Klarifikasi yang dibuat oleh Nandini pada hari itu telah menjadi berita terheboh selama berhari-hari. Media berita baik berita formal maupun non formal seperti gosip berebutan mendapatkan berita terbaru akan pernikahan Nandini dengan Tama karena berita ini sangat menjual di pasaran, para penonton ingin menonton televisi berjam-jam, mencari di koran dan internet agar tahu perkembangan terkini kasus perselingkuhan Tama.
Film Tama dengan Laura pun terasa sudah dijamin sukses besar karena para fans kembali mempercayai Tama sebagai idola baik, tampan, cerdas, dan berprestasi. Bahkan Tama diundang di berbagai acara para artis untuk memberikan komentar atau berita terbaru, jelas bayarannya lebih mahal dari biasanya karena sekarang Tama sangat dibutuhkan untuk pemanas sebuah acara. Klarifikasi yang membuat hampir seluruh fans mulai mengejek Nandini di media sosial miliknya dengan ujaran kebencian karena klarifikasi Nandini membuktikan bahwa wanita itu salah dan men
Seharian penuh ini Tama disibukkan dengan berbagai syuting iklan produk atau aplikasi, jadwalnya padat, baru saja pulang beberapa menit, ia harus bersiap-siap untuk datang ke acara launching sebuah nama produk baru yang mengundangnya sebagai salah satu aktor pembawa acara nantinya.Ketika sampai di kamar, ia tadinya hendak langsung ke kamar mandi agar bisa cepat selesai bersiap-siap dan langsung pergi. Namun kakinya malah melangkah ke tempat tidur saat melihat istrinya tidur terkapar di kasur, bukan tidur biasa, seperti kelelahan dan banyak pikiran."Kau sedang membayangkan menjadi orang terkaya di Dunia hingga melamun seperti ini?""Bukan. Sudah sono pergi, aku sedang tidak berdebat."Bukannya senang karena tak perlu berdebat namun Tama malah merasa ada yang aneh dengan istrinya ini, tidak seperti biasanya yang penuh energik, ia pun memutuskan menggeser tubuh ramping itu ke sisi kiri agar ia bisa ikut berbaring di sampingnya, bahkan ia sampai mengetik pesan
"Martabak kacangnya satu pak, dibungkus.""Baik, Neng."Setelah sampai ke tempat tujuan yaitu penjual martabak, Nandini langsung memesan dan penjualnya pun merespon pesanannya dengan baik. Ia pun memutuskan untuk duduk di kursi yang disediakan untuk menunggu sampai pesanannya sudah selesai.Jika wanita lain atau bahkan suaminya sendiri jijik dengan tempat ini, tapi tidak dengan Nandini. Meskipun terlahir kaya sejak dalam kandungan namun dia selalu diajarkan hidup sederhana oleh mamanya karena bagi mamanya hidup kaya dan miskin tidak akan mengubah kedudukan manusia di depan Sang Pencipta hingga Nandini tak pernah takut membeli makanan pinggir jalan yang kata orang tak sehat. Menurutnya makanan cepat saji dan makanan pinggir jalan, lebih sehat pinggir jalan.Sambil menunggu pesanan datang, Nandini membuka ponselnya dan tak ada notifikasi satu pun. Suara seseorang memanggil namanya membuat Nandini mengangkat kepalanya ke atas untuk melihat siapa pria itu.
