu di hadapan Gadis. Gadis tanpa basa-basi pun langsung saja menanyakan keadaan Luna."Kamu nih kenapa sih? ada apa sebenarnya kalau memang kamu mau bercerita silakan saja bercerita aku tidak bisa kalau aku melihat kamu sangat lesu dan sepertinya ada masalah seperti itu memangnya ada apa?" tanya Gadis dengan rasa penasarannya memandang wajah Luna yang lesu.Luna berdiam sejenak untuk memikirkan sesuatu yang akan dikatakan olehnya kepada Gadis. Dia selalu saja memasang wajah yang sangat lesu di hadapan Gadis, Luna pun membicarakan semuanya."Jadi begini tadi itu Brian datang ke rumahku dia menemui aku dan banyak berbicara kepada aku," ucap Luna dengan wajah yang sangat pasrah dan juga menunduk.
Tanpa basa-basi Luna pun langsung saja bergegas ke arah kamarnya dan beristirahat. Dia merebahkan tubuhnya yang merasa lelah dan ingin beristirahat dirinya tidak pernah beraktivitas yang sangat keras. Akan tetapi entah mengapa dirinya sangat merasakan kelelahan."Kenapa sih aku merasa lelah banget rasanya aku pengin berbaring saja, tapi besok hari minggu aku pengennya berpiknik bersama teman-temanku," ujar Luna dengan pelan dengan merebahkan tubuhnya.Luna berbaring dan selalu saja memikirkan niatannya untuk berpiknik bersama teman-temannya karena dirinya ketika hari minggu libur untuk menenangkan pikirannya.Tak lama kemudian Luna terpikir untuk menelepon teman baiknya yaitu Gadis dengan wajah yang sangat kusam dan terlihat lelah tangannya pun meraba ke arah meja dan mencari handphone yang ditaruhkannyaa di atas meja."Huh aku harus menelepon Gadis dan membicarakan tentang hal ini aku benar-benar ingin piknik karena banyak sekali suatu masalah yang aku
"Eh Gadis kamu kenapa sih kok malah bengong seperti itu, aku bersama kamu ya pergi ke rumah Luna supaya kedua orang tua Luna juga tidak berpikir aneh-aneh tentang aku dan juga Luna yang sedang dekat!" Ujar Brian dengan tegas kepada Gadis yang sedang menatap dirinya."Ya terserah kamu saja kalau aku sih mana-mana tapi aku juga tidak tahu bagaimana nanti respon Luna ketika dia melihatku bersama kamu, kamu tahu kan dia cemburuan!" Tegas Gadis kepada Brian.Gadis sudah tidak ingin lagi melihat Luna cemburu lagi untuk yang kesekian kalinya kepada Gadis dan juga Brian karena ketika Luna cemburu kepada Gadis dan juga Brian dia tidak bisa mengendalikan emosinya."Ya. Nanti aku saja yang bilang kepada Luna aku tidak ada apa-apa dengan kamu aku ingin ke rumah dia hanya ingin memastikan bahwa aku boleh ikut piknik bersama kalian," ujar Brian dengan nada yang sangat tegas dan memastikan bahwa semuanya akan baik-baik saja.Ketika mendengarkan perkataan Brian itupun Gadis
"Sudah lah ya soalnya sedikit lagi dosen kita akan masuk kamu tidak boleh bersedih seperti itu," ucap Gadis yang masih terus mengerti Luna tersenyum ketika mendengarkan perkataan Gadis.Selang 2 jam kemudian ketika telah menyelesaikan kegiatan kampusnya tiba-tiba ketika dia ingin pergi ke kantin bersama Gadis karena datang menghampiri Luna untuk mencaci-maki Luna di hadapan teman-temannya.Karina pun langsung saja masuk ke dalam kelas ketika dosen keluar dari kelas Luna dan juga Brian."Ohh kamu ya yang ngerebut pacar aku! Kamu kira kamu itu cantikn jangan seenaknya saja ya mengambil punya orang!" ucap Karina dengan sangat kasar dengan menunjuk wajah Luna yang sedang duduk dihadapannya.Emosi Luna yang memuncak ketika melihat perilaku Karina yang marah besar kepada dirinya akan tetapi Gadis tak tinggal diam saja dan mendekati Luna agar Luna tidak terlalu takut dan tidak terlalu merasa sendirian."Ada aku disini kamu jangan takut aku tid
