Beranda / Romansa / PROLOG / Bagian 36

Share

Bagian 36

Penulis: Maymay
last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-17 13:06:16

Tiba-tiba ponselku bordering lagi. Kali ini bukan Gadis, tapi Danu. Mereka berdua adalah sahabat terbaikku. Mereka tidak rela jika aku merasa sendiri, walau kenyataanya saat ini aku memang harus sendiri.

“Apalagi sih Dan, Lo kerja aja deh, gue gak papa.”

Nada sebal saat aku mengangkat video call Danu. Tapi yang aku lihat bukan wajah Danu maupun Gadis, tetapi wajah Rendra.

Ya Tuhan, dia. laki-laki yang selama ini pernah membuat aku bahagia dan dengan mudahnya mengahancurkan kebahagiaan itu. Aku cepat-cepat menghapus air mataku. Aku tidak peduli dia melihat wajahku yang merah karena habis nangis. Aku melihat Gadis dan Danu di belakang Rendra dengan perasaan bersalah. Bahkan Gadis mengatupkan tangannya sebagai permohonan maaf.

Yang.”

Panggilan itu, suara itu Ya Tuhan. Aku tidak sanggup mendengarnya lagi.

“Iya Pak, Danu sama Gadis ganggu waktu kerja ya Pak. Maafin mereka ya Pak.&rdqu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PROLOG   Bagian 37

    Aku masuk kamar dan disusul Gadis. Aku bingung harus bagaimana menghadapi ini. Pak REndra datang tiba-tiba. Jujur aku belum siap menemui dan bertemu dengan dia. status dia saat ini juga tunangan orang lain. Salah jika aku menemui dia karena hubungan kita dulu belum berakhir dengan jelas. Hanya hubungan sepihak, aku yang memutuskan dan meninggalkan. Aku tau kalau dia belum bisa menerima keputusanku, tapi aku juga gak tau kenapa dia menerima pertunangannya dengan Ratu. Kalaupun dia menginginkan mempertahankan hubungan denganku kan dia bisa menolak pertunangan itu. Tapi ya sudahlah. Mungkin memang dia bukan jodohku.“Lo gak papa kan May? Gue khawatir, tadi semenjak ada Pak Rendra, Lo jadi pendiem. Gue tau kalau Lo merasa kurang nyaman.”Aku menoleh ke arah Gadis, dia memang selalu menjadi teman terbaik. Selalu mengerti perasaanku.“Gue takut kalau nanti Ratu tau Pak Rendra ikut kalian menemui aku, nanti aku dicap aneh-aneh jika hubun

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-01
  • PROLOG   Bagian 38

    “Kita balik dulu ya May, hati-hati. Jaga diri baik-baik. Kalau ada libur balik ke Jogja biar rumah Lo gak jadi sarang laba-laba.” Pesan Gadis.“iya, iya, bawel banget sih. Rumah yang di Jogja biar LO tempatin dulu kenapa sih? Atau Danu kalau mau. Dari pada nganggur gak kepakai.” Saranku.Satu persatu Gadis dan Danu memelukku. Rasanya seperti akan meninggalkan mereka jauh.Saat Gadis memelukku, dia membisikkan sesuatu “Ingat, Lo dan Pak Rendra udah sangat dekat. Pak Rendra juga kelihatan sayang banget sama Lo. Lo yang kuat ya missal dia tidak bisa menolak perintah Papanya. Apapun yang terjadi sama Lo. Gue selalu dukung.”Danu dan Gadis berjalan lebih dulu ke mobil Rendra karena memang Danu yang nyopir duluan. Perjanjiannya seperti itu katanya.“Aku pulang dulu ya sayang.” Pamit Rendra dengan menggenggam tanganku. Dia juga memainkan cicin di jari manisku. Cincin ini adalah pe

