“Aku engga percaya, kan kamu Cuma cinta sama aku, dan juga kita itu pasangan yang cocok dan serasi, dan terbukti tahun lalu kita menang acara itu, jadi engga mungkin kamu bisa bawa pasangan lain dan kalau pun kamubwa pasangan lain, kamu engga akan menang sama pasangan baru kamu itu” Ucap Kevin mengejek Clara yang sangat membuat Clara kesal
“Gua kasih tahu sama elu yah, di acara itu gua akan membawa pasangan gua, jadi elu engga usah ngarep gua au kerja sama, sama elu, dan gua sudah engga suka lagi sama elu, jadi berhenti buat ngejar-ngejar gua lagi” Ucap Clara dengan nada tegas pada Kevin
“Oke kelau begitu, gua mau lihat apa elu bisa bawa pasangan ang bisa membuat elu menang, dan gua akan membawa pasangan gua juga buat ngalahin elu dengan mudah” Ucap Kevin juga dengan kesal karena Clara selalu menolaknya
“Oke kita lihat saja, siapa yang akan menang nanti di acara Prom Night nanti” Ucap Clara yang juga menantang Kevin
Dan mereka pun pergi dengan arah yang berlawanan, sementara itu Rama yang sudah berada di Kafe tempatnya bekerja bertegur sapa dengan teman satu tempat kerjanya, seorang perempuan cantik yang berumur dua puluhan dengan kulit putih dan rambut panjang yang membuat dirinya terlihat sangat cantik dan tidak kalah cantik dari dua perempuanc antik yang baru saja Rama temukan di kampus barunya.
“Hai” Sapa Nana dengan senyum manisnya pada Rama
“Hai” Sapa Rama balik namun dengan perasaan yang masih kesal karena baru saja buat masalah di kampusnya padahal dia baru saja masuk tapi langsung buat masalah sama seniornya
“Kenapa ? kok mukanya kaya begitu, bukannya ini hari pertama kamu masuk kampus ya ?” tanya Nana tentang apa yang sedang terjadi pada Rama karena dia datang dengan muka yang tidak senang dan tidak seperti biasanya
“Iya nih, baru pertama kali masuk kuliah sudah buat masalah sama senior di sana” Jawab Rama dengan muka yang tidak bersemangat dan selagi mereka mengobrol tiba-tiba saja Pak Dimas pemilik Kafe RI Land keluar dari ruangannya dan melihat Rama yang dalam keadaan tidak semangat dan tidak seperti biasanya, Pak Dimas pun menghampiri Rama dan bertanya seperti Nana
“Ada apa ini, pegawai saya tidak seperti biasanya ?, tumben sekali murung begini ?” tanya Pak Dimas juga yang ingin tahu ada apa dengan Rama
“Katanya, dia di kampus baru saja buat masalah Pak, padahal hari ini hari pertama dia masuk kampus, tapi sudah buat masalah sama seniornya” Ucap Nana menjelaskan apa yang di beritahu Rama tadi padanya
“Itu wajar saja, jadi tidak perlu di pikirkan Rama” Ucap Pak Dimas seseorang yang berpengalaman dalam berkampus dan bertanya lagi pada Rama
“Emang masalah apa yang kamu buat Rama ?” tanya Pak Dimas dengan penasaran masalah apa yang membuat pegawai terbaiknya sampai tidak semangat seperti ini
“Tuh masalah apa emang yang kamu buat sama senior kamu ?” tanya Nana juga yang sangat penasaran
“Jadi aku engga sengaja nabrak kakak kelas perempuan saat lagi jalan, terus makanan berkuah yang dia pegang tumpah semua ke baju dan jaketnya, malah jaketnya jaket mahal lagi, dan yang lebih nyebelin lagi tuh Kakak kelas galaknya bukan main, aku sudah minta maaf masih tetap saja di omelin, untungnya tadi ada Kakak kelas juga yang baik nolong aku” Ucap Rama menjelaskan masalah yang di dapat di kampusnya