Luna sangat heran mendengarkan perkataan dari Brian, tingkah laku Brian seakan-akan dirinya tak pernah punya salah.Sebenarnya ada apa dengan Brian Luna pun tak tahu."Kenapa sih kamu tidak merasa kalau kamu itu salah apakah telah melupakan semuanya kejadian yang tadi malam?" tanya Luna dengan sangat kecewa kepada Brian.Brian membahas apa yang sudah terjadi."Kamu kenapa marah-marah terus sudahlah marah-marah nya, kita bicarakan itu hanya berdua jangan kamu melibatkan orang lain dalam permasalahan kita!" Tegas Brian memberitahu Luna agar tidak memberitahu orang lain tentang masalah mereka.Luna yang mendengarkan hal itu pun langsung saja bertambah marah karena menurut Luna dirinya juga berhak bahagia akan tetapi Brian selalu saja menyuruhnya untuk berdiam diri dan tak berkata sama kepada siapapun."Brian, aku ini seorang perempuan aku lemah aku hanya manusia biasa aku juga membutuhkan teman untuk bercerita cara untuk menceritakan sebu
"Sebenarnya aku tidak mau jujur kepadamu, tapi aku mau menceritakan semuanya kepadamu," ucap Luna yaang tiba-tiba ingin berbicara kepada Gadis dan mengungkapkan semua perasaannya dan menceritakan keadaan hati dan juga pikirannya kepada Gadis."Ya iyalah apa gunanya aku ada di sini dan menjadi teman kamu, kalau aku tidak bisa mendengarkan semua keluh kesahmu!" tegas Gadis yang mencoba untuk memancing Luna agar Luna berbicara kepadanya karena Gadis tidak ingin melihat Luna sangat murung dan tidak bisa berkata apapun dan sangat terlihat tidak berdaya di hadapan Gadis."Sebenarnya aku mempunyai masalah dengan Brian dan itu menyakitkan sekali aku tak tahu lagi mau berbicara apa tentang dirinya, sungguh aku kesakitan dengan perlakuannya," ujar Luna yang sangat sedih dan menatap dengan tatapan yang kosong."Ketika melihat hal itu dihadapannya Gadis pun merasa sangat tersentuh hatinya karena Luna tak biasanya mempunyai sikap dan sifat seperti orang yang sangat sedih sep
"Ayah cepat sembuh ya Ayah pokoknya tidak boleh memikirkan apapun yang sangat berat ya Ayah," ujar Luna dengan menasehati Ayah Rian karena Luna sangat menginginkan agar Ayahnya sehat kembali seperti dulu lagi dan Ayahnya pun tersenyum manis kepada Luna.Akan tetapi tiba-tiba ayah Rian bertanya kepada Luna tentang Brian."Ayah mau bertanya kepadamu tentang Brian, apakah kamu dekat dengan dia kamu jawab saja dengan yang sebenarnya karena Ayah ingin sekali kamu jujur kepada Ayah," Tegas Ayah Rian dengan menatap wajah Luna.Ketika mendengarkan perkataan dari Ayahnya Luna pun kaget dan bingung hendak berbicara apa kepada Ayahnya dia merasa tertekan dan takut untuk membicara yang sesungguhnya kepada Ayah Rian."Ada apa ya? kok ayah berbicara seperti itu tidak seperti biasanya Ayah menanyakan tentang hal itu kepada aku, memangnya ada apa sih Ayah?" tanya Luna dengan sangat penasaran menatap wajah Ayahnya akan tetapi Ayahnya tak membicarakan apapun kepada d
Luna masih saja bersedih karena memikirkan apa yang dilakukan oleh Brian kepadanya ketika itu dia tak bisa berkata apapun dan selalu saja berbaring bahkan semangat untuk kuliah pun tidak ada.Akan tetapi tiba-tiba ponsel Luna pun berbunyi dan akhirnya Luna pun meraih ponselnya di atas meja."Siapa sih yang menelepon aku jam begini rasanya aku males banget deh mengangkatnya! Tapi gimana lagi aku takutnya ada keperluan kampus," ujar Luna dengan sangat pelan dan meraih ponselnya yang di atas meja.Luna pun melihat siapa yang menelponnya dan ternyata yang menelponnya adalah Gadis yang merupakan sahabat terbaiknya.Luna mengangkat telepon Gadis dan berbicara kepadanya."Iya halo... Ada apa sih Gadis tumben banget kamu jam segini menelepon aku ada apa sih?l tanya Luna dengan nada yang sangat datar.Ketika mendengarkan perkataan dari teman itu Gadis penuh rasa sangat heran dan bertanya kepada Luna."Kamu kenapa sih sensi banget seperti
