“Siapa lagi, tapi lebih tepatnya Clara” ucap Marcella dengan senyum pada sambil menatap Rama dan setelah itu Rama dan setelah itu dia memperlihatkan kemampuan mekanik membawa mobilnya dengan sangat keren pada Rama yang membuat Rama tajub karena perempuan satu ini pandai dan jago membawa mobil dengan gayanya.
Dan bahkan kemampuannya membuat Rama sedikit takut melihat ke arah depan, karena Marcella membawa mobil sangat cepat dan bahkan di jalanan yang ramai seperti di Jakarta ini, sementara itu kakak galak dan Kak Indri tetap mengejar Marcella yang membawa Rama entah kemana, namun Kakak galak bukanlah tandingan Marcella, jadi kakak galak kehilangan Rama dengan begitu mudahnya yang membuat Kak Indri kesal karena kakak galak yang membawa mobil pelan.
“Dri gi mana nih ?” tanya kakak galak karena dia kehilangan Rama dan juga Marcella
“Ya mau gi mana lagi, kita udah kehilangan jejaknya, elu bawa mobil nggak bisa cepat sih” ucap Kak I
“Oh iya Bu, nama Ibu siapa ?” tanya Rama karena dia belum kenal dengan perempuan itu“Nama saya Inah Den, saya kerja di sini dan menjaga serta mengurus tempat ini dari keluarga Non Marcella” ucap Bu Inah memperkenalkan dirinya“Nama saya Rama Bu, jangan panggil den, panggil nama aja Bu” ucap Rama dengan ramah dan sopan kepada yang lebih tua“Tapi saya di suruh manggil den, karena Den Rama adalah pacarnya Non Marcella” ucap Bu Inah pada Rama“Bukan Bu, saya bukan pacarnya Mba Marcella, saya aja nggak kenal sama dia, saya di paksa dia masuk mobilnya begitu saja dan ketika saya bangun saya sudah ada di sini” ucap Rama menjelaskan apa yang terjadi pada Bu Inah dan lanjut bilang“Sebenarnya ini tempat apa Bu ?’ tanya Rama pada Bu Inah“Ini tempat keluarganya Non Marcella den” jawab Bu Inah dengan santai“Bu benar deh jangan panggil saya Den, saya ngga
Dan setelah itu Kakak galak mengeluarkan ponselnya dengan cepat dan mengetik nama seseorang dan menelefon orang tersebut, melihat Kakak galak menelefon seseorang, Kak indri pun bertanya pada kakak galak“nelefon siapa ?” tanya Kak Indri pada kakak galak yang membuatnya penasaran“Marcella, gua mau tanya dia, Rama di bawa kemana” jawab kakak galak“Gua rasa dia nggak bakalan ngangkat telefon elu Clara” ucap kak Indri“Gua mau coba” ucap Kakak galak dan setelah menefon bukan hanya tidak di angkat, bahkan ponselnya Marcella saja tidak aktif, bagaimana Kakak galak ingin menanyakan keberadaan Rama sama Marcella“Clara, ikut gua ayo” ucap Kak Indri“Kemana ?” tanya kakak galak“Udah ayo ikut aja” ucap Kak IndriDan setelah itu Kak Indri pun menarik kakak galak untuk ikut dengannya, Kak Indri mengajak kakak galak menuju ruang rektor kampus, setelah itu
“Gua mencium bau-bau cemburu dari seorang Clara nih” ucap Kak Indri dengan senyum yang memang dia mencium bau-bau cemburu dari Clara“Apasih elu, gua khawatir aja sama Rama karena dia kan sebelumnya bilang kalau dia nggak mau berurusan sama Marcella dan sekarang malah dia bawa begitu aja sama Marcella” ucap Kakak galak dengan memberi alasan yang logis pada Kak Indri“Alasan aja elu, bilang aja elu cemburu kan kalau Rama sama Marcella berdua” ucap Kak Indri yang masih memojokan sahabatnya itu“Engga, siapa yang cemburu” ucap Kakak galak yang mengeles dan tidak mengaku“Clara, gua rasa elu benar-benar jatuh cinta sama Rama,” ucap Kak Indri yang terus memojokka kakak galak“Engga” ucap Kakak galak yang menolak kalau dia tidak benar-benar jatuh cinta sama Rama“Hati-hati elu di mulut sih bilang nggak, tapi di hati kan nggak ada yang tahu bilang iya atau nggak” uc