“Ya ampun kirain masalah apa Rama,” Ucap Pak Dimas, karena dia kira Rama membuat masalah yang besar jadinya dia seperti, ternyata hanya masalah itu saja
“Tau Rama, aku kira kamu buat masalah besar mangkanya kamu samai seperti ini” Ucap Nana dengan agak sedikit kesal
“Terus kelanjutanya gi mana ?” tanya Pak Dimas
“Ya saya harustetap tangung jawab Pak, saya bawa jaketnya untuk di cuci, baru nanti setelah bersih baru di kembalikan” Ucap Rama yang masih termenung
“Terus mana jaktenya ?” tanya Nana
“Kenapa ?” tanya Rama balik karena Nana menanyakan jaket Kakak galak itu
“Sudah mana, jangan banyak tanya” Ucap Nana meminta jaket kotor tersebut
Dan Rama pun mengeluarkan jaket tersebut dari dalam tas dan menunjukkannya pada Nana, dan setelah melihat Nana pun mengambilnya dan bilang “Kamu tenang saja, ini biar aku yang nyuci, besok aku langsung kasih kamu setelah sudah bersih dan siap untuk di kembalikan” Ucap Nana dengan santai
“Tidak usah, bair aku saja, aku bisa kok” Ucap Rama yang menolak tawaran dari Nana
“Tidak apa-apa, santai saja, biar aku saja, besok aku langsung kasih ke kamu” Ucap Nana yang juga kekeh ingin mencuci baju tersebut
“Tidak usah, aku nggak mau ngerepotin kamu” Ucap Rama dengan serius tidak mau membuat Nana repot
“karena aku ingin membantu kamu, jadi aku sudah siap untuk di repotkan, jadi tenang saja” Ucap Nana dengan senyum
“Aduh kalian ini, bikin saya iri saja, saya yang tadinya ingin keluar beli makan jadi tertunda, ya sudah kalau begitu dari pada saya lihat kalian bermesraan, saya mau keluar dulu beli makan” Ucap Pak Dimas yang membuat Nana dan Rama tertawa pelan
“Terima kasih ya sudah mau membantu aku” Ucap Rama dengan senyum
“Sama-sama, kita kan teman dekat, jadi kalau aku bisa bantu kamu dalam kesulitan aku pasti akan bantu” Ucap Nana dengan senyum
“Sekali lagi terima kasih” Ucap Rama dengan sunguh-sungguh karena Nana selalu membantunya jika dia dalam kesulitan apa pun
“Iya sama-sama, sudah lah jangan bilang seperti itu terus, aku jadi malu tau” Ucap Nana tersipu malu karena Rama selalu bilang seperti itu sama Nana, jika habis di bantu sama Nana
Dan setelah itu mereka pun bekerja lagi dengan semangat seperti biasanya setelah masalah jaket yang Rama kotorkan terselesaikan
Dan sementara itu di kampus Clara dan Indri pun masih menyeleksi kandidat buat menjadi pasangan Clara di acara prom night nanti, namun setelah melwati waktu yang panjang, dari mereka semua sama skali tidak ada yang cocok dan bahkan jauh dari ekspetasi Clara, mereka semua tidak ada yang lolos dan seleksi kali ini sangat sia-sia karena tidak ada yang cocok untuk menjadi pasangan Clara di acara prom night.
Dan setelah capek seharian menseleksi semua orang namun tidak ada yang cocok mereka berdua pun memutuskan untuk pergi nongkrong di kafe untuk menghilangkan penat di kepala mereka karena acara ini yang terlalu mendadak, dan tanpa mereka berdua tahu mereka nongkrong di kafe tempat di mana Rama bekerja.