Lagi-lagi Luna merasakan hal yang sangat kecewa dirinya telah mempercayai Brian sangat dalam akan tetapi Brian tak menghiraukan ketulusannya.Luna sekarang tak berarah dirinya masih saja membayangkan bahwa Brian setia kepadanya."Ya ampun aku sedih banget begini sih sudah mau tengah malam aku ingin cerita kepada Gadis tapi aku takut kalau dia menertawakan aku dengan apa yang aku rasakan sekarang," ujar Luna dengan sangat pelan dirinya takut jika Gadis tak menghiraukan dirinya jika dirinya terlalu jadi budak cinta.Luna terus-menerus menangis membayangkan semua yang terjadi pada percintaannya bersama Brian akan tetapi berbeda dengan Brian yang selalu saja merasa bodo amat dengan apa yang terjadi pada Luna.ketika itu Brian langsung saja menemui Syam yang menjadi sahabat terbaiknya itu."Enaknya kayak gini aku langsung ke rumah Syam saja, aku mau menceritakan semuanya kalau aku pendam sendiri aku malah jadi pusing lebih baik aku pergi bertemu Syam sa
"Apa kurangnya aku kenapa sampai kamu berpacaran juga dengannya," ujar Luna dengan mata yang memerah dan emosi."Kalian berdua sama-sama cantik! aku tidak bisa untuk memilih salah satu dari kalian berdua jadi tolong mengerti! Aku tidak bisa memilih antara kamu atau dia," ucap Syam menjelaskan kepada Luna.Akan tetapi Brian tak merasa dirinya melakukan kesalahan dan tak bisa meninggalkan salah satu dari mereka berdua.Luna langsung saja merasa sangat terpukul karena perasaan yang pernah dimainkan oleh lelaki idamannya."Aku tanya kepadamu, apa kurangnya aku, aku telah mempercayaimu dengan sangat dalam tetapi kenapa kamu masih saja berani untuk membohongi aku menyanjungmu di hadapan Ayah dan juga Bunda dan apa yang apakah ini yang kamu berikan kepadaku! "Tegas Luna dengan sangat marah dan kecewa kepada Brian dan menatap wajah Brian dengan sangat penuh kemarahan.Brian yang melihat kemarahan Luna pun tampak biasa saja karena dirinya masih mempun
Akhirnya Luna yang melihat sebuah cafe dirinya pun langsung saja turun dan melihat menu makanan di cafe tersebut.Akan tetapi ketika datang di kafe tersebut dan ia mendapati mobil Brian yang terparkir di depan cafe tersebut."Loh, kayaknya aku tahu deh ini mobil Brian! Tapi kok dia di sini ya dan dia tidak mengabari aku sedikitpun memangnya dia bertemu siapa sih dan apa kenapa dia harus di cafe," batin Luna yang mulai penasaran karena dia telah melihat mobil yang terparkir di depan cafe di mana dia ingin membeli makanan untuknya.tanpa basa-basi Luna pun langsung saja masuk ke dalam Cafe dan memastikan sebenarnya Brian datang bersama siapa ke tempat cafe tersebut.Ketika masuk ke dalam Cafe Luna pun melihat Brian bersama Karina yang sangat terlihat bermesraan di hadapan Luna tak kuasa Luna melihat hal itu.Luna pun langsung saja meneteskan air mata dan tak bisa berkata-kata apapun."Ini yang sedangaku lihat benar atau tidak soalnya aku
"Ya sudahlah kalau begitu aku mau bersiap-siap dulu dan mengganti pakaianku untuk bertemu dengan kamu, oke aku share lokasi aku sekarang," ujar Karina kepada Brian.Mereka berbuat janji ingin bertemu lagi karena Karina telah mengatakan bahwa dirinya sangat rindu kepada Brian.Brian pun mematikan teleponnya dan bersiap-siap untuk menjemput Karina."Aduh capek juga ya mempunyai dua wanita yang satu ingin ketemu dan yang satunya juga selalu mau dimanja," ucap Brian dengan menyombongkan dirinya bahwa dirinya mempunyai dua orang wanita sekaligus.Ketika Brian sedang bersiap-siap sementara itu Luna pun juga bersiap-siap akan keluar dari dan mencari makan karena dirinya merasa sangat lapar."Ya ampun jam segini tidak biasanya juga aku laper banget gila kira-kira sudah tidur atau belum, tapi kalau aku membangunkan dia pasti aku dimarah oleh Bunda, ya sudahlah aku pergi sendiri saja naik motor hanya mencari makanan juga," ucap Luna dengan sangat pelan