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-02
  • PROLOG   Bagian 39

    Hampir enam bulan dari pernikahan Rendra dan Ratu, sesuai permintaan Rendra aku tidak memblokir semua akses mulai dari whasapp, Instagram dan media sosial yang lainnya. Rendra juga memenuhi janjinya. Dia tidak pernah mengirim pesan untukku, tapi dia selalu melihat statusku di whasapp. Aku selalu membuat status yang seneng karena aku gak mau Rendra tau kalau sebenarnya aku masih mengharapkannya. Tapi semua itu mustahil karena aku melihat dari Instagram Ratu kalau dia sedang mengandung. Aku yakin kalau rumah tangga mereka sangat bahagia, aku tidak ingin merusak hubungan mereka.Aku sadar kalau selama ini aku belum bisa sepenuhnya ikhlas melepas Rendra, apalagi bayang-bayang dia semakin nyata. Cincin pemberian dia selama ini juga masih aku pakai. Sesekali aku mengupload jariku saat memakai cincin pemberiannya, hanya untuk memberitahu Rendra kalau janjinya selalu aku tepati.Hari ini kuliah terakhir sebelum minggu depan UAS. Ternyat

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03
  • PROLOG   Bagian 40

    Ini salah, benar-benar salah. Seperginya Pak Rio mengantarkanku pulang, aku jadi merasa mengkhianati pernikahan Rendra dan Ratu. Harusnya aku tidak mau untuk dipeluk Rendra, tapi malah kebalikannya.Walau semenjak itu tidak ada percakapan lain sampai depan kost, tapi merasa canggung saja membiarkan suami orang memelukku.Jalan satu-satunya adalah menceritakan semua ini ke Gadis.Mayang: Dis, Lo sibuk gak? Gue telepon ya?Tidak ada balasan dari Gadis selama tiga puluh menit, mungkin dia baru ada acara dengan keluarganya. Atau bahkan sudah tidur. Biasanya anak itu kalau terlalu capek kerja terus tidur sore.Disaat menunggu balasan dari Gadis, justru pesan dari Rendra yang muncul. Padahal aku tidak berharap dia akan mengirimkan pesan untukku. Sudah cukup aku merasa mengkhianati pernikahan mereka. kalau sampai aku membalas pesannya, sama saja kalau aku menjadi orang ketiga dalam rumah tangganya. Walau tadi aku mendengarka

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-04
  • PROLOG   Bagian 41

    Pagi ini Rendra ke kost dengan membawa sarapan. Dia tidak mengabari dulu kalau mau ke sini. Yang pasti jelas aku tidak mengijinkan dia ke sini. Bisa bahaya kalau nanti bisa ketahuan. Aku harus bisa mencegah dia untuk tidak menghubungiku lagi sampai perceraian dia terjadi, jika Rendra dan Ratu jadi bercerai, kalau tidak ya bearti memang rezekiku selalu seperti ini, selalu diberi harapan tanpa ada kepastian.Untuk mengantisipasi kejadian kemarin agar tidak terulang lagi, pagi ini aku menggunakan piyama celana Panjang dan atasan lengan pendek. Ini lebih aman daripada aku menggunakan celana pendek.“Belum makan kan?” Tanyanya saat aku membuka pintu. Dia menenteng dua tas keresek. Aku yakin isinya bubur ayam.“Belum. Yuk masuk.” Aku memberikan Rendra akses untuk jalan.Kami sarapan dengan tenang, tidak ada pembicaraan khusus diantara kami. Aku sengaja ingin menikmati ini terlebih dahulu. Bisa dibilang kalau aku memang kurang tegas jika

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-05
  • PROLOG   Bagian 42

    Hampir azan maghrib aku sampai rumah. Perjalanan ini sangat Panjang, padahal Galang sudah lewat jalan tol. Karena ketika capek kami akan berhenti di rest area. Awalnya aku akan menggantikan Galang nyetir, tapi selalu ditolak dengan alasan “takut aku kecapekan”. Padahal sebenarnya gak masalha sih, karena aku sudah terbiasa nyetir sendiri, bahkan ketika balik ke Bandung pun besok aku akan bawa mobil sendiri.Memasuki gang aku sudah heran kenapa depan rumah banyak sekali mobil. Jika itu acara Rendra tidak mungkin akan serame itu. Karena dia sering mengadakan acara di luar daripada di rumah. Pelan-pelan Galang memajukan mobil.“Rame banget ada ap aitu May?” tanyanya.Aku sekilas noleh ke Galang “Gak tau juga, mungkin tetangga depan rumah ada acara.” Jawabku.Karena memang aku tidak tau ada acara apa, sejak kejadian Rendra datang ke Bandung dia tidak pernah menghubungiku lagi.Sampai depan rumah aku segera me