Dan sementara itu di kampus Clara dan Indri pun masih menyeleksi kandidat buat menjadi pasangan Clara di acara prom night nanti, namun setelah melwati waktu yang panjang, dari mereka semua sama skali tidak ada yang cocok dan bahkan jauh dari ekspetasi Clara, mereka semua tidak ada yang lolos dan seleksi kali ini sangat sia-sia karena tidak ada yang cocok untuk menjadi pasangan Clara di acara prom night.Dan setelah capek seharian menseleksi semua orang namun tidak ada yang cocok mereka berdua pun memutuskan untuk pergi nongkrong di kafe untuk menghilangkan penat di kepala mereka karena acara ini yang terlalu mendadak, dan tanpa mereka berdua tahu mereka nongkrong di kafe tempat di mana Rama bekerja.Memang kafe tempat Rama bekerja belakangan ini jadi ramai, karena Rama yang di sela-sela waktu mereka istirahat Rama selalu nyanyi dan menyumbang lagu di sana, tentu saja dengan di iringin band yang juga manggung dan mencari uang di sana, dan karena Rama juga yang sering me
“Engga ada, sementara itu saja Rama” Ucap Kak Indri dengan senyum“Ya sudah kalau begitu, silahkan di tunggu yah” Ucap Rama dengan sopan“Jangan lama-lama” Ucap Clara dengan kesal“Siap Kakak galak” Ucap Rama dengan senyum dan kemudian Rama pun kembali ke belakang untuk mmberitahu pesanan berikutnyaDan setelah Rama kembali ke beakang Kak Indri pun meledek Clara dengan pangilan Rama kepada Clara,“Kakak galak, mau pesan apa” Ucap Indri dengan senyum sambil tertawa pelan“Rese lu yah,” ucap Clara dengan kesal“Hehehe, maaf, galak banget si Kakak galak,” ucap Indri yang terus meledek Clara“Indri,” ucap Clara dengan kesal yang membuat Indri tertawa snang meledek sahabatnya itu“Dari mana orang yang kata lu bakal nyanyi, yang suaranya bagus itu,” ucap Clara yang penasaran dengan orang tersebut dan dia tidak mengetahui kaau or
“Iya silahkan, saya juga mau kembali ke ruangan saya,” ucap Pak Dimas dengan santai, lalu setelah itu Pak Dimas pun kembali ke ruangannya, sementara Rama saatnya mengambil pesanan Kak Indri dan juga Kakak galakRama membawa makanan yang Kak Indri dan sahabatnya pesan itu ke meja mereka berdua, lalu menaruhnya di depan mereka berdua dan bilang “Silahkan di nikmati pasanannya Kak,” ucap Rama dengan santai dan senyum Rama“Iya,” ucap Kak Indri dengan senyumDan setelah itu Rama pun kembali ke belakang dan pada saat dia ingin bergegas ke belakang, dia di tahan oleh Kak Indri dan kak Indri bertanya “Rama, aku lupa, aku mau tanya, kamu nanti acara prom night nanti pergi sama siapa ?” tanya Kak Indri dengan penasaran“Sendiri” Jawab Rama dengan santai“Gi mana kalau kita pergi bareng” ajak Kak Indri yang mengajak Rama bareng ke acara prom night nanti“Indri apaan sih lu,
Hati seperti kisah yang lalu” nyanyi Rama dengan suara yang sangat indah sambil menatap Nana, dan itu lagi-lagi membuat para pengunjung perempuan teriak histeris bahkan banyak dari mereka yang mengabadikan momen tersebut, Rama bernyanyi seperti bilang pada Nana, janji padanya untuk tidak melukai hatinya seperti kisahnya dulu, dan itu membuat Nana tersenyum dan seperti bilang, aku janji tidak akan melukai hati kamu.“Kau bukan cinta pertama kuNamun aku berharapMulai hari ini, saat iniEngkau cintanya aku” nyanyi Rama dengan suara yang sangat indah dan mengartikan kalau Nana bukanlah cinta pertamanya, namun Rama berharap mulai hari ini dan saat ini Nana adalah cintanya atau bisa di bilang kekasih hatinya“Yang kurasakan denganmu semua berbedaKekasih yang baik hati kini ada di sampungku” nyanyi Nana yang membalas kalau yang dia rasakan dengan Rama itu semua berbeda dan kekaish yang baik hat kini ada di sampingny
