Home / Romansa / PESONA / P E S O N A -2-

Share

P E S O N A -2-

Author: Rustama123
last update Last Updated: 2021-02-03 10:09:24

Sudah berulang kali aku mengirim pesan pada akun instagram milik gadis sialan yang telah membuat citraku yang selama ini aku jaga dengan baik menjadi buruk dalam semalam. Namun hanya satu pesanku dibaca setelahnya tidak ada pesanku yang dibaca.

"Gadis sialan!"

"Apa maksudnya melakukan ini?!"

Sungguh aku kesal dan marah karena kejadian tadi malam, tadinya aku tak mengenal siapa gadis yang mengunggah fotonya denganku melalui rekaman video apalagi puisi-puisi cinta itu atas namaku. Aku kira tadinya itu kebohongan atau editan namun ketika aku amati wajah cantik profil akun media sosial itu, aku pun tahu dia salah satu korban yang pernah aku bohongi dengan iming-iming cinta.

"Tama, bagaimana ini media meminta kau melakukan konferensi pers untuk menjelaskan dan memberia klarifikasi tentang masalah ini?!"

"Bahkan beberapa kerja sama iklan dan film mengancam akan membatalkan kerja sama kita jika masalah ini akan mempengaruhi ketenaranmu!"

Sedari tadi manajerku terus saja mengomel dan menjelaskan semua masalah berulang kali hingga aku kesal, belum lagi aku sudah lelah mengirim pesan dan menunggu pesanku dibalas oleh Nandin. Ponsel di tanganku pun terlempar ke tembok hingga pecah berkeping-keping karena luapan amarahku. Hal itu membuat manajerku diam karena tahu aku sudah tak bisa menahan amarahku, namun percuma karena aku butuh dia untuk melampiaskan amarahku. Aku pun menghampiri pria dengan setelan kemeja dan celana bahan hitam itu lalu mendorongnya ke dinding dengan keras hingga kepalanya terbentur dinding cukup kuat lalu mencekik lehernya.

"Sekali lagi kau menasehatiku maka aku akan buat kau dimakamkan hari ini juga, mengerti?"

"Iya .... lepaskan aku, ini sakit."

Dia merintih kesakitan karena tak mampu lagi bernafas akibat aku mencekiknya, aku pun melepaskan tanganku dari lehernya lalu mengambil kunci mobil dan pergi dari sini. Aku bisa melihat sekilas dia bernafas lega karena berhasil selamat dari amarahku dan tak berani lagi mengatakan apapun apalagi mencegah aku pergi.

Mulut manajerku mungkin sudah diam namun tidak dengan mulut ibuku, dia langsung berteriak dan mengejarku saat melihat aku keluar dari kamar. Rasanya kepalaku ingin pecah akibat semua permasalahan ini, tak akan aku ampuni gadis sialan itu karena membuat karirku dia bang kehancuran dalam satu malam.

"Tama!"

"Ayahmu sedari tadi meneleponmu, dia begitu marah saat kau malah membuat rencana pernikahanmu dengan Laura menjadi berantakan karena kekasihmu itu. Kendalikan kekasihmu!"

"Dia bukan kekasihku! Dia hanya sepenggal masa lalu sialan dalam hidupku! Dan jangan berani mengaturku! Kau hanya ibu tiri!"

Aku sudah muak dengan ocehannya, sepertinya dia harus diingatkan tentang posisinya. Aku menatap tajam ke arahnya yang terlihat kesal dengan perilaku aku yang mungkin tak sopan padanya, namun buat apa kasihan pada pengacau kehidupan orang tuaku? Wanita ini bahkan lebih muda dariku, dia lebih cocok jadi adikku namun dia merayu ayahku dan membuat ayahku mencampakkan ibuku hingga ibu sakit keras dan meninggal setahun setelah perceraian terjadi. Hal itu juga yang membuat aku frustasi dan menderita dalam keluarga penuh kepalsuan ini.

Aku pun langsung keluar dari rumah ini yang lama-lama bisa membuat aku gila. Dia berteriak memanggil namaku agar aku berhenti namun aku tak mempedulikan teriakannya dan langsung mengemudikan mobilku menuju tempat gadis sialan itu.

"Nandin, kau berani bermain api denganku?"

"Kau pikir dirimu hebat setelah memposting masa lalu kita?"