Tama yang sedari tadi duduk di sofa ruang tamu dan menatap ke arah pintu rumah, menunggu kepulangan istrinya yang belum kunjung datang, sudah tiga puluh menit tapi wanita itu belum pulang, apa beli martabak akan selama ini?Tama mengepalkan tangannya saat mendengar laporan dari satpam yang berjaga di pos dekat gerbang, mengatakan bahwa Nandini sudah pulang dengan seorang pria memakai motor Ninja. Katanya ingin beli martabak tapi kenapa malah berdekatan dengan pria, apa wanita itu lupa dengan statusnya sebagai istri?Sekarang Tama sudah siap untuk memberi wanita ceramah dan omelan tanpa henti karena sudah membuatnya menunggu dengan khawatir karena mengira wanita itu mungkin saja ada dalam keadaan yang berbahaya atau buruk hingga lama pulang. Namun ia salah karena wanita itu bukan sedang berada dalam keadaan bahaya namun malah sedang bersenang-senang. Melihat Nandini sudah datang dengan senyum manis di bibirnya membuat Tama yakin jika Nandini sedang senang karena pria yang
Hari ini Nandini memutuskan untuk libur saja sehingga ia tidak akan ke kantor hari ini karena rasa sakit akibat datang bulan dan rasa sakit itu membuat suasana hatinya sangat buruk. Jika dipaksakan bekerja maka hanya akan membuat pekerjaannya jadi tak beres saja.Hal itu membuat Nandini masih tertidur di atas kasur dengan selimut hangat yang membungkus tubuhnya. Kebetulan pagi ini sedang hujan deras jadi keputusan yang baik untuk libur, jiwa pemalasnya meronta untuk tidak beranjak dari kasur dan menginjakkan kaki di lantai yang pasti sangat dingin, bahkan ia masih bisa merasakan suasana dingin di kamarnya walaupun pendingin ruangan sudah dimatikan. Ia sudah bangun dari tadi, namun ia masih berbaring sambil membaca novel kesukaannya.Waktu terbaik untuk memanjakan diri sendiri. Jika Nandini bersantai, maka Tama sudah sibuk bersiap-siap berangkat kerja. Pekerjaan sebagai artis membuat pria itu harus tampil begitu menawan dan keren sehingga butuh waktu lama untuk memp
Tama langsung naik ke tempat tidur dan berdiri di tempat tidur sambil memegang bantal, mereka pun saling pukul menggunakan bantal hingga busa bantal itu keluar dan tempat tidur menjadi sangat berantakan.Sekarang, para pekerja Tama tidak lagi kaget dengan pertengkaran keduanya namun lebih kaget saat melihat betapa mulusnya kaki jenjang istri bos mereka. Kebetulan Nandini memakai celana pendek di atas lutut sedikit, tadi kakinya tak terlihat karena pakai selimut jadi sekarang kaki putih dan cerah itu terpampang di depan pekerja Tama.Para pekerja itu tak habis pikir kenapa bos mereka mengatakan istrinya bertubuh rata, hanya orang buta yang bisa mengatakan itu karena bentuk tubuh Nandini sangat indah dan bagus hingga membuat mereka terpesona terlebih wajah natural tanpa riasan itu terlihat cantik dan menawan."Cantik sekali.""Mulus.""Indah.""Seksi."Tanpa sadar keempat pekerja Tama mengutarakan pendapat mereka secara lisan saat terkagum den
Hanya beberapa menit menunggu, orang yang ditunggu sudah datang, Nandini tersenyum senang ketika melihat temannya sudah datang dengan jas putih khas dokter, kemeja dan celana bahan hitam. Keduanya pu berpelukan sejenak sebagai sapaan awal bertemu."Aku engga menyangka kamu akan benar-benar datang ke rumah sakit ini, aku pikir kemarin kamu cuma asal jawab.""Enggalah, aku engga mungkin bohong sama temanku ini.""Kalau gitu, ayo ke ruangan aku.""Iya."Rolan sengaja langsung mengantar Nandini ke ruangannya karena sekarang mereka sudah menjadi pusat perhatian. Wajar memang karena selama ini ia tak pernah terlihat dekat dengan perempuan hingga berpelukkan jadi pasti banyak bawahan dan pasien yang mengira ia dan Nandini memiliki hubungan spesial. Namun karena mengingat status Nandini adalah istri orang jadi Rolan harus menjaga nama baik wanita itu sehingga membawa Nandini ke tempat yang lebih privasi.Setelah masuk ke ruangan kerja Rolan, Nandini langs