“Kita cari tempat yang nggak ada orangnya dulu kali yah” ucap Kak Indri“Yah kak, nggak bisa, aku harus kerja dulu, baru setelah kerja bisa ngobrol lagi” ucap Rama dengan serius“Yah, kamu nggak bisa izin dulu sebentar sama Bos kamu ?” tanya Kak Indri“Aku nggak enak kak sama Bos aku” jawab Rama dengan seriusDan tiba-tiba saja orang yang mempunyai RI Land pun keluar yang dari tadi sedang di omongin oleh Rama dan juga Indri“Rama, kenapa di sini ?” tanya Pak Dimas“Maaf pak, kalau begitu saya kembali lagi bekerja, permisi” ucap Rama dengan meminta maaf pada bosnya itu“Loh Mba Clara” ucap Pak Dimas dengan sumringah, Clara pun hanya tersenyum di sapa oleh Pak Dimas, dan selagi Pak Dimas menyapa Clara, Rama pun sudah berbalik badan dan ingin pergi namun langsung di tahan oleh Clara“Tunggu” ucap Clara dengan datar, sebenarnya dia juga
“Kalau begitu saya tunggu besok ya Pak, makasih loh sudah mau membantu saya, nanti saya cerita sama Bunda tentang ini” ucap Clara dengan santai“Sama-sama Mba Clara, suatu kehormatan untuk saya bisa membantu Mba Clara” ucap Pak Dimas dengan senyumDan kemudian Clara dan Indri pun pamit keluar dari ruangan Pak Dimas dengan santai“Clara, oke juga cara lu yah, emang hebat sahabat gua yang satu ini” ucap Indri dengan santai dan senyum“Jangan panggil gua Clara kalau hal beginian saja gua gagal” ucap Clara dengan sombongnya“Hebat sih, tapi gua mau ngengiten sekali lagi sama elu, jangan sampai nanti jatuh cinta benaran sama Rama, ingat ini hanya sandiwara saja” ucap Indri mengingatkan Clara dengan senyumnya“Elu tenang saja, gua engga mungkin jatuh cinta beneran sama itu satu bocil” ucap Clara yang sombong san sangat percaya diri kalau dia tidak akan jatuh cinta sama Rama
“Ikut aku sini” ucap Indri dengan ekpresi yang serius sambil menarik tangan Rama dan membawanya ke kantin kampus yang masih sepi dan di sepanjang jalan di lorong kampus Rama dan indri dan juga Clara menjadi perhatian karena mereka melihat seorang Indri wanita cantik memegang tangan seorang laki-laki dan dia adalah mahasiswa baru di kampus,dan itu membuat orang terkejut karena selama mereka belajar di kampus tersebut mereka semua tidak pernah melihat Indri memegang tangan seorang cowok di depan umum, Indri membawa Rama ke dalam kantin yang sangat sepi dan tentunya di ikuti oleh Clara juga, dan dia langsung menutup pintu kantin tersebut agar tidak bisa ada yang masuk ke dalam dan mendengar pembicaraannya dengan Rama dan juga Clara.Bisa di bilang Clara bisa melakukan apa pun sesuka hatinya di kampus tersebut termasuk menutup pintu kantin agar tidak ada yang bisa masuk ke dalam, karena orang tua Clara dan juga Indri adalah orang yang paling berpengaruh pada kampus te
“Jadi begini Rama, aku sama Clara mau minta bantuan kamu tentang hal yang semalam kita bicarakan yang kamu tolak itu, sekarang kamu mau kan bantu kita” ucap Indri dengan serius“Aku sudah tahu, dan Pak Dimas juga sudah menekan aku agar membantu kakak galak ini, kalian membuat aku terancam kehilangan pekerjaan aku, bagaimana aku bisa menolaknya, lagian aku juga nggaktahu apa yang kalian bicarakan sama Bos aku, sampai dia saja ingin memecat aku jika aku tidak membantu kakak galak ini” ucap Rama dengan bingung“Itu satu-satunya cara agar kamu mau membantu kita, maaf yah jadi menekan kamu” ucap Indri meminta maaf sama Rama“Ya mau gi mana lagi kak, mau tidak mau aku harus membantu kakak galak” ucap Rama dengan pasrah“Jadi kamu mau yah” ucap Indri dengan senang“Iya kak, aku akan bantu kalian, namun aku juga nggak janji kalau aku bisa akting yang bagus” ucap Rama memperingati Kak I
“Iya, coba kalau nggak ada, bisa repot” ucap Rama pada Nana dengan santai sambil duduk, tempat tersebut bertema duduk lesehan eperti tempat makan Sunda, Rama dan Nana duduk dengan santai sambil menunggu bebek mereka datang“Kalau sampai habis, kita harus pergi besok ke sini” ucap Nana pada Rama“Untungnya sekarang ada, jadi besok tidak perlu pergi” ucap Rama dengan senyum pada Nana dan itu membuat Nana geleng-geleng kepala“Kak Indri sama kak Clara tinggal di mana ?” tanya Nana pada Rama dengan santai“Mereka sementara lagi tinggal di kosan aku, karena suatu hal” jawab Rama dengan santai“Kamu tidur dengan mereka ?” tanya Nana pada Rama dengan serius“Ya enggak lah, aku tidur di kamar aku, mereka berdua tidur di luar di depan tv” jawab Rama dengan santai“Oh begitu, pantesan aja mereka selalau ke Ri Land dan pulang saat kamu pulang juga” ucap Nana pada Rama dengan santai“Iya, karena itu, mereka tingal sementara di rumah aku, tapi nanti kalau semuanya sudah selesai, mereka akan aku ur
