“Bilang apa ? aku aja nggak tahu aku bilang apa semalam” ucap Ram dengan santai, sementara Kak Indri hanya melihat Rama yang sedang di marahi oleh Clara yang sudha kesal
“Elu bilang elu dah mau bantu gua yah, jangan sampai gua pukul lu di sini” ucap Kakak galak yang benar-benar mengeluarkan kegalakannya dan Rama pun tersenyum dan meledek Kakak galak
“Ingat kak, kakak galak masih butuh bantuan aku loh” ucap Rama dengan senyum meledek yang membuat Kak indri yang melihat itu tersenyum tawa karena dia tahu kalau rama hanya menjaili Clara
“Lu kenapa senyum Dri, ini orang udah ngajak perang sama gua” ucap Clara yang masih belum menyadarinya
“Elu emang yah, elu lihat tuh Rama, senyum-senyum begitu, itu tandanya elu di kerjain sama dia” ucap Kak Indri dengan senyum yang membuat Rama tersenyumm dan hampir tertawa
“Elu ngarjain gua” ucap Clara dengan kesal karena tahu kalau dia di kerjai
satu ruangan penting yang ada di kampus dan juga tempat lainnya, dan pada saat mereka sedang berjalan dengan santai ada segerombolan orang yang sedang bermain basket di lapangan, Rama, Kak Indri dan kakak galak mereka berjalan tidak jauh dari lapangan basket yang sedang di pakai untuk bermain basket oleh segeromboan mahasiswa kampus, Rama berjalan dengan santai dan tiba-tiba saja bola basket yang sedang di mainkan itu terlempar jauh dan akan mengenai wajah cantiknya Kak Indri dan Rama pun dengan sigap langsung menangkap bola basket tersebut dan semua orang pun terkaget, pasalnya mahasiswa yang sedang bermain basket tersebut hampir saja berbuat kesalahan pada orang yang salah.“Kak Indri nggak apa-apa ?” tanya Rama pada Kak Indri“Engga, makasih yah, untung ada kamu” ucap Kak Indri pada Rama karena untungnya ada Rama yang menangkap bola basket itu, kalau tidak dia pasti sudah terkena bola basket tersebut, melihat Kak Indri yang hampir saja celaka
Dan setelah sampai sana Kakak galak menyuruh mereka untuk berhenti bermain karena dia ingin bertanding dengan Rama dan mereka semua pun berhenti, dan Kak Indri juga bilang kalau Tania ingin bertanding satu lawan satu sama Rama dan satu kampus pun heboh dan lapangan langsung terpenuhi oleh mahasiswa dan mahasiswi di setiap jurusan dan Kak Indri pun menjadi wasitnya untuk mereka berdua.Rama dan kakak galak pun berhadap hadapan dengan tatapan mata yang sangat tajam, dan setelah itu Kak Indri bertanya pada mereka berdua “Bola mau di mulai dengan siapa ?” tanya Kak Indri“Dari bocil aja, gua nggak tega kalau langsung menang lawan dia” ucap Kakak galak yang meremehkan Rama“Kakak galak yakin ingin ngasih bola pertamanya sama aku ?” tanya Rama pada kakak galak“Iya, gua nggak mau elu kelihatan malu depan banyak orang, jadi gua kasih elu bola pertamanya dulu” ucap Kakak galak yang masih meremehkan Rama&ldqu
“Dengan pertahanan seperti itu gua bisa dengan mudah melewati elu dan memasukan bolanya” ucap Kakak galak dengan sangat percaya diri“Kalau begitu cobalah, aku ingin melihatnya” ucap Rama dengan santai dan dia fokus ke bolanyaDan kakak galak pun mulai berkonsentrasi untuk melewati Rama, karena sebelumnya Rama menjaga dengan main-main mangkanya kakak galak bisa melewatinya dengan mudah, namun kali ini dia manjaga degan serius dan benar saja kakak galak tidak bisa melewati Rama dan bahkan bolanya di rebut oleh Rama dengan sangat mudah.“Mana kakak galak, katanya bisa melewati aku dengan mudah” ucap Rama mengejek Kakak galak dan kakak galak pun hanya terdiam ajaDan setelah itu Rama pun mengabil bolanya karena bola di mulai dari dia, “Cepat gua nggak bakal biarin elu lewatin gua” ucap kakak galak yang masih sangat percaya diri kalau Rama tidak bisa melewati kakak galak“Tenang aja kak, aku nggak b