Tanganku mencengkeram kuat setir mobil dan selalu membunyikan klakson setiap ada kendaraan di depanku agar kendaraan itu menyingkir dan aku bisa membalapnya. Suara dering panggilan dari ponselku membuat konsentrasiku terganggu.

"Siapa lagi yang menelepon?"

Aku mendengus kesal saat melihat nama tunanganku, dia pasti akan berteriak dan marah-marah seperti yang lain dan aku sudah bosan dan malas mendengar kemarahannya sehingga aku langsung mematikan ponselku agar tak lagi mendengar dering panggilan dari ponselku karena dia akan terus menelepon.

"Jika saja aku tidak membutuhkan Laura untuk menunjang popularitasku karena statusnya yang senior di dunia entertainment. Sudah aku pastikan, aku akan langsung meninggalkannya."

"Gadis sialan itu sangat merepotkan sekarang."

Akhirnya mobilku sampai di rumah lantai dua yang tak berubah banyak sejak dua belas tahun lalu, aku tahu jika gadis itu masih berada di rumahnya yang dulu. Aku pun langsung mengetikkan pesan di akun media sosialnya, aku tak punya nomornya yang dulu dan aku yakin jika pun punya nomornya yang dulu pasti sudah tidak aktif.

'Keluar sekarang! Aku ada di depan rumahmu!'

Aku menunggu sejenak di sini, jika dalam lima belas menit gadis itu tak keluar, maka aku akan menerobos masuk ke dalam rumahnya dan tak lagi memikirkan sopan santun karena dia telah mengganggu privasiku duluan.

Tak lama kemudian gadis itu keluar dan berjalan ke arahku. Aku tak menyangka jika gadis yang dulu culun dengan kepan, kacamata, dan baju kedodoran. Sekarang terlihat anggun, elegan, dan menawan dengan rambut bergelombang berwarna cokelat, sepatu hak tinggi berwarna putih dan gaun katun berwarna cokelat. Dulu aku tak menyadari mata gadis itu sangat indah karena ada kacamata jeleknya namun manik mata biru laut itu terlihat begitu indah tanpa kacamata. Aku masih terpesona akan perubahannya sampai tak menyadari dia sudah berada di depanku dengan tatapan bingung.

"Tama."

"Kau ingin bicara apa?"

"Hah?"

"Kau ingin bicara apa denganku sampai meminta aku keluar rumah?"

Karena tak konsen sehingga aku tak mendengar pertanyaannya yang sebelumnya dan memintanya mengulang lagi pertanyaan itu, tak mau dia tahu jika aku terpesona dalam perubahannya. Aku pun langsung memasang raut wajah datar andalanku.

"Apa maksudmu memposting masa lalu kita?"

Seketika aku kembali emosi saat mengingat kelakuannya, apalagi ketika melihat responnya yang malah tersenyum manis seakan tak merasa bersalah telah melakukan itu. Apa otak pintar gadis ini saat sekolah dulu sudah tidak ada hingga dia tak mengerti jika dia telah melakukan kesalahan fatal?

"Hanya mengenang perbuatan bajinganmu dulu. Bagaimana? Kau suka dengan kenangan kita dulu?"

"Aku tak menyukainya! Hapus postingan itu atau aku akan buat kau menderita!"

"Takut."

Aku yakin dia sedang bercanda saat mengatakan itu karena apa yang dia ucapkan berbeda dengan apa yang terlihat, dia malah terlihat senang karena aku sudah emosi. Benar saja dugaanku karena selanjutnya dia tertawa begitu puas di depanku.

"Jika penggemarmu saja sangat suka dengan foto kita, kenapa kau tidak suka? Lagi pula sudah cukup kau membuat aku terluka di masa lalu, kenapa aku tidak boleh melakukan hal yang sama di masa sekarang?"

"Kau akan menyesal telah mencampuri urusanku!"

"Aku tidak akan menyesal. Aku malah bahagia. Ini baru permulaan. Kau belum melihat permainan intinya."

Sungguh, aku sebenarnya terkejut dan tak menyangka dengan perubahan sikapnya, dulu dia adalah gadis lugu, polos, dan baik hati namun sepertinya masa lalu pahit yang aku ukir di masa remajanya membuat dia berubah menjadi gadis arogan, jahat, dan licik.

Aku masih menatapnya dengan tatapan setajam elang yang siap menerkam mangsanya namun dia tetap bersikap biasa saja dan tidak takut, gadis itu malah balas menatapku dengan tatapan menantang.

