“Iya silahkan, saya juga mau kembali ke ruangan saya,” ucap Pak Dimas dengan santai, lalu setelah itu Pak Dimas pun kembali ke ruangannya, sementara Rama saatnya mengambil pesanan Kak Indri dan juga Kakak galak
Rama membawa makanan yang Kak Indri dan sahabatnya pesan itu ke meja mereka berdua, lalu menaruhnya di depan mereka berdua dan bilang “Silahkan di nikmati pasanannya Kak,” ucap Rama dengan santai dan senyum Rama
“Iya,” ucap Kak Indri dengan senyum
Dan setelah itu Rama pun kembali ke belakang dan pada saat dia ingin bergegas ke belakang, dia di tahan oleh Kak Indri dan kak Indri bertanya “Rama, aku lupa, aku mau tanya, kamu nanti acara prom night nanti pergi sama siapa ?” tanya Kak Indri dengan penasaran
“Sendiri” Jawab Rama dengan santai
“Gi mana kalau kita pergi bareng” ajak Kak Indri yang mengajak Rama bareng ke acara prom night nanti
“Indri apaan sih lu,
Hati seperti kisah yang lalu” nyanyi Rama dengan suara yang sangat indah sambil menatap Nana, dan itu lagi-lagi membuat para pengunjung perempuan teriak histeris bahkan banyak dari mereka yang mengabadikan momen tersebut, Rama bernyanyi seperti bilang pada Nana, janji padanya untuk tidak melukai hatinya seperti kisahnya dulu, dan itu membuat Nana tersenyum dan seperti bilang, aku janji tidak akan melukai hati kamu.“Kau bukan cinta pertama kuNamun aku berharapMulai hari ini, saat iniEngkau cintanya aku” nyanyi Rama dengan suara yang sangat indah dan mengartikan kalau Nana bukanlah cinta pertamanya, namun Rama berharap mulai hari ini dan saat ini Nana adalah cintanya atau bisa di bilang kekasih hatinya“Yang kurasakan denganmu semua berbedaKekasih yang baik hati kini ada di sampungku” nyanyi Nana yang membalas kalau yang dia rasakan dengan Rama itu semua berbeda dan kekaish yang baik hat kini ada di sampingny
“Kita cari tempat yang nggak ada orangnya dulu kali yah” ucap Kak Indri“Yah kak, nggak bisa, aku harus kerja dulu, baru setelah kerja bisa ngobrol lagi” ucap Rama dengan serius“Yah, kamu nggak bisa izin dulu sebentar sama Bos kamu ?” tanya Kak Indri“Aku nggak enak kak sama Bos aku” jawab Rama dengan seriusDan tiba-tiba saja orang yang mempunyai RI Land pun keluar yang dari tadi sedang di omongin oleh Rama dan juga Indri“Rama, kenapa di sini ?” tanya Pak Dimas“Maaf pak, kalau begitu saya kembali lagi bekerja, permisi” ucap Rama dengan meminta maaf pada bosnya itu“Loh Mba Clara” ucap Pak Dimas dengan sumringah, Clara pun hanya tersenyum di sapa oleh Pak Dimas, dan selagi Pak Dimas menyapa Clara, Rama pun sudah berbalik badan dan ingin pergi namun langsung di tahan oleh Clara“Tunggu” ucap Clara dengan datar, sebenarnya dia juga
“Kalau begitu saya tunggu besok ya Pak, makasih loh sudah mau membantu saya, nanti saya cerita sama Bunda tentang ini” ucap Clara dengan santai“Sama-sama Mba Clara, suatu kehormatan untuk saya bisa membantu Mba Clara” ucap Pak Dimas dengan senyumDan kemudian Clara dan Indri pun pamit keluar dari ruangan Pak Dimas dengan santai“Clara, oke juga cara lu yah, emang hebat sahabat gua yang satu ini” ucap Indri dengan santai dan senyum“Jangan panggil gua Clara kalau hal beginian saja gua gagal” ucap Clara dengan sombongnya“Hebat sih, tapi gua mau ngengiten sekali lagi sama elu, jangan sampai nanti jatuh cinta benaran sama Rama, ingat ini hanya sandiwara saja” ucap Indri mengingatkan Clara dengan senyumnya“Elu tenang saja, gua engga mungkin jatuh cinta beneran sama itu satu bocil” ucap Clara yang sombong san sangat percaya diri kalau dia tidak akan jatuh cinta sama Rama