“Sudah kak, dia sedang berganti baju di ruangannya” jawab Nana dengan santai dan setelah itu dia lanjut mengganti baju“Kalau begitu kami keluar dulu yah” ucap kak Indri pada Nana dengan santai dan lanjut bilang “Oh iya, maksih ya Nana untuk tempatnya, ini sangat nyman untuk belajar” ucap Kak Indri dengan senyum berterma kasih pada Nana“Iya kak sama-sama, baguslah kalau kalian nyaman belajar di sini, besok-besok kalian bisa kok pakai tempat ini lagi untuk belajar” ucap Nana pada kak Indri dan kakak galak dengan senyum“Apa tidak apa-apa kalau kami memakai tempat ini terus ? karena mungkin kami akan datang ke Ri Land setiap hari untuk belajar” ucap Kak Indri pada Nana dengan santai“Iya nggak apa-apa kak, Rama sudah cerita semuanya sama aku” ucap Nana dengan santai“Oh begitu, ya udah kalau begitu, sampai bertemu lagi Nana” ucap Kak Indri pada Nana dengan sant
“Apa mereka bisa belajar dengan tenang di sana, di tambah di sini sangat ramai” ucap Nana pada Rama dengan serius“Dia akan terbiasa dengan itu, dan aku yakin dia bisa fokus belajar” ucap Rama dengan sangat yakin kalau kakak galak dan kak Indri bisa fokus belajar“Rama, bagaimana kalau kamu ajak mereka ke ruangan loker perempuan, di sana sedikit agak tenang dan mereka bisa fokus belajar dengan baik, dari pada di sini” ucap Nana pada Rama memberi usul“Apakah boleh ?” tanya Rama dengan serius pada Nana“Tentu boleh dong, ayo aku anterin, kasihan kalau mereka belajar di tempat seperti ini, yang ada nanti nggak ada yang masuk e otak yang mereka pelajarin” ucap Nana pada Rama dengan serius dan apa yang di bilang Nana itu benar juga, jadi Rama memutuskan untuk membawa kakak galak dan kak Indri ke ruangan lker perempuan untuk belajar di sana“Oke kalau begitu, ayo” ucap Rama pada Nan
“Oh begitu, kalau begitu nih aku punya sesuatu yang spesial untuk kalian berdua, aku yakin setelah ini kalian akan lebih fokus lagi belajarnya dan akan merasa segar kembali” ucap Rama pada kakak galak dan juga kak Indri dan setelah itu dia pun duduk sambil menaruh dua minuman yang dia bawa di depan kakak galak dan juga kak Indri“Apa ?” tanya kakak galak pada Rama karena dia penasaran apa yang akan di kasih Rama pada dirinya dan juga kak Indri“Ini kalian minum ini, minuman ini spesial aku yang buat dan juga minuman ini nggak ada di menu Ri Land, karena minuman ini resep buatan mamah aku, dulu waktu aku sedang belajar dan mengerjakan sesuatu yang membutuhkan fokus dan kosentrasi yang cukup tinggi, mamah aku selalu membuatkan minuman dingin ini dan setelah meminumnya aku merasa segar kembli dan mudah untuk fokus dan kosenterasi apa yang sedang aku kerjakan, kalian harus mencobanya” ucap Rama pada kakak galak dan kak Indri memberitahu
“Pasti elu mengobrol sesuatu kan sama dia, apa elu di ancam ?” tanya Kak Indri pada kakak galak dengan serius“Walaupun begitu, gua nggak anggap sebuah ancaman kok, lagian gua nggak takut sama dia” ucap Kakak galak pada kak Indri dengan serius“Dia bilang apa sama elu ?” tanya kak Indri dengan sangat penasaran apa yang di bicarakan sama kakak galak dan Marcella sampai cukup lama dia menunggu sendiri tadi“Dia hanya bilang kalau dia nggak percaya kalau gua sama Rama pacaran, dia juga bilang kalau gua suruh menjauh dan menghilang dari kehidupan Rama, karena dia tetap mau menjadikan Rama pacarnya” jawab kakak galak dengan santai pada kak Indri“Terus, elu nggak setuju kan sama dia” ucap kak Indri dengan serius“Engga lah, gua nggak setuju, lagian seperti yang gua bilang tadi, gua nggak takut sama dia” jawab kakak galak dengan serius“Terus setelah itu, nggak mungkin d