"Jangan menatap tajamku seperti itu, pergi dari sini. Urusanmu dan aku sudah selesai."

Dulu aku yang mengusirnya namun sekarang dia berani mengusirku dan masuk kembali ke rumahnya, meninggalkan aku dengan harga diri yang tercoreng akibat kelakuannya. Aku tak akan membiarkan dia menang dariku. Aku akan membalasnya nanti.

Aku pun langsung pergi dari sini dan mengemudikan mobilku, aku tak tahu harus kemana sekarang. Ke rumah bukanlah solusi yang tepat sehingga aku memilih berhenti di depan restoran untuk menenangkan diri sejenak, tak lupa aku memakai masker, topi, dan jaket sebelum akhirnya keluar dari mobil. Aku tak mau ada yang mengenali diriku sebagai artis, bukannya mendapat ketenangan nantinya aku malah mendapat kebisingan.

"Capuccino satu."

Aku menyebutkan pesananku saat sudah berdiri di depan kasir lalu memilih tempat duduk di dekat dinding agar aku bisa menyender dan menenangkan otakku dulu sejenak. Tak lama kemudian pelayan datang mengantar kopiku dan meletakkannya di atas meja.

"Ini pesanannya, Pak. Saya permisi, Pak."

Aku hanya mengangguk sebagai respon lalu mulai menyesap kopi pesananku dengan perlahan-lahan karena masih panas. Namun hampir saja aku tersedak kopi karena melihat gadis yang baru aku temui beberapa menit lalu, sekarang ada di restoran ini bersama seorang pria berjas rapi khas pria kantoran.

"Sejak dia memposting postingan sialan itu, Nandin selalu berada di mana pun aku berada hingga aku muak melihat wajahnya."

Aku menggerutu tak jelas karena kesal melihat gadis itu lalu memutuskan untuk berdiri dan pergi dari sini setelah menaruh selembar uang berwarna merah di atas meja. Namun langkahku terhenti saat sebuah ide cemerlang hinggap di kepalaku ketika aku ingat satu hal.

Aku menoleh ke arah Nandin dan pria berjas itu, aku yakin pasti mereka sedang berkencan dan pria itu adalah kekasih Nandin. Senyum licik pun terbit di bibirku saat melihat pria itu terlihat tertarik pada Nandin, sudah dipastikan dia adalah kekasih mantanku.

"Nandin, sekarang lihat permainanku."

Aku langsung menghampiri meja dia dan berdiri di antara mereka. Mereka menoleh ke arahku saat menyadari kehadiranku, pria itu terlihat bingung dengan kehadiranku namun Nandin terlihat terkejut dengan bola matanya yang melotot ke arahku.

Dia terlihat salah tingkah, bukan karena kehadiranku namun karena takut pria di depannya ini tahu tentangku. Tanpa permisi, aku pun langsung duduk di sampingnya dan merangkulnya layaknya kekasih. Nandin berusaha melepaskan tanganku dari bahunya dan pria itu terlihat mulai emosi dengan apa yang aku lakukan. Sedangkan aku tersenyum kemenangan.

"Maaf, Anda siapa ya? Kenapa mengganggu Nandini?"

"Perkenalkan, saya ...

Aku terdiam sejenak karena hampir saja lupa kalau aku adalah artis dan memperkenalkan diriku sebagai Tama hanya akan mencoreng namaku lagi. Aku pun memutuskan untuk memakai nama tengahku.

"Saya Andrian, kekasih dari Nandin."

Aku mengulurkan tangan untuk mengajaknya berkenalan dan dia terlihat terpaksa menerima uluran tanganku lalu memperkenalkan dirinya. Aku hampir saja menjerit kesakitan karena gadis sialan ini menginjak kakiku dengan sepatu hak tingginya. Namun rintihan itu aku tahan di dalam mulutku agar aku tidak memancing perhatian orang di restoran ini.

"Saya Bram, rekan kerja Nandini."

Belum selesai rasa kesalku pada Nandin karena telah membuat kakiku sakit, sekarang aku dibuat kesal dengan kenyataan bahwa pria ini bukan siapa-siapa Nandin. Percuma aku mengacau di sini, saat aku menoleh ke arah Nandin, dia malah memberikanku senyum miring dan tatapan mengejek saat aku salah sasaran. Dia pun mendekatkan wajahnya padaku dan berbisik tepat di telingaku.

"Kau ingin memakai caraku untuk menjebak diriku sendiri? Setelah dua belas tahun, ternyata kau menjadi bodoh ya? Lebih baik kau pergi dari sini sebelum aku ....