“Ikut aku sini” ucap Indri dengan ekpresi yang serius sambil menarik tangan Rama dan membawanya ke kantin kampus yang masih sepi dan di sepanjang jalan di lorong kampus Rama dan indri dan juga Clara menjadi perhatian karena mereka melihat seorang Indri wanita cantik memegang tangan seorang laki-laki dan dia adalah mahasiswa baru di kampus,dan itu membuat orang terkejut karena selama mereka belajar di kampus tersebut mereka semua tidak pernah melihat Indri memegang tangan seorang cowok di depan umum, Indri membawa Rama ke dalam kantin yang sangat sepi dan tentunya di ikuti oleh Clara juga, dan dia langsung menutup pintu kantin tersebut agar tidak bisa ada yang masuk ke dalam dan mendengar pembicaraannya dengan Rama dan juga Clara.Bisa di bilang Clara bisa melakukan apa pun sesuka hatinya di kampus tersebut termasuk menutup pintu kantin agar tidak ada yang bisa masuk ke dalam, karena orang tua Clara dan juga Indri adalah orang yang paling berpengaruh pada kampus te
“Jadi begini Rama, aku sama Clara mau minta bantuan kamu tentang hal yang semalam kita bicarakan yang kamu tolak itu, sekarang kamu mau kan bantu kita” ucap Indri dengan serius“Aku sudah tahu, dan Pak Dimas juga sudah menekan aku agar membantu kakak galak ini, kalian membuat aku terancam kehilangan pekerjaan aku, bagaimana aku bisa menolaknya, lagian aku juga nggaktahu apa yang kalian bicarakan sama Bos aku, sampai dia saja ingin memecat aku jika aku tidak membantu kakak galak ini” ucap Rama dengan bingung“Itu satu-satunya cara agar kamu mau membantu kita, maaf yah jadi menekan kamu” ucap Indri meminta maaf sama Rama“Ya mau gi mana lagi kak, mau tidak mau aku harus membantu kakak galak” ucap Rama dengan pasrah“Jadi kamu mau yah” ucap Indri dengan senang“Iya kak, aku akan bantu kalian, namun aku juga nggak janji kalau aku bisa akting yang bagus” ucap Rama memperingati Kak I
Dan mereka pun jelan ke salon dan Rama pun mengikuti dua perempuan cantik itu dari belakang, dan pada saat hampir sampai di salon Rama pun baru menyadari dan berhenti sejenak karena dia di bawa ke salon.Clara dan Indri masuk ke daam salon yang langsung di sapa oleh yang punya salon, karena melihat dari cctv pintu masuk mall, melihat Clara datang semua yang punya tempat di pondok indah mall langsung bersiap untuk menyambut Clara jika Clara mamapir ke tempatnya dan kebetulan tempat pertama yang di tuju adalah salon, jadi dia bersiap di pintu masuk untuk menyambut Clara.Pada saat Clara dan Indri di dalam dia menyadari kalau Rama tidak ada bersamanya, dia pun kembali melihat keluar jendela tempat tersebut dan melihat kalau Rama sedang berada dan berdiam diri di luar dan tidak mau masuk ke dalam, melihat itu Indri dan Clara pun langsung keluar menghampiri Rama dan mengajak Rama masuk ke dalam untuk di rombak penampilannya.“Rama, ngapain masih di sini ? ayo m
