Rama yang sudah sampai kelas pun di hampiri oleh Kevin dan teman-temannya itu, dia datang menghampiri tempat duduk Rama seperti seorang jagoan dan setelah itu dia dan teman-temannya nggak berhentinya mengancam Rama agar Rama memutuskan Clara, karena dia tidak terima kalau Rama berpacaran dengan Clara karena dia ingin berpacaran lagi dengan Clara dan tentunya Rama menolak permintaan itu, dan setelah itu dia marah dan ingin menghajar Rama, namun Rama masih santai karena dia tidak ingin berkelahi di kelasnya. Kevin terus mendesak Rama dan di tambah dia di bantu oleh teman-temannya itu, namun Rama masih santai karena memang dia tidak takut dengan Kevin dan teman-temannya walaupun mereka senior Rama di kampus.
“Eh, elu dengar gua nggak” ucap Kevin dengan galak, namun itu tidak membuat Rama takut sama sekali
“Kalian mau apasih ? mending pergi deh jangan buat keributan di sini, ini tempat belajar bukan tempat berkelahi” ucap Rama dengan santai pada Kev
Sementara itu kakak galak dan kak Indri yang baru saja sampai kampus pun langsung masuk ke kelasnya karena jam pelajaran akan segera di mulai, setelah masuk ke dalam mereka menunggu dosen yang akan mengajar dan sampai kelas berjalan beberapa menit dosen pun tidak datang di kelasnya, sementara menunggu Kak Indri pun mebuka ponselnya dan membuka sosial media dan dia betapa kagetnya dia melihat video Rama, Kevin dan teman-temannya itu berkelahi, dan video tersebut ada di sosial media kampus, melihat itu Kak Indri pun langsung memberitahu kakak galak dengan cepat dan kakak galak pun melihat video tersebt dan dia juga kaget karena Kevon berani menghajar Rama. Kakak galak pun marah dan Kak Indri juga, namun kemarahan itu di tahan oleh mereka berdua karena mereka sedang berada di kelas.“Apa Rama baik-baik saja sekarang” ucap kakak galak yang langsung memikirkan keadaan pacar pura-puranya itu“Tenang aja kali, Rama nggak semudah tu di kalahin sama Kevin dan
“Clara, coba deh elu pikir, di mana tempat kesukaan Rama saat dia berada di kampus” ucap kak Indri pada kakak galak, dia mengira mungkin Rama pernah memberitahunya saat acara prom night untuk berjaga-jaga jika di tanya“Dia nggak pernah bilang sama gua” ucap Kakak galak pada Kak Indri dengan serius dan setelah itu kak Indri pun bingung ingin mencari Rama kemana, namun saat-saat kak Indri bingung, Kakak galak pun memikirkan suatu tempat yang akan Rama datangin saat di kampus“Dri kayaknya gua tahu di mana Rama sekarang” ucap Kakak galak pada kak Indri“Di mana ?” tanya Kak Indri dengan penasaran dan juga bingung karena dia juga tidak tahu“Ruang musik” jawab Kakak galak dengan sangat percaya diri kalau Rama berada di sana“Kalau nggak ada” ucap Kak Indri“Pasti ada, dia pernah bilang kalau dia sangat suka musik dan juga gua sering lihat dia bermain alat musik di rua
“Iya tenang aja kak, aku akan bilang kalian kalau dia melakukan hal yang di luar batas” ucap Rama pada kak Indri dan kakak galak“Oh iya kakak galak” ucap Rama dengan santai dan senyum“Iya, kenapa ?” tanya Kakak galak dengan santai dan lembut“Mau mainkan satu lagu” ucap Rama pada Kakak galak“Maksudnya ?” tanya kakak galak pada Rama karena dia tidak mengerti apa yang di maksud sama Rama“Mainkan satu lagu, kakak galak yang nyanyi, aku yang main musik” ucap Rama pada kakak galak untuk mengajak kakak galak bernyanyi lagi“Engga ah, malu” jawab kakak galak yang menolak untuk bernyanyi“Malu, orang nggak ada orang di sini, lagian kan sebelumnya kakak galak aja berhasil nyanyi di Ri Land yang banyak orang, masa di sini yang nggak ada orang nggak berani” ucap Rama pada kakak galak“Iya Clara, hitung-hitung belajar, elu kan punya ke