Rama pergi jalan-jalan dengan di temani Bu Inah, Rama berkeliling melihat pemandangan yang indah dan masih alami karena orang-orang di bawah gunung sana sangat menjaga alam-alam yang masih sangat alami di sana, dia sana dia masih melihat anak-anak yang masih main di sawah, dan masih banyak anak kecil berenang di aliran sungai yang benar-benar sangat indah, Rama melihat senyuman kebahagiaan dari anak-anak itu yang bisa bermain dan bersenang-senang tanpa harus menggunakan gedget dan internet, ini membuat Rama sangat senang melihatnya dan bahkan mereka menyapa Rama dan menyuruh ikut bergabung, namun rama menolaknya karena Rama tidak membawa baju.Setelah melihat anak-anak bermain air di aliran sungai, Rama berjalan-jalan lagi sambil berbincang dengan Bu Inah mengenai tempat dan daerah ini selama perjalanan mereka, dan Rama melihat hal yang sudah jarang ada di Jakarta, yaitu anak-anak yang bermain bola dengan lapangan yang basah yang sangat pas untuk bermain bola sambil bergaya.
“Serang dia sekaligus jangan sendiri” ucap orang dewasa tersebut lalu setelah itu Rama di serang oleh orang-orang dewasa tersebut dan Rama pun berkelahi dengan beberapa orang tersebutRama berkalahi dengan santainya seperti tidak ada beban sama sekali, mereka menyerang Rama dengan sekaligus, sementara itu anak-anak yang bermain bola dengan Rama dia melihat dengan senang karena melihat Rama berkelahi dengan hebat dan dalam sekejap saja Rama bisa mengalahkan beberapa orang dewasa tersebut dan setelah itu tanpa berkata-kata lagi mereka semua pun pergi dari hadapan Rama dan anak-anak kecil tersebut, setelah mereka semua pergi Rama dan anak-anak kecil itu bermain bola kembali sampai mereka lelah dan setelah bermain bola dengan lelah dan baju mereka sudah kotor anak kecil tersebut mengajak Rama pergi ke sungai yang tadi Rama kunjungi untuk membersihkan badan dan bajunya.“Hei aku pulang dulu yah” ucap Rama setelah mereka bermain bola“Kak
“Ya ampun Clara, elu bikin gua kaget aja, kenapa teriak begitu sih ?” tanya Kak Indri dengan tidak habis pikir kenapa Clara teriak seperti itu“Gua kesal banget dan gua nggak bisa ngapa-ngapain, mangkanya gua teriak” ucap Kakak galak yang masih kesal karena Marcella“Tunggu deh, kenapa elu bisa sekesal itu ?” tanya Kak Indri dengan curiga ada yang tidak beres dengan sahabatnya itu“Lagian kan yah, elu kan Cuma pacar pura-puranya Rama aja, lagian kan elu juga nggak suka sama Rama, kenapa harus sekesal itu ? dan juga sekarang kan Rama sedang bersama Marcella gua yakin dia pasti baik-baik aja kan marcella suka Rama” ucap Kak Indri memancing sesuatau agar Kakak galak ingin mengatakannya“Elu jatuh cinta benaran sama Rama” ucap Kak Indri dengan menuduh kakak galaka agar dia tidak bisa mengeles lagi“Ya engga mungkin lah, masa gua jatuh cinta sama Rama, elu ada-ada aja” ucap Kakak ga