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-06
  • PROLOG   Bagian 43

    RendraEntah kenapa aku tidak bisa menerima pertunanganku dengan Ratu. Aku terlalu takut untuk kehilangan Mayang. Hingga aku berontak dengan pertunangan ini. Sampai aku nekat menguping pembicaraan Gadis dan Danu yang ingin main ke Bandung. Aku yakin kalau tujuan mereka ke Bandung itu pasti ketemu Mayang.Akhirnya aku ke Bandung bersama Gadis dan Danu. Mayang sempat kaget dengan kedatangan kami, terutama aku yang ikut dengan sahabatnya. Tiga hari di Bandung, aku bisa melepas rindu dengan Mayang, walau kami tidak jalan-jalan tapi setidaknya kami ngobrol banyak tentang hubungan kami. Akhirnya aku memutuskan untuk memertahankan Mayang dan akan membatalkan pernihakanku dengan Ratu. Hingga cincin yang pernah Mayang kembalikan, aku pakaikan kembali untuk bukti kalau aku benar-benar ingin memperjuangkannya.Aku yakin jika aku mampu membatalkan pernihakan yang kurang satu bulan ini. Jujur, aku tidak ikut campur dalam urusan pernikahan semua diurus dari p

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-07
  • PROLOG   Bagian 44

    RendraAku terus meremas dan memainkan puncaknya. Ini hal gila yang pernah ku lakukan. Bahkan ini pertama kali yang ku lakukan, itupun dengan Mayang. Yang jelas-jelas posisinya saat ini aku masih menjadi suami orang.Ini membuat aku gila, benar-benar gila. Mayang tidak menolak atau berusaha menghentikan semua ini. Aku yakin kalau dia sangat menikmati. Dan dari cara dia, aku juga yakin kalau ini yang bertama buat dia.Aku beralih mencium lehernya, leher ini yang sering kali membuatku tergila-gila. Lehernya yang jenjang dan putih seolah aku tak ingin melepaskan. Sampai kerah kaos yang dipakai Mayang melorot karena kaosnya yang model sabrina dan oversize.Aku terus menciumnya setiap inci. Jangan sampai ada yang terlewatkan. Ini benar-benar memabukkan. Ciumanku turun ke bahunya. Aku mulai meninggalkan tanda di sana. Awalnya Mayang biasa saja, tiba-tiba di mendesah.“Renn… Renn…”Shitt aku mengerang frustasi, kalau seper

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-09

Bab terbaru

  • PROLOG   PART AKHIR

    Kehadiran dan kedatangan Rendra kali ini memang membuatku bingung dengan sikapnya. Walau aku sudah tau semua kisahnya selama ini, tapi aku belum yakin dengan perasaanku dengan menerima dia kembali. Seperti halnya aku yang masih ragu dengan perasaanku, apakah hanya sebatas suka atau kasihan dengan kisahnya. Walau waktu di puncak aku sempat menerima cincin darinya, tapi bukan bearti hati ini sudah menetap untuk memilihnya kembali. Aku hanya perlu memikirkan dan membuat keputusan secepat itu, karena aku tidak ingin Rendra menunggu. walau kenyataannya dia yang selama ini membuatku terus menunggu.Aku pernah berada di posisi menunggu, dan itu sungguh tidak adil bagiku. Ketika Rendra memintaku bagaimana caranya aku tidak akan membiarkan dia menunggu, walau kenyataannya hatikulah yang lagi-lagi dibuat sakit. Kali ini bukan sakit karena menunggu, tapi sakit atas keputusanku, apakah sudah benar atau tidak? Apakah Rendra juga menginginkan hal yang sama? Atau dia hanya ingin membalas kebaikanku?

  • PROLOG   Bagian 57

    Curahan Hati MayangBagaimana perasaan kalian saat ditinggal dan diberi harapan palsu dengan orang yang dicintai? Pasti sakit hati bukan.Itulah yang ku rasakan hampir satu tahun ini. Orang tersayang bukan hanya Rendra yang menghilang, tetapi Gadis dan Danu juga menghilang.Aku sampai bingung harus menghubungi mereka lewat apa? Karena setiap kali aku kirim pesan baik di whatsapp atau sosial media yang lain pasti tidak pernah dibalas.Aku bingung apa yang membuat mereka seperti ini? Kalau hanya Rendra aku tidak ada mempermasalahkan karena memang dia masih punya istri. Tapi dengan Danu dan Gadis membuatku jadi bertanya-tanya, ada apa dengan mereka?Di saat aku membutuhkan dukungan untuk menjalani hidup yang jauh dari orang-orang tersayang, mereka semua menghilang, tapi aku bersyukur ada Galang yang selalu menemaniku saat itu. Dia menjadi orang pertama dan di garda terdepan saat aku terjadi suatu hal. Dia juga y