Dia menghentikan ucapannya dengan sengaja membuat aku penasaran. Apalagi saat dia berdiri, rekan kerjanya pun terlihat bingung dengan apa yang terjadi di sini. Namun setelahnya aku mengerti apa yang hendak dia katakan. Dia dengan sigap dan cepat mengambil topiku dan maskerku hingga wajahku terlihat jelas di restoran ini. Lalu dengan hebohnya dia berteriak hingga semua orang menoleh ke arah kami dan seketika kami menjadi pusat perhatian.

"TAMA, KAU ADA DI SINI? PASTI KAU MAU MENEMUI AKU, KEKASIHMU."

"Astaga ada Tama Andrian Thomas!"

"Dia tampan sekali!"

"Aku harus meminta tanda tangan dan berfoto padanya!"

"Tama, aku penggemar setiamu!"

Para perempuan bahkan sebagian pria berteriak histeris saat melihat aku berada di restoran ini. Mereka langsung berlari ke arahku dan seketika aku pun dikerumuni oleh penggemarku yang ingin melihatku dengan jarak dekat, meminta tanda tangan, berfoto, dan lain-lainnya.

Aku menatap kesal ke arah Nandin yang lagi dan lagi membuat aku terjebak dalam semua ini sedangkan dia malah terlihat bahagia di atas penderitaanku. Aku sudah sesak nafas akibat kelakuan penggemarku yang semakin banyak, belum lagi wartawan datang dengan kameranya dan meliput apa yang terjadi. Itu bukan masalah besar, namun wartawan itu yang meliput Nandin adalah masalah besar!

"Anda, Nandini Safira kan? Wanita yang merupakan kekasih dari artis terkenal Tama Andrian Thomas?"

"Apa yang Anda lakukan di sini?"

"Apakah Anda sedang berkencan dengan Tama?"

"Sudah berapa lama kalian menjalin kasih?"

"Lalu bagaimana dengan Laura? Bukankah mereka akan menikah nantinya? Apa kau perusak hubungan mereka?"

Para wartawan itu menyerbu Nandin dengan berbagai pertanyaan. Sekali saja gadis itu buka suara maka gosipku memiliki kekasih lain di belakang Laura akan semakin merebak di dunia entertainment. Aku menatap penuh harap padanya agar bungkam untuk saat ini karena aku tak bisa menghentikannya akibat kerumunan penggemarku ini. Namun berharap pada Nandin yang sangat membenciku adalah hal terbodoh dalam hidupku karena selanjutnya dia dengan penuh percaya diri menjawab pertanyaan wartawan, mulai merangkai kebohongan yang membuatku ingin mencekiknya saat ini juga.

"Kami sudah menjalin hubungan selama dua belas tahun dan tadinya aku sedang bekerja dengan rekan kerjaku namun dia memang pencemburu dan mengikuti aku sampai ke sini lalu memperkenalkan aku sebagai kekasihku, soal Laura. Aku tak mengenal siapa dia, tapi yang aku tahu dia hanya jalan untuk kekasihku meraih kesuksesan. Kalian pasti tahu kan dengan hubungan pura-pura di antara artis, ya seperti itu hubungan mereka. Tama akan menikah denganku beberapa hari lagi, doakan saja semoga rencana pernikahan kami lancar. Terima kasih, aku sibuk dan harus pergi."

Dia pergi dengan begitu santainya setelah menjebak aku di dalam jurang yang akan mematikan karirku. Sudah dipastikan berita yang didapat para wartawan itu pasti akan menjadi trending topic dalam beberapa hari ke depan apalagi dengan adanya aku di sini, seakan membenarkan pengakuan Nandin.

Tangerang, 03 Februari 2021


Related chapters

  • PESONA   P E S O N A -3-

    Aku tersenyum puas ketika membaca koran hari ini yang memuat berita tentang kejadian kemarin yang menghebohkan seluruh Negeri ini apalagi penggemar dari Tama. Saat menyalakan televisi, yang aku lihat juga adalah Tama yang dikerumuni oleh para wartawan yang bertanya dan memintanya untuk menjawab. Namun pria itu memilih menjauh dan pergi dari tempat konferensi pers dengan bantuan dan perlindungan dari pengawalnya.Aku yakin gosip ini akan sulit dihilangkan bagaikan angin yang berlalu. Apalagi penjelasan pria itu dan manajernya di konferensi pers tidak bisa memuaskan berbagai kebingungan dan pertanyaan dalam benak wartawan, media berita, penggemar, sesama artis lainnya, dan rakyat biasa."Akhirnya hidupmu sama sepertiku, kau tidaka akan pernah tenang setelah menanamkan trauma terberat dalam hidupku yaitu k