“Tenang Mas, ini aman, ini buat menghilangkan flek hitam dan menutup pori-pori di wajah Masnya agar terlihat bersih” ucap Mba cantik itu menjelaskan dan setelah mendapatkan penjelasan Rama pun membiarkan alat tersebut menyentuh wajahnyaSambil menembakkan laser ke wajah Rama yang ada flek hitamnya, Mba cantik itu pun bertanya “Masnya baru pertama kali perawatan yah ?” tanya Mba cantik itu dengan santai sambil mengerjakan kerjaannya itu.“Saya aja tadinya tidak mau Mba, karena di paksa aja sama Kaka galak itu, sampai di tarik-tarik sama dia, kalau nggak saya juga nggak mau” ucap Rama dengan kesal karena dia mengingat kejadian dia di tarik-tarik oleh Clara dan juga Indri“Maskud Mas Kakak galak yang mana nih ?, Non Clara atau Non Indri ?” tanya Mba cantik tersebut yeng ternyata mengenal mereka berdua, mendengar Mba cantik bilang Clara dan Indri Rama pun kaget“Loh, Mba cantik kenal sama mereka berdua&rdq
“Mas kenapa ?” tanya Mba cantik dengan bingung“Aku takut Mba, masa di lihatin banyak orang, malu tahu, apa ada yang aneh sama saya ya Mba ?” tanya Rama dengan pelan yang sekarang berdiri dan berjalan persis di belakang Mba cantik“Engga aneh kok, Masnya keren, mangkanya Masnya di lihatin oleh semua orang yang ada di tempat ini, percaya diri aja Mas” ucap Mba cantik dengan senyum dan benar apa yang di bilang oleh Mba cantik tersebut kalau Rama memang benar-benar sangat keren, mangkanya dia di lihatin seperti begitu sama semua orang yang ada di tempat ituDan pada saat mereka bertiga berjalan menghampiri Clara dan Indri, Rama pun masih bersembunyi di belakang Mba cantik dan al hasil Clara dan Indri tidak bisa melihat Rama dengan jelas dan pada saat sampai di depan Clara dan juga Indri, Rama pun masih tetap berada dan bersembunyi di balik badan Mba cantik.“Non Clara, Masnya sudah kami rombak semua dari perawatan wa
“Iya, coba kalau nggak ada, bisa repot” ucap Rama pada Nana dengan santai sambil duduk, tempat tersebut bertema duduk lesehan eperti tempat makan Sunda, Rama dan Nana duduk dengan santai sambil menunggu bebek mereka datang“Kalau sampai habis, kita harus pergi besok ke sini” ucap Nana pada Rama“Untungnya sekarang ada, jadi besok tidak perlu pergi” ucap Rama dengan senyum pada Nana dan itu membuat Nana geleng-geleng kepala“Kak Indri sama kak Clara tinggal di mana ?” tanya Nana pada Rama dengan santai“Mereka sementara lagi tinggal di kosan aku, karena suatu hal” jawab Rama dengan santai“Kamu tidur dengan mereka ?” tanya Nana pada Rama dengan serius“Ya enggak lah, aku tidur di kamar aku, mereka berdua tidur di luar di depan tv” jawab Rama dengan santai“Oh begitu, pantesan aja mereka selalau ke Ri Land dan pulang saat kamu pulang juga” ucap Nana pada Rama dengan santai“Iya, karena itu, mereka tingal sementara di rumah aku, tapi nanti kalau semuanya sudah selesai, mereka akan aku ur
“Sudah kak, dia sedang berganti baju di ruangannya” jawab Nana dengan santai dan setelah itu dia lanjut mengganti baju“Kalau begitu kami keluar dulu yah” ucap kak Indri pada Nana dengan santai dan lanjut bilang “Oh iya, maksih ya Nana untuk tempatnya, ini sangat nyman untuk belajar” ucap Kak Indri dengan senyum berterma kasih pada Nana“Iya kak sama-sama, baguslah kalau kalian nyaman belajar di sini, besok-besok kalian bisa kok pakai tempat ini lagi untuk belajar” ucap Nana pada kak Indri dan kakak galak dengan senyum“Apa tidak apa-apa kalau kami memakai tempat ini terus ? karena mungkin kami akan datang ke Ri Land setiap hari untuk belajar” ucap Kak Indri pada Nana dengan santai“Iya nggak apa-apa kak, Rama sudah cerita semuanya sama aku” ucap Nana dengan santai“Oh begitu, ya udah kalau begitu, sampai bertemu lagi Nana” ucap Kak Indri pada Nana dengan sant