“Gua nggak salah dengar, elu minta seorang sepasang kekasih meninggalkan pasangannya hanya karena orang lain yang bukan siapa-siapanya mau hidup bahagia dengannya, apa elu udah gila” ucap Kakak galak dengan serius pada Marcella“Gua percaya kalau elu nggak pacaran sama Rama, itu hanya settingan, jadi elu bukan pacarnya Rama” ucap Marcella pada kakak galak dengan serius“Terserah elu mau bilang apa, gua nggak peduli juga tentang pendapat elu, lagian gua sama Rama sekarang baik-baik aja” ucap kakak galak yang tidak terpancing emosi sama sekali saat dia di bilang settingan sama Marcella dan setelah itu Kakak galak mencoba untuk melepaskan tangannya yang di pegang erat oleh Marcela, namun tidak bisa karena pegangan Marcella pada tangannya sangat erat“Clara, gua peringatin sama elu, mendingan sekarang elu menjauh dari Rama, dan bongkar itu sandiwara pacaran elu sama Rama, sebelum gua kasih tahu semua orang” ucap Marcel
Selagi dia menunggu, Rama melihat kalau kakak galak dan Kak Indri sudah sampai parkiran mobil ,karena dia melihat mobil yang biasa di pakai oleh kakak galak dan juga kak Indri ada di parkiran Ri Land, kakak galak dan kak Indri turun dari mobil dan masuk ke dalam RI Land dengan santai, sedangkan Rama dia menghampiri kakak galak dan kak Indri yang baru saja pulang kuliah.“Hai” ucap kakak galak dengan senyum pada Rama“Gi mana kuliahnya ?” tanya Rama pada ke dua wanita cantik itu dengan serius karena Rama harus mengawasi mereka agar nilainya tidak hancur di kampus“Bagus, nggak ada masalah kok, semua berjalan dengan lancar,bahkan dosen aja sampai bingung” jawab kakak galak dengan senyum sambil berjalan ke arah meja kosong yang biasa mereka berdua duduki dengan santai pada saat menunggu Rama“Benarkah ?” tanya Rama yang pura-pura tidak percaya apa yang di katakan kakak galak“Gi mana nggak berubah,
“Masa sih, se ingat aku pakai ponsel kamu deh, mana mungkin aku lupa” ucap Rama pada Nana dan mencoba mengingat kembali apa benar yang di katakan Nana benar, kalau mereka berfoto menggunakan ponsel Rama, bukan ponsel Nana, setelah mengingat lagi dan yang dia ingat adalah mereka berfoto menggunakan ponsel Nana, bukan ponsel Rama“Ingat nggak” ucap Nana sambil menahan tawa karena melihat ekspresi Rama yang lucu karena kebingungan“Ingat, dan itu pakai ponsel kamu, karena sehabis main wahan air aku belum minta ponsel aku sama kamu sampai rumah dan lupa” ucap Rama dengan serius namun tetap santai pada Nana karena seingat dia seperti itu“Kamu salah tuh, orang pakai ponsel kamu” ucap Nana pada Rama yang masih belum mengaku dan belum memberikan ponselnya Rama“Engga kok, benar ada di kamu ponsel aku” ucap Rama yang bingung dengan ekspresi lucunya yang membuat Nana tidak kuat dan ketawa lepas karena mel
perkelahian pun tidak terhindarkan, ke dua orang itu menyerang Rama secara bersamaan, Rama memperhatikan gerakan menyerangnya sambil menghindar, setelah memperhatikan gerakan tersebut Rama bisa memastikan kalau ke dua orang itu tidak bisa berkelahi, dan hanya berkeahi secara asal-asalan saja, melihat lawannya tidak bisa berkelahi Rama pun hanya menghindar dan mempermainkannya dan membuat mereka malu di depan banyak orang di lampu merah tersebut, dan bahkan Rama membuat mereka saling memukul satu sama lain yang membuat Rama tertawa dan meledeknya, namun itu membuat ke dua orang itu semakin marah pada Rama, namun Rama masih santai saja, karena sudah selesai bermain Rama pun melihat waktu lampu merah dan hanya tinggal sedikit lagi aja, dia pun memukul ke dua orang itu sampai terjatuh di pinggir jalan dan menyebabkan mereka sulit untuk terbangun dan Rama juga memberi peringatan pada ke dua orang itu dan setelah itu dia kembali ke motornya dan pergi tanpa bicara lagi sama Marcella, dan j