    Last Updated : 2021-02-03
  • PESONA   P E S O N A -4-

    Bohong jika seorang Tama akan melupakan apa yang orang telah lakukan padanya. Apalagi perbuatan orang itu merugikan dirinya. Balas dendam yang dilakukan Nandin sebulan yang lalu membuat ia menjadi lebih kejam dan berjanji pada dirinya sendiri untuk membalas gadis itu. Bagaimana pun gadis itu harus terlihat jelek juga di depan masyarakat karena gadis itu telah merusak nama baiknya di mata masyarakat.Mataku yang berwarna abu-abu menatap tajam ke arah sepasang kekasih yang sedang melaksanakan pertunangan, aku tidak menghadiri pertunangan Nandin dengan Indra yang merupakan pengusaha hotel bintang lima di Negeri ini dengan cabang dimana-mana. Senyum licik terbit di bibirku saat melihat rekaman CCTV yang aku pasang di gedung tempat pertunangan mewah itu berlangsung. Sangat mudah mendapatkan rekaman ini, hanya perlu mengeluarkan beberapa lembar uang kertas berwarna merah dan ia pun bisa mel

    Last Updated : 2021-02-03
  • PESONA    P E S O N A -5-

    Sedari tadi, tak hentinya ibuku terus bertanya sehabis melihat aku pulang dengan keadaan pakaian kusut dan rambut berantakan, ibu terus bertanya tentang berita yang ada di koran dan televisi yang membawa namaku dan pria sialan itu. Sungguh aku tak menyangka jika dia bisa memakai cara kotor seperti itu dengan mempermainkan harga diri seorang gadis hanya karena dendam. Sepertinya hatinya sudah dibutakan oleh dendam hingga bisa melakukan apapun.Sejak pulang pun, aku belum membuka suara sama sekali, aku masih diam dan menatap kesal pada tayangan berita di televisi yang seakan menggambarkan jika aku adalah gadis murahan padahal nyatanya pria itu menjebakku. Namun mana mungkin media yang merupakan tempat pria itu berjaya mau mendengarkan cerita versiku? Mereka pasti akan lebih mendengarkan idola mereka. Jadi percuma melakukan klarifikasi atas masalah ini.

    Last Updated : 2021-02-03
  • PESONA   P E S O N A -6-

    Kami dulu pernah memiliki hubungan yang indah saat masa sekolah. Namun dia memutuskan hubungan kami, tapi saat kami bertemu lagi, dia ternyata masih mencintaiku, seperti kekasih pada umumnya, kami melakukan hubungan itu. Ini bukan hal yang tabu lagi di masyarakat. Doakan saja pernikahan kami akan lancar, lagi pula sekarang aku sedang mengandung anaknya. Hasil dari cinta kami.Adakah yang lebih gila dari Wanita Sialan ini?! Apa Nandin tidak malu mengatakan hal itu di depan media? Apa urat malu wanita itu sudah putus? Dia bahkan dengan mudah mengatakan tentang hubungan ranjang dan hamil, mana mungkin dia bisa hamil jika disentuh seinci saja tidak?! Karangan yang sangat indah!Ingin rasanya aku melempar remote di tanganku ke layar televisi yang menampilkan klarifikasi dari Nandin akan postinganku di media

    Last Updated : 2021-02-03
  • PESONA   P E S O N A -7-

    Akhirnya setelah aku menunggu berjam-jam untuk kehadiran aktor terkenal yang terlibat skandal hubungan denganku, dia datang juga ke rumahku setelah melakukan aksi heroik dengan menggedor gerbang rumahku, teriak-teriak bagaikan orang gila di depan rumahku, dan mengancam para penjagaku. Setelah puas dengan aksinya itu, aku akhirnya memberikan perintah agar membolehkan pria itu masuk ke rumahku dan kini dia berdiri di depanku dengan tatapan marah dan tangan terkepal kuat ketika melihat aku memberikannya tatapan menghina sambil tertawa puas karena sudah berhasil membuat uring-uringan untuk bertemu denganku."Hai, Kekasihku. Akhirnya aku membolehkanmu masuk ke rumahku lagi setelah sekian lama.""Bagaimana kabarmu?"