“Apa mereka bisa belajar dengan tenang di sana, di tambah di sini sangat ramai” ucap Nana pada Rama dengan serius“Dia akan terbiasa dengan itu, dan aku yakin dia bisa fokus belajar” ucap Rama dengan sangat yakin kalau kakak galak dan kak Indri bisa fokus belajar“Rama, bagaimana kalau kamu ajak mereka ke ruangan loker perempuan, di sana sedikit agak tenang dan mereka bisa fokus belajar dengan baik, dari pada di sini” ucap Nana pada Rama memberi usul“Apakah boleh ?” tanya Rama dengan serius pada Nana“Tentu boleh dong, ayo aku anterin, kasihan kalau mereka belajar di tempat seperti ini, yang ada nanti nggak ada yang masuk e otak yang mereka pelajarin” ucap Nana pada Rama dengan serius dan apa yang di bilang Nana itu benar juga, jadi Rama memutuskan untuk membawa kakak galak dan kak Indri ke ruangan lker perempuan untuk belajar di sana“Oke kalau begitu, ayo” ucap Rama pada Nan
“Oh begitu, kalau begitu nih aku punya sesuatu yang spesial untuk kalian berdua, aku yakin setelah ini kalian akan lebih fokus lagi belajarnya dan akan merasa segar kembali” ucap Rama pada kakak galak dan juga kak Indri dan setelah itu dia pun duduk sambil menaruh dua minuman yang dia bawa di depan kakak galak dan juga kak Indri“Apa ?” tanya kakak galak pada Rama karena dia penasaran apa yang akan di kasih Rama pada dirinya dan juga kak Indri“Ini kalian minum ini, minuman ini spesial aku yang buat dan juga minuman ini nggak ada di menu Ri Land, karena minuman ini resep buatan mamah aku, dulu waktu aku sedang belajar dan mengerjakan sesuatu yang membutuhkan fokus dan kosentrasi yang cukup tinggi, mamah aku selalu membuatkan minuman dingin ini dan setelah meminumnya aku merasa segar kembli dan mudah untuk fokus dan kosenterasi apa yang sedang aku kerjakan, kalian harus mencobanya” ucap Rama pada kakak galak dan kak Indri memberitahu
“Pasti elu mengobrol sesuatu kan sama dia, apa elu di ancam ?” tanya Kak Indri pada kakak galak dengan serius“Walaupun begitu, gua nggak anggap sebuah ancaman kok, lagian gua nggak takut sama dia” ucap Kakak galak pada kak Indri dengan serius“Dia bilang apa sama elu ?” tanya kak Indri dengan sangat penasaran apa yang di bicarakan sama kakak galak dan Marcella sampai cukup lama dia menunggu sendiri tadi“Dia hanya bilang kalau dia nggak percaya kalau gua sama Rama pacaran, dia juga bilang kalau gua suruh menjauh dan menghilang dari kehidupan Rama, karena dia tetap mau menjadikan Rama pacarnya” jawab kakak galak dengan santai pada kak Indri“Terus, elu nggak setuju kan sama dia” ucap kak Indri dengan serius“Engga lah, gua nggak setuju, lagian seperti yang gua bilang tadi, gua nggak takut sama dia” jawab kakak galak dengan serius“Terus setelah itu, nggak mungkin d