“Pokoknya enak deh, aku jamin, tapi nggak tahu ya kalau buat kakak galak itu enak apa nggak” ucap Rama yang tidak memberitahu ingin makan apa“Iya apa ?” tanya kakak galak yang masih penasaran“Udah ikut aja, ayo” ucap Rama yang benar-benar tidak memberitahu kakak galak dan setelah itu kakak galak pun saling melihat sama kak Indri dan kak Indri bilang “Udah ikut aja, nanti juga tahu” ucap Kak Indri dengan santai karena dia tidak masalahDan setelah itu mereka bertiga pun keluar ruangan dan berjalan menuju ke arah luar kampus untuk makan makanan yang akan mereka kunjungi. Mereka bertiga berjalan dengan santai ke tempat makan tersebut. Sesampainya di temat tersebut Kakak galak pun kaget karena di ajak Rama makan batagor, namun Kak Indri hanya senyum-senyum aja karena dia sudah tidak kaget sama Rama.“Batagor” ucap Kakak galak dengan kaget karena Rama mengajaknya makan batagor“Iya, ini
“Orang kaya elu makan disini, kayaknya nggak mungkin, pasti elu punya tujuan tertentu kan” ucap kakak galak yang langsung curiga pada Marcella, karena dia tidak pernah percaya apapun yang di katakan oleh Marcella“Maksudnya gi mana kak ? aku nggak mengerti apa yang di katakan kakak” ucap Marcella yang berubah menjadi imut di depan Rama ,walaupun Rama tahu kalau itu nggak akan pengaruh terhadapnya“Engga udah pura-pura nggak ngerti, seorang Marcella, nggak akan mau makan di tempat kaya begini” ucap Kakak galak dengan kesal karena dia tidak suka melihat orang itu“Aku nggak ada masalah sama tempat makan apa pun kok kak, mngkin kakaknya salah paham kali sama aku” ucap Marcella yang tidak terpancing emosi dari perkataan Kakak galak dan setelah itu dia memesan satu porsi batagor dan minum untuk makan di tempat, setelah itu dia mencari tempat duduk dengan santai dan kebetulan dia mendapatkan tempat duduk di belakang Rama
“Oke kalau begitu” ucap Rama dengan santai dan mereka semua pun sepakat, dan nggak lama kemudian mereka bertiga pun selesai dan mereka pun pergi dan Rama pun membayar makanan yang tadi di pesan, sedangkan Marcella dia masih makan di sana dengan santai, Rama sama sekali tidak mempedulikan Marcella, setelah membayar mereka bertiga pun pergi dari tempat itu dan kembali menuju kampus dengan santaiRama dan Kakak galak berjalan gandengan agar terlihat mereka kekasih beneran dan itu juga membuat kakak galak senang dan kak Indri yang melihat itu geleng-geleng kepala karena dia bisa menebak kalau kakak galak sekarang sangat senang dan dia menikmati hal itu dan memanfaatkannya. Mereka pun jadi pusat perhatian mahasiswa dan mahasiswi kampus yang sedang lewat atau yang sedang berada di dekatnya. Dan mereka pun berpisah saat Rama masuk ke dalam kelasnya dan sebelum Rama masuk ke dalam kelasnya kakak galak sempat mencium Rama dan itu dia manfaatkan sebagai peran pacarnya Rama,