“Ini baru saja jam tujuh malam” ucap Marcella sambil melihat jam“Aku lelah karena tadi bermain, jadi sekarang aku mengantuk dan ingin tidur” jawab Rama degngan wajah yang sama datar tanpa ekspresiSetelah mengatakan itu tanpa menunggu Marcella berbicara Rama pun langsung bergegas ke kamarnya, di dalam kamar Rama tidak tidur, dia duduk di atas kasur dengan pasrah, rupanya dia tidak benar-benar mengantuk, dia hanya menghindari Marcella aja agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan dan juga Rama masih kesal dengan Marcella.Di dalam kamar Rama memikirkan sesuatu, dia memikirkan Kak Indri dan juga kakak galak yang sekarang menjadi pacar pura-puranya, dia memikirkan apa mereka berdua mencari keberadaannya karena tidak muncul di kampus dan tempat kerja, apalagi Kakak galak selalu menghampirinya dan marah-marah tidak jelas pada dirinya.Rama mengingat masa di mana dia pertama kali bertemu dengan kakak galak, dia di marahi oleh pe
“Dimas, Amar, kita harus tetap memprovokasi Clara agar kita bisa mendapatkan keuntungan dari dia, paham gak” ucap Kevin memberitahu teman-temannya“Iya, tenang aja, kita akan terus memprovokasi Clara seperti apa yang elu bilang” ucap Dhika“Iya, elu tenang aja Vin” ucap Amar“Ya udah ayo kita cabut juga” ucap Kevin dan setelah itu mereka pun pergiKakak galak dan Kak Indri sudah berada di dalam kelas, di dalam kelas Kak Indri masih terus mengingatkan kakak galak, karena kakak galak sangat susah di kontrol emosinya jika sudah naik dan itu akan menjadi sangat bahaya.“Clara, ingat elu harus hati-hati sama Kevin, jangan emosi, karena itu yang Kevin dan yang lainnya mau untuk mengambil keuntungan dari elu” ucap kakak Indri yang terus mengingatkan kakak galak, karena dia tidak mau terjadi sesuatu sama sahabatnya ini“Gua benar-benar nggak gua deh Dri, walaupun gua cuman pura-pura,
“Iya, coba kalau nggak ada, bisa repot” ucap Rama pada Nana dengan santai sambil duduk, tempat tersebut bertema duduk lesehan eperti tempat makan Sunda, Rama dan Nana duduk dengan santai sambil menunggu bebek mereka datang“Kalau sampai habis, kita harus pergi besok ke sini” ucap Nana pada Rama“Untungnya sekarang ada, jadi besok tidak perlu pergi” ucap Rama dengan senyum pada Nana dan itu membuat Nana geleng-geleng kepala“Kak Indri sama kak Clara tinggal di mana ?” tanya Nana pada Rama dengan santai“Mereka sementara lagi tinggal di kosan aku, karena suatu hal” jawab Rama dengan santai“Kamu tidur dengan mereka ?” tanya Nana pada Rama dengan serius“Ya enggak lah, aku tidur di kamar aku, mereka berdua tidur di luar di depan tv” jawab Rama dengan santai“Oh begitu, pantesan aja mereka selalau ke Ri Land dan pulang saat kamu pulang juga” ucap Nana pada Rama dengan santai“Iya, karena itu, mereka tingal sementara di rumah aku, tapi nanti kalau semuanya sudah selesai, mereka akan aku ur
“Sudah kak, dia sedang berganti baju di ruangannya” jawab Nana dengan santai dan setelah itu dia lanjut mengganti baju“Kalau begitu kami keluar dulu yah” ucap kak Indri pada Nana dengan santai dan lanjut bilang “Oh iya, maksih ya Nana untuk tempatnya, ini sangat nyman untuk belajar” ucap Kak Indri dengan senyum berterma kasih pada Nana“Iya kak sama-sama, baguslah kalau kalian nyaman belajar di sini, besok-besok kalian bisa kok pakai tempat ini lagi untuk belajar” ucap Nana pada kak Indri dan kakak galak dengan senyum“Apa tidak apa-apa kalau kami memakai tempat ini terus ? karena mungkin kami akan datang ke Ri Land setiap hari untuk belajar” ucap Kak Indri pada Nana dengan santai“Iya nggak apa-apa kak, Rama sudah cerita semuanya sama aku” ucap Nana dengan santai“Oh begitu, ya udah kalau begitu, sampai bertemu lagi Nana” ucap Kak Indri pada Nana dengan sant