“Gua nggak salah dengar, elu minta seorang sepasang kekasih meninggalkan pasangannya hanya karena orang lain yang bukan siapa-siapanya mau hidup bahagia dengannya, apa elu udah gila” ucap Kakak galak dengan serius pada Marcella“Gua percaya kalau elu nggak pacaran sama Rama, itu hanya settingan, jadi elu bukan pacarnya Rama” ucap Marcella pada kakak galak dengan serius“Terserah elu mau bilang apa, gua nggak peduli juga tentang pendapat elu, lagian gua sama Rama sekarang baik-baik aja” ucap kakak galak yang tidak terpancing emosi sama sekali saat dia di bilang settingan sama Marcella dan setelah itu Kakak galak mencoba untuk melepaskan tangannya yang di pegang erat oleh Marcela, namun tidak bisa karena pegangan Marcella pada tangannya sangat erat“Clara, gua peringatin sama elu, mendingan sekarang elu menjauh dari Rama, dan bongkar itu sandiwara pacaran elu sama Rama, sebelum gua kasih tahu semua orang” ucap Marcel
Selagi dia menunggu, Rama melihat kalau kakak galak dan Kak Indri sudah sampai parkiran mobil ,karena dia melihat mobil yang biasa di pakai oleh kakak galak dan juga kak Indri ada di parkiran Ri Land, kakak galak dan kak Indri turun dari mobil dan masuk ke dalam RI Land dengan santai, sedangkan Rama dia menghampiri kakak galak dan kak Indri yang baru saja pulang kuliah.“Hai” ucap kakak galak dengan senyum pada Rama“Gi mana kuliahnya ?” tanya Rama pada ke dua wanita cantik itu dengan serius karena Rama harus mengawasi mereka agar nilainya tidak hancur di kampus“Bagus, nggak ada masalah kok, semua berjalan dengan lancar,bahkan dosen aja sampai bingung” jawab kakak galak dengan senyum sambil berjalan ke arah meja kosong yang biasa mereka berdua duduki dengan santai pada saat menunggu Rama“Benarkah ?” tanya Rama yang pura-pura tidak percaya apa yang di katakan kakak galak“Gi mana nggak berubah,
“Masa sih, se ingat aku pakai ponsel kamu deh, mana mungkin aku lupa” ucap Rama pada Nana dan mencoba mengingat kembali apa benar yang di katakan Nana benar, kalau mereka berfoto menggunakan ponsel Rama, bukan ponsel Nana, setelah mengingat lagi dan yang dia ingat adalah mereka berfoto menggunakan ponsel Nana, bukan ponsel Rama“Ingat nggak” ucap Nana sambil menahan tawa karena melihat ekspresi Rama yang lucu karena kebingungan“Ingat, dan itu pakai ponsel kamu, karena sehabis main wahan air aku belum minta ponsel aku sama kamu sampai rumah dan lupa” ucap Rama dengan serius namun tetap santai pada Nana karena seingat dia seperti itu“Kamu salah tuh, orang pakai ponsel kamu” ucap Nana pada Rama yang masih belum mengaku dan belum memberikan ponselnya Rama“Engga kok, benar ada di kamu ponsel aku” ucap Rama yang bingung dengan ekspresi lucunya yang membuat Nana tidak kuat dan ketawa lepas karena mel
perkelahian pun tidak terhindarkan, ke dua orang itu menyerang Rama secara bersamaan, Rama memperhatikan gerakan menyerangnya sambil menghindar, setelah memperhatikan gerakan tersebut Rama bisa memastikan kalau ke dua orang itu tidak bisa berkelahi, dan hanya berkeahi secara asal-asalan saja, melihat lawannya tidak bisa berkelahi Rama pun hanya menghindar dan mempermainkannya dan membuat mereka malu di depan banyak orang di lampu merah tersebut, dan bahkan Rama membuat mereka saling memukul satu sama lain yang membuat Rama tertawa dan meledeknya, namun itu membuat ke dua orang itu semakin marah pada Rama, namun Rama masih santai saja, karena sudah selesai bermain Rama pun melihat waktu lampu merah dan hanya tinggal sedikit lagi aja, dia pun memukul ke dua orang itu sampai terjatuh di pinggir jalan dan menyebabkan mereka sulit untuk terbangun dan Rama juga memberi peringatan pada ke dua orang itu dan setelah itu dia kembali ke motornya dan pergi tanpa bicara lagi sama Marcella, dan j