“Emangnya mau kasih hadiah apa ?” tanya kak Indri pada kakak galak dengan sedikit serius“Engga tahu, tapi kayanya gua mau beli jam buat dia” jawab kakak galak juga dengan serius dan lanjut bilang “Eu bantuin gua buat cari hadiahnya ya, gua mau langsung cari sendiri, nggak mau nyuruh orang” ucap kakak galak pada kak Indri“Iya gua bantuin elu, apasih yang nggak buat sahabat gua” ucap Kak Indri yang siap membantu kakak galak“Gi mana kalau besok kita cari hadiahnya, kan besok kita libur kuliah tuh” ucap kakak galak mengajak kak Indri besok untuk mencari hadiah untuk Rama“Boleh, terserah, gua ikut elu aja” ucap Kak Indri dengan santai“Oke, kalau begitu besok kita pergi ya” ucap kakak galak dengan santai dan lanjut bilang “Oh iya, jangan kasih tahu Rama, ini kan hadiah buat dia, jadi jangan sampai dia tahu dulu” ucap Kakak galak pada Kak Indri&ldq
dan Rama yang masih meninggu itu pun memesan makanan itu dari tukang tersebut sambil menunggu Nana kelar rapih-rapih, Rama memesan makanan itu satu porsi dengan minuman dinginnya, dan abangnya pun langsung membuatnya dan setelah membuat abang itu pun langsung memberi pesanannya pada Rama.Dan setelah sambil menunggu abang itu pun bertanya dan mengajak Rama mengobrol karena abang iu yang biasa keliling baru melihat Rama di sini dan dia seperti menunggu orang, karena penasaran abang itu pun bertanya pada Rama dengan santai dan juga dengan sopan.“Mas, lagi nunggu orang yah ?” tanya tukang jualan itu‘Iya Pak, lagi nunggu teman saya untuk berangkat kerja bareng, kok bapak tahu ?” tanya Rama pada bapak itu sambil menyantap makanan tersebut dengan santai“Soalnya baru lihat masnya di sini” jawab bapak itu dengan santai dan lanjut bilang “Lagi nunggu Mba Nana yah ?” tanya bapak itu yang bisa tahu kalau Rama sedang
“Iya, coba kalau nggak ada, bisa repot” ucap Rama pada Nana dengan santai sambil duduk, tempat tersebut bertema duduk lesehan eperti tempat makan Sunda, Rama dan Nana duduk dengan santai sambil menunggu bebek mereka datang“Kalau sampai habis, kita harus pergi besok ke sini” ucap Nana pada Rama“Untungnya sekarang ada, jadi besok tidak perlu pergi” ucap Rama dengan senyum pada Nana dan itu membuat Nana geleng-geleng kepala“Kak Indri sama kak Clara tinggal di mana ?” tanya Nana pada Rama dengan santai“Mereka sementara lagi tinggal di kosan aku, karena suatu hal” jawab Rama dengan santai“Kamu tidur dengan mereka ?” tanya Nana pada Rama dengan serius“Ya enggak lah, aku tidur di kamar aku, mereka berdua tidur di luar di depan tv” jawab Rama dengan santai“Oh begitu, pantesan aja mereka selalau ke Ri Land dan pulang saat kamu pulang juga” ucap Nana pada Rama dengan santai“Iya, karena itu, mereka tingal sementara di rumah aku, tapi nanti kalau semuanya sudah selesai, mereka akan aku ur
“Sudah kak, dia sedang berganti baju di ruangannya” jawab Nana dengan santai dan setelah itu dia lanjut mengganti baju“Kalau begitu kami keluar dulu yah” ucap kak Indri pada Nana dengan santai dan lanjut bilang “Oh iya, maksih ya Nana untuk tempatnya, ini sangat nyman untuk belajar” ucap Kak Indri dengan senyum berterma kasih pada Nana“Iya kak sama-sama, baguslah kalau kalian nyaman belajar di sini, besok-besok kalian bisa kok pakai tempat ini lagi untuk belajar” ucap Nana pada kak Indri dan kakak galak dengan senyum“Apa tidak apa-apa kalau kami memakai tempat ini terus ? karena mungkin kami akan datang ke Ri Land setiap hari untuk belajar” ucap Kak Indri pada Nana dengan santai“Iya nggak apa-apa kak, Rama sudah cerita semuanya sama aku” ucap Nana dengan santai“Oh begitu, ya udah kalau begitu, sampai bertemu lagi Nana” ucap Kak Indri pada Nana dengan sant