“Apa mereka bisa belajar dengan tenang di sana, di tambah di sini sangat ramai” ucap Nana pada Rama dengan serius“Dia akan terbiasa dengan itu, dan aku yakin dia bisa fokus belajar” ucap Rama dengan sangat yakin kalau kakak galak dan kak Indri bisa fokus belajar“Rama, bagaimana kalau kamu ajak mereka ke ruangan loker perempuan, di sana sedikit agak tenang dan mereka bisa fokus belajar dengan baik, dari pada di sini” ucap Nana pada Rama memberi usul“Apakah boleh ?” tanya Rama dengan serius pada Nana“Tentu boleh dong, ayo aku anterin, kasihan kalau mereka belajar di tempat seperti ini, yang ada nanti nggak ada yang masuk e otak yang mereka pelajarin” ucap Nana pada Rama dengan serius dan apa yang di bilang Nana itu benar juga, jadi Rama memutuskan untuk membawa kakak galak dan kak Indri ke ruangan lker perempuan untuk belajar di sana“Oke kalau begitu, ayo” ucap Rama pada Nan
“Oh begitu, kalau begitu nih aku punya sesuatu yang spesial untuk kalian berdua, aku yakin setelah ini kalian akan lebih fokus lagi belajarnya dan akan merasa segar kembali” ucap Rama pada kakak galak dan juga kak Indri dan setelah itu dia pun duduk sambil menaruh dua minuman yang dia bawa di depan kakak galak dan juga kak Indri“Apa ?” tanya kakak galak pada Rama karena dia penasaran apa yang akan di kasih Rama pada dirinya dan juga kak Indri“Ini kalian minum ini, minuman ini spesial aku yang buat dan juga minuman ini nggak ada di menu Ri Land, karena minuman ini resep buatan mamah aku, dulu waktu aku sedang belajar dan mengerjakan sesuatu yang membutuhkan fokus dan kosentrasi yang cukup tinggi, mamah aku selalu membuatkan minuman dingin ini dan setelah meminumnya aku merasa segar kembli dan mudah untuk fokus dan kosenterasi apa yang sedang aku kerjakan, kalian harus mencobanya” ucap Rama pada kakak galak dan kak Indri memberitahu
“Pasti elu mengobrol sesuatu kan sama dia, apa elu di ancam ?” tanya Kak Indri pada kakak galak dengan serius“Walaupun begitu, gua nggak anggap sebuah ancaman kok, lagian gua nggak takut sama dia” ucap Kakak galak pada kak Indri dengan serius“Dia bilang apa sama elu ?” tanya kak Indri dengan sangat penasaran apa yang di bicarakan sama kakak galak dan Marcella sampai cukup lama dia menunggu sendiri tadi“Dia hanya bilang kalau dia nggak percaya kalau gua sama Rama pacaran, dia juga bilang kalau gua suruh menjauh dan menghilang dari kehidupan Rama, karena dia tetap mau menjadikan Rama pacarnya” jawab kakak galak dengan santai pada kak Indri“Terus, elu nggak setuju kan sama dia” ucap kak Indri dengan serius“Engga lah, gua nggak setuju, lagian seperti yang gua bilang tadi, gua nggak takut sama dia” jawab kakak galak dengan serius“Terus setelah itu, nggak mungkin d