    Last Updated : 2021-02-03
  • PESONA   P E S O N A -8-

    Setelah proses lamaran yang dilakukan Tama di depan ibuku, akhirnya ibu pun setuju dengan rencana pernikahan kami setelah puas bertanya dan menginterogasi Tama. Tadinya aku sudah pasrah jika pria itu menyerah di tengah jalan karena ibu tak hentinya bertanya namun pria itu berhasil menjawab semua pertanyaan ibu dan membuat ibu lebih tenang melepas anak gadisnya di pernikahan hari ini.Pria di depannya yang sedang memasang cincin pernikahan di jari manisnya ini sepertinya ingin sekali dicekik olehku karena sudah mengundang seribu tamu padahal kami sudah janji ini hanya pernikahan sederhana untuk menutup skandal. Namun dia tetap sama dengan Tama yang dulu, bodoh dan tak punya otak.Hampir saja aku meringis kesakitan saat Tama tiba-tiba saja menekan jari manisku dengan kukunya yang cukup panjang, aku menoleh padanya deng

    Last Updated : 2021-02-03
  • PESONA   P E S O N A -9-

    Entah apa yang terjadi antara Nandini dengan ayahnya hingga sampai membuat sikap istrinya menjadi dingin dan kejam pada ayah kandungnya sendiri. Apalagi saat aku menyusulnya masuk ke dalam kamar hotel, aku melihat kamar hotel yang tadinya indah dirancang seperti kamar pengantin yang romantis, berubah menjadi kapal pecah.Selimut tergeletak di lantai, pecahan kaca vas bunga berceceran di lantai, barang-barang lainnya tidak pada tempatnya dan berakhir mengenaskan di lantai. Pasti ini perbuatan Nandini, wanita itu sangat berubah menjadi pemarah padahal dulu dia adalah gadis pendiam."Mana wanita itu?""Akan aku marahi dia karena sudah menghabiskan uangku dengan merusak barang-barang hotel, pasti aku nanti yang disuruh bayar kerugian oleh pihak hotel."Kakiku mulai melangkah mencari keberadaan istriku itu sambil menggerutu kesal karena perbuatan Nandini yang membuat aku harus mengalami kerugian. Aku menikahi w

    Last Updated : 2021-02-06
  • PESONA   P E S O N A -10-

    Pagi hari yang cerah disusul dengan cahaya matahari yang menembus gorden kamar hotel membuat aku terbangun karena tidurku sudah terganggu, aku juga bukan tipe orang yang biasa bangun siang, aku lebih suka bangun pagi agar karena udara pagi hari sangat sejuk dan belum terkontaminasi polusi sehingga terasa sejuk dan segar.Namun saat aku sudah bangun dan duduk di kasur, aku melihat suamiku sudah bangun terlebih dahulu dan sudah rapi dengan pakaian kasual berupa kaos hitam, jaket dengan motif tentara, lalu celana selutut hitam, sepatu converse dan jangan lupakan kacamata hitam beserta topi hitamnya. Pria ini tak pernah berubah tentang kesukaannya pada warna hitam, namun kebiasaan buruknya yang suka bangun siang sepertinya sudah berubah semenjak jadi artis."Apa ada acara undangan sampai kau sudah bangun sepagi ini?""Tutup mulutmu, aku lagi malas berdebat, sebentar lagi akan ada yang meliputku karena kita baru menikah, aku

    Last Updated : 2021-02-06

Latest chapter

  • PESONA   EXTRA STORY -02-

    Ayla berlari ke arah kelas akuntansi nya yang diajar oleh dosen galak yang menjadi sasaran taruhan Ayla dan teman-teman nya saat Ayla kalah sehingga Ayla harus dapat menaklukan hati dosen galak itu dalam dua Minggu karena dosen galak itu akan pergi ke Swiss dua Minggu lagi."Maaf pak, saya telat", ucap Ayla berdiri di pintu membuat mahasiswa dan gio, dosen galak itu menoleh."Dua jam......."ITU BUKAN TERLAMBAT AYLA TAPI MALAS!"Ayla dan mahasiswa lain nya yang berada di kelas kaget saat mendengar bentakan gio."Kelas selesai dan kamu Ayla saya jamin nilai kamu mata kuliah saya E"Aulia langsung mengejar langkah besar dosen galak nya itu saat mendengar nilai nya yang dipertaruhkan."Bapak jangan kasih nilai E ke saya pak A saja"Gio menatap tajam mahasiswi nya yang masih bisa bercanda saat diberi nilai E."Keluar kamu dari ruangan