“Apa mereka bisa belajar dengan tenang di sana, di tambah di sini sangat ramai” ucap Nana pada Rama dengan serius“Dia akan terbiasa dengan itu, dan aku yakin dia bisa fokus belajar” ucap Rama dengan sangat yakin kalau kakak galak dan kak Indri bisa fokus belajar“Rama, bagaimana kalau kamu ajak mereka ke ruangan loker perempuan, di sana sedikit agak tenang dan mereka bisa fokus belajar dengan baik, dari pada di sini” ucap Nana pada Rama memberi usul“Apakah boleh ?” tanya Rama dengan serius pada Nana“Tentu boleh dong, ayo aku anterin, kasihan kalau mereka belajar di tempat seperti ini, yang ada nanti nggak ada yang masuk e otak yang mereka pelajarin” ucap Nana pada Rama dengan serius dan apa yang di bilang Nana itu benar juga, jadi Rama memutuskan untuk membawa kakak galak dan kak Indri ke ruangan lker perempuan untuk belajar di sana“Oke kalau begitu, ayo” ucap Rama pada Nan
“Oh begitu, kalau begitu nih aku punya sesuatu yang spesial untuk kalian berdua, aku yakin setelah ini kalian akan lebih fokus lagi belajarnya dan akan merasa segar kembali” ucap Rama pada kakak galak dan juga kak Indri dan setelah itu dia pun duduk sambil menaruh dua minuman yang dia bawa di depan kakak galak dan juga kak Indri“Apa ?” tanya kakak galak pada Rama karena dia penasaran apa yang akan di kasih Rama pada dirinya dan juga kak Indri“Ini kalian minum ini, minuman ini spesial aku yang buat dan juga minuman ini nggak ada di menu Ri Land, karena minuman ini resep buatan mamah aku, dulu waktu aku sedang belajar dan mengerjakan sesuatu yang membutuhkan fokus dan kosentrasi yang cukup tinggi, mamah aku selalu membuatkan minuman dingin ini dan setelah meminumnya aku merasa segar kembli dan mudah untuk fokus dan kosenterasi apa yang sedang aku kerjakan, kalian harus mencobanya” ucap Rama pada kakak galak dan kak Indri memberitahu
“Pasti elu mengobrol sesuatu kan sama dia, apa elu di ancam ?” tanya Kak Indri pada kakak galak dengan serius“Walaupun begitu, gua nggak anggap sebuah ancaman kok, lagian gua nggak takut sama dia” ucap Kakak galak pada kak Indri dengan serius“Dia bilang apa sama elu ?” tanya kak Indri dengan sangat penasaran apa yang di bicarakan sama kakak galak dan Marcella sampai cukup lama dia menunggu sendiri tadi“Dia hanya bilang kalau dia nggak percaya kalau gua sama Rama pacaran, dia juga bilang kalau gua suruh menjauh dan menghilang dari kehidupan Rama, karena dia tetap mau menjadikan Rama pacarnya” jawab kakak galak dengan santai pada kak Indri“Terus, elu nggak setuju kan sama dia” ucap kak Indri dengan serius“Engga lah, gua nggak setuju, lagian seperti yang gua bilang tadi, gua nggak takut sama dia” jawab kakak galak dengan serius“Terus setelah itu, nggak mungkin d