“Kasih bukti ke aku, kalau kamu emang pacaran sama orang ini, kalau nggak ada bukti aku nggak percaya sama sekali” ucap Kevin pada Clara dengan santai“Untuk apa” ucap Clara“Berarti kamu bohong, teman-teman ternyata Clara seorang pembohong, dan orang ini bukanlah pacarnya Clara” ucap Kevin yang memprovokasi orang-orang yang nonton dan mereka pun percaya kalau Rama bukan pacarnya Clara“Gua nggak berbohong kok, emang benar Rama pacar baru gua” ucap Clara dengan santai dan juga terlihat panik karena orang-orang lebih percaya pada Kevin“Kalau begitu buktikan dong” ucap Kevin yang semakin percaya kalau Rama bukanlah pacarnya Clara“Caranya ?” tanya Clara yang mulai panikMendengar itu, Kevin pun dengan licik meminta Clara untuk mencium Rama dan sebaliknya, Rama harus mencium Clara di depan semua orang untuk membuktikan kalau yang di katakan kalau Rama adalah pacarnya itu b
“Iya kak” jawab Rama dengan singkat, dan lanjut bilang “Ya udah kalau begitu aku pergi dulu” ucap Rama dengan senyum“Hati-hati yah” ucap Kak Indri dengan senyum pada Rama“Iya kak” ucap Rama juga dengan senyum“Clara elu nggak bilang hati-hati sama pacar lu, dia mau pergi loh, sebagai pacar yang baik elu harus bilang dong” ucap Kak Indri yang di tolak oleh kakak galak“Ogah banget” ucap Kakak galak yang tidak ingin bilang“Tahu nih payah banget” ucap Rama yang mulai memprovokasi lagi“Ya udah iya, hati-hati ya Rama” ucap Kakak galak dengan senyum terpaksanyaDan itu membuat Rama tersenyum dan bilang “Iya sama-sama Kakak galak” ucap Rama yang langsung kabur lari“Bocil awas aja lu ya” ucap Kakak Galak dengan kesal karena Rama masih memanggilnya dengan kakak galak“Tuh Dri, elu lihat tuh si bocil,
“Mana cepat bayar” ucap abang-abang itu yang langsung menagih untuk Rama membayar uang keamanannya“Maaf bang, gua nggak akan bayar uang tersebut, karena kafe kami dari dulu aman-aman aja dan tidak ada kerusuhan sama sekali, jadi tidak mau membayar untuk hal tersebut” ucap Rama dengan santai tanpa emosi sama sekaliSementara di dalam Nana yang panik melihat Rama yang akan di hajar, dia pun menelefon bosnya dengan cepat dan memberitahu hal ini “Halo Pak Bos” ucap Nana dengan panik karena dia sangat khawatir dengan Rama“Ada apa ?” tanya Pak Dimas“Pak Bos keluar sebentar, di depan ada masalah” ucap Nana dengan panik, mendengar itu Pak Dimas pun langsung keluar ruangannya dan melihat apa yang terjadi di kafenya, dia mnghampiri Nana dengan cepat dan bertanya, karena dia masih melihat kalau kafenya baik-baik aja“Di mana ?” tanya Pak Dimas dengan bingung“Itu Pak di lu
Dan pada saat itu barulah polisi datang ke tempat itu yang membuat Rama mengerti pasti Nana yang menelefonnya, setelah polisi datang dan menangkap ke lima orang itu Rama pun berjabat tangan pada polisi tersebut dan polisi tersebut bilang ingin bertemu yang mempunyai RI Land, mendengar itu Rama baru ingat kalau dia mengunci yang lain di dalam agar ke lima orang itu tidak bisa masuk ke RI Land dan tidak bisa menghancurkan RI Land. Rama langsung jalan ke arah pintu RI Land yang sudah terdapat Nana, Pak Dimas dan yang lainnya yang bekerja di sana.Rama membuka pintu tersebut dengan kunci yang dia pegang, sementara salah satu polisi mengikut Rama untuk bertemu dnegan Pak Dimas, setelah pintu tersebut Nana langsung memeluk Rama dengan erat dan menangis di pelukan Rama karena dia sangat khawatir dengan Rama, melihat Naan seorang perempuan cantik memeluknya dan menangis Rama pun bingung dan bertanya pada Nana“Kenapa menangis ?” tanya Rama dengan bingung dan Nana p
Maaf sebentar Mba, saya haru mengantar pesanan ini dulu” ucap Rama dengans antai dan tanpa persetujuan Marcella, Rama langsung bergerak ke pengunjung yang memesan minuman yang ada di tangannya. Setelah mengantar minuman tersebut Rama langsung kembali lagi ke belakang untuk mengambil pesanan lain yang belum selesai dia antar, sementara Marcella mau tidak mau menunggu di meja yang kosong sampai Rama selesai.Setelah Rama selesai menyelesaikan kerjaannya, Rama pergi ke belakang untuk menelefon Kak Indri yang sekarang sedang bersiap-siap di rumahnya bersama Clara untuk pergi ke prom night.“Eh cowok manis telefon” ucap Kak Indri dengan senyum manisnya“Siapa cowok manis ?” tanya Clara yang tidak tahu siapacowok mans yang di sebutkan oleh sahabatnya itu“Rama lah, siapa lagi, pacar baru bohongan lu itu” jawab Kak Indri dengan senyum“Halo Rama” ucap Kak Indri di ujung telefon“Halo kak I