Sejak tadi suami istri itu tidak bicara sepatah kata pun di dalam mobil, keduanya memutuskan untuk tutup mulut. Nandini yang malas bicara dengan Tama karena kesal dengan tingkah pria itu pada temannya, bayangkan bagaimana penilaian Rolan pada dirinya karena sikap tak sopan Tama.Di sisi lain, Tama yang kesal karena Nandini menemui teman masa kecilnya tanpa memberitahu dirinya terlebih dahulu. Supir yang mengemudikan mobil pun bingung mau membawa mobil ini kemana, ingin bertanya tapi segan apalagi majikannya sedang marah, tapi kalau tak ditanya maka pasti ia juga akan dimarahi karena sedari tadi hanya berkeliling saja."Pak, Bu. Kita mau kemana?""Apa aku harus memberitahu setiap hal, baru kau mengerti dan bekerja dengan benar?!""Maaf, Pak."Tama yang kesal melampiaskan kekesalannya pada supirnya yang tak bersalah dan tak mengerti apapun, supir itu langsung ketakutan karena menjadi korban keamarahan majikannya. Sedangkan Nandini menghela nafas kasar kar
Setelah tidur berjam-jam akhirnya Nandini terbangun juga dan saat ia terbangun hari sudah malam, namun satu yang membuat Nandini bingung tentang dimana dirinya berada sekarang? Ia berada di sebuah kamar asing dan ia tak pernah merasa pernah ada di kamar ini.Ia pun langsung bangun dan duduk dia atas kasur sambil memperhatikan kamar ini, kamar ini termasuk lengkap karena memiliki kamar mandi, ruang tamu, ruang makan, dapur, dan balkon sendiri. Ia pun langsung berdiri dan berjalan ke arah balkon untuk melihat suasana di luar. Saat berada di balkon, suasana langsung terasa sangat dingin, pasti ia berada di penggunungan karena ia melihat banyak gunung di sini hingga matanya menangkap sebuah papan kayu yang dihiasi lampu tumbler yang menampilkan lokasinya saat ini yaitu Villa Mountain di Bogor."Pasti pria itu yang membawaku ke sini, dia mengatakan pergi ke tempat syutingnya di Bogor. Lalu kemana perginya pria itu?""Dasar pria tak bertanggung jawab yang men
Ayla berlari ke arah kelas akuntansi nya yang diajar oleh dosen galak yang menjadi sasaran taruhan Ayla dan teman-teman nya saat Ayla kalah sehingga Ayla harus dapat menaklukan hati dosen galak itu dalam dua Minggu karena dosen galak itu akan pergi ke Swiss dua Minggu lagi."Maaf pak, saya telat", ucap Ayla berdiri di pintu membuat mahasiswa dan gio, dosen galak itu menoleh."Dua jam......."ITU BUKAN TERLAMBAT AYLA TAPI MALAS!"Ayla dan mahasiswa lain nya yang berada di kelas kaget saat mendengar bentakan gio."Kelas selesai dan kamu Ayla saya jamin nilai kamu mata kuliah saya E"Aulia langsung mengejar langkah besar dosen galak nya itu saat mendengar nilai nya yang dipertaruhkan."Bapak jangan kasih nilai E ke saya pak A saja"Gio menatap tajam mahasiswi nya yang masih bisa bercanda saat diberi nilai E."Keluar kamu dari ruangan
Kita adalah satu kesatuan, di dalam tubuhmu mengalir darahku dan di dalam hatimu tertanam namaku~Aldo Ragaff Pratap Putra~5 tahun lalu... Senyum manis terbit di bibir gadis berusia dua puluh dua tahun itu, saat melihat kekasihnya berdiri di depan rumah megahnya sambil membalas senyumnya. Rona merah muncul di pipi Melva, selalu saja seperti itu saat ia bertemu dengan Aldo kekasihnya. Padahal mereka sudah lima tahun berpacaran tapi ia tetap merona dan salah tingkah saat berdekatan dengan Aldo. "Kau kenapa menunggu di sini?" tanya Melva saat sudah berada di hadapan kekasihnya, mata Melva menatap sekitar d
Alunan lagu tidur di malam hariMengingatkan kami padaMalam penuh darah ituAlexa & AlenaSUDAH BEDA CERITA! PESONA SUDAH ENDING! INI CERITA SATU BAB DAN LANGSUNG TAMAT.JUDUL: MISTERI KEMATIAN SENIOR........................."Nina bobo oh Nina bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk."Suara merdu seorang Ibu yang membelai lembut rambut halus kedua putri kembarnya yang sudah terlelap dalam mimpi dalam heningnya malam dan gelapnya kamar. "Kalian adalah kekuatan ibu menjalani keperihan hidup ini," ucap Saira lalu mencium kedua kening putri kecilnya bergantian.