“Gua nggak salah dengar, elu minta seorang sepasang kekasih meninggalkan pasangannya hanya karena orang lain yang bukan siapa-siapanya mau hidup bahagia dengannya, apa elu udah gila” ucap Kakak galak dengan serius pada Marcella“Gua percaya kalau elu nggak pacaran sama Rama, itu hanya settingan, jadi elu bukan pacarnya Rama” ucap Marcella pada kakak galak dengan serius“Terserah elu mau bilang apa, gua nggak peduli juga tentang pendapat elu, lagian gua sama Rama sekarang baik-baik aja” ucap kakak galak yang tidak terpancing emosi sama sekali saat dia di bilang settingan sama Marcella dan setelah itu Kakak galak mencoba untuk melepaskan tangannya yang di pegang erat oleh Marcela, namun tidak bisa karena pegangan Marcella pada tangannya sangat erat“Clara, gua peringatin sama elu, mendingan sekarang elu menjauh dari Rama, dan bongkar itu sandiwara pacaran elu sama Rama, sebelum gua kasih tahu semua orang” ucap Marcel
Selagi dia menunggu, Rama melihat kalau kakak galak dan Kak Indri sudah sampai parkiran mobil ,karena dia melihat mobil yang biasa di pakai oleh kakak galak dan juga kak Indri ada di parkiran Ri Land, kakak galak dan kak Indri turun dari mobil dan masuk ke dalam RI Land dengan santai, sedangkan Rama dia menghampiri kakak galak dan kak Indri yang baru saja pulang kuliah.“Hai” ucap kakak galak dengan senyum pada Rama“Gi mana kuliahnya ?” tanya Rama pada ke dua wanita cantik itu dengan serius karena Rama harus mengawasi mereka agar nilainya tidak hancur di kampus“Bagus, nggak ada masalah kok, semua berjalan dengan lancar,bahkan dosen aja sampai bingung” jawab kakak galak dengan senyum sambil berjalan ke arah meja kosong yang biasa mereka berdua duduki dengan santai pada saat menunggu Rama“Benarkah ?” tanya Rama yang pura-pura tidak percaya apa yang di katakan kakak galak“Gi mana nggak berubah,
“Masa sih, se ingat aku pakai ponsel kamu deh, mana mungkin aku lupa” ucap Rama pada Nana dan mencoba mengingat kembali apa benar yang di katakan Nana benar, kalau mereka berfoto menggunakan ponsel Rama, bukan ponsel Nana, setelah mengingat lagi dan yang dia ingat adalah mereka berfoto menggunakan ponsel Nana, bukan ponsel Rama“Ingat nggak” ucap Nana sambil menahan tawa karena melihat ekspresi Rama yang lucu karena kebingungan“Ingat, dan itu pakai ponsel kamu, karena sehabis main wahan air aku belum minta ponsel aku sama kamu sampai rumah dan lupa” ucap Rama dengan serius namun tetap santai pada Nana karena seingat dia seperti itu“Kamu salah tuh, orang pakai ponsel kamu” ucap Nana pada Rama yang masih belum mengaku dan belum memberikan ponselnya Rama“Engga kok, benar ada di kamu ponsel aku” ucap Rama yang bingung dengan ekspresi lucunya yang membuat Nana tidak kuat dan ketawa lepas karena mel
perkelahian pun tidak terhindarkan, ke dua orang itu menyerang Rama secara bersamaan, Rama memperhatikan gerakan menyerangnya sambil menghindar, setelah memperhatikan gerakan tersebut Rama bisa memastikan kalau ke dua orang itu tidak bisa berkelahi, dan hanya berkeahi secara asal-asalan saja, melihat lawannya tidak bisa berkelahi Rama pun hanya menghindar dan mempermainkannya dan membuat mereka malu di depan banyak orang di lampu merah tersebut, dan bahkan Rama membuat mereka saling memukul satu sama lain yang membuat Rama tertawa dan meledeknya, namun itu membuat ke dua orang itu semakin marah pada Rama, namun Rama masih santai saja, karena sudah selesai bermain Rama pun melihat waktu lampu merah dan hanya tinggal sedikit lagi aja, dia pun memukul ke dua orang itu sampai terjatuh di pinggir jalan dan menyebabkan mereka sulit untuk terbangun dan Rama juga memberi peringatan pada ke dua orang itu dan setelah itu dia kembali ke motornya dan pergi tanpa bicara lagi sama Marcella, dan j