“Gua nggak salah dengar, elu minta seorang sepasang kekasih meninggalkan pasangannya hanya karena orang lain yang bukan siapa-siapanya mau hidup bahagia dengannya, apa elu udah gila” ucap Kakak galak dengan serius pada Marcella“Gua percaya kalau elu nggak pacaran sama Rama, itu hanya settingan, jadi elu bukan pacarnya Rama” ucap Marcella pada kakak galak dengan serius“Terserah elu mau bilang apa, gua nggak peduli juga tentang pendapat elu, lagian gua sama Rama sekarang baik-baik aja” ucap kakak galak yang tidak terpancing emosi sama sekali saat dia di bilang settingan sama Marcella dan setelah itu Kakak galak mencoba untuk melepaskan tangannya yang di pegang erat oleh Marcela, namun tidak bisa karena pegangan Marcella pada tangannya sangat erat“Clara, gua peringatin sama elu, mendingan sekarang elu menjauh dari Rama, dan bongkar itu sandiwara pacaran elu sama Rama, sebelum gua kasih tahu semua orang” ucap Marcel
Selagi dia menunggu, Rama melihat kalau kakak galak dan Kak Indri sudah sampai parkiran mobil ,karena dia melihat mobil yang biasa di pakai oleh kakak galak dan juga kak Indri ada di parkiran Ri Land, kakak galak dan kak Indri turun dari mobil dan masuk ke dalam RI Land dengan santai, sedangkan Rama dia menghampiri kakak galak dan kak Indri yang baru saja pulang kuliah.“Hai” ucap kakak galak dengan senyum pada Rama“Gi mana kuliahnya ?” tanya Rama pada ke dua wanita cantik itu dengan serius karena Rama harus mengawasi mereka agar nilainya tidak hancur di kampus“Bagus, nggak ada masalah kok, semua berjalan dengan lancar,bahkan dosen aja sampai bingung” jawab kakak galak dengan senyum sambil berjalan ke arah meja kosong yang biasa mereka berdua duduki dengan santai pada saat menunggu Rama“Benarkah ?” tanya Rama yang pura-pura tidak percaya apa yang di katakan kakak galak“Gi mana nggak berubah,
“Masa sih, se ingat aku pakai ponsel kamu deh, mana mungkin aku lupa” ucap Rama pada Nana dan mencoba mengingat kembali apa benar yang di katakan Nana benar, kalau mereka berfoto menggunakan ponsel Rama, bukan ponsel Nana, setelah mengingat lagi dan yang dia ingat adalah mereka berfoto menggunakan ponsel Nana, bukan ponsel Rama“Ingat nggak” ucap Nana sambil menahan tawa karena melihat ekspresi Rama yang lucu karena kebingungan“Ingat, dan itu pakai ponsel kamu, karena sehabis main wahan air aku belum minta ponsel aku sama kamu sampai rumah dan lupa” ucap Rama dengan serius namun tetap santai pada Nana karena seingat dia seperti itu“Kamu salah tuh, orang pakai ponsel kamu” ucap Nana pada Rama yang masih belum mengaku dan belum memberikan ponselnya Rama“Engga kok, benar ada di kamu ponsel aku” ucap Rama yang bingung dengan ekspresi lucunya yang membuat Nana tidak kuat dan ketawa lepas karena mel
perkelahian pun tidak terhindarkan, ke dua orang itu menyerang Rama secara bersamaan, Rama memperhatikan gerakan menyerangnya sambil menghindar, setelah memperhatikan gerakan tersebut Rama bisa memastikan kalau ke dua orang itu tidak bisa berkelahi, dan hanya berkeahi secara asal-asalan saja, melihat lawannya tidak bisa berkelahi Rama pun hanya menghindar dan mempermainkannya dan membuat mereka malu di depan banyak orang di lampu merah tersebut, dan bahkan Rama membuat mereka saling memukul satu sama lain yang membuat Rama tertawa dan meledeknya, namun itu membuat ke dua orang itu semakin marah pada Rama, namun Rama masih santai saja, karena sudah selesai bermain Rama pun melihat waktu lampu merah dan hanya tinggal sedikit lagi aja, dia pun memukul ke dua orang itu sampai terjatuh di pinggir jalan dan menyebabkan mereka sulit untuk terbangun dan Rama juga memberi peringatan pada ke dua orang itu dan setelah itu dia kembali ke motornya dan pergi tanpa bicara lagi sama Marcella, dan j