Tama yang pergi ditinggal Nandini jadi frustasi dan hanya bisa menangis dan berteriak meraung di dalam kamar, melempar benda apapun yang ada di sekitarnya untuk melampiaskan amarah dalam dirinya, ia mengutuk dirinya sendiri yang berkali-kali sudah menyakiti Nandini hingga ia sendiri pun tak tahu bagaimana caranya mengobati luka itu.Nauli yang melihat keadaan Tama menjadi memburuk pun khawatir jika pria itu akan menjadi sangat frustasi hingga berujung bunuh diri akibat patah hati ditinggalkan istrinya. Nyatanya Nauli masih mencintai mantannya yang merupakan anak tirinya.Dulu, Nauli dan Tama adalah sepasang kekasih. Namun karena sifat Tama yang suka main wanita di belakang bahkan langsung di depannya membuat Nauli berniat membalas perilaku pria itu dengan menghancurkan hidup Tama sama seperti Tama yang menghancurkan hati dan hidupnya saat menyuruhnya menggugurkan janin yang merupakan hasil perbuatan mereka di setiap malam, Nauli terpaksa menggugurkan janin tersebut karen
"Sekarang kau makan dulu, baru setelahnya kita akan menemui Tama.""Baiklah."Laura pun langsung mengambil nampan di atas meja dan menyuapi temannya dengan perlahan-lahan. Temannya ini sedang hamil, namun tubuhnya bukan membesar, malah semakin kurus saja, hal itu yang membuat mama Nandini sampai menelepon dirinya agar menemui Nandini, mencoba menghiburnya, dan melupakan masa lalu agar Nandini bisa merasa bahagia dan bersatu dengan Tama.Nandini menerima setiap suapan nasi yang diberikan oleh Laura, ia begitu senang karena sebentar lagi bisa menemui Tama. Ia harus menurut agar temannya mau membawanya pada Tama, namun di samping rasa senang, ada rasa khawatir teramat dalam diri Nandini dengan berbagai pertanyaan yang berada di pikirannya.Setelah makan siang habis, Laura pun meletakkan nampak itu ke meja lagi, lalu berjalan ke arah lemari sahabatnya untuk menyuruh Nandini bersiap-siap karena sekarang kondisi Nandini sangat kacau dengan wajah pucat, mata bengkak
Sudah seminggu sejak kejadian dimana Nandini menolak Tama mentah-mentah, sejak saat itu Tama tak terlihat di mana pun, baik di layar kaca maupun di acara apapun, Tama seakan menghilang ditelan bumi sehingga para wartawan tak bisa mendapat berita tentang kejadian yang menggegerkan publik itu.Para wartawan pun tak bisa meminta klarifikasi dari Nandini maupun Laura Xeniata yang merupakan pihak yang terlibat dalam kejadian itu. Nomor kedua wanita itu tak bisa dihubungi, keduanya pun tak pernah keluar dari rumah masing-masing selama seminggu ini, jelas sekali mencoba menjauhi wartawan. Sehingga sampai saat ini belum diketahui titik terang kenapa bisa terjadi hal itu karena tak ada narasumber yang bisa ditanya.Para wartawan hanya berhasil mendapat info dari saksi mata kejadian yang hanya tahu saat kejadian berlangsung, netizen pun hanya bisa menyimpulkan bahwa ada orang ketiga dan lain-lain sesuai keinginan otak mereka tanpa ada bukti nyata. Bahkan akun media sosial Nandini