  • PROLOG   Bagian 56

    Sore ini kami semua langsung berangkat ke Puncak. Liburan yang tidak pernah aku rencanakan sebelumnya. Semua ini kejutan dari Rendra. Aku gak nyangka kalau dia punya ide seperti ini.Sampai puncak sudah malam hari, kami langsung masuk ke kamar masing-masing. Rendra yang memesan villa ini. Villa ini terdapat empat kamar tidur. Ayah dan Ibu satu kamar, Clara dan Mama, Rendra dan Danu, sedangkan aku dan Gadis.Kami semua tidak ngobrol santai dulu karena sudah terlalu capek. Aku bahkan di perjalanan tadi pun sempat tidur.Pukul sebelas malam aku kebangun karena haus, aku lupa membawa botol minum di kamar. Padahal biasanya aku selalu menyiapkan minum di kamar agar tidak keluar kamar malam-malam.Aku melihat televisi ruang tengah masih nyala, padahal tadi kami semua sudah masuk ke kamar masing-masing. Aku perlahan berjalan mendekati cahaya lampu televisi, ingin memastikan siapa yang menonton televisi malam-malam.“Loh Mas, bukan

  • PROLOG   Bagian 55

    Sebelum pulang ke kost, kami melakukan foto studio dulu. Aku padahal tida booking untuk foto studio, ternyata Rendra yang sudah melakukan dan merencanakan semua ini.Foto pertama, fotoku dengan Ayah dan Ibu, ke dua fotoku sendiri, ketiga Ayah, Ibu, dan Rendra. Dan yang terakhir fotoku dengan Rendra. Beberapa kali pose kami lakukan. Aku kikuk jika foto berdua dengan Rendra, karena belum pernah kami melakukannya. Dia juga beberapa kali pose memeluk pinggangku erat. Malu di lihat Ayah dan Ibu.Dirasa sesi foto cukup, kami segera pulang. Tapi aku mengajak untuk makan siang terlebih dahulu, tapi di tolak oleh Rendra. Padahal aku sudah sangat lapar.“Kenapa gak boleh mampir makan sih, aku laper.”“Nanti di kost aja ya.” Katanya lembut.“Aku gak masak tadi Mas.” Kataku dengan nada geli. Masih risih saat menyebut dengan sebutan “Mas”.Rendra langsung senyum senyum dan melaj

  • PROLOG   Bagian 54

    Hari ini, hari yang ku tunggu-tunggu. Iya. Aku wisuda pagi ini. Ibu dan Ayah sudah datang dari Solo sejak kemarin siang. Aku menggunakan kebaya modern warna merah maroon senada dengan kebaya ibu. Dan rok batik yang sama dengan Ibu dan Kemeja Ayah. Ibu tampak bahagia melihatku pagi ini.“Duh, ayune anak ibu.” Ibu senyum-senyum melihatku.Aku hanya membalas senyuman ibu.Ketika kemarin siang ibu sampai di sini, ibu dan Ayah langsung membahas lamaran Rendra, awalnya aku tidak terima dnegan Ayah yang begitu saja menerima tanpa menanyaiku terlebih dahulu. Tapi alasan Ayah menerima Rendra membuatku yakin kalau pilihan Ayah tidak pernah salah.Tapi, sampai saat ini aku belum memberikan jawaban ke Rendra. Dia juga rutin mengirimkan pesan untukku karena dia sudah ku usir dari sini beberapa hari yang lalu. dia hanya akan ngrecokin ketika aku mengerjakan revisi tesis bareng Galang. Ada saja alasannya agar dia bisa menganggu k