  • PESONA   EXTRA STORY -01-

    Kita adalah satu kesatuan, di dalam tubuhmu mengalir darahku dan di dalam hatimu tertanam namaku~Aldo Ragaff Pratap Putra~5 tahun lalu... Senyum manis terbit di bibir gadis berusia dua puluh dua tahun itu, saat melihat kekasihnya berdiri di depan rumah megahnya sambil membalas senyumnya. Rona merah muncul di pipi Melva, selalu saja seperti itu saat ia bertemu dengan Aldo kekasihnya. Padahal mereka sudah lima tahun berpacaran tapi ia tetap merona dan salah tingkah saat berdekatan dengan Aldo. "Kau kenapa menunggu di sini?" tanya Melva saat sudah berada di hadapan kekasihnya, mata Melva menatap sekitar d

  • PESONA   EXTRA STORY -00-

    Alunan lagu tidur di malam hariMengingatkan kami padaMalam penuh darah ituAlexa & AlenaSUDAH BEDA CERITA! PESONA SUDAH ENDING! INI CERITA SATU BAB DAN LANGSUNG TAMAT.JUDUL: MISTERI KEMATIAN SENIOR........................."Nina bobo oh Nina bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk."Suara merdu seorang Ibu yang membelai lembut rambut halus kedua putri kembarnya yang sudah terlelap dalam mimpi dalam heningnya malam dan gelapnya kamar. "Kalian adalah kekuatan ibu menjalani keperihan hidup ini," ucap Saira lalu mencium kedua kening putri kecilnya bergantian.

  • PESONA   P E S O N A -41-

    Tama yang pergi ditinggal Nandini jadi frustasi dan hanya bisa menangis dan berteriak meraung di dalam kamar, melempar benda apapun yang ada di sekitarnya untuk melampiaskan amarah dalam dirinya, ia mengutuk dirinya sendiri yang berkali-kali sudah menyakiti Nandini hingga ia sendiri pun tak tahu bagaimana caranya mengobati luka itu.Nauli yang melihat keadaan Tama menjadi memburuk pun khawatir jika pria itu akan menjadi sangat frustasi hingga berujung bunuh diri akibat patah hati ditinggalkan istrinya. Nyatanya Nauli masih mencintai mantannya yang merupakan anak tirinya.Dulu, Nauli dan Tama adalah sepasang kekasih. Namun karena sifat Tama yang suka main wanita di belakang bahkan langsung di depannya membuat Nauli berniat membalas perilaku pria itu dengan menghancurkan hidup Tama sama seperti Tama yang menghancurkan hati dan hidupnya saat menyuruhnya menggugurkan janin yang merupakan hasil perbuatan mereka di setiap malam, Nauli terpaksa menggugurkan janin tersebut karen

  • PESONA   P E S O N A -40-

    "Sekarang kau makan dulu, baru setelahnya kita akan menemui Tama.""Baiklah."Laura pun langsung mengambil nampan di atas meja dan menyuapi temannya dengan perlahan-lahan. Temannya ini sedang hamil, namun tubuhnya bukan membesar, malah semakin kurus saja, hal itu yang membuat mama Nandini sampai menelepon dirinya agar menemui Nandini, mencoba menghiburnya, dan melupakan masa lalu agar Nandini bisa merasa bahagia dan bersatu dengan Tama.Nandini menerima setiap suapan nasi yang diberikan oleh Laura, ia begitu senang karena sebentar lagi bisa menemui Tama. Ia harus menurut agar temannya mau membawanya pada Tama, namun di samping rasa senang, ada rasa khawatir teramat dalam diri Nandini dengan berbagai pertanyaan yang berada di pikirannya.Setelah makan siang habis, Laura pun meletakkan nampak itu ke meja lagi, lalu berjalan ke arah lemari sahabatnya untuk menyuruh Nandini bersiap-siap karena sekarang kondisi Nandini sangat kacau dengan wajah pucat, mata bengkak