Nandini mengambil bunga mawar itu dari tangan Tama, hal itu membuat Tama tersenyum senang karena merasa istrinya mau menerimanya namun semuanya salah. Nandini malah membuang bunga indah itu lalu menginjaknya layaknya sampah, bahkan ia merebut paksa kotak cincin itu dari tangan Tama lalu menginjaknya juga hingga cincin itu rusak.Semua orang yang menyaksikan itu sangat terkejut dan tak menyangka jika Nandini akan menolak pernyataan cinta Tama dengan begitu jahat dan kejam. Para fans bahkan terang-terangan meneriaki tak suka pada Nandini, sedangkan para pemain menatap tajam ke arah Nandini yang telah menolak pria sempurna Tama.Di luar dugaan, Tama yang seharusnya menjadi pihak yang paling marah di sini malah tersenyum namun senyumannya terlihat begitu dipaksakan sehingga terlihat menyedihkan di hadapan semua orang yang jadi iba pada Tama."Kau sudah tahu kan jawabanku?"Nandini bertanya dengan nada dingin dan tatapan datar, ia bahkan memberikan senyum mi
Hari yang ditunggu-tunggu pun telah tiba. Saat ini Nandini dan Tama sedang berada di mobil yang sama yang akan membawa mereka ke tempat promosi film baru Tama. Tama pun sedari tadi menggenggam tangan istrinya dengan lembut, hal itu membuat Nandini merasa risih namun tak bisa menolak karena tak mau membuat pria itu curiga."Kau sampai berkeringat, pasti gugup kan? Tenang saja, ada aku di sana yang akan terus menemanimu."Tama bahkan sampai mengambil tisu dan mengusap keringat di kening istrinya dengan tisu saat tahu istrinya berkeringat sedangkan Nandini menjadi diam membatu karena sikap romantis pria ini yang mendebarkan jantungnya."Kau yakin akan melakukan ini?""Yakin.""Kenapa kau sampai mau melakukan ini?""Karena kau yang meminta. Aku ingin memperbaiki kesalahanku di masa lalu."Nandini hanya mengangguk sebagai jawaban lalu memilih memandang ke luar jendela mobil dari pada ia menatap ke arah suaminya yang terus menatap penuh cinta deng
Seorang wanita cantik dengan celana panjang dan kemeja polos dibalut blazer berjalan masuk ke dalam restoran. Wanita itu adalah Nandini yang akan menemui temannya setelah beberapa bulan tak bertemu, ia pun langsung menghampiri temannya sambil membalas lambaian tangan temannya. Ia sangat senang bisa bertemu dengannya, begitu pun dengan temannya yang langsung bersemangat dan memeluknya saat sudah berada di hadapan temannya."Akhirnya kau datang juga, aku pikir Bu Nandini yang terhormat tak akan datang karena sibuk dengan bisnisnya.""Tak mungkin aku tidak datang saat aku punya kabar baik untukmu dan untukku."Nandini menatap temannya dengan binar kebahagiaan, inilah tujuannya menemui temannya untuk berbagi kabar baik yang baru saja ia dapat tadi pagi. Kabar baik ini tak akan bisa ia dapat tanpa bantuan temannya ini yaitu Laura Xeniata.Tak ada yang tahu jika Nandini dan Laura adalah teman semasa sekolah. Laura memang sudah senior di dunia artis walaupun umurnya