  • PROLOG   Bagian 53

    Harusnya hari ini Rendra dan yang lainnya pulang ke Jogja karena mereka tidak bisa meninggalkan pekerjaan terlalu lama, apalagi penerbitan yang di rintis Rendra baru seumur jagung. Tapi yang pulang hanya Ratu, Gadis, dan Danu. Sedangkan Rendra masih di Bandung katanya ingin menemaniku. Halah padahal dulu dia seperti apa. Aku Sudah mencoba mengusirnya karena kalau dia di sini, nanti hanya akan mengangguku menyelesaikan revisi tesis, padahal aku aku hanya diberi waktu satu minggu untuk menyelesaikan.“May, kami pulang dulu ya. Hati-hati, ada buaya di sini.” Kata Gadis sambil terkikik.Aku tau yang di maksud buaya adalah Rendra.“Santai, paling bentar lagi juga Gue usir.” Kataku.Setelah mereka pergi, mereka pulang ke Jogja menggunakan mobil Rendra. Rendra sengaja menyuruh mereka membawa mobilnya biar nanti REndra ke Jogja menggunakan mobilku. Aku paham maksudnya. Memang dari dulu Rendra selalu tidak mengijinkanku untuk

  • PROLOG   Bagian 52

    Aku tidak menjawab pertanyaan Rendra, buat apa aku menjawab kalau akhirnya dia tidak menjelaskan apapun yang sudah terjadi selama ini. Di juga menghilang. Dia pikir aku perempuan seperti apa yang bisa seenaknya dia singgahi begitu saja.Hingga dia menghentikan mobilnya di daerah braga. Kawasan ini sangat ramai jika malam hari, aku sudah sering ke sini dengan Galang. Bahkan kami sering menghabiskan malam minggu di tempat ini, selain untuk menghilangkan penat karena tesis yang menyita pikiran dan waktu, tempat ini juga nyaman untuk ngobrol.Rendra turun dari mobil, rasanya aku malas turun tapi mau bagaimana lagi aku gak mau jika dikunci dalam mobil. Rendra jalan ke arah Kopi Magma, tempat ini yang biasa aku datangi dengan Galang, selain tempatnya nyaman menunya juga enak dan ramah untuk mahasiswa seperti aku apalagi anak kostan.“Selamat Malam Neng Mayang.” Sapa seorang karyawan yang datang membawa buku menu.“Malam A’, saya pesan se

  • PROLOG   Bagian 51

    Malam ini kami makan penyetan yang dipesan Gadis, kami makan di ruang depan. Ruang ini tadi Danu sulap menjadi tempat istirahat Gadis, Danu, dan Ratu sedangkan Rendra malah menyusulku istirahat di kamar dan menyebabkan kejadian yang luar biasa. Dia belum bilang apa-apa, tapi dari yang dia lakukan ke aku itu menandakan kalau dia memang saat ini sudah resmi cerai dari Ratu.Kami makan dalam diam, tidak ada percakapan atau guyonan seperti biasa. Bahkan Danu dan Gadis yang biasanya selalu becanda, kesempatan makan malam ini mereka diam seribu bahasa.Selesai makan, aku selaku tuan rumah membereskan sampah bekas makanan. Aku membuangnya di tempat sampah depan kost biar tidak menumpuk di dapur. Aku sengaja berlama-lama di luar karena aku merasa canggung dan seperti orang asing di antara mereka.Takut mereka pada curiga aku langsung melangkahkan kaki masuk ke kost. Mereka baru fokus dengan ponselnya masing-masing. Aku segera ke dapur untuk cuci tangan.

  • PROLOG   Additional part Bagian 51

    “Sayang, maafin aku ya.” Berulang kali Rendra mengucapkan kalimat itu, aku memiliki rasa bersalah saat ini karena di luar ada istrinya. Dia malah menyusulku ke kamar. Di mana letak rasa pengertiannya dengan istrinya. Aku mulai melepas tangannya yang ada di perutku. Risih sekali sudah lama kami tidak komunikasi tiba-tiba dia datang-datang langsung meluk. “saya sudah maafin bapak. Bapak tunggu di luar ya. Saya mau ganti baju dulu.” Aku tak menoleh ke arahnya. Rasanya ingin melihat reaksi wajahnya, tapi aku urungkan. “Belum, kamu belum bisa memaafkan ku.” Katanya lagi. Dia memang orang yang keras kepala. “Sudah Pak, semua sudah berakhir. Saya sudah memaafkan bapak sejak dulu. Jadi jangan berfikir kalau saya belum bisa memaafkan bapak.” Kataku. Aku sengaja memanggilnya “bapak” karena itu lebih sopan daripada aku memanggil nama. Tiba-tiba dengan paksa Rendra membalikkan badanku. Dia langsung memegang kedua pip

DMCA.com Protection Status