  • PESONA   P E S O N A -39-

    Sudah seminggu sejak kejadian dimana Nandini menolak Tama mentah-mentah, sejak saat itu Tama tak terlihat di mana pun, baik di layar kaca maupun di acara apapun, Tama seakan menghilang ditelan bumi sehingga para wartawan tak bisa mendapat berita tentang kejadian yang menggegerkan publik itu.Para wartawan pun tak bisa meminta klarifikasi dari Nandini maupun Laura Xeniata yang merupakan pihak yang terlibat dalam kejadian itu. Nomor kedua wanita itu tak bisa dihubungi, keduanya pun tak pernah keluar dari rumah masing-masing selama seminggu ini, jelas sekali mencoba menjauhi wartawan. Sehingga sampai saat ini belum diketahui titik terang kenapa bisa terjadi hal itu karena tak ada narasumber yang bisa ditanya.Para wartawan hanya berhasil mendapat info dari saksi mata kejadian yang hanya tahu saat kejadian berlangsung, netizen pun hanya bisa menyimpulkan bahwa ada orang ketiga dan lain-lain sesuai keinginan otak mereka tanpa ada bukti nyata. Bahkan akun media sosial Nandini

  • PESONA   P E S O N A -38-

    Nandini mengambil bunga mawar itu dari tangan Tama, hal itu membuat Tama tersenyum senang karena merasa istrinya mau menerimanya namun semuanya salah. Nandini malah membuang bunga indah itu lalu menginjaknya layaknya sampah, bahkan ia merebut paksa kotak cincin itu dari tangan Tama lalu menginjaknya juga hingga cincin itu rusak.Semua orang yang menyaksikan itu sangat terkejut dan tak menyangka jika Nandini akan menolak pernyataan cinta Tama dengan begitu jahat dan kejam. Para fans bahkan terang-terangan meneriaki tak suka pada Nandini, sedangkan para pemain menatap tajam ke arah Nandini yang telah menolak pria sempurna Tama.Di luar dugaan, Tama yang seharusnya menjadi pihak yang paling marah di sini malah tersenyum namun senyumannya terlihat begitu dipaksakan sehingga terlihat menyedihkan di hadapan semua orang yang jadi iba pada Tama."Kau sudah tahu kan jawabanku?"Nandini bertanya dengan nada dingin dan tatapan datar, ia bahkan memberikan senyum mi

  • PESONA   P E S O N A -37-

    Hari yang ditunggu-tunggu pun telah tiba. Saat ini Nandini dan Tama sedang berada di mobil yang sama yang akan membawa mereka ke tempat promosi film baru Tama. Tama pun sedari tadi menggenggam tangan istrinya dengan lembut, hal itu membuat Nandini merasa risih namun tak bisa menolak karena tak mau membuat pria itu curiga."Kau sampai berkeringat, pasti gugup kan? Tenang saja, ada aku di sana yang akan terus menemanimu."Tama bahkan sampai mengambil tisu dan mengusap keringat di kening istrinya dengan tisu saat tahu istrinya berkeringat sedangkan Nandini menjadi diam membatu karena sikap romantis pria ini yang mendebarkan jantungnya."Kau yakin akan melakukan ini?""Yakin.""Kenapa kau sampai mau melakukan ini?""Karena kau yang meminta. Aku ingin memperbaiki kesalahanku di masa lalu."Nandini hanya mengangguk sebagai jawaban lalu memilih memandang ke luar jendela mobil dari pada ia menatap ke arah suaminya yang terus menatap penuh cinta deng

  • PESONA   P E S O N A -36-

    Seorang wanita cantik dengan celana panjang dan kemeja polos dibalut blazer berjalan masuk ke dalam restoran. Wanita itu adalah Nandini yang akan menemui temannya setelah beberapa bulan tak bertemu, ia pun langsung menghampiri temannya sambil membalas lambaian tangan temannya. Ia sangat senang bisa bertemu dengannya, begitu pun dengan temannya yang langsung bersemangat dan memeluknya saat sudah berada di hadapan temannya."Akhirnya kau datang juga, aku pikir Bu Nandini yang terhormat tak akan datang karena sibuk dengan bisnisnya.""Tak mungkin aku tidak datang saat aku punya kabar baik untukmu dan untukku."Nandini menatap temannya dengan binar kebahagiaan, inilah tujuannya menemui temannya untuk berbagi kabar baik yang baru saja ia dapat tadi pagi. Kabar baik ini tak akan bisa ia dapat tanpa bantuan temannya ini yaitu Laura Xeniata.Tak ada yang tahu jika Nandini dan Laura adalah teman semasa sekolah. Laura memang sudah senior di dunia artis walaupun umurnya

DMCA.com Protection Status